Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ery Agus Kurnianto
Abstrak :
Sastra dapat digunakan untuk melakukan dekonstruksi terhadap konstruksi suatu budaya. Salah satunya adalah representasi tokoh perempuan yang terdapat dalam novel Garis perempuan karya Sanie B. Kuncoro. Objek penelitian ini adalah novel Garis Perempuan karya Sanie B. Kuncoro dalam bingkai strukturlisme, yaitu mengidentifikasi perilai, pola pikir, dan mitos seputar perempuan yang terdapat dalam novel tersebut. Teori representasi dan gender digunakan untuk mengidentifikasi representasi tokokh perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis denga menggunakan pendekatan objektif. Analisis data dilakukan berdasarkan fakta yang ada secara empiris dalam novel yang dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa representasi yang muncul adalah representasi perempuan sebagai colonized dan sebagai perempuan fiminist.
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tio Minar
Abstrak :
Tesis ini membahas representasi perempuan di media daring. Analisis ini difokuskan pada bagaimana media daring, yaitu akun Instagram @tante_rempong_offficial merepresentasikan perempuan sebagai istri dan pelakor dalam unggahan video pelakor. Penelitian ini menggunakan paradigm konstruktivis dan jenis penelitian deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah beberapa potongan gambar dari video unggahan dan komentar dari para pemilik akun Instagram di kolom komentar unggahan tersebut dengan menggunakan metode analisis semiotika Saussure yang menjabarkan makna tanda-tanda yang ditampilkan dalam teks media. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akun @tante_rempong_offficial menggambarkan posisi perempuan: sebagai istri maupun pelakor, keduanya direpresentasikan sebagai sosok yang kurang baik. ......This thesis discussed the representation of women in online media, especially on the Instagram account of @tante_rempong_offficial. This account uploaded a video of the pelakor who indicated the representation of women as wives and pelakor in the case of an affair. This research used constructivist paradigm and descriptive research type. The unit of analysis are the screenshoots of certain scene of video and the comments in @tante_rempong_offficials Instagram posting by using a semiotic analysis method that described the meaning of sign through the media text. The result showed that @tante_rempong_offficial described the position of women: as wive and pelakor, both of them are represented as a disreputable figure.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Febriva Asri
Abstrak :
Tulisan ini membahas salah satu faktor yang membuat pengesahan Women’s Reservation Bill, rancangan kebijakan menyediakan sepertiga kursi untuk perempuan di Lok Sabha India, terhambat pengesahannya. Salah satu faktor tersebut adalah keterwakilan perempuan di parlemen India yang sangat rendah, dengan rata-rata hanya 7% dari pemilihan umum yang pertama kali di laksanakan di India. Riset ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berdasarkan studi literatur. Guna membahas permasalahan penelitian, digunakan teori Supply-Demand untuk menjelaskan sisi supply dan demand yang berpengaruh terhadap rendahnya keterwakilan perempuan di Lok Sabha India, yang menjadi salah satu alasan tidak disahkannya Women’s Reservation Bill. Teori ini dikemukakan Pippa Norris dan Joni Lovenduski di tahun 1995. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa sisi supply, yang diuraikan menjadi sumber daya (waktu, uang, dan pengalaman) dan motivasi (dorongan, ambisi, dan minat dalam politik) lebih berfokus kepada ketersediaan perempuan untuk mendaftarkan diri menjadi kandidat di dalam pemilihan umum. Sementara sisi demand memperlihatkan bahwa partai politik atau elit partai memilih calon-calon kandidat berdasarkan diskriminasi dan prasangka yang dilihat dari kemampuan, kualifikasi, dan pengalaman dari masing-masing kandidat. Hal ini yang menyebabkan rendahnya representasi perempuan dan menjadi alasan Women’s Reservation Bill terhambat hingga saat ini. ......This paper discusses one of the factors that prevented the ratification of the Women's Reservation Bill, a policy draft to provide one-third of the seats for women in India's Lok Sabha. One of these factors is the very low representation of women in the Indian parliament, with an average of only 7% of the first general elections held in India. This research uses qualitative research methods with data collection techniques based on literature studies. To discuss research problems, the Supply-Demand theory is used to explain the supply and demand sides that affect the low representation of women in Lok Sabha India, which is one of the reasons the Women's Reservation Bill was not ratified. This theory was put forward by Pippa Norris and Joni Lovenduski in 1995. The findings of this study show that the supply side, which is broken down into resources (time, money, and experience) and motivation (drive, ambition, and interest in politics), focuses more on the availability of women to register as candidates in the general election. Meanwhile, the demand side shows that political parties or party elites assess candidate candidates based on discrimination and selection based on the ability, qualifications, and experience of each candidate. This causes the low representation of women and is why the Women's Reservation Bill has been hampered to date.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Laili Nadhifah
Abstrak :
Tesis ini merupakan penelitian tentang adaptasi male-gaze terhadap film Ringu dan Ringu 2 produksi Jepang oleh The Ring dan The Ring 2 produksi Hollywood. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan perbedaan representasi male-gaze penonton terhadap karakter perempuan dalam film pada kedua produksi film tersebut. Perbedaan tersebut akan dianalisa dengan memperbandingkan mise en scene dan teknik pengambilan gambar oleh Jepang dan Hollywood. Analisa akan dilandasi oleh pemikiran Laura Mulvey tentang male-gaze pada sinema dalam artikelnya, Visual Pleasure and Narrative Cinema. Melalui analisis teks, penelitian ini bertujuan untuk membaca adaptasi budaya yang dilakukan Hollywood dalam proses remake film horor Jepang. Dari penelitian ini, terlihat perbedaan bentuk dominasi laki-laki terhadap tokoh perempuan dalam film-film tersebut.
This thesis is a study about the adaptation of male-gaze by The Ring and The Ring 2 produced by Hollywood toward Ringu and Ringu 2 produced by Japan. This study aims to show the representation differences of the audiences? male-gaze toward the female characters of both film productions. Those differences would be analyzed by comparing the mise en scene and camera technique by Japan and Hollywood. The analysis would be based one Laura Mulvey?s theory about male-gaze and cinema written in her journal, Visual Pleasure and Narrative Cinema. Through the text analysis, the result of this study would show how to read the culture adaptation by Hollywood through the remake process of Japanese horror film. From this analysis, the differences of male domination toward the female characters in those films could be seen.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Roida Wahyuni
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 2016, Anne Zohra Berrached berhasil merilis sebuah film berjudul 24 Wochen. Film ini mengisahkan seorang perempuan yang berprofesi sebagai selebriti dan melakukan tindakan aborsi pada usia kandungan 24 minggu. Tindakan ini disebut sebagai Spatabtreibung. Dalam film ini, Astrid Lorenz menjadi representasi perempuan yang berpengaruh di dalam industri pentas kabaret dan juga menjadi representasi perempuan yang berani dalam memilih untuk melakukan tindakan aborsi. Di dalam film ini juga diperlihatkan permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi Astrid ketika hendak membuat keputusan untuk melakukan tindakan aborsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan konstruksi pro-choice di dalam film 24 Wochen. Adegan di dalam film ini akan dianalisis menggunakan konsep representasi dan identitas dari Stuart Hall
ABSTRACT
This study discusses the pro-choice construction on the movie titled 24 Wochen which directed by Anne Zohra Berrached in 2016. This movie tells about an actress who performs the abortion at 24 weeks of her pregnancy and it is known as Spatabtreibung. Astrid Lorenz, the main character in this movie, become the most inspired female representation who has the courage to choose whether do the abortion or not. This study uses Stuart Hall`s concept of representation and identity by analyzing the selected scenes in this movie, in order to show the pro-choice construction.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Sara Naomi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi perempuan korban KBGO berdasarkan wacana kritis feminis Sara Mills terhadap komentar pengguna Twitter. Studi terdahulu analisis wacana kritis Sara Mills dalam membahas berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan menunjukkan bias media dalam merepresentasikan sosok perempuan korban. Hasil studi penelitian terdahulu juga menunjukkan masih sedikit pembahasan mengenai isu penyebaran konten intim non-konsensual dalam media sosial Twitter yang menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan korban penyebaran video non-konsensual dalam hal ini adalah Gisell direpresentasikan sebagai perempuan yang tidak bermoral dan perempuan rendahan. Hal ini disebabkan oleh status Gisell yang dalam video tersebut masih menjadi seorang istri. Selain merepresentasikan bagaimana perempuan korban penyebaran konten intim non-konsensual tersebut, penelitian ini juga menghasilkan bahwa terdapat tiga kategori respon pengguna Twitter terhadap korban. Tiga kategori tersebut adalah kategori pro, kontra dan uncategorized. Adapun ketiga kategori tersebut diperoleh melalui analisis respon para pengguna Twitter dari akun CNN Indonesia, Tempodotco, Detikcom dan Area Julid. Fenomena ini juga ditopang dengan berbagai akun media informasi tersebut yang menggunakan diksi seksis. ......This study aims to find out how the representation of female victims of OGBV is based on Sara Mills' feminist critical discourse on Twitter user comments. Previous studies of Sara Mills' critical discourse analysis in discussing various cases of violence against women show media bias in representing female victims. The results of previous research studies also show that there is still little discussion on the issue of spreading non-consensual intimate content on Twitter social media using Sara Mills' critical discourse analysis. The results of this study show that women victims of the spread of non-consensual videos in this case are Gisell represented as unscrupulous women and lowly women. This is due to Gisell's status that in the video is still a wife. In addition to representing how women victims of the spread of non-consensual intimate content, this study also resulted in three categories of Twitter users' responses to victims. The three categories are pro, con and uncategorized categories. The three categories were obtained through an analysis of the responses of Twitter users from CNN Indonesia, Tempodotco, Detikcom and Julid Area accounts. This phenomenon is also supported by various information media accounts that use sexist diction.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramanda Purnama
Abstrak :
Representasi perempuan sangat dibutuhkan dalam lingkaran pembuatan kebijakan hari ini. Dimana menjadi harapan guna terwakilinya hak, kebutuhan dan kepentingan perempuan pada kebijakan. Dukungan tersebut berupa dorongan terhadap wacana-wacana yang menciptakan keadilan bagi perempuan. Wacana tersebut menjadi penting untuk diperhatikan, karena hal tersebut membangun tujuan, isi dan pelaksanaan kebijakan tersebut. RUU tentang ketahanan keluarga akan menjadi kebijakan yang berpengaruh pada kehidupan perempuan. Penulis melihat wacana pada RUU ini secara kritis, menggunakan analisis wacana kritis. Kemudian penulis melihat wacana yang ada dengan state-feminisme. Melalui analisis wacana kritis dan state-feminisme penulis melihat Draft Naskah Akademik dan RUU banyak berisikan wacana yang tidak berpihak pada perempuan. Berisikan secara langung maupun tidak langsung domestifikasi, streotip gender dan objektifikasi pada perempuan. Terdapat upaya mereduksi perempuan ke dalam peran keluarga. Berangkat dari hal-hal tersebut penulis mencoba melihat bahwa terdapat masalah pada representasi perempuan. Masalah yang ada tidak hanya pada kuantitas juga pada kualitas dari reprensentasi perempuan yang ada.
The Representation of women is very much needed in a circle of policy making this day. Where it becomes the hope in order to represent women rights, needs and interests of the policies it self. Its necessary to create policies that support the justice for women. As support in the form of encouragement towards discourses that creates fairness for women. Discourses becomes important to note, because it is build on the purpose, content and implementation of such policies. Bill on family resilience would be policies that affect the lives of women. The authors see the discourse in this Bill were critical, using the critical discourse analysis. using the critical discourse analysis and state-feminism author viewed the Draft script of academic and BILL contains a lot of discourse that does not favour women. witch directly or indirectly portray domestification, gender streotyping and objectication on women. There are efforts at reducing women into the role of the family. Base on the things, which the author tried to see that there are problems in the representation of women. Not just a problem in the number of women in the process of policy making, but existing representation was not truly representative on women.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaky
Abstrak :
Tulisan ini membahas berbagai faktor yang mendorong terhambatnya ketercapaian minimal 30% representasi perempuan dalam perpolitikan di Malaysia. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan fokus pada analisis melalui data statistik Pemilihan Umum Malaysia 2018 sebagai sumber data primer, dan berbagai literatur, narasi, dan informasi daring lainnya sebagai data sekunder. Tulisan ini menggunakan teori Resistance yang ditujukan untuk menjelaskan bagaimana upaya reformasi dalam sistem politik sering kali gagal, di mana dalam konteks ini, melihat bagaimana upaya pencapaian target minimal 30% representasi perempuan dalam parlemen di Malaysia tidak tercapai. Analisis tulisan ini didasarkan pada dua tahapan yang dibangun dalam teori Resistance, yakni pre-election period dan election period. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa faktor sosio-kultural seperti nilai-nilai keagamaan dan sistem yang berbasis pada nilai-bilai patriarki, beserta faktor struktural seperti dinamika dalam partai politik dan media massa di Malaysia menjadi faktor yang sangat menentukan atas tidak tercapainya target minimal 30% representasi perempuan dalam Dewan Rakyat Malaysia. ......This paper examines various factors that have hampered the attainment of a 30% minimum representation of women in politics in Malaysia. This paper uses qualitative research methods with a focus on analysis through the 2018 Malaysian General Election (Pilihan Raya Umum Malaysia ke-14) statistical data as a primary data source, and various online literature, narratives, and other information as secondary data. This paper uses the Resistance theory which is intended to explain how reform efforts in the political system often fail, wherein this context examines how the efforts to achieve the minimum target of 30% representation of women in parliament in Malaysia are not achieved. The analysis of this paper is based on two stages built-in Resistance theory, namely the pre-election period and the election period. Research findings show that socio-cultural factors such as religious values ​​and patriarchal values, along with structural factors such as dynamics in Malaysian political parties and mass media, are crucial factors for not achieving a minimum target of 30% representation of women in the Malaysian Parliament.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Amourizky Adjani
Abstrak :
ABSTRAK
Meski telah banyak studi mengkaji mengenai perpetuasi stereotip perempuan Latin dalam budaya populer Amerika, hanya ada sedikit riset yang membahas mengenai perlawanan terhadap stereotip-stereotip tersebut yang direpresentasikan oleh berapa karakter perempuan Latin. In The Heights 2008 adalah salah satu karya teater musikal Broadway populer yang mencoba untuk melawan gambaran stereotipikal orang-orang Latin. Melalui analisis karakter menggunakan konsep tiga kategori representasi perempuan Latin milik Keller 1994 , penelitian ini menganalisa representasi perempuan Latin dalam karakter Nina Rosario. Artikel ini menemukan bahwa representasi yang ada merupakan sebuah bentuk perlawanan terhadap stereotip perempuan Latin.
ABSTRACT
While recent studies have analysed the perpetuation of Latina stereotypes in American popular culture, few research have discussed about the defiance against the stereotypes represented by certain Latina characters. The popular Broadway musical In The Heights 2008 is one of the works that tries to challenge the stereotypical portrayal of Latinos. By doing character analysis using Keller rsquo s three types of Latina representations 1994 , this paper attempts to analyse the Latina representation in the character Nina Rosario. It found that the representation manifests an act of defiance against the perpetuation of Latina stereotypes.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>