Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Miftahul Jannah
"ABSTRAK
Perundungan merupakan isu utama yang menjadi masalah di SMA XYZ. Perundungan ini sudah menjadi tradisi yang menahun sehingga menyebabkan siswa merasa tertekan secara psikologis dan merasa tidak nyaman di sekolah. Dari studi literatur diketahui bahwa semakin positif hubungan antar siswa, yang ditandai dengan tingginya tingkat perilaku prososial, tingkat kejadian perundungan akan semakin rendah. Sebelum intervensi dilakukan, peneliti melakukan studi baseline di SMA XYZ. Berdasarkan studi baseline tersebut, diketahui bahwa beberapa siswa memiliki kemauan untuk mengubah tradisi perundungan dan menginginkan hubungan yang lebih positif di sekolah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan perilaku prososial siswa pada kelompok intervensi, agar terbentuk hubungan yang positif di sekolah. Partisipan pada kelompok intervensi adalah pengurus OSIS, yang terdiri dari 10 siswa kelas X dan 10 siswa kelas XI. Pertimbangan pemilihan pengurus OSIS adalah karena mereka dapat menjadi agent of change di SMA XYZ. Intervensi dirancang dengan memodifikasi program CEPIDEA Counteract Externalizing Problems in Adolescence , salah satunya dengan memberikan pelatihan keterampilan komunikasi pada siswa. Materi yang disampaikan berupa komunikasi verbal, komunikasi noverbal dan komunikasi asertif. Indikator keberhasilan intervensi ini adalah meningkatnya keterampilan komunikasi siswa dan perilaku prososial secara signifikan. Hasil pengukuran wilcoxon signed rank test menunjukkan terdapat peningkatan secara signifikan pada skor keterampilan komunikasi dan perilaku prososial siswa.

ABSTRACT
Bullying is an issue that has becomes a major problem in SMA XYZ. It has become a tradition for years and caused students to feel uncomfortable and psychologically depressed in school. Previous studies found that the positive relationship among students, which marked by the high level of prosocial behavior, is inversely proportional to the number of bullying incidences in school. Before the intervention was carried out, the researcher conducted a baseline study in SMA XYZ. The baseline study finds that most students have willingness to change the bullying tradition and want a more positive relationship among students in school. The research aims to improve the prosocial behavior in the intervention group, in order to establish a positive relationship among students in school. Participants in the intervention group were the student council member OSIS , consisting of 10 students from class X and 10 students from class XI. The OSIS members were chosen because of their potential as an agent of change in SMA XYZ. The intervention was designed by modifying the CEPIDEA program Counteract Externalizing Problems in Adolescence , and one of the program were by providing communication skills training to the students. The materials presented in training are verbal nonverbal and assertive communication. The indicators of success of this intervention are the significant improvement in students rsquo communication skills and prosocial behavior. The Wilcoxon signed rank test shows that there is a significant increase in students rsquo communication skill and prosocial behavior score."
2018
T51366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauldina Mustika Sadikin
"

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengalaman parentification dan perilaku prososial pada mahasiswa penerima bidikmisi. Penelitian ini merupakan penelitian retrospective study dimana parentification sebagai pengalaman yang dialami oleh mahasiswa bidikmisi ketika usia di bawah 18 tahun dan perilaku prososial sebagai dampak dari pengalaman tersebut yang diperoleh saat dewasa. Teori parentification yang digunakan dalam penelitian mengacu pada teori Boszormenyi-Nagy dan Spark (1973) dan teori perilaku prososial mengacu pada teori Eisenberg & Mussen (1989). Dalam mengukur parentification, penelitian ini menggunakan Parentification Inventory (Hooper, 2009) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu emotional parentification, instrumental parentification, dan perceived benefit parentification dan untuk mengukur perilaku prososial menggunakan Adults Prosocialness Instrument (Caprara, Steca, Zelli, dan Capanna, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti juga melihat dua dari tiga dimensi parentification (emotional dan instrumental parentification) yang memberikan kontribusi terhadap perilaku prososial. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa bidikmisi yang berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) seluruh Indonesia dengan rentang usia 18 sampai 24 tahun. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan multiple regression. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman parentification berperan positif secara signifikan terhadap perilaku prososial mahasiswa bidikmisi dan memprediksi sebesar 5.8%. Hasil juga menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu poin pada skor parentification, maka akan diikuti dengan kenaikan .24 poin pada skor perilaku prososial. Selain itu, kedua dimensi parentification (emotional dan Instrumental parentification) berperan positif secara signifikan terhadap perilaku prososial mahasiswa bidikmisi. Namun, dari kedua dimensi parentification, hanya emotional parentification yang berkontribusi terhadap perilaku prososial mahasiswa bidikmisi.

 

 


This study aims to know the relationship between experience of parentification and prosocial behaviour among bidikmisi college students. This study is retrospective study where parentification as an experience which event is happened by bidikmisi students under 18 years old and prosocial behaviour as an effect from those events which is obtained as an adult. Parentification theory which is use in this study referring to Boszormenyi-Nagy and Spark theory (1973) and prosocial theory referring to Eisenberg & Mussen theory (1989). To measure parentification in this study is use Parentification Inventory (Hooper, 2009) with three dimensions i.e. emotional parentification, instrumental parentification, and perceived benefit parentification and to measure prosocial behaviour is use Adults Prosocialness Instrument (Caprara, Steca, Zelli, and Capanna, 2005). The researcher also wants to see which two of three dimensions of parentification (emotional and instrumental parentification) that contribute to prosocial behavior. Participants in this study are bidikmisi students who studied in public universities all over Indonesia with age range from 18 to 24 years old. The hypotesist test is done by multiple regression. The results from this study indicates that experience of parentification has significant positive relationship towards prosocial behaviour among bidikmisi college students and predict it as much as 5.8%. The result also indicates that each increase of one point on the parentification score will be followed by  .24 point increase in prosocial behavior scores. Furthermore, two dimensions of parentification (emotional and instrumental parentification) has significant positive relationship towards prosocial behaviour among bidikmisi college students. But, only emotional parentification who contributed toward prosocial behaviour among bidikmisi college students between two dimensions of parentification.

 

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Nurul Mufidah
"ABSTRAK
Penelitian ini mengamati hubungan antara konformitas dan perilaku prososial
terhadap toleransi beragama remaja muslim di wilayah DKI Jakarta. Penelitian
bersifat kuantitatif dengan metode pendekatan survei kuesioner yang dianalisis
dengan menggunakan teknik Analisa Regresi. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner adaptasi Socio-Religious Tolerance, konstruk alat ukur Konformitas, dan kuesioner adaptasi Prosocial Tendencies Measure-Revised. Sampel penelitian adalah remaja muslim yang mengikuti kegiatan organisasi masyarakat yaitu Jama'ah Tabligh, FPI, dan Kelompok Tarbiyah. Pemilihan responden menggunakan teknik non probability dan convenience sampling dari tiga organisasi masyarakat di DKI Jakarta. Data primer yang diperoleh dari 300 responden (n=300) berusia 16-18 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2018. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yaitu konformitas dan perilaku prososial dengan uji F berpengaruh terhadap toleransi beragama. Hasil secara parsial dengan uji t menunjukkan bahwa, variabel konformitas dan perilaku prososial berpengaruh secara parsial terhadap toleransi beragama dengan tingkat
signifikansi 10,23% dan 15,07%.

ABSTRACT
This research observing the relationship between conformity and behavior prososial against one form of religious tolerance muslim teens in jakarta area. Quantitative methods of research with a questionnaire that survey analyzed by using a technique regression analysis. The questionnaires used is the questionnaire adaptation socioreligious tolerance, construct a measuring instrument conformity, and questionnaires adaptation prosocial measure-revised tendencies. The research sample is muslim teens who follow community organizations Jama' ah Tabligh, FPI, and clusters of preacher. The selection of respondents had to use the technique of non probability and convenience of sampling of three community organization in Jakarta. Primary
data obtained from 300 respondents ( n = 300 ) aged 16-18 years. The research was done in october to november 2018. The results of the study simultaneously shows that variables independent namely conformity and behavior prososial by test f impact on form of religious tolerance. The result in partial by test t shows that, variable conformity and behavior prososial influential in partial to form of religious tolerance with a significance 10,23 % and 15,07 %."
2019
T52513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Halim
"ABSTRAK
Perundungan dengan bentuk senioritas masih terjadi di SMA XYZ Jakarta. Hal ini menimbulkan ketegangan siswa junior ketika berinteraksi dengan senior. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan empati kepada siswa untuk meningkatkan perilaku prososial dalam upaya menurunkan perundungan di sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen. Intervensi dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan dengan pendekatan whole school approach. Hasil Wilcoxon signed-ranks test menunjukkan keterampilan empati meningkat secara signifikan setelah pemberian intervensi. Pemberian pelatihan keterampilan empati secara signifikan mendorong peningkatan perilaku prososial siswa. Diharapkan dengan meningkatnya perilaku prososial di sekolah, tingkat perundungan akan menurun

ABSTRACT
Bullying in a form of intimidation that junior peers receive from their seniors are still happening in XYZ High School. This raises the pressure for junior students when interacting with seniors. This study aims to provide empathetic skills training in students to improve prosocial behavior in an effort to reduce bullying in schools. This research is a quantitative research with experimental design. Interventions are presented with a training method applying an approach based on a whole school approach. Analysis used a Wilcoxon signed ranks that showed students 39 empathetical skills increased significantly after intervention of program was delivered. Empathy skills training significantly encourages student rsquo s prosocial behavior. The increased prosocial behaviour are expected to decrease bullying behaviour within XYZ High School in Jakarta."
2018
T51336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelenkahu, Laura Saskia
"ABSTRAK
Berbagai media massa menampilkan kasus penyimpangan perilaku yang
tergolong perilaku antisosial, seperti tawuran SMU dan penggunaan narkoba
yang banyak terjadi di kalangan pelajar SMU. Berdasarkan dua komponen
perilaku antisosial, yaitu timbulnya perilaku antisosial dan hilangnya perilaku
prososial. dapat dilakukan upaya pencegahan dengan cara mengembangan .
perilaku prososial remaja, yaitu segala bentuk tindakan yang dilakukan untuk
menolong atau memiliki konsekuensi sosial positif yang berguna bagi
kesejahteraan fisik dan psikologis orang lain. Salah satu hal yang mempengaruhi
timbulnya perilaku prososial adalah penalaran moral, yaitu cara berpikir atau
alasan orang dalam menentukan suatu keputusan moral, baik dan buruk atau
benar dan salah. Penalaran moral dalam penelitian ini diukur menggunakan the
Defming Issnes Test (DIT) dari Rest.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara penalaran
moral dan kecenderungan perilaku prososial remaja SMU. Selain itu, karena ada
perbedaan pendapat mengenai peranan jenis kelamin, maka penelitian ini juga
bertujuan untuk mengungkap apakah ada perbedaan kecenderungan perilaku
prososial dan penalaran moral remaja SMU berdasarkan jenis kelamin. Penelitian
ini dilakukan pada 100 remaja SMU IKIP Jakarta. Kuesioner kecenderungan
perilaku prososial terdiri dari 40 pernyataan dengan reliabilitas koefisien alfa
sebesar 0.89 dan kuesioner penalaran moral yang merupakan adaptasi DIT
bentuk singkat, terdiri dari 3 cerita dilema moral dengan reliabilitas koefisien alfa
sebesar 0.72.
Berdasarkan perhitungan korelasi dengan teknik Pearson Product
Moment dan perhitungan Mest yang ada pada program SPSS 10.0.5, disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penalaran moral dan
kecenderungan perilaku prososial remaja SMU, tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kecenderungan perilaku prososial remaja SMU laki-laki dan
perempuan, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara penalaran moral
remaja SMU laki-laki dan perempuan. Menurut dugaan peneliti hal ini
disebabkan karena ada kemungkinan kecenderungan perilaku prososial yang
tinggi masih didasari oleh tahap-tahap penalaran moral di bawah penalaran moral berdasarkan prinsip, kuesioner kecenderungan perilaku prososial diduga
mengandung bias social desirability, dan kurangnya motivasi subyek. Selain itu,
perbedaan perilaku prososial laki-laki dan perempuan cenderung pada bentuk
pertolongan yang dilakukan, sedangkan kuesioner kecenderungan prososial tidak
mempertimbangkan bentuk pertolongan yang dilakukan orang. Oleh karena itu,
peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian kecenderungan perilaku
prososial dengan mempertimbangkan bentuk perilaku prososial dan melakukan
revisi pada kuesioner kecenderungan perilaku prososial agar terhindar dari bias
social desirability."
2002
S3153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Marlia Putri
"Peneliti ini bertujuan untuk melihathubungan religiosity dengan perilaku prososial remaja dengan menggunakan mediator kindness (prosocial values). Penelitian ini menggunakan tiga alat ukur yaituProsocial Tendencies Measurement untuk mengukur perilaku prososial, Multidimensional Measurement of Religiosity/Spirituality untuk mengukur religiosity dan untuk mengukur kindness, peneliti hanya menggunakan 10 item dari Value In Action Inventory of Strengths yang khusus mengukur kindness. Hasil dari penelitian ini adalah kindness sebagai mediator hubungan antara religiosity dengan perilaku prososial secara signifikan mampu memprediksi hubungan antara keduanya, kecuali pada perilaku altruism dan dire.

This research is wanted to examine the relationship between religiosity with prosocial behavior in adolescent by using a mediator kindness (prosocial values). This study uses the measuring instruments are Prosocial Tendencies Measurement for measuring prosocial behavior, Multidimensional Measurementof Religiosity/Spirituality for measuring religiosity and to measure kindness, researcher use only 10 items from the Value In Action Inventory of Strengths special measure kindness. Results from this study is significantly kindness as mediatoris able to predict the relationship between religiosity with prosocial behavior relationship between the two, exceptonal truism and dire prosocial behaviors."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Theodora Tara
"Keterhubungan sosial merupakan cara pandang seseorang akan hubungan interpersonal dan kedekatannya dengan orang lain. Perilaku prososial merupakan perilaku sukarela yang ditujukan untuk  menguntungkan orang lain dan dimotivasi oleh berbagai alasan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, keterhubungan sosial menjadi salah satu variabel mediasi yang memengaruhi seseorang untuk berperilaku secara prososial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keterhubungan sosial dan perilaku prososial pada dewasa muda di Indonesia. Penelitian ini diikuti oleh 279 partisipan dewasa muda yang memiliki rentang umur 18 sampai 29 tahun dan berdomisili di Indonesia. Keterhubungan sosial (social connectedness) diukur menggunakan Social Connectedness Scale-Revised dan perilaku prososial diukur menggunakan Prosocial Scale for Adults. Hasil teknik korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara keterhubungan sosial dan perilaku prososial (r(247) = 0,456, p < 0.01).

Social connectedness is a person's perspective on interpersonal relationships and their closeness to other people. Prosocial behavior is voluntary behavior(s) that is intended to benefit others and is motivated by various reasons. Based on previous research, social connectedness is one of the mediating variables that influence a person to behave prosocially. Therefore, this study aims to examine the relationship between social connectedness and prosocial behavior among young adults in Indonesia. This study was attended by 279 young adult participants who have an age range of 18 to 29 years and lives in Indonesia. Social connectedness was measured using the Social Connectedness Scale-Revised and prosocial behavior was measured using the Prosocial Scale for Adults. The Spearman correlation technique showed that there is a positive and significant relationship between social connectedness and prosocial behavior (r(247) = 0.456, p <0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Yuliastuti Putri
"

Peran pendamping dalam berjalannya program pendampingan dan perawatan lanjut usia di lingkungan keluarga (Home Care) sangatlah penting. Maka dari itu diharapkan pendamping memiliki perilaku prososial dalam menjalankan perannya. Skripsi ini membahas mengenai perilaku prososial pada pendamping lansia. Penelitian ini adalah penelitian kulitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa semua pendamping memiliki perilaku prososial, yang terbagi kedalam  beberapa pendamping yang memiliki perilaku altruis karena adanya motivasi altruism concern dan beberapa pendamping yang memiliki perilaku menolong karena adanya motivasi egoistic concern di dalam diri pendamping. Perbedaan perilaku prososial ini yang menyebabkan perbedaan pendampingan yang diberikan pendamping kepada lansianya.


The role of companion in passage of mentoring programs and elderly care in a Home Care is very important. Thus it is expected that all companion had prosocial behavior in their role as an elderly companion. This thesis discusses the existing prosocial behavior in elderly companion. This study using qualitative approach with descriptive research method. The results of this study describe that all companion had prosocial behavior, which being divided into two type of motivation, there are some companion who has altruistic behavior because of the altruism concern and there are some who have a companion helping behavior because of the egoistic concern. This Prosocial behavior difference causing the difference type of mentoring given to the other elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Pramudyati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5166
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>