Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andree Prasetyo Siantoro
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan bank terhadap risiko sistemik pada perbankan publik di Indonesia untuk periode 2010-2014. Dengan menggunakan metode Lerner Index sebagai pengukuran tingkat persaingan bank dan metode Merton?s distance-to-default sebagai pengukuran risiko sistemik, menunjukan tingkat persaingan individual bank secara signifikan berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik perbankan Indonesia. Semakin rendah tingkat konsentrasi pasar perbankan akan menurunkan tingkat risiko sistemik. Tingginya tingkat persaingan bank akan membuat bank-bank untuk mendiversifikasikan risiko-risikonya sehingga menyebabkan sistem perbankan semakin kokoh. ...... The objective of this research is to determine the effect of bank degree of competitiveness on systemic risk of public banks in Indonesia during 2010-2014. Using Lerner Index to measure bank degree of competitiveness and Merton's distance-to-default to measure systemic risk, show a significant negative relationship between bank degree of competitiveness and systemic risk. The less concentrated of banking market cause reduction on systemic risk. The greater bank degree of competitiveness encourages banks to take on more diversified risks, making the banking system less fragile.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Nuansa Pradana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan bank terhadap risiko sistemik di Indonesia untuk periode 2006-2015. Dengan menggunakan metode Panzar-Roose Model sebagai pengukuran tingkat persaingan bank dan metode Altman Z-Score sebagai pengukuran risiko sistemik, menunjukan tingkat persaingan bank secara signifikan berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik perbankan Indonesia. Semakin tinggi tingkat persaingan perbankan akan menurunkan tingkat risiko sistemik. Tingginya tingkat persaingan bank akan membuat bank-bank untuk mendiversifikasikan risiko-risikonya sehingga menyebabkan sistem perbankan semakin kokoh. ...... The objective of this research is to determine the effect of banking competition level to systemic risk in Indonesia in the period of 2006 2015. Panzar Roose Model is used to measure the degree of competitiveness and Altman Z Score is used to measure systemic risk. It shows a significant negative relationship between the degree of bank competitiveness and systemic risk. The higher the level of banking competition will reduce the level of systemic risk and the greater the level of competition encourages bank to diversify their risks, so that it will make the banking system less fragile.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Kumolowati
Abstrak :
PT. X, sebagai suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang perbankan, diharapkan mampu bertahan ditengah perubahan-perubahan lingkungan, antara lain perubahan peraturan pemerintah, persaingan antar bank dan kondisi sosial ekonomi. Agar dapat bertahan ditengah persaingan dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Sebagai aset utama organisasi, sumber daya manusia perlu dikembangkan potensinya secara optimal sesuai kebutuhan organisasi. Namun selama ini jenjang karir atau jalur karir yang ada di PT.X memang belum jelas, sehingga karyawan tidak mengetahui bagaimana karir mereka kedepan, untuk itu sebagai salah satu strategi dalam mengembangkan sumber daya manusia manajemen PT. X bertujuan membuat suatu sistem SDM yang terpadu.

Aspek kompetensi perlu dijadikan pedoman dasar dalam mengembangkan karyawan di suatu perusahaan. Pengembangan rancangan kompetensi yang valid akan memudahkan perusahaan dalam melakukan seleksi, perencanaan karir (promosi, mutasi dan demosi), penilaian karya, pelatihan dan pengembangan sampai membuat sistem penggajian yang berdasarkan kompetensi.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam kesempatan ini kami mengusulkan penggunaan kompetensi sebagai acuan dalam pengembangan karir pegawai khususnya golongan Officer. PT. X disarankan untuk melaksanakan pengembangan karir berdasarkan kompetensi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu rancangan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Langkah-langkah pembuatannya berpedoman pada Spencer & Spencer (1998) dengan menggunakan responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu Golongan Officer yang memiliki kinerja Superior serta golongan Officer yang memiliki kinerja rata-rata Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara yaitu Behavioral Event Interview CBEI).

Keberhasilan penerapan rancangan kompetensi yang telah dibuat memerlukan komitmen dari manajemen puncak hingga selumh pegawai PT. X.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oka Halilintarsyah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan tingkat persaingan pada industri perbankan Indonesia pasca structural break yang terjadi sepuluh tahun terakhir, yaitu penerapan Arsitektur Perbankan Indonesia dan krisis keuangan tahun 2008. Pengukuran tingkat persaingan dilakukan dengan menggunakan nilai H-statistik dari metode Panzar-Rosse. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat persaingan pasca penerapan API. Tingkat persaingan kembali meningkat pasca krisis keuangan tahun 2008. Hasil ini menunjukkan bahwa kebijakan API telah menurunkan tingkat persaingan antar bank.
This study aims to determine whether there is a change of competition level in Indonesian Banking Industry after the structural break that occurred twicw in the past ten years, namely the implementation of Indonesian Banking Architecture API and financial crisis in 2008. The level of competition were measured by using H statistic generated from Panzar Rosse method. the results show that there 39 s a decreasing of competition level after the implementation of API. the competition level rose up again after the crisis in 2008. This results shown that API had decreased the level of competition in Indonesian Banking Industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Andriawan
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya potensi polemik antara kebijakan konsolidasi dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan kebijakan persaingan usaha, khususnya dari segi struktur persaingan dan stabilitas bank pada periode penelitian tahun 2001-2010. Dengan menggunakan pendekatan struktural, diketahui bahwa struktur pasar bank umum di Indonesia masih terkosentrasi pada beberapa bank besar dan kebijakan konsolidasi dalam kerangka API justru mendorong perbaikan dalam struktur pasar bank umum di Indonesia. Sedangkan, dengan menggunakan pendekatan non struktural, yaitu meneliti perilaku kompetitif bank dengan menggunakan model Panzar-Rosse (1987), diketahui bahwa industri bank umum di Indonesia berada dalam karakteristik pasar persaingan yang monopolistik, dengan kecenderungan perilaku yang semakin kompetitif pasca implementasi program API. Selanjutnya diketahui pula bahwa secara keseluruhan, bank umum di Indonesia semakin berperilaku kompetitif dalam struktur pasar yang semakin tidak terkonsentrasi dan sebaliknya, namun demikian kondisi tersebut tidak terjadi pada bank dengan skala kecil dan besar. Kebijakan konsolidasi dalam program API juga berdampak positif terhadap peningkatan indeks stabilitas bank, melalui peningkatan variabel Z-Index yang signifikan pada periode pasca implementasi program API. Selain hal tersebut di atas, dari hasil pengolahan dengan menggunakan data panel menghasilkan kesimpulan bahwa perubahan tingkat persaingan bank umum di Indonesia tidak terbukti secara signifikan mempengaruhi stabilitas bank. Dengan kata lain, tidak terdapat hubungan yang jelas antara struktur persaingan dan stabilitas bank. ......This research is based on the potential polemic between the policy for consolidation in the framework of Indonesian Banking Architecture (API) as well as the policy for competition, particularly in the terms of the competition structure and stability of the bank during the study period of 2001-2010. By using a structural approach, it is understood that the market structure of the commercial banks in Indonesia is still dominated by several large banks and the policy for consolidation in the framework of API has encouraged the improvement in the market structure of the commercial banks in Indonesia. On the other hand, by using a non structural approach, namely studying the competitiveness behaviour of commercial banks by applying Panzar-Rosse Model (1987), it is noted that the commercial bank industry in Indonesia includes in the market characteristics of monopolistic competition in which its behavior tends to become more competitive after the implementation of the API program. Further, it is understood as well that, overall, the commercial banks in Indonesia tend to behave more competitively in the market structure being not concentrated, and vice versa. However, such condition does not happen to the commercial banks with small and large scale. The policy for consolidation in the API program has also had a positive impact on the increasing in the bank stability index. This is reflected by the significant increase in the variable Z-Index after the implementation of the API program. In addition, the data resulted from panel data running shows that the change in the level of competition for the commercial banks in Indonesia is not found significantly to affect the stability of the bank.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31804
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veresa Natasia
Abstrak :
[ABSTRAK
Mengacu pada studi empiris oleh G.E. Chortareas et al. (2012), penulis mengestimasi perluasan dari model empiris original market power dan efficient structure menggunakan kerangka data panel dinamis tidak seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabilitas NIM sektor perbankan di 16 negara di kawasan Asia-Pasifik (APAC) selama periode 2003-2012 dengan menggunakan 2800 observasi data bank dan lintas negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persistensi NIM di negara-negara berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan NIM di negara-negara maju. Selain itu, tingkat kapitalisasi bank terbukti merupakan determinan yang mempengaruhi NIM di negara-negara berkembang, sedangkan di negara-negara maju NIM paling banyak dipengaruhi oleh risiko likuiditas bank.
ABSTRACT
Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking, I estimated the extension of the original market power and efficient structure empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific (APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the bank?s liquidity risk.;Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking, I estimated the extension of the original market power and efficient structure empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific (APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the bank?s liquidity risk.;Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking, I estimated the extension of the original market power and efficient structure empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific (APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the bank?s liquidity risk.;Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking, I estimated the extension of the original market power and efficient structure empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific (APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the bank’s liquidity risk., Following in the footsteps of G.E. Chortareas et al. (2012) on the impact of competition and efficiency on net interest margin (NIM) in Latin America banking, I estimated the extension of the original market power and efficient structure empirical model using an unbalanced dynamic panel data framework. This study aims to analyze the variability of NIM of 16 banking sectors in the Asia-Pacific (APAC) region during the 2003-2012 period by using 2800 observations of bank level and cross-countries data. The results show that the persistence of NIM in emerging countries is higher than NIM in the developed countries. In addition, the level of bank capitalization is shown to be a dominant determinant of NIM in emerging countries, whereas in developed countries NIM is most affected by the bank’s liquidity risk.]
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library