Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kelana Rimba Khatulistiwa
"ABSTRAK
Kejahatan pencurian dengan menggunakan kekerasan dan ancaman kekerasan, yang biasa disebut sebagai perampokan, menyumbangkan 3% dari total keseluruhan kejahatan yang terjadi di Indonesia pada tahun 2015. Untuk merumuskan intervensi terhadap kejahatan ini, dibutuhkan pemahaman mengenai pola-pola modus pelaku yang muncul di dalam kasus-kasus perampokan. Dengan perspektif teori pilihan rasional, didapatkan tujuh pola yang muncul di dalam perampokan seperti usia dan jenis kelamin pelaku, jumlah pelaku, waktu, tempat, penggunaan senjata, dan perlukaan terhadap korban. Analisis menunjukkan pola-pola yang dominan di dalam masing-masing modus. Hasil penulisan dapat menjadi pandangan yang berguna untuk memetakan kejahatan perampokan.


ABSTRACT
Robbery makes around 3% of total crime in Indonesia at the year of 2015. To formulate the intervention for this specific crime, the mapping of offenders modus patterns is necessary. With the insight from rational choice theory, it is known that there are seven important patterns in robbery such as age and sex of the offender, number of offender, time, place, use of weapon, and injuring of the victim. The analysis show the dominant pattern of each modus and indicators. The result can give some useful insights to the effort of mapping robberies."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herjanti Nursuksmaningtyas Santoso
"Kekurangan tenaga kerja produktif Jepang akibat rendahnya angka kelahiran, menginisisasi pemerintah Jepang membuka kesempatan bagi tenaga kerja asing melalui skema program TITP (Technical Internship Training Program). Peluang ini dimanfaatkan oleh Lulusan Sarjana Sastra Jepang untuk memasuki pasar tenaga kerja Jepang, walaupun di sektor low-skilled.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang dipertimbangkan pada keputusan tenaga kerja terdidik untuk melakukan program magang ke Jepang melalui skema TITP, serta bagaimna manfaat yang didapatkan setelah melakukan program magang tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian ini menggunakan metode kualitatif-fenomenologi dengan wawancara mendalam terhadap 5 orang eks-pemagang yang berpendidikan Sarjana lulusan Universitas Negeri dan Swasta di Pulau Jawa. Keputusan untuk melakukan magang ini dikaji dengan pendekatan teori pilihan rasional oleh James Coleman dan Sonja Haug dalam keputusan bermigrasi melalui program magang tersebut.
Temuan penelitian antara lain: melalui program TITP informan ingin mengembangkan kemampuan berbahasa Jepang sebagai added value sehingga pengalaman selama magang menjadi sebuah pilihan yang menguntungkan ketika kembali ke Indonesia. Beberapa informan cenderung mencari pekerjaan dengan mudah karena dianggap sebagai pekerja berpengalaman.

The shortage of Japans productive workforce due to low birth rates, initiating the Japanese government opens opportunities for foreign workers through the TITP (Technical Internship Training Program) scheme. This opportunity was used by Japanese Literature Graduates to enter the Japanese labor market, even in the low-skilled sector.
This study aims to investigate the factors considered in the decision of educated workers to undertake an internship program to Japan through the TITP scheme, as well as how the benefits are obtained after undertaking the internship program.
This study is a qualitative-phenomenological method with in-depth interviews with 5 ex-trainees who have a Bachelors degree from State and Private University in Java. The decision to do this internship was approacehd by rational choice theory from James Coleman and Sonja Haug in the decision to migrate through the internship program.
The Research findings include: through the TITP program the informant wants to develop Japanese language skills. The experience during internship becomes a profitable choice when returning to Indonesia as added value to enter Indonesias Labor Market. The experience of working in Japan is a value. Some informants tend to find jobs easily because they are considered as experienced worker.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T54476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrining Tyas
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ladiansah Fajari
"Skripsi ini membahas tentang pilihan rasional teroris radikal Islam dalam memilih modus serangan studi kasus terorisme di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2010. Identifikasi menunjukan terdapat tiga modus serangan teroris yang dilakukan oleh kelompok teroris tersebut. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam memilih modus serangan yang akan digunakan, teroris selalu memperhitungkan dan mempertimbangkan pilihan rasional berbagai faktor baik personal (motif dan kemampuan pelaku) maupun situasional (situasi dan kondisi target serta ketersediaan akses pendukung operasi) sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

This paper discussed the rational choice of radical Islamic terrorists in selecting the mode of attack, based on case studies of terrorism in Indonesia during 2000 to 2010. Identification showed that there are three modes of terrorist attacks carried out by terrorist groups. This study explains that in choosing a mode of attack that will be used, terrorists always take into account and consider the rational choice of a variety of factors both personal (the perpetrator's motives and abilities) or situational circumstances (situations and conditions of the target and the availability of access to operations support) so as to achieve the desired goal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Andina Kinasih
"Skripsi ini mengaji tentang variasi respons dan strategi individu petani di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten dalam menghadapi kegagalan panen yang disebabkan oleh ledakan Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens, stal ) selama tahun 2009--2011. Kegagalan panen menyebabkan petani kehilangan penghasilan berupa uang tunai yang sebelumnya didapatkan dari hasil panen. Hilangnya hak untuk mendapatkan hasil panen merupakan suatu kegagalan dalam 'perangkat keberhakan' yang dimiliki petani. Petani harus melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya selama kegagalan panen terjadi. Dalam melakukan berbagai upaya tersebut, petani mengambil keputusan dengan menggunakan pilihan rasional yang ada untuk merespons kegagalan panen. Variasi respons terjadi karena sejumlah faktor kontekstual seperti pilihan individual, perbedaan akses terhadap sumber daya, 'perangkat keberhakan' jaringan kekerabatan dan pertemanan,dan kepemilikan.

The thesis examines the diverse range of farmer's responses and strategies to cope with harvest failure caused by Brown Planthopper (Nilaparvata lugens, stal) in Sribit Village, Delanggu District, Klaten Regency at 2009--2011. Harvest failure is the entitlement set failure because farmers lost their income. Farmers need to strive for life during the harvest failure and need to make a decision with their rational choice to response the situation. The variation of farmer's responses occured by certain contextual factors such as, by individual choice, different access to the source, 'entitlement set', kinship and friendship relation, and ownership."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firdaus
"Kemajuan teknologi mengubah cara-cara tradisional manusia untuk melakukan segala hal. Tak terkecuali dengan perdagangan. E-commerce XYZ sebagai salah satu pemain e-commerce yang beroperasi di Indonesia ikut mengubah cara bertransaksi secara tradisional. Dari yang harus bertatap muka dengan pedagang, mereka ubah hingga cukup berdiam diri di rumah sambil membuka website e-commerce yang mereka kelola untuk memesan barang.
Hingga saat ini, e-commerce XYZ memiliki banyak layanan dalam platform e-commerce-nya, seperti jual-beli, pembelian pulsa, pembelian tiket kereta api, pembayaran asuransi, pembayaran internet, dan masih banyak lagi. Sehingga orang-orang tidak kesulitan untuk melakukan transaksi. Namun, berdasarkan dari pengakuan orang-orang di berbagai forum dalam jaringan internet, e-commerce XYZ ini masih memiliki masalah yang cukup pelik, seperti penipuan karena barang yang dibeli tidak sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh penjual, pembajakan akun, phising, dan penipuan yang menggunakan dalih sebagai pegawai customer service e-commerce XYZ.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan saat ini oleh e-commerce XYZ adalah membuat suatu divisi pengawasan yang bernama Fraud Prevention Specialis. Namun, kinerja dari divisi ini masih belum efektif dimana tindak kejahatan yang berada dalam e-commerce XYZ masih ada. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penulis mencoba melihat berbagai permasalahan tersebut dengan menggunakan prinsip Situational Crime Prevention dari Clarke dan dibantu dengan Teori Pilihan Rasional dari Gary Becker dan Teori Aktivitas Rutin dari Cohen dan Felson.
Hasil penelitian ini adalah terdapat celah dimana kode kupon potongan harga dapat digunakan secara terus-menerus sehingga menjadi tidak efektif penggunaannya, sumber daya yang kurang cakap dalam menangani permasalahan yang diadukan oleh anggota e-commerce XYZ dan kurangnya edukasi yang diakukan oleh e-commerce XYZ untuk melakukan penanganan permasalahan yang diadukan oleh anggota e-commerce XYZ.

Technological advances are changing the traditional ways people do things. No exception with commerce. E commerce XYZ as one of the e commerce players operating in Indonesia also changed the way of traditional transactions. From face to face with merchants, they change enough to stay at home while open their e commerce website that they manage to order goods.
Up to this date, e commerce XYZ has many services in its e commerce platform, such as buying and selling, purchasing credit, purchasing train tickets, insurance payments, internet payments, and much more. So, people do not have to go out of home again for making transactions. However, based on the recognition of people in various online forums, this e commerce XYZ still has quite a complicated problem, such as fraud because purchased goods do not fit the description from the seller, account hijacking, phishing, and fraud that uses the pretext of being a customer service employee e commerce XYZ.
Therefore, one of the current efforts by XYZ e commerce is to create a division called Fraud Prevention Specialist. However, the performance of this division is still not seen and the crime within the XYZ e commerce platform still exists. Using a qualitative approach, the author tries to look at these problems using the Crime Prevention Principle by Clarke and assisted by Rational Choice Theory by Gary Becker and the Theory of Routine Activities from Cohen and Felson.
The result of this study is that there is a bug where the discounted coupon code can be used continuously so it becomes ineffective, resource incompetent in handling e commerce XYZ member complaints and lack of education provided by XYZ e commerce to complain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idil Akbar
"Pemilu 2009 merupakan momentum kebangkitan warga Tionghoa Bangka Belitung, dan Indonesia Umumnya untuk berpartisipasi aktif dalam politik. Fenomena ini ditunjukkan dengan terpilihnya 4 (empat) politisi Etnis Tionghoa Dapil Bangka Belitung sebagai anggota DPR dan DPD RI. Mereka adalah Rudianto Tjen, Basuki Tjahja Purnama, Telli Gozeli dan Bahar Buasan. Keterpilihan mereka memperkaya wacana politik pemilihan umum yang lebih mengedepankan politik primordialis, sosiologis dan tradisional menjadi pilihan rasional.
Sebagai pijakan teoritis, penelitian ini menggunakan teori demokrasi dari Samuel Huntington, Robert Dahl, Karl jaspers dan Afan Gaffar, teori etnis dan politik etnis dari Erikson, Max Weber dan Martin N. Marger, teori sistem pemilu dari Arend Lijphart dan Ramlan Surbakti, teori rational choice dari Guido Pincione dan Fernando R Teson, dan teori jejaring sosial ekonomi dari Wolf dan Granovetter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data-data administratif KPUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta dari Kementrian Dalam Negeri. Penelitian ini juga melakukan wawancara mendalam dengan enam narasumber kompeten, yakni Bapak DR. Yusron Ihza, Bapak Telli Gozelli, S.E., Anggota DPD RI Periode 2009 – 2014, Bapak Ir. Bahar Buasan, Anggota DPD RI Periode 2009 – 2014, Bapak Ayie Gardiansyah, Ketua PSMTI Kabupaten Belitung, Bapak Muhammad Munzir, Ketua Tim Pemenangan Telli Gozeli, Bapak Wahyu Effendy, S.E., Tokoh Pemuda Tionghoa Asal Bangka Belitung dan Bapak Johan Wijaya, Tokoh Muda Tionghoa
Temuan di lapangan menunjukkan keterpilihan politisi Tionghoa Bangka Belitung berlangsung secara demokratis. Dalam konteks ini, politik etnis di tingkat lokal ditunjukkan dengan terpilihnya empat politisi Tionghoa Bangka Belitung sebagai anggota DPR dan DPD RI periode 2009-2014 meski etnis Melayu dan Islam dominan. Keterpilihan mereka karena adanya penguatan dari basis sosial politik dan ditunjang oleh basis sosial ekonomi karena latar belakang mereka adalah pengusaha. Implikasi teoritis menunjukkan adanya kesamaan hak (equal rights) untuk berpartisipasi di politik secara aktif, demokratis dan rasional sebagaimana pendapat Karl Jaspers, Guido Pincione dan Fernando R Teson. Sementara konstelasi politik etnis cenderung semakin menguat sebagai bentuk dari persamaan perjuangan dan harapan Etnis Tionghoa akan terakomodasinya hak-hak politik mereka.

2009 Election is the momentum of the rise of Chinese citizens in Bangka Belitung, and in Indonesia generally, to actively participate in politics. This phenomenon is shown by the electability of 4 (four) Chinese Ethnic politicians in Bangka Belitung voting region as the members of Indonesian Republic Parliament and Regional Parliament. They are Rudianto Tjen, Basuki Tjahja Purnama, Telli Gozeli and Bahar Buasan. Their electability enriches political discourse on general election which emphasizes primordiality, sociological and traditional politics to turn into rational choice.
As theoretical basis, this study used democracy theory by Samuel Huntington, Robert Dahl, Karl Jaspers and Afan Gaffar, ethnic theory and ethnic politics by Erikson, Max Weber and Martin N. Marger, election system theory by Arend Lijphart and Ramlan Surbakti, rational choice theory by Guido Pincione and Fernando R Teson and economic social networks theory by Wolf and Granovetter. The study used qualitative method, while the data analysis technique used descriptive analysis. The data collecting technique was done by collecting administrative data from Regional Election Commission (KPUD) of Bangka Belitung Island Province and Central Bureau of Statistics (BPS) of Bangka Belitung Island Province as well as Domestic Affair Ministry. The study also conducted in-depth interviews with seven competent informants, they are; Dr. Yusron Ihza, Bangka Belitung people’s Figure, Telli Gozelli, SE, an Indonesian Republic Parliament and Regional Parliament member in the Period of 2009 - 2014, Ir. Bahar Buasan, an Indonesian Regional Parliament member in the Period of 2009 - 2014, Ayie Gardiansyah, the Chief of PSMTI in Belitung Regency, Muhammad Munzir, the campaign team leader of Telli Gozeli, Mr.Wahyu Effendy, SE, a Chinese Youth Leader originated from Bangka Belitung Island and Mr. Johan Wijaya, a Chinese Young Figure.
The finding on the field shows that the electability of the Chinese politicians happened democratically. In this context, ethnic politics at local level is indicated by the elected four Bangka Belitung Chinese politicians as the members of Indonesian Republic Parliament and Regional Parliament in the period of 2009-2014, despite the dominant Malays and Moslem ethnics. Their electability is due to the social political basic strengthening and it is supported by socio-economic basic because their backgrounds are businessmen. Theoretical implication indicates that there are equal rights to participate in politics actively, democratically and rationally as stated by Karl Jaspers, Guido Pincione and Fernando R Teson. In the meantime, ethnic political constellation tends to be stronger as a form of Chinese Ethnic struggle for equation and their hope on the accommodation of their political rights.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Alyatsany Viary
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pilihan perempuan Batak dalam menjalani waithood atau menunda pernikahan. Penelitian ini mengeksplorasi secara mendalam terkait proses dari pilihan waithood pada perempuan Batak dan faktor-faktor yang melatarbelakangi pilihan perempuan Batak ber-waithood. Studi-studi sebelumnya secara luas telah membahas fenomena waithood yang mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan menunda pernikahan dan juga melajang. Namun, masih sedikit studi-studi sebelumnya yang mengaitkan fenomena waithood dengan faktor atau latar budaya. Menurut peneliti, penting untuk membahas faktor budaya yang dapat mempengaruhi pilihan perempuan untuk menunda pernikahan. Melalui teori pilihan rasional, peneliti memiliki argumen bahwa adanya fenomena waithood memunculkan berbagai pilihan yang tentunya memiliki keuntungan bagi kehidupan perempuan terutama bagi perempuan Batak yang memiliki kultur patriarki yang kuat pada lingkungannya yang mengakibatkan pilihan hidup mereka sering kali terbatas. Pada penelitian ini, peneliti melakukan eksplorasi pada proses pengambilan keputusan berwaithood dan faktor-faktor yang mendorong pilihan perempuan Batak untuk waithood. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada perempuan batak yang menjalankan waithood. Ada 5 (lima) Informan yang berdomisili di area jabodetabek yang di wawancara secara mendalam. Temuan studi menunjukkan bahwa selama proses pengambilan keputusan perempuan Batak yang memilih waithood, didorong oleh berbagai faktor dari faktor internal, faktor keluarga, faktor teman, faktor budaya dan juga faktor media.

This study aims to explain the choice of Batak women in undergoing waithood or delaying marriage. This research explores in depth the process of waithood choices in Batak women and the factors behind the choice of Batak women in waithood. Previous studies have widely discussed the phenomenon of waithood which includes factors that influence the choice of delaying marriage and also being single. However, there are still few previous studies that relate the phenomenon of waithood to cultural factors or settings. According to the researcher, it is important to discuss cultural factors that may influence women's choice to delay marriage. Through rational choice theory, the researcher has an argument that the existence of the waithood phenomenon raises various choices which certainly have advantages for women's lives, especially for Batak women who have a strong patriarchal culture in their environment which results in their life choices often being limited. In this study, researchers explored the decision-making process of waithood and the factors that encourage Batak women's choice of waithood. This research uses a qualitative approach with case studies on Batak women who practice waithood. There are 5 (five) informants who live in the Jabodetabek area who were interviewed in depth. The findings of the study show that during the decision-making process of Batak women who choose waithood, it is driven by various factors from internal factors, family factors, friend factors and also media factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atin Sri Pujiastuti
"Penelitian ini berfokus pada Pertimbangan dan Keputusan yang mendasari penggunaan senjata api pada proses penangkapan oleh anggota reserse Polri, disini penulis mendeskripsikan pertimbanganpertimbangan yang mendasari penggunaan senjata api anggota reserse dalam proses penangkapan dan bentukbentuk keputusan yang mendasarinya. Peneliti berusaha mencari tahu pertimbanganpertimbangan apa saja yang mendasari anggota Reserse pada proses penangkapan menggunakan senjata api dan bagaimana bentukbentuk keputusan yang kemudian akan diambil berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut.
Hasil penelitian menggambarkan adanya 3 faktor yang menjadi dasar pertimbangan dan keputusan anggota reserse menggunakan senjata api pada proses penangkapan. Pertama, Situasional di lapangan. Pertimbangan situasional di lapangan meliputi 6 faktor pendorong yaitu Keadaan terdesak, Respon Pelaku, Situasi Ramai/Sepi, Kerugian yang akan ditimbulkan, Kondisi Geografis Lokasi dan Primavasi. Kedua, Karakter Pelaku merupakan informasi atau data yang diperoleh anggota reserse mengenai pelaku kejahatan yang akan ditangkap, meliputi recidivist, Status sosial pelaku di masyarakat, Jumlah pelaku dan Kasus kejahatan. Ketiga, Aturan. Beberapa anggota reserse umumnya menggunakan aturan formal sebagai pertimbangan dan keputusan untuk menggunakan senpi, hanya dilakukan pada kondisi tertentu yang cukup ideal sesuai dengan protap yang berlaku. Selebihnya anggota menggunakan aturan informal dalam mempermudah pelaksaanan tugasnya di lapangan.
Bentuk-bentuk keputusan yang didasari pertimbanganpertimbangan tersebut diatas yang dapat dikelompokkan kedalam 2 keputusan utama adalah Pertama, melawan pelaku tanpa mengunakan senpi yaitu melawan pelaku kejahatan dengan menggunakan ilmu bela diri dan memancing pelaku keluar dari keramaian/rumah/kampungya. Kedua, menggunakan senpi saat melakukan penangkapan. Yaitu melakukan unsur dadakan (tidak perlu tembakan peringatan, tidak perlu adanya pengumuman polisi), melakukan tembakan melumpuhkan, memberikan shock terapi, melakukan tembakan mematikan, memberikan "bintang" pada pelaku kejahatan/ "dibolongin", melakukan 810 dan melakukan tembakan peringatan keatas.

The focus of this research is consideration and decision that underlie the police officers to use they weapon once upon arrest process, Right here the writer describe the considerations of the police officers to use they weapon once upon arrest process and the decisions that underlie to do. Researcher try to find the considerations that underlie the police officers to use they weapon once upon arrest process and how is the types of decision that enforceable by virtue of considerations.
The Result of this research describe 3 factors that underlie the considerations and the decisions of police officer to use they weapon once upon arrest process. First, Situational arrest process as consideration comprises 6 booster factors that is Reccesive condition, Response of the criminals, The Situation was Crowded or desolate, The advantage that will be obtained as consequence, Geographic located Condition and Primavasi. Second, Criminals character is information or data that hardearned of the police officers about criminals that will be arrested, comprises recidivist, Social status of the criminals in society, Criminals total and Crime cases. Third, Rules. Generally, some of police officers use the formal rules as consideration and decision to use they weapon, but it will be enforceable when the arrest process is ideal condition. Elsewhere, the police officers when do arrested they use the informal rules to make it easier.
Decisions that underlie the considerations of police officer devided into two (2) main decision that is First, agin the offender without use they weapon that is agin the offender with karate (selfdefence) and lure the offender exit from the crowded situation or his/her house/hideaway. Second, use they weapon when do arrested. Suddenly, must not doing take a shoot; have no need gave announcement from the police officer; doing 810 and take a spaceshot."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>