Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Matrodjih
"ABSTRAK
Sepeda, kendaraan kayuh. ini boleh disebut sarana transportasi klasik yang menjadi sahabat manusia sepanjang zaman. Sebab, kendatipun riwayatnya mengalami pasang surut, tetapi eksistensi sepeda tidak pernah benar-benar tenggelam. Sejak generasi pertamanya muncul, sepeda telah menggebrak sistem transportasi darat yang pada zaman itu sangat tergantung pada hewan, khususnya kuda. Namun saat ini sistem transmisi sproket sepeda banyak digunakan pada peralatan-peralatan lain seperti:
becak, gerobak, mesin pemarut kelapa, mesin perontok gabah, perajin batu akik, dan lain-lain.
Sistem. transmisi sproket yang umumnya digunakan pada sepeda saat ini adalah sistem transmisi multy speed yaitu sistem transmisi rantai rol yang digerakkan dengan cara memindahkan lintasan rantai rol secara aksial pada beberapa sproket yang memiliki diameter yang diameternya bervariasi. Dengan mempelajari kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada sistem ini, maka didisain suatu. inovasi baru suatu sistem transmisi rantai rol dengan Cara mengembangkan sproket yang dapat digerakkan secara radial. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem transmisi rantai rol ini memiliki unjuk kerja yang cukup baik paling tidak sebagai inovasi baru terutama dalam mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem transmisi rantai rol pada sistem malty speed.
Inovasi sistem pengembang sproket ini dapat digunakan secara luas terutama pada peralatan yang menggunakan sistem transmisi yang sama dengan sistem transmisi yang terdapat pada sepeda.

"
1996
S36547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Wiyanto
"Fluktuasi pemakaian sumber daya merupakan suatu masalah dalam penjadwalan dan pelaksanaan proyek. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dikembangkan teknik-teknik perataan sumber daya untuk menurunkan/meminimumkan deviasi diantara kebutuhan sumber daya dan profil sumber daya yang dibutuhkan. Masalah perataan sumber daya tidak dapat diselesaikan dengan metode-metode optimasi eksak karena perataan sumber daya memiliki potensi pemecahan combinatorial yang tinggi, kecuali untuk jaririgan kerja berskala kecil. Oleh karena itu digunakan pendekatan heuristik untuk mendapatkan sebuah solusi yang sesuai dengan permasalahan tersebut.
Metode perataan dengan pendekatan heuristik merupakan pendekatan realistis yang menggunakan aturan prioritas (priority rules) dengan menerapkan konsep rantai aktivitas dalam proses pergeserannya. Pada PDM, penetapan rantai aktivitas rumit karena mempunyai jenis keterkaitan antar aktivitas yang kompleks.
Dikembangkan teknik perataan sumber daya dengan pendekatan heuristik yang menerapkan konsep rantai aktivitas dengan menggunakan analisis khusus yang dikembangkan untuk mengidentifikasi jalur non kritis guna menetapkan rantai aktivitas pada PDM. Analisis penetapan rantai aktivitas dilakukan terhadap semua kemungkinan kombinasi keterkaitan yang mungkin terjadi dari dua aktivitas yang berkaitan, tiga aktivitas yang berkaitan dan seterusnya. Sebuah contoh kasus diselesaikan untuk menunjukkan rincian penerapan dan uji coba metode. Konsep rantai aktivitas dapat diterapkan pada PDM dan berguna untuk mempercepat proses perataan sumber daya terutama untuk proyek besar dengan jumlah aktivitas yang banyak dan kompleks serta untuk mengurangi resiko kesalahan dalam perhitungan akibat faktor ketelitian. Penurunan fluktuasi yang dihasilkan cukup besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yoga Pratama Bina
"ABSTRAK
Kontribusi industri bahan kimia terhadap pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia memiliki peran signifikan. PT MIT merupakan salah satu industri bahan kimia yang kunci keberhasilannya adalah pada efektivitas manajemen rantai pasok. Penelitian ini membahas kinerja manajemen rantai pasok pada PT MIT dengan menggunakan model SCOR versi 11.0. Atribut kinerja yang diukur antara lain, reliability yang diukur dengan metrik perfect order fullfillment, cost yang diukur dengan metrik total cost to serve, dan asset management efficiency yang diukur dengan metrik days sales inventory. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja reliability dan total cost to serve pada PT MIT belum efektif.

ABSTRACT
Chemicals industry was significantly contribute to gross domestic product growth. PT MIT is one of chemicals industry which manage supply chain as success factor. This study discussed supply chain performance using SCOR model version 11.0. There are three attribute in this study. First, reliability which measured by metric perfect order fullfillment. Second, cost which measured by total cost to serve, and asset management efficiency which measured by days sales inventory. This study state that performance in attributes reliability and cost are not effective yet."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christafenny
"Tingginya tingkat penyebaran infeksi pada pekerja bangunan tidak diseimbangkan dengan tingkat pengetahuan yang baik tentang upaya pemutusan rantai infeksi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana, cross sectional, dengan teknik pengambilan sample accidental sampling pada 47 pekerja bangunan gedung FIK UI 2013.
Hasil penelitian menunjukkan 87% pekerja bangunan memiliki tingkat pengetahuan kurang baik. Instansi terkait, pekerja bangunan, pelayanan keperawatan, serta pendidikan keperawatan perlu menggalakkan promosi kesehatan melalui media massa tentang kontrol portal keluar agen infeksius untuk meningkatkan pengetahuan pekerja bangunan.

A high prevalence of infection in the building trade is not balanced with a good level of knowledge about breaking the chain of infection. This study design using simple descriptive, cross-sectional, with accidental sampling technique sampling at 47 construction workers building FIK UI 2013.
The results showed 87% construction workers have a level of knowledge is not good. Agencies, construction workers, nursing services, as well as the need to promote nursing education health promotion through the mass media about the control of infectious agents exit portal to enhance knowledge construction workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udut Damero
"ABSTRAK
Model epidemik SIS (Susceptible Infected Susceptible) diaplikasikan dalam
pembuatan model matematis penyebaran penyakit influenza. Model penyebaran
penyakit flu dibuat dengan pendekatan stokastik. Model stokastik yang digunakan
dalam skripsi ini adalah model Continuous Time Markov Chain (CTMC). Pada
model CTMC, dikonstruksi probabilitas transisi, ekspektasi, dan limit distribusi
dari banyaknya individu yang terinfeksi penyakit flu dengan asumsi banyaknya
individu terinfeksi hanya dapat bertambah satu, berkurang satu atau tetap dalam
interval waktu yang sangat pendek (t 􀀀 0). Ekspektasi dari banyaknya individu
yang terinfeksi flu tidak dapat diselesaikan secara langsung, tetapi dapat diketahui
bahwa rata- rata pada model stokastik lebih kecil dibandingkan dengan solusi
deterministik. Dari kajian tentang limit distribusi, didapatkan bahwa probabilitas
tidak ada individu terinfeksi adalah satu saat t 􀀀 ª. Simulasi numerik pada
penyebaran penyakit flu diberikan sebagai pendukung untuk interpretasi model

ABSTRACT
Mathematical model for the spread of influenza using SIS (Susceptible Infected
Susceptible) Epidemic Model for constant total human population size is discussed
in this undergraduate thesis. These influenza model was made with stochastic
approach. Stochastic model that used in this thesis is Continuous Time Markov
Chain (CTMC). Transition probability, expectation, and limiting distribution for
the number of infected people were constructed in CTMC with assumption that the
number of infected people might change by increasing one, decreasing one, or still
in the time interval that tends to zero (t 􀀀 0). The expectation for the number of
infected people cannot be solved directly, but we will know that the mean of the
stochastic SIS epidemic model is less than the deterministic solution. From
limiting distribution analyses, probability that there are no infected people at
t 􀀀 ª is one. Some numerical simulation for the spread of influenza is given to
give a better interpretation and a better understanding about the model
interpretation"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vithia Ghozalla
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk,menganalisis kondisi rantai pasok seluruh
pelaku pada usaha garam rakyat dan untuk mengetahui kinerja rantai pasok garam
rakyat di Desa Kedung Mutih Kabupaten Demak. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif,. Penelitian dilakukan di Desa Kedung Mutih, Kecamatan
Wedung dengan informan sebanyak 4 petani garam dan 2 pedagang pengumpul
tingkat desa, 2 orang dari pabrik mitra.Dan juga 3 orang ahli dalam bidang garam
turut membantu dalam memberikan pendapat. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Desa Kedung Mutih memiliki saluran pemasaran level 2 dengan para
pelakunya adalah petani garam,pedagang pengumpul tingkat desa dan sebagai
konsumen akhir adalah pabrik atau perusahaan mitra. Hasil kinerja rantai pasok
menunjukan bahwa pengumpul tingkat desa merupakan aktor yang paling
berperan dalam rantai pasok

ABSTRACT
This study aims to analyze conditions throughout the supply chain actors in the
folk salt business and figure out the performance of the supply chain. This study
used qualitative methods ,. The study was conducted in the village of Kedung
mutih, Subdistrict Wedung. The informants of Kedung Mutih are 4 farmers of
salt, 2 village-level traders and 2 from partner factory. A total of three experts in
the field of salt helped to give an opinion . The results of this study indicate that
Kedung mutih has 2 level marketing channel with all the actors are farmers ,
village-level traders as the end consumer is a factory or a partner company . The
results show that the performance of the supply chain tells that village-level
traders is the most responsible actors in the supply chain"
2016
T46788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Shabira Anjani
"Industi yang memproduksi alat kesehatan wajib menerapkan CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Benar). CPAKB bertujuan untuk menjamin alat kesehatan yang diproduksi memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat sesuai dengan tujuan pembuatannya. Salah satu aspek dasar dalam CPAKB adalah manajemen resiko mutu, contohnya yaitu Failure Mode Effects Analysis (FMEA). FMEA merupakan metode sistematis yang bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya suatu kegagalan dari sebuah sistem, desain, proses atau servis. Setelah potensial kegagalan dari suatu proses telah teridentifikasi, maka dilanjutkan dengan pengendalian resiko. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko hingga mencapai batas yang dapat diterima. Salah satu produk dari PT. Forsta Kalmedic adalah Surgical Suture. Terdapat beberapa tahap dalam proses produksi Surgical Suture, salah satunya adalah proses unwiding menggunakan alat Rack Winder dan Mono Winder. Oleh karena itu, tugas khusus ini bertujuan untuk menganalisis resiko pontesial kegagalan dan rencana pengendalian untuk mesin Rack Winder dan Mono Winder. Proses penyusunan tugas khusus ini diawali dengan penetapan penyebab potensial, modus kegagalan potensial, dan dampak dari kedua mesin tersebut. Kemudian, menentukan tingkat resiko dengan menggunakan risk rating factors. Setelah tingkat kekritisan potensial resiko sudah ditentukan kemudian membuat atau mencari rencana pengendalian. Informasi yang digunakan dalam penyusunan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) untuk mesin rackwinder dan monowinder diperoleh dari SOP, prosedur pelaksanaan dan mewawancarai operator serta staf produksi. Data kemudian diolah dalam bentuk Microsoft Excel.

Industries that produce medical devices are required to implement CPAKB (Correct Method of Manufacturing Medical Devices). CPAKB aims to ensure that the medical devices produced meet the requirements for safety, quality and benefits according to the purpose for which they were made. One of the basic aspects of CPAKB is quality risk management, for example Failure Mode Effects Analysis (FMEA). FMEA is a systematic method that aims to evaluate the possibility of failure of a system, design, process or service. After the potential failure of a process has been identified, it is followed by risk control. The goal is to reduce risk to an acceptable limits. One of the products of PT. Forsta Kalmedic is Surgical Suture. There are several stages in the Surgical Suture production process, one of which is the unwiding process using Rack Winder and Mono Winder machines. Therefore, this paper aims to analyze the potential risk of failure and control plans for Rack Winder and Mono Winder machines. Firstly, it begins with determining the potential causes, potential failure modes, and impacts of the two machines. Then followed by determining the level of risk using risk rating factors. After the criticality level of the potential risk has been determined then it is possible to create a control plan. Information used in preparing the Failure Mode Effect Analysis (FMEA) for rackwinder and monowinder machines was obtained from SOPs, implementation procedures and interviewing operators and production staff. The data is then processed in Microsoft Excel."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firiyaliza Aulianisa
"Produk rantai dingin merupakan obat-obatan yang harus disimpan dalam kisaran suhu yang telah ditetapkan. Proses penyimpanannya perlu dijaga pada suhu 2° s/d 8°C (chiller/ cold room) dan -15° s/d -25°C (freezer). Produk rantai dingin bersifat mudah rusak sehingga memerlukan pemeliharaan dan distribusi dalam lingkungan yang terkendali. Pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer yang tidak memadai dapat menjadi masalah utama yang dialami dalam pengendalian produk rantai dingin. Guna menjamin kualitas obat yang baik agar produk rantai dingin terjaga khasiatnya, distributor memastikan pendistribusian produk rantai dingin dilaksanakan sesuai dengan pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), sehingga perlunya dilakukan penerapan sistem pemeliharaan harian, mingguan dan bulanan yang didokumentasikan menggunakan formulir checklist yang memuat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer. Selain suhu penyimpanan yang harus dimonitor tiga kali sehari. Ada beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan chiller/ cold room/ freezer secara berkala selama mingguan dan bulanan, yaitu jarak antar kotak vaksin, ada/ tidak ada bunga es, ada/ tidaknya karat, kondisi karet pintu, dan kondisi sambungan listrik pada stop kontak.

Cold chain products are medicines that must be stored within a predetermined temperature range. The storage process needs to be maintained at 2° to 8°C (chiller/cold room) and -15° to -25°C (freezer). Cold chain products are perishable and require maintenance and distribution in a controlled environment. Inadequate chiller/cold room/freezer maintenance can be a major problem experienced in the control of cold chain products. In order to ensure good drug quality so that cold chain products maintain their efficacy, distributors ensure that the distribution of cold chain products is carried out in accordance with the guidelines of the Good Drug Distribution Method (CDOB), so it is necessary to implement a daily, weekly and monthly maintenance system documented using a checklist form that contains several important things that must be considered in maintaining the chiller / cold room / freezer. In addition to the storage temperature that must be monitored three times a day. There are several other important things that must be considered in the maintenance of the chiller / cold room / freezer periodically during the weekly and monthly, namely the distance between vaccine boxes, the presence / absence of sparks, the presence / absence of rust, the condition of the rubber door, and the condition of the electrical connection at the socket.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nopita Eka Rizna
"Produk rantai dingin merupakan salah satu bentuk dari rantai pasok produk yang sangat menjaga suhu produk agar tetap stabil selama proses penyimpanan dan distribusi obat. Penyimpanan produk rantai dingin harus memenuhi persyaratan suhu dengan rentang 2-8°C. Setiap peralatan dan ruangan baru harus memiliki protocol kualifikasi desain, kualifikasi instalasi, kualifikasi operasional, dan kualifikasi kinerja. Sebelum chiller digunakan perlu dilakukan kualifikasi operasional yang bertujuan untuk mengetahui titik terpanas dan titik terdingin untuk digunakan sebagai titik acuan pemantauan suhu serta untuk memastikan distribusi suhu penyimpanan produk rantai dingin tetap memenuhi persyaratan. Metode yang dilakukan yaitu studi buka tutup pintu. Dari hasil pengamatan titik terpanas berada tepat dibawah blower pada rak bagian bawah dengan suhu 4,8°C dan titik terdingin berada didepan blower bagian samping kiri pada rak bagian bawah dengan suhu 4,37°C. Studi buka tutup pintu memenuhi kriteria penerimaan yaitu suhu yang masih di rentang 2-8°C.

Cold chain products are a form of product supply chain that ensures product temperature remains stable during the drug storage and distribution process. Cold chain product storage must meet temperature requrements in the range 2-8°C. Every new equipment and room must have a design qualification protocol, installation qualification, operational qualification and performance qualification. Before the chiller is used, it is necessary to carry out operational qualifications which aim to determine the hottest point and the coldest point to be used as a reference point for temperature monitoring and to ensure that the storage temperature distribution of cold chain products continues to meet the requrements. The method used is a door opening and closing study. From the observations, the hottest point is right under the blower on the bottom shelf with a temperature of 4,8°C and the coldest point is in front of the blower on the left side on the bottom shelf with a temperature of 4,37°C. The door opening and closing study met the acceptance criteria, namely a temperature that was still in the range of 2-8°C.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>