Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggie Ayuningtyas
Abstrak :
Pariwisata bahari merupakan upaya pengembangan dan pemanfaatan objek di kawasan pesisir dan lautan. Dibutuhkan peningkatan kualitas dalam jasa pelayanan di bidang tersebut. Perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah resort dan dive centre.Lokasi penelitian dilakukan di Gili Trawangan. Sampelnya adalah pengunjung yang bermalam di resort dan bisa menyelam. Teknik pengambilan sampel non probability sampling sebanyak 227 responden. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner berupa self administered surveys, pertanyaan terstruktur dan skala likert. Pada penelitian ini dibedakan dua kategori responden yaitu mancanegara dan domestik. Berdasarkan analisis regresi, terdapat terdapat hubungan langsung dan positif antara service quality, facilities quality, dan price/value dengan tingkat kepuasan pelanggan responden mancanegara sedangkan responden domestik, tidak ada hubungannya. Untuk variabel service quality dan customer satisfaction dengan behavioral intention memiliki hubungan langsung dan positif baik untuk responden mancanegara dan domestik. Nilai pengaruh tidak langsung antara service quality dengan behavioral intention untuk responden mancanegara lebih besar, berbeda dengan responden domestik, nilai koefisien regresi pengaruh langsungnyalah yang lebih besar. Pada model penelitian pertama, variabel yang paling mempengaruhi intensi berperilaku adalah variabel customer satisfaction dan variabel service quality merupakan faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan pada model penelitian kedua.
The activities of marine tourism consist of development and utilization of marine?s object in coastal areas and seas in Indonesia. To achieve this, quality improvement of marine tourism services in needed. Resort and dive centre is company that focus in the marine tourism services. In this study, the respondents was divided into two categories which is foreign and domestic. Based on regression analysis, there is a direct and positive relationship between service quality, facilities quality, and price or value with customer satisfaction levels of foreign respondents, no such relations is confirmed with domestic respondent. The service quality and customer satisfaction variables has a direct and positive relationship with the behavioral intention for both foreign and domestic respondents. The value of indirect effect between service quality and the behavioral intention with foreign respondents is greater than the direct effect. The regression coefficient values of direct influence is greater than the indirect influence for the foreign respondent. There are two variables to be needed, the first is customer satisfaction which is mostly affecting the behavioral intention. The second is service quality for affecting customer satisfaction with facilities quality and price or value.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27219
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurshinta Rifianty R.
Abstrak :
Di era globalisasi ini persaingan dalam menarik pelanggan sangat ketat, dibuktikan dengan banyaknya produk-produk kecantikan yang beredar di Indonesia baik yang bermerk luar negeri maupun pmduk-produk dan dalam negeri. Dalam meraih peluang dan meraih loyaiitas pelanggan, perusahaan melakukan befoagai macam ra, muiai dengan aktivitas promosi, penetrasi pasar, kemampuan sumber daya manusia, seminar dan hal-hal Iain yang dapat menank minat konsumen. Sebagaimana diketahui bahwa produk- produk perawalan Mustika Ratu adalah produk yang panama kali muncul dan perusahaan PT Mustika Ratu ibk, berawal clari proses yang sederhana, berkembang akibat tuntutan kemajuan zaman, dan kebutuhan konsumen sehingga proses fabrikasipun ditingkatkan seiring peningkaian mutu produk Untuk mengetahui sejauhmana persepsi pelanggan produk perawatan Mustika Ratu, harapan peianggan, serta seberapa besar kesenjangan yang terjadi akibat perbedaan persepsi dan harapan tersebut, maka dilakukan penelitian ini, guna mengetahui tingkat kepuasan pelanggan produk perawatan Mustika Ratu ini. Dalam mengkaji kualitas produk dan layanan yang diberikan oleh perusahaan serta mengukur tingkai kepuasan pelanggan_ digunakan metode Service Quality Dimension, yang terdiri dan 5 (lima) dimensi, yaitu: Tampilan Fisik (Tangib!es); Kemampuan Mewujudkan Janji (Reliabflifl/)§ Ketanggapan dalam Memberikan Layanan (Responsiveness); Kemampuan Memberikan Jaminan Layanan (Assurance); Kemampuan Memahami Kebutuhan Pelanggan(Emphaty). Berdasarkan kelima dimensi tersebut di ataS_ kemudian dilakukan penelitian mengenai persepsi pelanggan produk perawatan Mustika Ratu, diperoleh sejauhmana kepuasan pelanggan_ ditinjau dari persepsi pe1anggan terhadap produk dan layanan yang selama ini diperoleh, dan bagaimana harapan pelanggan terhadap produk dan pelayanan yang diinginkan. Kemudian diperoleh pula kesenjangan yang teljadi antara persepsi perusahaan memberikan pelayanan, dengan harapan pelanggan tentang keinginan produk dan pelayanan yang diinginkan.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T6554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Rica Mon Via
Abstrak :
HIV masih menjadi masalah kesehatan global. Pelanggan WPS merupakan salah satu populasi kunci penyebaran HIV. Penggunaan kondom secara konsisten menjadi cara efektif pencegahan HIV dan IMS pada kelompok ini. Angka konsistensi penggunaan kondom kelompok ini masih rendah, yaitu: 35,82% pada konsistensi kategori 1 (selalu atau sering menggunakan kondom), dan 21,10% pada konsistensi kategori 2 (selalu menggunakan kondom). Konsistensi penggunaan kondom dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah persepsi berisiko tertular HIV. Pada kelompok pelanggan diketahui yang mempunyai persepsi merasa berisiko tertular HIV adalah 45,37%. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain cross sectional untuk mengetahui hubungan persepsi berisiko tertular HIV dengan konsistensi penggunaan kondom pada pelanggan WPS yang menggunakan data STBP 2018-2019, dilaksanakan di 24 kabupaten/kota di 16 provinsi di Indonesia pada tahun 2018 sampai 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 4743 orang. Hasil penelitian menunjukkan: pada konsistensi penggunaan kondom kategori 1, terdapat hubungan signifikan antara persepsi berisiko tertular HIV dengan konsistensi penggunaan kondom dimana pelanggan WPS yang memiliki persepsi merasa berisiko tertular HIV memiliki kecenderungan 1,60 kali lebih tinggi untuk konsisten menggunakan kondom saat berhubungan seks dibandingkan yang memiliki persepsi merasa tidak berisiko setelah dikontrol oleh variabel umur pertama kali berhubungan seks dan pengetahuan tentang efektivitas kondom (PR=1,60, 95% CI=1,28-1,99). Sedangkan pada konsistensi penggunaan kondom kategori 2, terdapat hubungan signifikan antara persepsi berisiko tertular HIV dengan konsistensi penggunaan kondom dimana pelanggan WPS yang memiliki persepsi merasa berisiko tertular HIV memiliki kecenderungan 1,46 kali lebih tinggi untuk konsisten menggunakan kondom saat berhubungan seks dibandingkan yang memiliki persepsi merasa tidak berisiko setelah dikontrol oleh variabel umur pertama kali berhubungan seks dan pengetahuan tentang efektivitas kondom (PR=1,46, 95% CI=1,10-1,94). Pemberlakuan perda kewajiban kondom di lokalisasi dengan sanksi yang tegas disertai kerjasama sinergis antar lintas sektor, updating pemetaan berkala lokalisasi yang belum terjangkau disertai penyuluhan tentang HIV/ AIDS dan efektivitas kondom, diseminasi informasi untuk membentuk persepsi berisiko dan perilaku konsisten menggunakan kondom, penerapan manajemen penyediaan kondom di lokalisasi perlu dipertimbangkan untuk mengurangi kejadian HIV terutama di kelompok pelanggan WPS. ......HIV is still a global health problem. FSW customers are one of the key populations spreading HIV. Consistent condom use is an effective way of preventing HIV and STI in this group. The consistency rate of condom use in this group is still low, namely: 35.82% in category 1 consistency (always or often using condoms), and 21.10% in category 2 consistency (always using condoms). The consistency of condom use is influenced by several factors, one of which is the perception of risk of contracting HIV. In the group of known customers who have a perception of feeling at risk of contracting HIV is 45.37%. This study is a quantitative cross-sectional design study to determine the relationship between perception of risk of contracting HIV with consistency of condom use in FSW customers using IBBS data 2018-2019, carried out in 24 regencies/cities in 16 provinces in Indonesia from 2018 to 2019 with a total sample of 4743 people. The results showed: in the consistency of category 1 condom use, there was a significant relationship between the perception of risk of contracting HIV and the consistency of condom use where FSW customers who had a perception of feeling at risk of contracting HIV had a 1.60 times higher tendency to consistently use condoms during sex than those who had a perception of feeling no risk after being controlled by the age variable of first intercourse sex and knowledge of condom effectiveness (PR=1.60, 95% CI=1.28-1.99). Meanwhile, in the consistency of category 2 condom use, there was a significant relationship between the perception of risk of contracting HIV and the consistency of condom use where FSW customers who had a perception of feeling at risk of contracting HIV had a 1.46 times higher tendency to consistently use condoms during sex than those who had a perception of feeling no risk after being controlled by age variables for the first time having sex and knowledge of condom effectiveness (PR=1.46, 95% CI=1.10-1.94). The implementation of mandatory condom localization bylaws with strict sanctions accompanied by synergistic cooperation between cross-sectors, updating the periodic mapping of unreached localizations accompanied by counseling on HIV/AIDS and condom effectiveness, dissemination of information to form risk perceptions and consistent behavior using condoms, the implementation of condom provision management in localization needs to be considered to reduce the incidence of HIV especially in FSW customer groups.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Louis Yosen Primsa T.
Abstrak :
Studi ini dirancang sebagai studi awal atas Deposit Refund System (DRS) sebagai suatu alternatif untuk meningkatkan recycling rate atas botol gelas bekas Teh Botol Sosro. Poin utama yang dipelajari adalah integrasi nilai persepsi pelanggan dan manajemen rantai pasok untuk menciptakan impelementasi DRS yang fokus pada perspektif bisnis. Modifikasi rantai pasok dari pendekatan tradisional ke terbalik dimaksudkan untuk mengoptimalkan utilisasi kemasan produk minuman. Kemasan produk minuman dipilih sebagai objek penelitian karena produk minuman dikonsumsi pasar secara massal dalam bentuk dan ukuran yang terstandarisasi, sementara pada saat yang sama tidak ada pengumpulan kembali kemasan dari titik konsumsi yang secara sistematis dikoordinasikan atas seluruh elemen dalam saluran rantai pasok. Sementara pertimbangan nilai persepsi pelanggan harus sangat diantisipasi, penelitian ini mencoba untuk mengeksplorasi kemungkinan integrasi antara nilai persepsi pelanggan dan rantai pasok terbalik tersebut. ......This research is designed as advanced study of Deposit Refund System (DRS) as an alternative tool to increase the recycling rate of used glass bottle of Teh Botol Sosro. Keypoint studied is the integration of Customer Perceived Value (CPV) and supply chain management to make implementation of DRS focus on business perspective. The modification of supply chain from traditional to reversed approach is intended to optimise the utilisation of packaging of beverage product. Packaging of beverage product is selected as object research since beverage product is massively consumed by market in a standardised shape and size, while at the same time no collection of the packaging from consumption site systematically coordinated by all elements involved in supply chain channel. While consideration of consumer perceived value must be highly anticipated, this research is trying to explore the possible integration between customer perceived value and reversed supply chain.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutie Aryanti
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai persepsi pelanggan deterjen Rinso dan persepsi pelanggan deteljen So Klin terhadap atribut yang dipertimbangkan daiam pembelian deterjen dan evaiuasi kinerja atribut produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian deteljen, serta perbedaan persepsi antara pelanggan Rinso dan pe1anggan So Klin terhadap atribut deterjen. Metode penelitian adalah penelitian eksploratif dengan in depth interview dan desk:riptif melalui survei. Hasil penelitian mengindikasikan terdapat 3 faktor bagi pelanggan Rinso serta terdapat 4 faktor bagi pelanggan So Klin yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian deterjen; terdapat perbedaan persepsi signifikan antara pelanggan Rinso dan pelanggan So Klin pada salah satu atribut deterjen. ......The focus of this study is about learning costumer perceptions of powder detergent from two brands "Rinso" and "So Klin" to product attributes and evaluation of product performance. This purpose of this study is to analyze how many factors that influences consumer decision making when buying powder detergent products, and to search the difference of perceptions to product attributes between the customers from two brands. This research is qualitative explorative and descriptive design. The data were collected by means in depth interview and a survey. The research found that there are 3 factors for costumer of Rinso and 4 factors for customer of So Klin when making a purchase decision. The research showed there is significant difference of perception between the customer of Rinso and customer of So Klin in one of the product attributes.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33517
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Graidy Arianugraha Hadiwardoyo
Abstrak :
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kepuasan pelanggan pada Pusat Administrasi Program (PAP) Vokasi UI. Pengukuran kepuasan pelanggan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan sehingga dapat memenuhi prasyarat ISO 9001:2015 terkait sertifikasi yang ditargetkan diraih pada tahun 2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode servqual. Dengan menggunakan metode ini maka didapati nilai kepuasan pelanggan berdasarkan harapan dan persepsi mereka berdasarkan dimensi dan atribut pelayanan yang disajikan dalam bentuk kuesioner yang dibuat berdasarkan metode servqual tersebut. Hasil penelitian ini adalah tingkat kepuasan pelanggan dengan melihat nilai servqual yang didapati dari hasil harapan dan persepsi pelanggan, dan prioritas perbaikan terhadap kualitas pelayanan berdasarkan urutan nilai weighted servqual tiap dimensi sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. ......This study measured customer satisfaction in the Pusat Administrasi Program (PAP) Vokasi UI. Customer satisfaction measurement is performed to determine the level of customer satisfaction in order to fulfill the requirements of ISO 9001: 2015 related to the certification which is intended to be achieved in 2016. The study was conducted using servqual. By using this method, then found the value of customer satisfaction based on the expectations and perceptions of those based on the dimensions and service attributes presented in the form of a questionnaire designed by the servqual method. The results of this study is the level of customer satisfaction by seeing the servqual score which was found from the results of customer expectations and perceptions, and the priority improvements to service quality based on the order of weighted servqual score from every dimensions thereby increasing customer satisfaction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiana Haryati
Abstrak :
Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap mutu pelayanan Surat Keterangan Impor (SKI) yang berhubungan dengan kinerja petugas pelayanan masih rendah, sedangkan Badan POM dituntut untuk selalu melakukan upaya untuk peningkatan pelayanan publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja pelayanan dan hubungan antara kinerja pelayanandengan kepuasan pelanggan di Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Badan POM. Penelitian dilakukan dengan studi potong lintang (cross sectional) menggunakan metoda survei dengan jumlah responden sebanyak 122 orang. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pelayanan masih kurang baik dengan nilai rata-rata 70,0 (skala 100). Sebesar 54,9 % responden menilai kepuasan pelanggan dengan persepsi kurang puas. Analisis multivariat terhadap 5 dimensi kinerja pelayanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance,dan empathy menunjukkan terdapat 3 (tiga) dimensi pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu dimensi reliability, assurance,danemphaty.Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi kinerja pelayanan yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah dimensi empathy. Pernyataan “petugas membantu dengan sungguh-sungguh untuk memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan” mendapatkan skor terendah. Perlu dilakukan pelatihan “Communication skills” kepada petugas untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan petugas dalam berkomunikasi dengan pelanggan. Supervisi yang ketat dari atasan juga perlu ditingkatkan.
ABSTRACT
Community Satisfaction Index (CSI) survey results on the quality of services related to the performance of SKI care workers remains low while the BadanPOM required to always make an effort to improve public services. This study aims to describe the performance of service personnel and the relationship between service performance and customer satisfaction in Directorate of Inspection and Sertification of Tradisional Medicines, Cosmetics and Complimentary Products, BadanPOM. The study was conducted using a questionnaire with a number of 122 respondents . The results show the performance of the service is still need to be improved with an average value of 70,0 (scale of 100). Amounted to 54,9 % 0f respondents assess customer satisfaction with perceptions of less satisfied. Multivariate analysis of 5-dimensional databases must address satisfying service that is tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy shows there are 3 (three) dimensions that affect customer satisfaction services, ie the dimensions reliability, assurance, and empathy. The analysis showed that the dimensions of service performance of the most dominant influence customer satisfaction is the dimension empathy. The statement “officer assist in earnest to provide information needed by the customer” to get the lowest score in assessment. Training need to be conducted to the officer is communication skills training to increase awareness and knowledge of officers in communicating with customer. Strict supervision of the supervisor also need to be improved.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library