Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khadijah Athalla Dewi
Abstrak :
pemasaran sosial The Body Shop di Jabodetabek sebagai bagian dari kontribusi mereka untuk ikut serta dalam bisnis yang mendukung zero waste, tetapi juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian lingkungan pada individu yang akan mengarahkan mereka pada niat berperilaku hijau atau ramah lingkungan. Studi ini menggunakan Enviormental Theory of Planned Behavior dengan variabel Green Attitude, Green Subjective Norm, dan Green Behavioral Control sebagai variabel mediasi untuk menganalisa niat perilaku yang tercipta akibat pengaruh eksternal dari Green Campaignyang dimiliki oleh The Body Shop, penelitian ini akan membantu studi untuk lebih memahami bagaimana Green Campaign memengaruhi niat konsumen untuk mengubah perilaku mereka dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk Google Form dan dianalisis dengan menggunakan analisis SEM-PLS. Dalam mengambil sampel, peneliti menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah : (1) Berusia 18 tahun keatas yang berdomisili di JABODETABEK (2) Pernah membeli produk The Body Shop minimal satu kali (3) Mengetahui Green Campaign dari The Body Shop dengan judul Bring Back Our Bottle. Hasil penelitian menunjukan Green campaign memiliki pengaruh signifikan terhadap Green Behavior Intention dengan variabel mediasi Green Attitude dan Green Behavioral Control, dimana dimensi Green Behavioral Control menjadi variabel mediasi yang memiliki pengaruh paling besar terhadap pembentukan niat perilaku hijau / ramah lingkungan ......This study aims to analyze the effect of the "Bring Back our Bottle" Green Campaign, The Body Shop's social marketing campaign in Jabodetabek as part of their contribution to participating in businesses that support zero waste, but also has the aim of increasing environmental awareness in individuals who will direct them to the intention to behave green or environmentally friendly. This study uses Environmental Theory of Planned Behavior with Green Attitude, Green Subjective Norm, and Green Behavioral Control as mediation variables to analyze behavioral intentions created by external influences from the Green Campaign owned by The Body Shop, this research will help the study to better understand how the Green Campaign influences consumers' intention to change their behavior in a more environmentally friendly way. This type of research is explanative with a quantitative approach using a questionnaire in the form of Google Form and analyzed using SEM-PLS analysis. In taking samples, researchers used a non-probability sampling technique with a purposive sampling technique. The sample criteria in this study are: (1) Aged 18 years and over who are domiciled in JABODETABEK (2) Have purchased The Body Shop products at least once (3) Knowing the Green Campaign from The Body Shop with the title Bring Back Our Bottle. The results showed the Green campaign had a significant influence on Green Behavior Intention with the Green Attitude and Green Behavioral Control mediating variables, where the Green Behavioral Control dimension became the mediating variable that had the greatest influence on the formation of green behavioral intentions.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhywa Darmawan
Abstrak :
Perilaku ramah lingkungan merupakan salah satu dimensi penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, perilaku ramah lingkungan harus diterapkan dalam kegiatan sehari-hari oleh masyarakat. Sementara itu, masyarakat DKI Jakarta cenderung tidak menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui profil perilaku ramah lingkungan masyarakat, 2) mengetahui penerapan perilaku ramah lingkungan dalam tempat tinggal, 3) menentukan faktor yang paling berpengaruh, dan 4) menentukan upaya yang tepat dalam upaya peningkatan perilaku ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik (uji t, uji anova, korelasi, regresi berganda, dan analisis deskriptif). Hasil penelitian menunjukkan, profil kurang baik dan cukup pada perilaku ramah lingkungan merupakan profil yang menggambarkan perilaku ramah lingkungan masyarakat DKI Jakarta. Penerapan perilaku ramah lingkungan pada pengelolaan tempat tinggal belum menunjukkan hal baik. Sikap terhadap lingkungan merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku ramah lingkungan bila dibandingkan dengan fasilitas umum. Untuk itu, upaya berbasis pemberian pendidikan dan peningkatan kualitas fasilitas umum merupakan upaya yang tepat dalam peningkatan perilaku ramah lingkungan. ...... Environmental friendly behavior is one of the important dimensions in achieving sustainable development. Therefore, environmental friendly behavior must be applied in daily activities by the community. However, the people of DKI Jakarta tend not to apply environmental friendly behavior in their daily activities. The purpose of this study is 1) to discover the profile of community friendly behavior, 2) to discover the application of environmentally friendly behavior in the residence 3) to analyze the most influential factors, and 4) determine appropriate efforts to improve environmental friendly behavior. This study uses statistical analysis methods (t test, anova test, correlation, regression, and descriptive analysis). The results of the study showed that a unfriendly and sufficient profile in environmental friendly behavior was a profile that described the environmental friendly behavior of the DKI Jakarta community. The application of environmental friendly behaviors to living quarters has not shown good results. Environmental attitude is the factor that most influence factor to develop environmental friendly behavior compared to public facilities. As a result, providing education and improve the quality of public facilities are appropriate efforts to improve environmental friendly behavior.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T52317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarah Beby Ningrum
Abstrak :
Kerusakan lingkungan telah terjadi hampir di semua wilayah di dunia, terutama wilayah dengan jumlah penduduk yang tinggi seperti wilayah perkotaan. Penerapan perilaku ramah lingkungan sebagai bentuk perlindungan lingkungan perlu diterapkan oleh semua orang termasuk mahasiswa. Namun, berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan dan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa masih termasuk rendah. Riset ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor sosio-demografi (jenis kelamin, usia, dan pendapatan), kepedulian lingkungan, dan pengetahuan dengan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa, serta menyusun strategi untuk mengoptimalkan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa di wilayah kampus. Metode yang digunakan pada riset adalah metode kuantitaf dan kualitatif. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Spearman test dan metode AHP untuk penentuan strategi. Hasil riset menunjukkan tidak adanya hubungan antara faktor sosio-demografi dengan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa. Kepedulian lingkungan yang dimiliki 46% mahasiswa termasuk kategori peduli dan 38% mahasiswa memiliki perilaku ramah lingkungan yang baik. Dari hasil penelitian juga ditemukan terdapat hubungan yang yang signifikan diantara kepedulian lingkungan dan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa dengan kekuatan sedang (r=0,459). Pengetahuan tentang lingkungan memiliki pengaruh yang kecil terhadap perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa. Strategi yang dapat diterapkan sesuai kriteria yang terpenting adalah strategi kebijakan berupa imbalan dan pinalti. ...... Environmental damage has occurred in almost all regions of the world, especially in urban areas. Pro-environmental behavior is a form of environmental protection needs to be applied by everyone including college students. However, based on previous research shows that environmental concern and pro-environmental behavior among students is still low. This research aims to analyze the correlation of socio-demographic factors (gender, age, and income), environmental concern, and knowledge with pro-environmental behavior to students, and develop strategies to optimize pro-environmental behavior for students in the campus area. The method used in this research is quantitative and qualitative methods. Correlation test was carried out using Spearman test and AHP method for determining strategies. The results of the research showed no correlation between socio-demographic factors with pro-environmental behavior among college students. Environmental concern of 46% of students have good category and 38% of students have good pro-environmental behavior. The results of the study also found a significant relationship between environmental concern and pro-environmental behavior among students with moderate strength (r=0.459). Knowledge of the environment has small influence towards pro-environmental behavior among students of SIL and SKSG. The applicable stategies in accorddance with the most important criteria are implementing policy strategy in the form of reward and penalty.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T53503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Benyamin
Abstrak :
ABSTRACT
Penggunaan plastik sekali pakai yang berlebihan oleh manusia membuat zaman ini dapat disebut sebagai zaman plastik. Dampaknya, alam menjadi rusak dan membahayakan keberlangsungan hidup berbagai spesies. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model teoretis yang dapat menjelaskan perilaku ramah lingkungan sebagai solusi persoalan zaman plastik ini. Studi literatur menunjukkan perilaku ramah lingkungan dapat dijelaskan oleh teori value-belief-norm VBN , paparan alam, serta keterhubungan dengan alam, namun belum ada penelitian yang mengintegrasikan variabel-variabel tersebut menjadi model teoretis yang terpadu. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, observasi perilaku, dan juga focus group discussion pada sampel 533 murid kelas lima Sekolah Dasar Alam dan Umum di wilayah Jabodetabek. Lingkungan alam di sekitar sekolah, latar belakang budaya, usia, domisili, serta lama bersekolah dikontrol. Data diolah menggunakan analisis Structural Equation Modelling SEM serta independent sample t-test. Analisis statistik menemukan dari empat model yang diuji, model 3 yang adalah integrasi VBN, paparan alam, dan keterhubungan dengan alam, paling baik menjelaskan perilaku ramah lingkungan anak. Selain itu ditemukan perbe-daan yang signifikan antar murid sekolah alam dan umum pada variabel perilaku ramah lingkungan, AC, AR, PN, serta paparan alam.
ABSTRACT
Our excessive consumption of single use plastic has made this era become a plastic age. As result, nature has been degraded and many species live on the brink of extinction. This study aims to find out a theoretical model which could explains pro environmental behaviour PEB as a solution to this plastic age issue. Literature study shows that PEB could be explained by value belief norm VBN theory, nature exposure, and nature relatedness, nevertheless none has attempted to integrate these variables into one comprehensive model. Questionnaires, observation, and focus group discussion is used to obtain data from 533 fifth grader students in Nature based Sekolah Alam and Public Elementary School in Jabodetabek. School environment, cultural background, age, length of study, and where the participants live are controlled. Data is then processed through Structural Equation Modelling SEM and independent sample t test. It is found that out of the 4 models tested, model 3 which is an integration of VBN, nature exposure, and nature relatedness, could explain PEB in children the best. Furthermore this study found out that there is a significant difference between Nature based and Pubic School students rsquo PEB, AC, AR, PN, and nature exposure variables.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Raisya
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku ramah lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam inisiatif pelestarian alam karena proses kerusakan yang terjadi pada lingkungan dilakukan karena ketidak-pedulian manusia. Oleh karena itu, pemahaman mengenai faktor-faktor yang membentuk perilaku ramah. Ada beberapa teori yang menjelaskan perilaku ramah lingkungan, antara lain teori Value-Belief- Norm VBN dan Nature Relatedness NR . Dalam model VBN dijelaskan bahwa perilaku ramah lingkungan merupakan suatu hasil dari proses pembentukan value, yang membentuk belief, yang selanjutnya akan membentuk personal norms, dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku ramah lingkungan. Sedangkan NR dianggap sebagai sebuah trait kepribadian yang berperan dalam perilaku ramah lingkungan. Sayangnya sebagian besar penelitian yang mengggunakan VBN dan NR dilakukan dengan partisipan negara-negara Barat. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah model VBN dengan tambahan variabel nature dapat menjelaskan perilaku ramah lingkungan. Selain itu ingin diketahui apakah siswa yang mendapatkan pendidikan khusus melalui kurikulum sekolah alam akan menunjukkan perbedaan pada variabel- VBN maupun NR. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMP sekolah alam 219 orang dan siswa SMP sekolah umum 196 orang. Alat ukur yang digunakan adalah General Environmental Behavior Kaiser, Oerke, 2007, The Brief Values Scale Stern, 2000, The New Environmental Paradigm: Revised Dunlap, 2007, Awareness of Adverse Consequences, Ascription of Responsibilities dan Personal Norms Han, 2015 , dan The Nature Relatedness Scale Nisbet Zelenski, 2009 . Melalui model perhitungan model SEM diketahui bahwa variabel yang dapat menjelaskan perilaku ramah lingkungan secara signifikan hanyalah nature relatedness r = 0.81 , sementara variabel biospheric values, new environmental paradigm, awareness of adverse consequences, ascription of responsibilities dan personal norms ditemukan tidak mempengaruhi Perilaku Ramah Lingkungan secara signifikan. Dengan menggunakan independent sample t-test, ditemukan tiga variabel yang secara signifikan berbeda diantara kelompok siswa sekolah alam dan umum yaitu: Ascription of Responsibility, Personal Norms, dan Perilaku Ramah Lingkungan. Pada variabel ascription of responsibilities dan personal norms, ditemukan bahwa siswa sekolah umum memiliki skor rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah alam. Sementara pada variabel Perilaku Ramah Lingkungan, siswa di sekolah alam secara signifikan memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah umum. Hasil yang diperoleh akan dibahas lebih lanjut dalam bagian diskusi pada makalah ini.
ABSTRACT
Pro environmental behavior is a factor that is most important in explaining humans rsquo initiative to conserve nature. Thus, an understanding of how this behavior is adopted is important to know to prevent futher casualties towards the environment. The VBN model gives a thorough explanation that Pro Environmental Behavior which origins from a persons values, to their beliefs and finally their personal norms. This research also includes nature relatedness NR since it is considered more or less as a personality trait that contributes to pro environmental behavior. Unfortunately, most of the researches, which includes the VBN model and the NR variable, can only found in western contexts. Other than that, this research tries to find whether or not there will be any significant differences in the level of both VBN and NR between pupils that go to a general school and nature based schools. Participants in this research are middle school pupils from nature based schools 219 participants and from a general school 196 participants . Through Structural Equation Model, it is found that the only variabel significant to determine Pro Environmental Behavior is Nature Relatedness r 0.81 , thus the modified VBN Model that is proposed in this research cannot be applied. Other variables that do not significantly to predict pro environmental behavior are variables biospheric values, new environmental paradigm, awareness of adverse consequences, ascription of responsibilities and personal norm. Another finding in this research is that through an Independent Sample T Test, pupils from a general school curriculum have a significantly higher score in ascription of responsibilities and personal norms compared to pupils who attend a nature based school curriculum. In addition to that, pupils who attend a nature based school curriculum are proven to have a significantly higher score in Pro Environmental Behavior compared to pupils who attend a normal based school curriculum. Results that were obtained will later be discussed in the discussion section.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chesylia Helmi
Abstrak :
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi perilaku ramah lingkungan (PRL) dapat memprediksi PRL di masa depan. Hal ini dapat dijelaskan oleh teori behavior spillover, yang menjelaskan bahwa perilaku masa lampau memengaruhi perilaku masa depan. Selain itu, penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa PRL dapat ditingkatkan melalui pemberian label. Secara teoritis, ketika individu menerima suatu label, individu tersebut juga menerima ekspektasi untuk berperilaku sesuai dengan label tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh persepsi PRL dan pemberian label terhadap PRL spesifik di masa depan, yaitu perilaku mengurangi penggunaan sedotan plastik. Penelitian ini merupakan studi eksperimen lapangan yang dilakukan di kantin empat fakultas berbeda di Universitas Indonesia. Partisipan merupakan mahasiswa yang direkrut secara aksidental di lokasi penelitian dengan ajakan verbal. Di akhir sesi eksperimen, partisipan menukar kupon minuman gratis di sebuah konter minuman, di mana seorang konfederat yang berpura-pura menjadi penjual minuman mencatat apakah mereka menggunakan sedotan plastik atau tidak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan individu untuk tidak menggunakan sedotan plastik 74% lebih tinggi apabila individu memersepsikan telah melakukan banyak PRL. Sementara itu, pemberian label “Pejuang Lingkungan” dan interaksinya dengan persepsi PRL tidak memengaruhi penggunaan sedotan plastik individu. ...... Previous studies have shown that perception of past pro-environmental behaviors (PEB) predicts future PEBs. This phenomenon can be explained by behavior spillover theory which explains that past behaviors may predict future behaviors. Moreover, previous studies have also shown that PEB can be increased with labeling. Theoretically, when people receive a label, they also receive the expectation to behave in a way that is consistent with the label. This study aims to see the influence of PEB perception and labeling on a specific future PEB, which is reducing plastic straw usage. This study is a field experiment, which was conducted at the canteen of four different faculties in Universitas Indonesia. Participants are university students which were recruited accidentally at the experiment location. At the end of the experiment session, participants were given a free drink voucher to redeem at a counter, where a confederate pretending to be the seller records participant’s straw usage. The result shows that the probability to not use plastic straw is 74% higher if individuals perceive they have done many pro-environmental behaviors. Meanwhile, labeling participants “Pejuang Lingkungan” and its interaction with pro-environmental behavior perception does not influence individuals’ straw usage.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library