Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sunarsi Awaloedin
Abstrak :
Pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat inap di RS. Haji Jakarta merupakan salah satu sasaran pengendalian yang strategis dalam rangka meningkatkan penerimaan fungsional rumah sakit. Oleh karena itu penerimaan fungsional rawat inap merupakan sumber penerimaan utama RS. Haji Jakarta (47%) dimana penerimaan fungsional tersebut sebagian besar (77%) diperoleh dari pembayaran tunai. Pelaksanaan pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat inap di RS. Haji Jakarta masih kurang efektif dalam mencegah terjadinya kesalahan pencatatan bukti transaksi layanan rawat inap, serta belum berfungsinya verifikasi dapat menimbulkan kerugian keuangan rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya gambaran pelaksanaan pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat imp di RS. Haji Jakarta. Metodologi yang digunakan adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cars wawancara mendalarn, observasilpengamatan, telaah dokumen. Dan basil penelitian diperoleh gambaran data bahwa pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat imp di R.S. Haji Jakarta telah ada dan dilaksanakan namun masih ditemukan beberapa kelemahan dari unsur pengendalian kebijakan, POB, SDM, Pencatatan dan Petaporan, kemudian tindak lanjut atau pelaksanaan dari rekomendasi hasil temuan SPI. Kesimpulan yang diperoleh Bari pcnelitian ini adalah kebijakan, POB, SDM, di R.S. Haji masih kurang memadai dalam melindungi kerugian keuangan. Saran yang diajukan dalam mengefektifkan pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat inap adalah menggunakan titik kendali strategis yaitu membenahi Kebijakan, POB, SDM, rnemfungsikan verifikasi sebelum pasien bayar.
The Internal Control of Inpatient Functional Income at Jakarta Hajj Hospital 2001The Internal Control of Inpatient Functional Income at Jakarta Hajj Hospital is one of the strategic control target, within the effort to increase the functional income of the hospital. Because the functional income of inpatients is the main source of income for the Jakarta Hajj Hospital (47%), where a majority (77%) of said functional income are cash payment. The objective of this research is to obtain an accurate view of the practice of internal control of the inpatient admission at the Jakarta Hajj Hospital. The methodology applied in Analytic Descriptive cum Qualitative approach. Data collecting was done through in-depth interview, observation, and documentary review. From the research it was identified that the internal control of the functional income of inpatients at the Jakarta Hajj Hospital has already been practiced but it was also found several intrinsic weaknesses within the factors of policy, Standard Operating Procedures, Human Resource, record control and reporting, and in the follow up on application of the recommendation from the SPI findings. The conclusion obtained from this research in the process of Policy, Standard Operating Procedures, Human Resource, is not sufficient in protecting the possibility of functional income loss. The recommendation in enhancing the effectiveness of the internal control of the functional income of inpatients is to utilize the strategic control points as follows, revamping the Policies, SOP, Human Resource, to apply verification prior to payments from patients.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ikasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat standar pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Desain penelitian adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011. Hasil penelitian mendapatkan bahwa pelayanan rawat inap Rumah Sakit Haji Jakarta sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan dimaksud. Sepuluh (10) indikator yang ada berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah\ Sakit terdapat 3 (tiga) indikator yang belum sesuai yaitu indikator : Pemberi pelayanan di rawat inap, Jam visite dokter spesialis, Angka kematian pasien lebih dari 48 jam. Kesimpulannya adalah rawat inap Rumah Sakit Haji Jakarta masih perlu meningkatkan diri sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. This study explains about the standard level of inpatient services at the Haji Jakarta hospital in 2011 based on the Regulation of the Minister of Health of Indonesia Number: 129/Menkes/SK/II/2008 about the Hospital Minimum Service Standards and Regulation of the Minister of Health of Indonesia Number: 340/MENKES/PER / III/2010 of Hospital Classification. The study design is a case study. The data used are secondary data of Haji Jakarta Hospital in 2011. This study found that inpatient services Haji Jakarta hospital is in conformity with the Regulation referred of the Minister of Health. Ten (10) indicators that are based on the Regulation of the Minister of Health of Indonesia Number: 129/Menkes/SK/II/2008 on Standard Minimum Service Hospital, there are 3 (three) indicators which are not appropriate indicators: care giving in inpatient, time of specialist visite, the patient mortality rate of more than 48 hours. The conclusion is inpatient services at the Haji Jakarta hospital still needs to improve itself in accordance with standards established by the government.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library