Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Veren Putri
Abstrak :
Latar belakang: Pandemi COVID-19 menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pencegahan dan pengontrolan COVID-19 menjadi sangat serius. Mahasiswa perlu berperan di komunitasnya untuk membantu mengatasi wabah. Dalam melakukan perannya, mahasiswa perlu memiliki pengetahuan dan perilaku terhadap COVID-19 yang baik. Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi perilaku, hubungannya dengan pengetahuan pun perlu diteliti. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara pengetahuan dan perilaku mahasiswa tingkat I Universitas Indonesia tahun ajaran 2020/2021 terhadap COVID-19. Metode: Penelitian potong-lintang ini mengambil sampel dari mahasiswa tingkat I Universitas Indonesia tahun ajaran 2020/2021 dari bulan April-Agustus 2021. Pengetahuan dan perilaku dinilai dengan Kuesioner Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswa terhadap COVID-19. Analisis hubungan antar variabel diuji dengan uji chi-square. Seluruh analisis data dilakukan dengan Statistical Package for Social Sciences (SPSS versi 20). Hasil: Subjek berjumlah 309 orang. Gambaran pengetahuan subjek yaitu mayoritas cukup baik (71,5%), diikuti sangat baik (26,9%), dan kurang baik (1,6%). Gambaran perilaku subjek yaitu mayoritas cukup baik (78%), diikuti sangat baik (7,1%), dan kurang baik (14,9%). Hubungan pengetahuan dan perilaku didapati tidak bermakna (p>0,05). Pengetahuan secara bermakna berhubungan dengan jenis kelamin dan riwayat akselerasi, sedangkan perilaku dengan jenis kelamin dan rumpun fakultas. Kesimpulan: Mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan dan perilaku terhadap COVID-19 yang cukup baik. Namun, hubungan antara keduanya tidak bermakna. Dengan demikian, mahasiswa dan universitas perlu mengevaluasi usaha pemberdayaan mahasiswa selama ini dalam mengambil perannya di masyarakat untuk pencegahan COVID-19. Penelitian lanjutan untuk meneliti faktor lain yang berpengaruh terhadap perilaku COVID-19 masih diperlukan. ......Introduction: COVID-19 pandemic has become a global health issue, including in Indonesia. Hence, prevention and management of COVID-19 is very important. College students need to play a role in their community to help managing this pandemic. Therefore, they need to have good knowledge and behaviour towards COVID-19. Since there are many factors influencing one's behaviour, its relationship with knowledge needs to be assessed. This research aims to know the relationship between knowledge and behaviour of first-year students of Universitas Indonesia 2020/2021 towards COVID-19. Method: Samples for this cross-sectional study come from first-year students of Universitas Indonesia 2020/2021 and were collected in April-August 2021. Knowledge and behaviour were assessed by Kuesioner Pengetahuan dan Perilaku Mahasiswa terhadap COVID-19. Relationship between two variables was analyzed using chi-square test. All analyses were performed with Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 20). Result: Subjects are 309 students. Majority of them have moderate knowledge (71,5%), with 26,9% and 1,6% of them have very good and poor knowledge respectively. Majority of them also have moderate behaviour (78%), with 7,1% and 14,9% of them have very good and poor behaviour respectively. The relationship between knowledge and behaviour towards COVID-19 is shown to be insignificant (p>0,05). Knowledge is found to be related significantly with gender and acceleration history, whereas behaviour is found to be related significantly with gender and cluster of faculty. Conclusion: The majority of the students have moderate knowledge and behaviour towards COVID-19. The relation between two variables is insignificant. Therefore, students and university need to evaluate the efforts made to involve university students in COVID 19 prevention in society. Further research about other factors that could influence one's behaviour towards COVID-19 is still needed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh pengalaman penulis ketika melakukan pencarian di web sebagai salah satu sumber informasi termutakhir yang ada saat ini. Sabelum melakukan penelitian penulis sudah menyiapkan suatu model pola perilaku pencarian dan model strategi pencarian sebagai perbandingan terhadap perilaku yang dilakukan responden. Kedua model yang digunakan adalah milik Ellis sementara strategi pencarian dipakai milik Pathridge dan Hussein. Pemilihan kedua model di atas karena keduanya cenderung menonjolkan peran atau faktor manusia dalam berinteraksi dengan sistem informasi berbasiskan kompurer.

Perilaku manusia yang diteliti menyebabkan dipilihnya metode pengunpulan data berupa catatan harian dan ditindaklanjuti dangan wawancara semi terstruktur. Data yang terkumpul lalu dianalisis dan dideskripsikan pada bab empat. Penelitian ini termasuk pada studi kasus yang berusaha menggali pengalaman dan perilaku individu sehingga sampel yang diambil hanya berjumlah 8 orang.

Berbagai masalah, mulai dari mengenali kebutuhan informasi, perencanaan pencarian, formulasi kata kunci dan mengikuti link yang disediakan harus dihadapi oleh pemakai web. Search engine menjadi tumpuan pemakai untuk dapat menemuk in informasi yang diinginkan. Namun setiap search engine memiliki prinsip kerja yang berbeda dan sebagian besar pemakai tidak menyadari hal ini dan akibatnya adalah bits yang diperoleh begitu besar dan proses panyortiran informasi juga semakin sulit dan lama.

Terdapat beberapa perbedaan penting antara prinsip kerja mesin dengan manusia yang harus dipahami terlebih dahulu untuk dapat mengetahui perilaku responden ketika melakukan pencarian. Pemahaman mengenai internet terutama sarana web, sebrgai setting dari penelitiln inl jugs sama pentingnya.

Pencarian sebagai suatu aksi yang disadari didahului dengan kegiatan identifikasi kebutuhan informasi kemudian ketika sudah diputuskan bahwa pencarian akan dilakukan di web maka perencanaan mengenai sumber informasi dari search engine apa yang digunakan sudah dipikirkan. Namun kemudian diketahui bahwa terdapat perbedaan perilaku dalam mencari informasi hiburan dan tugas kuliah. Penelitian ini juga rnengungkapkan beberapa kesulitan eksternal yang mempengaruhi proses pencarian pemakai contohnya gangguan teknis seperti virus komputervdan akses internet yang lambat.

Kesulitan lainnya adaiah penggunaan Boolean operator yang sebenarnya merupakan alat bantu yang berguna untuk mempersempit atau memperluas pencarian jika pemakai mengetahui cara kerjanya. Berbagai permasalahan di atas dijelaskan dalam skripsi ini untuk membantu pengembangan kajian pemakai di bidang informatika dan perpustakaan.
2001
S15351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Ariyanto,author
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai seorang polisi yang bertugas melindungi, mengayomi dan menegakkan hukum dalam masyarakat maka polisi haruslah dapat menunjukkan perilaku yang baik dalam masyarakat. Seperti halnya dalam menangani unjuk rasa, polisi harus mampu menerapkan aturan yang sesuai di dalamnya. Jumlah unjuk rasa yang tinggi dan juga belum tercapainya pemahaman akan demokrasi yang benar menyebabkan sering terjadi bentrokan antara polisi dengan mahasiswa yang berunjuk rasa. Polri sebenarnya telah memiliki suatu prosedur tetap dalam penanganan unjuk rasa. Penelitian ini lebih difokuskan kepada sikap polisi terhadap perilaku agresif dalam unjuk rasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan sikap polisi sabhara perintis terhadap perilaku agresif mahasiswa yang berunjuk rasa di Jakarta. Dimana sikap yang timbul bisa berupa sikap unfavourable, favourable maupun netral. Penelitian ini juga ingin melihat pengaruh perbedaan usia dan tempat tinggal terhadap sikap polisi terhadap perilaku agresif mahasiswa yang berunjuk rasa di Jakarta. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat kecenderungan sikap yang unfavourable dari polisi sabhara perintis terhadap perilaku agresif mahasiswa yang berunjuk rasa di Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelompok yang diperoleh berada di atas 2,5. Juga ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perbedaan usia terhadap sikap polisi sabhara perintis terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa di Jakarta. Demikian pula ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perbedaan tempat tinggal terhadap sikap polisi sabhara perintis terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa di Jakarta.
2002
S3075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki Paranto
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran pengetahuan, sikap, persepsi risiko, dan perilaku pencegahan COVID-19 pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yang diikuti sebanyak 118 responden dengan mengisi kuesioner daring menggunakan Google Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pencegahan COVID-19 sudah tinggi, tetapi masih rendah mengenai jaga jarak dan kontak erat. Responden pada umumnya memiliki sikap positif dalam mencegah COVID-19, tetapi masih terdapat 28% responden yang takut ketika ingin melakukan tes PCR. Sebagian besar responden mempersepsikan COVID-19 sebagai penyakit yang serius dan khawatir ketika mendengar informasi tentang COVID-19. Responden telah melakukan sebagian besar perilaku pencegahan COVID-19 dengan baik, seperti etika batuk, memakai masker ke luar rumah saat pandemi dan di tempat keramaian, menjaga jarak di tempat keramaian, dan mencuci tangan dengan sabun setelah dari tempat keramaian, sebelum makan, dan sesudah makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku pencegahan COVID-19. Perlu meningkatkan edukasi atau sosialisasi yang efektif dan konsisten dan menguatkan penerapan perilaku pencegahan yang masih kurang, terutama menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun minimal 40 detik. ......This research explained about the description of knowledge, attitude, risk perception, and behavior of COVID-19 prevention among undergraduate students of University of Indonesia Batch 2020. This research used the quantitative method with cross-sectional study. Sampling was carried out by purposive sampling technique that were joined by 118 respondents with filling out an online questionnaire based on Google Form. The results showed that the respondent’s knowledge about COVID-19 prevention was high, but still low regarding physical distancing and close contact. In general, respondents have a positive attitude in preventing COVID-19, but there are still 28% who are afraid to do a PCR test. Most of the respondents perceived COVID-19 as a serious disease and were worried when they heard information about COVID-19. Respondents have done most of the prevention of COVID-19 well, such as cough etiquette, wearing masks outside the house during pandemic and in crowded places, maintaining distance in crowded places, and washing hands with soap and after going to crowded places, before and after eating. The results showed that there was no significant association between knowledge, attitude, and behavior of COVID-19 prevention. It is necessary to increase effective and consistent education or socialization and strengthen the implementation of prevention behavior that still lack, especially maintaining distance and washing hands with soap for at least 40 seconds.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisa Yusuf Reksoprodjo
Abstrak :
Salah satu bentuk pola hidup bersih adalah mencuci tangan. Cuci tangan dapat mendatangkan banyak manfaat, antara lain mencegah infeksi yang ditularkan melalui kontak langsung, mencegah infeksi nosokomial serta menurunkan jumlah flora transien. Saat ini, banyak pihak, yang terlibat dalam pelayanan kesehatan, tidak perhatian terhadap kebiasaan mencuci tangan. Hal ini dijumpai tidak hanya dari kalangan rumah sakit dan paramedis, bahkan sampai mahasiswa kedokteran. Penelitian menggunakan desain potong lintang untuk mengetahui asosiasi antara jumlah sumber informasi dengan pengetahuan, sikap, serta perilaku cuci tangan serta faktor-faktor yang berhubungan pada populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Angkatan 2007. Pemilihan populasi ini diharapkan dapat mewakili masyarakat Indonesia yang terpelajar sebagai gambaran umum kebiasaaan mencuci tangan. Penelitian cuci tangan ini mengambil data perilaku melalui hasil observasi dan data pengetahuan serta data sikap dari pengisian kuisioner oleh responden. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dan menggunakan metode convenient sampling serta informed consent, didapati 96 responden dengan profil sosiodemografi 49% responden berusia 19 tahun, 61.5% responden adalah perempuan, 95.8% responden tidak memiliki riwayat alergi, dan 56.3% responden mendapatkan informasi cuci tangan yang baik dan benar dari satu sumber informasi saja. Pada penelitian ini jumlah sumber informasi, jenis kelamin, dan riwayat alergi tidak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap pengetahuan, sikap serta perilaku cuci tangan mahasiswa FKUI angkatan 2007. Pengecualian dari hasil tersebut adalah hubungan jenis kelamin terhadap perilaku dan pengetahuan terhadap sikap yang mempunyai hubungan bermakna. Responden perempuan punya peluang perilaku cuci tangan lebih baik sebesar 3,3 kali lipat dibanding laki-laki (95% CI:1.4 – 7.9). Sedangkan, responden yang berpengetahuan baik memilki peluang sikap cuci tangan lebih baik sebesar 3.5x dibanding yang berpengetahuan buruk (95% CI: 1.1 – 11.0) ......Handwashing is the implementation of healthy lifestyle nowadays. There are many benefit from it, such as prevent the nosocomial infection, direct-contact transmission diseases, and reducing the amount of transient flora. Nowadays, handwashing matter has still been ignored, not only from hospital society and paramedic, but also from the medical student. This study is aimed obtaining the association of source information with knowledge about, attitude toward, and also behaviour of handwashing and investigating its influencing factors. This study was conducted at Faculty Medicine University of Indonesia (FMUI) involved students from year 2007 as a study subjects. With convenient sampling and based on eligibility of the inclusion criteria, 96 study subjects were recruited and they voluntarily signed the informed consent paper. The data of behaviour handwashing was taken with observation checklist. Self-completed questionnaire was used to collect data of knowledge about and attitude toward handwashing. Based on the socio-demography variables, 49% were 19 years old, 61,5% were women, and 95,8% didn’t have any alergic history, 56,3% got about the good handwashing from one source. The study shows that gender, alergic history, and good handwashing information sources haven’t significant association, statistically, with knowledge about, attitude toward, and also behaviour of handwashing. Nonetheless, female student is 3.34 times better than male student to have a good behaviour in handwashing (95% CI:1.4 – 7.9). Knowledgeable student tend to have better attitude toward handwashing 3.55 times than poor knowledge student (95% CI: 1.1 – 11.0). To conclude, variable that have a significant association with behaviour of handwashing is gender. Plus, the knowledge about handwashing is vital in improving attitude toward handwashing to a better degree.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayla Hayyin
Abstrak :
Infeksi HPV merupakan penyebab penyakit menular seksual terbanyak. Meskipun HPV sering dikaitkan dengan perempuan dan kanker serviks, data menunjukkan insiden yang tinggi pada kalangan pria dan perempuan. Tetapi, kesadaran mengenai infeksi dan vaksinasi HPV masih rendah pada kalangan pria. Mahasiswa kedokteran sejak tahap preklinik memiliki peran dalam manajemen HPV masa mendatang. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan pengetahuan dengan perilaku mahasiswa preklinik laki-laki terkait infeksi dan vaksinasi HPV. Studi potong lintang ini meneliti mahasiswa preklinik laki-laki di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Subjek diberikan kuesioner daring tentang pengetahuan dan perilaku terhadap infeksi dan vaksinasi HPV. Kemudian, dilakukan uji statistik chi-square untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku mahasiswa laki-laki preklinik FKUI terhadap infeksi dan vaksinasi HPV. Terdapat 120 mahasiswa FKUI tingkat 1, 2, dan 3 yang terlibat dalam studi ini. Sebanyak 90,8% sampel memiliki pengetahuan baik mengenai infeksi dan vaksinasi HPV, sedangkan 38% sampel menunjukkan perilaku tepat terkait vaksinasi HPV. Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan (p>0,05) antara tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa FKUI preklinik mengenai infeksi serta vaksinasi HPV. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan dan perilaku tersebut. ......HPV infection is the leading cause of sexually transmitted diseases. While HPV is often associated with women and cervical cancer, data show a high incidence among men and women. However, awareness about HPV remains low among men. Medical students in the pre-clinical phase play a critical role in the future management of HPV. This study explores the relationship between knowledge and practice among male pre-clinical students concerning HPV infection and vaccination. This cross-sectional study examined male pre-clinical students from Faculty of Medicine Universitas Indonesia. Subjects were given an online questionnaire regarding their knowledge and practice towards HPV infection and vaccination. The chi-square statistical test was used to determine the correlation between knowledge and practice of male pre-clinical students at FKUI regarding HPV infection and vaccination. A total of 120 students from FKUI in first, second, and third year participated in this study. 90.8% of the sample showed good knowledge about HPV infection and vaccination, while 38% exhibited appropriate practice regarding HPV vaccination. Bivariate analysis indicated no significant correlation (p>0.05) between the knowledge and practice of pre-clinical students at FKUI regarding HPV infection and vaccination. However, further research is needed to explore the relationship between knowledge and practice on this topic.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widjatmaka
Abstrak :
Politeknik adalah salah satu jenis lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang relatif baru, yang memiliki ciri yang menonjol pada besarnya porsi mata kuliah praktek di laboratorium dan di bengkel. Oleh karena itu, kualitas layanan terhadap mahasiswa untuk tiga bagian di politeknik, yaitu bagian perkuliahan teori, praktikum di laboratorium, dan praktek di bengkel merupakan sesuatu yang harus menjadi prioritas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas layanan untuk masing-masing bagian tersebut.

Pada bidang bisnis telah dikembangkan beberapa metode untuk mengukur kualitas layanan tersebut, salah satu diantaranya adalah metode SERVQUAL. Dalam penerapannya di Polrteknik Negeri Jakarta, metode SERVQUAL menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi untuk semua bagian layanan, yaitu kuliah teori, laboratorium, dan bengkel. Hanya saja pengelompokan kualitas Iayanan SERVQUAL pada 5 dimensi, yaitu dimensi tangibles, reliability responsiveness, assurance, dan empathy, dengan menggunakan analisis faktor, ternyata tidak tepat dan tidak konsisten.

Dengan menggunakan metode SERVQUAL tersebut, secara deskriptif memberikan informasi bahwa secara umum kualitas layanan untuk semua bagian di Politeknik Negeri Jakarta masih perlu ditingkatkan. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata nilai persepsi mahasiswa tentang layanan yang diterimanya masih di bawah skor rata-rata nilai harapan mahasiswa tersebut. Yang menonjol dari hasil pengukuran kualitas layanan tersebut adalah bahwa aspek peralatan fisik (tangibles) khususnya untuk laboratorium dan bengkel, serta kecepatan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan peralatan tersebut merupakan aspek yang perlu mendapat prioritas utama. Sementara aspek yang berkaitan dengan empathy, walaupun juga masih perlu peningkatan tetapi tidak perlu mendapat prioritas tinggi, bahkan terkesan berlebihan.

Hasrat perilaku mahasiswa, yang juga diukur dalam penelitian ini, secara deskriptif menunjukkan bahwa pada umumnya niat berperllaku mahasiswa untuk ikut berkiprah dalam usaha memajukan Politeknik Negeri Jakarta ternyata cukup baik (favorable). Hanya saja hasil pengujian secara statistik pengaruh kualitas layanan untuk masing-masing bagian di Politeknik Negeri Jakarta terhadap hasrat perilaku mahasiswa, tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T9923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Michelle
Abstrak :
Latar belakang: COVID-19 adalah penyakit saluran pernapasan akibat SARS-CoV-2 yang sudah menjadi pandemi di seluruh dunia. Dalam menghadapi COVID-19, diperlukan pengetahuan dan perilaku pencegahan yang baik di masyarakat. Sebagai calon dokter, penting pula untuk mahasiswa kedokteran tingkat akhir memiliki pengetahuan yang baik agar dapat mengedukasi masyarakat serta perilaku yang baik agar dapat melindungi diri dan menjadi contoh bagi masyarakat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang dengan sampel seluruh mahasiswa tingkat akhir FKUI. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner “Knowledge, Attitude and Practice toward the Novel Coronavirus (COVID-19)” yang disebarkan secara daring. Data kemudian dianalisis dengan metode kategorik komparatif independen, yaitu chi-square dan Fisher. Hasil: Tingkat pengetahuan subjek yang tergolong sangat baik adalah sebesar 70%. Tingkat perilaku subjek mayoritas tergolong cukup baik, yakni 65,5%. Ditemukan hubungan tidak bermakna antara pengetahuan dengan perilaku (P=0,403). Ditemukan hubungan bermakna antara jenis kelamin dan sumber informasi utama dengan pengetahuan (P=0,011 dan P=0,005). Kesimpulan: Pengetahuan mahasiswa kedokteran tingkat akhir mengenai COVID-19 sudah sangat baik, namun perilaku mahasiswa tingkat akhir masih tergolong cukup baik. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan perilaku, diperlukan intervensi langsung secara struktural dari universitas, tidak hanya dengan peningkatan pengetahuan karena tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan perilaku. ......Introduction: COVID-19 is a respiratory disease caused by SARS-CoV-2 that has been a pandemic in the whole world. In dealing with COVID-19, people needs good knowledge and practice of COVID-19 prevention. As future doctors, final year medical students must have good knowledge to be able to educate people along with good practice to protect themselves and to be an example for people. Method: This study used cross sectional design with a sample of all final year students of FMUI. Instrument used in this study is “Knowledge, Attitude and Practice toward the Novel Coronavirus (COVID-19)” questionnaire that was shared online. The collected data then was analyzed by independent comparative categorical methods, such as chi- square and Fisher. Result: The level of subject knowledge that is classified as excellent is 70%. The level of subject practice mostly is moderate, which is 65,5%. There is unsignificant association between knowledge and practice (P=0.403). A significant relationship was found between gender and main source of information with knowledge (P=0.011 and P=0.005). Conclusion: The knowledge of COVID-19 in final year medical students is excellent, but their practice is still moderate. Therefore, to improve practice, direct structural intervention from university in needed, not only by increasing knowledge because there is no significant relationship between knowledge and practice.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervaran Panjilara Putra
Abstrak :
E-learning Management Systems (EMAS) merupakan aplikasi pembelajaran jarak jauh Universitas Indonesia yang memiliki berbagai fitur untuk membantu pendidik dalam proses perkuliahan. Dalam pembelajaran jarak jauh, perilaku mahasiswa memiliki peran penting dalam meningkatkan proses pembelajaran yang berpengaruh pada kelulusan mahasiswa. Pada tugas akhir ini Recurrent Neural Network (RNN) dengan 1 input layer, 1 hidden layer, dan 1 output layer digunakan untuk memprediksi perilaku mahasiswa pada mata kuliah daring X di EMAS, dimana perilaku tersebut berupa aktivitas mahasiswa di EMAS seperti menjawab pertanyaan dalam forum diskusi, melihat berkas pembelajaran dan aktivitas lainnya. Sebelum dilakukan implementasi model RNN, ditentukan terlebih dahulu perilaku mahasiswa yang paling berpengaruh terhadap kelulusan mahasiswa menggunakan feature selection, yaitu Recursive Feature Elimination Random Forest (RFE-RF). Hasil RFE-RF terdapat 3 fitur yang terpilih yaitu Course View (CV), File View (FV) dan Discussion Viewed (DV). Implementasi Model RNN menggunakan optimizer function yaitu Stochastic Gradient Descent (SGD) dan performa model ditentukan berdasarkan Mean Square Error (MSE). Implementasi RNN dilakukan dengan 2 skenario berbeda, yaitu skenario data 75 hari pertama dan skenario data 115 hari. RNN model terbaik menggunakan data 75 hari pertama adalah model dengan jumlah nodes pada input layer, hidden layer, dan output layer secara berturut- turut sebanyak 1, 10 dan 1 dengan 500 epoch, learning rate 0,01, dan perbandingan data training dan data testing adalah 60%: 40%. Nilai MSE untuk fitur CV 0,00055, untuk fitur FV 0,00051 dan fitur DV sebesar 0,00019. Model RNN terbaik menggunakan data 115 hari menghasilkan nilai MSE untuk fitur CV 0,00054, fitur FV 0,00041 dan fitur DV 0,00027. ......E-learning Management Systems (EMAS) is an online learning application from the University of Indonesia with various features to help educators in the lecture process. In online learning, student behavior is important in improving the learning process that affects final student scores. In this final task, Recurrent Neural Network (RNN) with one input layer, one hidden layer, and one output layer is used to predict student behavior in online course X in EMAS. The behavior is student activity in EMAS, such as answering questions in discussion forums, viewing learning files, and other activities. Before implementing the RNN model, the behavior of students who have the most influence on final student scores is determined in advance using feature selection, namely Recursive Feature Elimination Random Forest (RFE-RF). RFE-RF results there are three features selected, namely Course View (CV), File View (FV), and Discussion Viewed (DV). The implementation of the RNN Model using optimizer function stochastic gradient descent (SGD) and the model's performance is determined based on Mean Square Error (MSE). RNN implementation is divided into two different scenarios, the first 75-days data scenario, and the 115-days data scenario. The best RNN models using the first 75 days of data are models with the number of nodes on the input layer, hidden layer, and output layers respectively as much as 1, 10, and 1 with 500 epoch, learning rate 0,01, and comparison of training data and testing data is 60%: 40%. The MSE value for the CV features is 0,00055, FV feature is 0,00051 and DV feature is 0,00019. The best RNN models using 115 days of data generate MSE values for the CV features, which are 0,00054, FV features are 0,00041, and DV features are 0,00027.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library