Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sjoufjan Awal
Abstrak :
Tulisan ini membahas optimalisasi investasi melalui aplikasi analisis portofolio. Dalam melakukan investasi, investor sering melakukan diversifikasi yaitu pengkombinasian berbagai sarana investasi, dalam hal ini investor tersebut membentuk portofolio. Pembentukan portofolio pada dasarnya dimaksudkan untuk mengurangi resiko yang ditanggung investor.

Konsep resiko dijelaskan melalui pengertian keuntungan rata-rata dari keuntungan-keuntungan dengan probabilitas masing-masing dan terjadinya keuntungan yang menyimpang dari harga rata-rata tersebut. Ditunjukkan bahwa investor dihadapkan pada kesukaran dalam menentukan investasi terbaik karena pada umumnya investasi yang memberikan keuntungan yang besar juga mempunyai resiko tinggi. Melalui pembentukan portofolio investor dapat mengurangi resiko namun dengan keuntungan yang lebih kecil. Pilihan yang ada bagi investor ialah mendapatkan suatu portofolio yang optimal yaitu yang memberikan keuntungan maksimal dengan resiko tertentu.

Untuk tujuan tersebut tulisan ini memaparkan teori tingkat keuntungan dan resiko investasi suatu proyek (riil atau finansiil) dan investasi portofolio dan model-model pemilihan portofolio. Kemudian model-model tersebut diaplikasikan untuk mendapatkan portofolio yang optimal dalam dua kasus. Kasus kesatu adalah mengenai proyek finansiil dan yang kedua proyek riil.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Binsar Zonaiderus Alto
Abstrak :
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah merubah faktor-faktor fundamental pasar, seperti; lonjakan dalam nilai tukar rupiah atas USD, pergerakan IHSG yang mengalami trend bearish, laju inflasi yang sangat tinggi, dan pertumbuban GDP yang merosot dengan sangat tajam. Berbagai teori memperlihatkan bahwa terdapat korelasi antara faktor-faktor fundamental pasar tersebut dengan tingkat return maupun resiko dalam berinvestasi saham di bursa efek. Akan tetapi hal itu maslh tetap harus dibuktikan lagi secara statistik kebenarannya khususnya pada kondisi di Indonesia. Pada sisi yang lain, resiko investasi dapat dikurangi dengan cara diversifikasi. Demikian pula halnya dalam berinvestasi saham dimana resiko tersebut berkurang dengan cara membentuk portofolio dan sejumlah saham. Akan tetapi proses diversifikasi masih tetap akan menyisakan suatu resiko yang disebut resiko sistematik, sedangkan reslko yang hilang akibat proses diversifikasi tersebut adalah resiko non sistematik. Pengurangan resiko akibat penambahan sejumlah saham kedalam suatu portofolio tersebut akan menghasilkan suatu pola penurunan resiko yang spesifik. Dengan demikian jika kita dapat membandingkan pola penurunan resiko antara periode sebelum krisis dan selama masa krisis berlangsung di Indonesia, maka hal tersebut sekaligus membuktlkan apakah perubahan faktor-faktor fundamental pasar akan juga merubah profil resiko dan berinvestasi saham di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati profil resiko yang berkuráng akibat pembentukan portofolio dari saham-saham yang tergabung dalam LQ-45. Sebagai bahan pembanding juga dilakukan pengamatan terhadap pengurangan resiko dan pembentukan portofolio seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dimana sebagai sample data penulis memilih 150 saham yang memiliki resiko terbesar selama periode pengamatan. Penggunaan data indeks saham sebagai model pengamatan hanya menghasilkan suatu pola distribusi data yang tidak stationer sehingga sulit untuk dijadikan pengamatan. Sehingga pada akhirnya penulis menggunakan data return indeks yang memberikan pola data dengan distribusi normal. Pembuatan model regresi dan tiap data saham LQ-45 adalah menggunakan model Arbitrage Pricing Theory (APT) multifaktor dengan variabel bebas berupa return IHSG dan return kurs Rp/USD. Kedua variabel ini diuji signifikansinya terhadap return IHSI masing-masing saham LQ-45 tersebut, Selain itu penulis juga melakukan uji auto regresi dan model dengan menggunakan fasiitas correlogram (dalam EViews) yang bertujuan untuk membersihkan data dan adanya serial autokorelasi. Tiap saham LQ-45 yang sudah memiliki model regresi selanjutnya diurutkan dari saham dengan IHSG terbesar sampai yang terkecil. Urutan ini merupakan prioritas dalam memasukan saham tersebut kedalam portofolio. Standar deviasi saham dengan urutan 1 merupakan resiko awal dan portoiblio yang akan dibentuk. Saham tersebut kemudian digabung dengan saham urutan 2 menjadi satu portofollo dengan proporsi investasi yang sama besar (1/2) dan sekaligus dilakukan pencatatan atas resiko portofolio yang dihasilkannya. Kedua saham ini selanjutnya diportofoliokan dengan saham urutan 3 dengan proporsi investasi masing-masing 1/3, dan seterusnya sampai seluruh 45 saham LQ-45 membentuk satu portofolio dengan proporsi investasi masing-masing 1/45. Dari setiap pembentukan portofolio selalu dilakukan pencatatan atas resiko portofblio yang dihasilkan. Resiko-resiko tersebut di-indeksasi dengan nilai 100% adalah merupakan besarnya resiko awal portofolio (= resiko saham urutan 1). Indeks resiko ini kemudian di-plot-kan kedalam suatu grafik pengaruh penambahan jumlah saham terhadap resiko porto folio saham LQ-45. Sebagai bahan pembanding juga dilakukan pengolahan statistik dan seluruh data return IHSI saham-saham yang terdaftar di BEJ. Hasil ini juga diurutkan berdasarkan standar deviasi yang dimiliki oleh tiap saham yang sekaligus merupakan prioritas saham tersebut untuk dimasukkan kedalam portofolio. Portofolio pasar yang akan dibentuk adalah berasal dari 150 saham dengan resiko terbesar. Proses pembentukan portofolio maupun pengamatannya adalah sama seperti pembentukan portofolio dan saham-saham LQ-45. Hal yang menarik dari hasil penelitian ini adalah meskipun terdapat peningkatan resiko sisa (resiko sistematik yang tidak hilang dan proses diversifikasi) selama masa krisis, kan tetapi jumlah saham minimum yang dibutuhkan untuk menghasilkan portofolio dengan dampak pengurangan resiko yang efektif adalah relatif sama banyak baik pada periode sebelum knisis maupun selama masa krisis berlangsung.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T4984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Arlijan Kosandos N.
Abstrak :
Penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh portofolio investasi industri asuransi Indonesia terhadap perekonomian nasional. Lebih jauh lagi juga untuk mengetahui besaran pengaruhnya kepada perekonomian nasional. Penelitian ini menggunakan regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Data yang digunakan adalah data produk domestik bruto (PDB), portofolio investasi industri asuransi Indonesia yang berupa saham yang tercatat di bursa efek, tanah dan bangunan dengan bak strata dan portofolio investasi penyertaan modal langsung yang tidak tercatat di bursa efek pada tahun 2000 - 2008. Dari penelitian ini ditemukan bahwa portofoiio investasi industri asuransi Indonesia berpengaruh positif dan signifikan dengan besaran angka yang cukup baik terhadap perekonomian nasional, dimana portofolio investasi penyertaan langsung yang tidak tercatat di bursa efek memiliki pengaruh yang paling besar. ...... This study was to investigate the effect of Indonesian insurance industry investment portfolio to the national economy. Furthermore also to measure the amount of influence to the national economy. This study uses multiple regression method called Ordinary least square (OLS). The datas used are gross domestic product (GDP), insurance industry investment portfolio in the form of shares listed on stock exchanges, land and buildings with strata title and direct equity investment portfolio that is not listed on stock exchanges, within the period ofthe year 2000 - 2008. From this study it was found that the investment portfolio of Indonesian insurance industry has a positive and significant, with the magnitude of numbers which is good enough to the national economy. Where direct equity investment portfolio in the fomi of shares that is not listed on stock exchanges have the greatest influence.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27622
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Alie Naviekhar
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada awal pertengahan 1997 telah memporak porandakan kondisi ekonomi Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, ingin diketahui a) investasi yang paling menguntungkan antara investasi pada instrumen investasi saham, mata uang dan komoditi emas yang dilakukan pada periode Januari sampai Juni 1998, b) tingkat pengembalian per minggu, serta C) adanya interaksi antara return masing-masing instrumen dengan return per minggu. Ke tiga hal yang ingin diketahui tersebut dituangkan dalam bentuk hipotesis.

Langkah yang dilakukan adalah dengan membentuk portofolio saham, portofolio mata uang dan mengambil satu harga emas di pasar emas dunia. Portofolio saham akan diambil dan 45 saham yang masuk dalam Indeks LQ-45, portofolio mata uang akan diambil dari 5 mata uang kertas utama (major currency) yang diperdagangkan Bank Indonesia, dan harga emas akan diambil dari quotation harga emas di pasar Hongkong. Selain itu juga akan digunakan deposito bank sebagai salah satu indikator kebijakan moneter pemerintah dalam masa krisìs.

Hasil penelitian dihitung dengan menggunakan perhitungan portofolio dan dibuktikan dengan pengujian statistik dengan menggunakan analysis of variance (Anova). Karena penelitian ini menggunakan dua variabel, yaltu variabel return masing masing instrumen investasi dan variabel return per minggu dari masing-masing instrumen investasi, maka Anova yang dipakai adalah two way anova.

1. Untuk Hipotesis I, bahwa dengan nilal a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengembalian masing-masing instrumen investasi. Hal ini berarti bahwa tingkat pengembalian dari ke tiga instrumen investasi tersebut adalah sama.

2. Untuk Hipotesis II, bahwa dengan nilai a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengembalian per miriggu dari masing masing instrumen investasi Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kondisi transaksi yang bersifat seasonal yang dapat mempengaruhi investor dalam berinvestasi.

3. Untuk Hipotesis Ill, bahwa dengan nilai a sebesar 5% menunjukkan tidak terdapat interaksi antara tingkat pengembalian masing-masing instrumen dengan tingkat pengembalian per minggu. Hal ini menunjukkan bahwa investor dapat melakukan investasi dengan bebas di ke tiga instrumen tersebut, karena ke tiganya mempunyai return yang sama, serta investasi di minggu manapun juga akan memberikan return yang sama.

Berdasarkan hasil tersebut disarankan bagi investor untuk memilih risiko yang terkecil yang bisa dilihat dari instrumen investasi yang memiliki coefficient of variation yang terkecil, yaltu instrumen investasi saham.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Fahmi Hakimi
Abstrak :
ABSTRAK
PT XYZ adalah salah satu organisasi yang memiliki kemampuan untuk melakukan implementasi teknologi informasi pada suatu organisasi. Perusahaan yang fokus dalam memberikan solusi perangkat lunak dengan manajemen yang telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun. Solusi yang ditawarkan oleh perusahaan antara lain adalah enterprise data warehouse dan enterprise reconciliation. Namun saat ini masih banyak proyek yang tidak bisa berjalan tepat waktu dan biaya. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya project portfolio management di perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan rancangan pengembangan kapabilitas project portfolio management PPM yang sesuai untuk perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah nilai kapabilitas kematangan yang ada pada PT XYZ dan rancangan pengembangan kapabiltas PPM. Nilai kematangan dengan pendekatan perhitungan rata-rata didapatkan nilai 1.96. Sedangkan nilai kematangan dengan pendekatan nilai terendah yaitu 1.
ABSTRACT
PT XYZ is one of the organizations that has ability to implement information technology in an organization. The company is focusing on delivering software solutions with proven experienced management for more than 20 years. Solutions offered include enterprise data warehouse and enterprise reconciliation. In terms of project performance, some projects are completed according to expectations of management. However, there were still many projects that did not complete on time and on budget. One of the reasons was the absence of project portfolio management in the company. The purpose of this study is to produce a design development of project portfolio management capability that is appropriate for the company. The results from this study is value of capability maturity that exist in PT XYZ and design for capability development PPM. Maturity value using the approach of the average value is 1.96. Maturity value using the approach of the lowest value is 1.
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Fahmi Hakimi
Abstrak :
ABSTRAK
PT XYZ adalah salah satu organisasi yang memiliki kemampuan untuk melakukan implementasi teknologi informasi pada suatu organisasi. Perusahaan yang fokus dalam memberikan solusi perangkat lunak dengan manajemen yang telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun. Solusi yang ditawarkan oleh perusahaan antara lain adalah enterprise data warehouse dan enterprise reconciliation. Namun saat ini masih banyak proyek yang tidak bisa berjalan tepat waktu dan biaya. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya project portfolio management di perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan rancangan pengembangan kapabilitas project portfolio management PPM yang sesuai untuk perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah nilai kapabilitas kematangan yang ada pada PT XYZ dan rancangan pengembangan kapabiltas PPM. Nilai kematangan dengan pendekatan perhitungan rata-rata didapatkan nilai 1.96. Sedangkan nilai kematangan dengan pendekatan nilai terendah yaitu 1.
ABSTRACT
PT XYZ is one of the organizations that has ability to implement information technology in an organization. The company is focusing on delivering software solutions with proven experienced management for more than 20 years. Solutions offered include enterprise data warehouse and enterprise reconciliation. In terms of project performance, some projects are completed according to expectations of management. However, there were still many projects that did not complete on time and on budget. One of the reasons was the absence of project portfolio management in the company. The purpose of this study is to produce a design development of project portfolio management capability that is appropriate for the company. The results from this study is value of capability maturity that exist in PT XYZ and design for capability development PPM. Maturity value using the approach of the average value is 1.96. Maturity value using the approach of the lowest value is 1.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Okta Kristanto
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pembentukan portofolio menggunakan model Black –Litterman pada saham yang terdaftar pada indeks LQ45 periode 1 September 2015 sampai dengan 31 Januari 2020. Model Black-Litterman memiliki fitur untuk memasukan subjektivitas investor dalam pembentukan portofolio. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan objek penelitiannya adalah saham-saham yang berturut-turut selalu masuk dalam daftar indeks LQ45. Portofolio yang dibentuk menggunakan seleksi pemilihan saham berdasarkan Single Index Model. Saham-saham yang telah terpilih kemudian dilakukan optimalisasi dengan menggunakan model Black-Litterman. Pandangan (views) yang digunakan pada penelitian dilakukan berdasarkan pandangan dari PT Mandiri Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas. Portofolio yang telah terbentuk kemudian dibandingkan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa portofolio optimal menggunakan model Black-Litterman dari pandangan PT Mirae Asset Sekuritas akan memiliki kinerja lebih baik dari pada portofolio yang dibentuk menggunakan pandangan PT Mandiri Sekuritas baik dari segi tingkat pengembalian maupun tingkat risiko. Walaupun demikian, pandangan tersebut masih belum tentu terjadi, sehingga masih ada risiko ketidakpastian dari pandangan tersebut. ......This study discusses the formation of portfolios using the Black–Litterman model of stocks listed on the LQ45 index from 1 September 2015 to 31 January 2020. The Black-Litterman model has features to include investor subjectivity in the formation of portfolios. This research uses quantitative research methods with the object of research is that stocks which are in a row always include in the LQ45 index list. Portfolios formed using stock selection based on the Single Index Model. The selected stocks then optimized using the Black-Litterman model. The views used in the study were based on the views of PT Mandiri Sekuritas and PT Mirae Asset Sekuritas. Portfolios that have been formed are then compared. The results of this study indicate that the optimal portfolio using the Black-Litterman model from the view of PT Mirae Asset Sekuritas will have better performance than the portfolio formed using the view of PT Mandiri Sekuritas both in terms of returns and risk levels. However, this view still does not occur yet, so there is still a risk of uncertainty from that view.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Dino Bramanto
Abstrak :
ABSTRAK
Investasi merupakan sal ah satu indikator dalam me!ihat dan mengukur perekonomian suatu negara. Pada umumnya investasi dikelompokkan ke dalam dua golongan utama yai tu investasi dalam bentuk real asset dan investasi dalam financial asset. Semakin berkembang dan majunya perekonomian suatu negara biasanya alternati f i nvestasi yang di tawarkan akan semaki n banyak dan bervariasi. Perekonomian Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhi r tidak terlepas dari pertumbuhan investasi yang sangat tinggi pula. Alternatif investasi yang ditawarkanpun semakin banyak, dimana pasar modal dan pasar uang menjadi a1ternati f baru yang sangat berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan banyaknya pilihan investasi, investor memerlukan pertimbangan tersendiri dalam menentukan berapa bagian yang harus ditanamkan dalam rangka pembentukan portofolio sehingga tingkat risiko dapat dimim'mumkan. Dengan didasarkan pada perhitungan ti ngkat pengembali an dan ti ngkat ri si ko di masa 1 al u dan disesuaikan dengan perki raan situasi dimasa datang maka dapat dihitung dan diketahui jenis-jenis investasi dan komposisinya agar diperoleh tingkat pengembalian maksimum dengan tingkat risiko yang dapat diterima. Dua metode yang digunakan untuk membandingkan

Ringkasan Eksekutif

hasil portofolio investasi adalah metode Markowitz dan Single Index, yang dikembangkan oleh Willian Sharpe.

Perhitungan dan pembentukan portofolio investasi pada pasar modal dengan menggunakan kedua metode, yang terdi ri atas sepuluh saham kandidat dari 126 saham yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta sampai periods Maret 1991 menunjukkan bahwa tingkat risiko minimum keseluruhan dari portofolio (Global MVP) adalah sebesar 2% dengan tingkat pengembalian yang dapat diharapkan sebesar IX. Adapun komposisi dengan tingkat hasi1 yang diharapkan di atas masi ng-masing adalah saham Citra Tubindo (50*), P G I (34%), Indospring (956), Lippo Life (3*), Multipolar (3%), dan Japfa (1%).

Sementara pembentukan portofolio i nvestasi dimana investasi pada saham perusahaan diperbandingkan dengan i nvestasi lainnya seperti deposi to berjangka, logam mulia dan Sertifikat Bank Indonesia menunjukkan hasil dengan tingkat risiko minimum (Global MVP) sebesar 0% dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 20,6%. Hasil ini didapat dengan komposisi penanaman seluruh modal pada deposito berjangka.

Hasi1 di atas dapat terjadi mengingat situasi dan kondisi eksternal yang utama (macro events) yaitu kondisi moneter yang sangat ketat sehingga tingkat bunga menjadi sangat tinggi yang menyebabkan tingkat pengembalian rata-rata saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta menjadi sangat rendah.

Dengan mengasumsikan terjadi perubahan tingkat pengembalian

Ringkasan Eksekutif

pada saham perusahaan yaitu sebesar 25%, sementara ti ngkat pengembalian pada deposito berkisar antara 18X sampai dengan 20X, maka terjadi pergeseran komposisi portofolio. Tingkat risiko minimum (Global MVP) tetap sebesar OX dengan komposisi 100X pada deposito. Namun j ika investor menginginkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi rnaka penempatan modal tidak lagi sepenuhnya pada deposito, melainkan bervariasi di antara saham perusahaan dan deposito berjangka. Tingkat pengembalian mencapai tingkat maksimum dengan komposisi 100% pada saham perusahaan dengan tingkat risiko sebesar 2%.

Dengan perkiraan bahwa situasi moneter yang masih akan ketat dalam beberapa waktu ini , para investor belum disarankan untuk jangka pendek rnelakukan investasi pada saham perusahaan mengingat tingkat risiko yang tinggi sementara tingkat pengembalian relatif masih rendah. Sementara untuk investor yang menginginkan investasi jangka panjang dapat melakukan penanaman pada saham perusahaan oleh karena kemungkinan terjadinya apresiasi dimasa datang yang cukup besar dengan membai knya situasi moneter. Kemungkinan besar meningkatnya harga-harga saham tersebut disebabkan pada saat ini harga saham-saham tersebut sangat rendah (undervalued).

Karena kondisi yang berbeda memungkinkan diperolehnya portofolio optimal yang berbeda pula, maka pemi1ihan dan pembentukan portofolio investasi tidak cukup dilakukan dalam satu waktu tertentu saja, melainkan harus disesuaikan dengan perubahan-

Ringkasan Eksekutif

perubahan yang terjadi. Faktor judgement seseorang sangat menentukan sehingga setiap hasil perhitungan dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian penerapan prinsip-prinsip dasar dalam perhltungan dan pembentukan portofolio tetaplah sama.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustian Djuanda
Abstrak :
Penelitian ini mempunyai tujuan memperoleh hasil pengujian pengaruh Pakto 1988 terhadap pola penanaman dana masyarakat pada Bank Umum di Indonesia dan juga melihat pengaruh Pakto 1988 terhadap Portfolio Optimal penanaman dana tersebut pada Bank Umum di Indonesia. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori statistik dan teori portfolio. Teori statistik digunakan untuk menelaah pengaruh Pakto 1988 terhadap Pola Penanaman Dana Dana Masyarakat Pada Bank Umum di Indonesia sedangkan teori portfolio digunakan untuk menelaah pengaruh Pakto 1988 terhadap Portfolio Optimal Penanaman Dana Masyarakat Pada Bank Umum di Indonesia. Penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh Pakto 1988 tidak 1engkap dan bard imensi waktu yang relatif pendek, sehingga tidak member ikan kesimpulan yang komprehensif. Selain itu penelitian terhadap Portfolio Optimal hanya dilakukan pada securities atas saham dan obligasi, sedangkan penelitian terhadap securities lainnya sedikit sekali dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada seluruh Bank Umum yang ada di Indonesia dengan mengklasifikannya pada empat kelompok yaitu kelompok Bank Pemerintah, kelompok Bank Swasta Nasional, kelompok Bank Pembangunan Daerah dan kelompok Bank Asing dan Campuran. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Laporan Bulanan dan Mingguan Bank Indonesia sejak Januari 1983 sampai Desember 1993 berupa data pola penanaman dana masyarakat berupa giro, tabungan dan deposito Berta tingkat bunga deposito. Tehnik anal isa data yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata dan Paket Komputer Analysis Portfolio dari Haugen. Hasil yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah Pakto 1988 mempengaruhi Pola Penanaman Dana Masyarakat dan Portfolio Optimalnya Pada Bank Umum di Indonesia. Hal ini dapat dilihat berdasarkan basil uji beda dua rata-rata yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan antara pola penanaman dana masyarakat yang berbentuk giro, tabungan maupun deposito dengan adanya Pakto 1988. Selain itu Portfolio Optimal dari penanaman dana deposito masyarakat pada Bank Umum juga ikut berubah dengan adanya Pakto 1988. Bila kits bandingkan basil portfolio optimal dengan realitanya, maka dapat dinyatakan masyarakat tidak memperhatikan portfolio optimal dalam menanam dananya. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukanbagi berbagai pihak seperti Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia dalam pengambilan kebijaksanaan lanjutan ataupun kebijaksanaan mengeliminasi dampak negatif dari Pakto 1988 dan pihak perbankan dapat menggunakannya dalam pembuatan atau penciptaan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat dan tentu saja harus menguntungkan pihak perbankan. Hal yang patut disayangkan pada penelitian ini adalah tidak dapat mengungkap portfolio optimal dari giro dan tabungan, karena tidak terdapatnya data tersebut pada Bank Indonesia. Oleh karena itu penelitian ini belum secara sempurna melakukan penelaahan terliadap portfolio optimal penanaman dana masyarakat, sehingga membuka peluang bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan bahasan yang lebih sempurna dan komprehensif guna memberikan kontribusi yang lebih besar pada masyarakat dalam mencapai kesejahteraan yang adil dan makmur.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T20173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Soeseno
Abstrak :
Reksadana dapat dijabarkan sebagai suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal selanjutnya untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Manajer investasi merupakan badan yang mengeluarkan reksadana tersebut. Pada saat ini telah banyak manajer investasi yang telah mendapatkan ijin dari Bapepam dimanadi Indonesia terdapat pula manajer investasi asing yang merupakan subsidiari dari perusahaan manajer asing di luar negeri yang telah berdiri selama puluhan tahun bahkan ratusan tahun sebelum reksadana hadir di Indonesia. Menarik untuk dianalisa kine:rja reksadana baik yang dikelola oleh manajer investasi asing maupun manajer investasi lokal. Pengukuran kinerja reksadana berdasarkan pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) serta memperhitungkan unsur risiko. Reksadana yang diteliti terbatas pada kine:rja reksadana campuran serta memiliki dana kelolaan di atas Rp. 50 milyar per Desember 2005. Sedangkan metode pengukuran kinerja yang dipergunakan di dalam penelitian adalah metode Sharpe, Treynor dan Jensen Alpha. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan dua hipotesis, yaitu hipotesis pertama, mengenai ada tidaknya perbedaan antara kinerja manajer investasi asing dengan manaj er investasi lokal, sedangkan hipotesis kedua adalah mengenai ada tidaknya perbedaan kine:rja reksadana campuran baik yang dikelola manajer investasi asing maupun manajer investasi lokal dibandingkan dengan kinerja pasar (IHSG). Hasil perhitungan dengan metode Sharpe nilai tertinggi dipegang oleh reksadana Dana Selaras Dinamis dari PT Bahana TCW Investment Management (Asing) sebesar 0,87200, sedangkan nilai Sharpe terendah diperoleh reksadana Batasa Syariah yang dikeluarkan PT Batasa Capital dengan nilai sebesar -1,88527 (lokal). Untuk metode Treynor- nilai tertinggi diperoleh reksadana Dana Selaras Dinamis yang dikeluarkan oleh PT Bahana TCW Invesment Indonesia (Asing), sebesar 0,05541, sedangkan nilai Treynor terendah diperoleh reksadana Batasa Syariah yang dikeluarkan oleh PT Batasa Capital dengan nilai sebesar - 0,41032 .(Lokal). Selanjutnya pada perhitungan Alpha Jensen nilai Alpha Jensen tertinggi diperoleh reksadana Dana Selaras Dinamis dari PT Bahana TCW Investment Managemant (Asing), yaitu sebesar 0,01068, sedangkan nilai Alpha Jensen terendah diperoleh reksadana Reksadana Prima yang dikeluarkan oleh PT Equity Development Securities (Lokal) yaitu sebesar -0,02347. Pembuktian hipotesis diperoleh hasil bahwa, dalam uji hipotesis pertama untuk menguji secara statistik satu arah (One Tailed Test) perbedaan kinetja diantara manajer investasi asing dengan manajer investasi lokal, diperoleh hasil bahwa pada metode Sharpe kineija reksadana campuran kelolaan manaje investasi lokal lebih unggul, sedangkan pada metode Treynor dan Alpha Jensen kinerja reksadana campuran manajer investasi asing lebih unggul. Pada pembuktian hipotesis kedua adalah untuk menguji apakah kinetja masing-masing reksadana campuran kelolaan manajer investasi baik lokal maupun asing lebih baik atau justru sebaliknya dibanding kineija pembanding (IHSG), diperoleh-kesimpulan bahwa pada reksadana campuran kelolaan manajer investasi lokal, kinerja reksadana lebih unggul pada metode Sharpe dan Treynor, sedangkan pada metode Alpha Jensen kinerja pembanding (IHSG) lebih unggul. Sedangkan pada reksadana kelolaan manajer investasi asing diperoleh hasil bahwa untuk metode Sharpe dan Alpha Jensen terlihat bahwa kinerja pembanding lebih baik/unggul, sedangkan pada metode Treynor, kinerja reksadana campuran kelolaan manajer investasi asing lebih unggul.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>