Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S6892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Yanti
Abstrak :
Orang Dengan Gangguan jiwa ODGJ berisiko tinggi untuk melakukan perilaku kekerasan baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungannya. Perilaku kekerasan muncul karena ketidakmampuan ODGJ dalam menghadapi stressor, dan melakukan perilaku kekerasan sebagai koping dalam menghadapi stressor. Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk menggambarkan hasil penerapan terapi spesialis AT dan ACT pada risiko perilaku kekerasan. Tindakan keperawatan dilakukan terhadap empat klien risiko perilaku kekerasan dan dilaporkan dalam bentuk laporan kasus case report. Hasil yang diperoleh yaitu terapi spesialis AT dan ACT terhadap empat klien risiko perilaku kekerasan mampu menurunkan tanda dan gejala pada seluruh aspek tetapi untuk aspek afektif, perilaku dan sosial belum tuntas. Selain itu ditemukan peningkatan kemampuan dalam mengatasi risiko perilaku kekerasan. Laporan kasus ini merekomendasikan pemberian terapi spesialis AT dan ACT dalam penanganan risiko perilaku kekerasan dan dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pemberian terapi spesialis AT dan ACT dengan mempertimbangkan lama perawatan, kemampuan proses pikir klien dan dukungan dari lingkungan. ......People with mental disorders are at high risk for violent behavior both for themselves, others, and the environment. Violent behavior arises because of the inability of people with mental disorders in the face of stressor, and conduct violent behavior as coping in the face of stressor. The purpose of this scientific paper to describe the results of the application of AT and ACT on clients at risk of violent behavior. Nursing actions are performed against four clients at risk of violent behavior and reported in the form of case reports. The results show AT and ACT on four clients able to reduce the signs and symptoms in all aspects of risk of violent behavior but for affective, behavioral and social aspects have not been completed. It also found an increase in the ability to cope with the risk of violent behavior. This case report recommends the provision of AT and ACT in the treatment of violent behavior risk and further research by providing AT and ACT specialist therapies taking into consideration duration of care, client 39;s thought process and environmental support.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulya Akbar
Abstrak :
Perilaku kekerasan adalah gejala positif dari skizofrenia yang menjadi penyebab utama klien dirawat. Di RSJ Tampan priode tahun 2011 - 2012 ditemukan 1218 klien yang dirawat kembali dengan diagnosa perilaku kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan askep sesuai standar dengan kemampuan keluarga dan klien yang di rawat diruang MPKP RSJ Tampan. Penelitiaan ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel 45 perawat, 30 klien prilaku kekerasan dan 30 keluarga. Data wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi hasil. Responden untuk wawancara 10 orang dari klien dan keluarga klien. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Pearson Corelation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan erat antara penerapan MPKP oleh perawat terhadap tanda, gejala dan kemampuan pasien pada klien perilaku kekerasan. Pemberian asuhan keperawatan yang sesuai standar meningkatkan pelayanan kepada klien dan keluarga. ......Violent behavior is the positive symptoms of schizophrenia are a major cause of the client being treated. Handsome RSJ years in the period 2011 - 2012 found that clients were treated back in 1218 with the diagnosis of violent behavior. This study aims to determine the relationship of the implementation of nursing standards in accordance with the ability of families and clients are treated in PNPM RSJ Handsome. This penelitiaan using crosssectional design with a total sample of 45 nurses, 30 clients and 30 family violent behavior. Interview data is used to confirm the results. Respondents to interview 10 people from the client and the client's family. Test analysis used in this study is the Pearson Correlation test. The results showed a significant correlation between the implementation of PNPM and closely by nurses on signs, symptoms and the patient's ability violent behavior on the client. Appropriate nursing care standards improve services to clients and families.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S8320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suryaningrum
Abstrak :
Skizofrenia menduduki peringkat keempat sebagai penyakit yang membebankan di seluruh dunia. Salah satu manifestasi klinik dari skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Beban berat yang dirasakan keluarga dapat menurunkan kemampuan keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan beban dengan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan di Poliklinik Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian adalah analitik dengan tehnik purposive sampling terhadap 103 responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara beban dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien perilaku kekerasan (P value <0,05). Penigkatan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan perlu dilakukan agar beban yang dirasakan keluarga menjadi berkurang. ...... Schizophrenia is the fourth most burdening health problem in the world. One of the clinical manifestation of schizophrenia is violent behavior. Strenous burden perceived by the family could lower the ability of family to care for patient. The purpose of this study is to indentify the relationship of family's burden and the family ability to care for patient with violent behavior at the Psychiatric Clinic of Marzoeki Mahdi Hospital of Bogor. This study used analitical design and collected 103 samples using the purposive sampling technique. This study result indicated a significant relationship between family?s burden and family ability to care for patient with violent behavior (p value < 0,05). Study showed it is necessary to increase family capability in caring for patient with abusive behavior in order to lower the burden perceived by the family.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dwinanti Amanda
Abstrak :
Latar Belakang: Perilaku kekerasan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain banyak dijumpai pada orang dengan gangguan psikotik. Salah satu penyebab terjadinya perilaku kekerasan adalah gejala positif yang dialami mereka. Dengan mengetahui hubungan antara gejala positif dan perilaku kekerasan, diharapkan dapat mencegah terjadinya perilaku kekerasan dan dapat dilakukan penatalaksaan yang sesuai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gejala positif dengan perilaku kekerasan pada gangguan psikotik. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling pada warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung, sebanyak 90 orang, yang dirawat selama periode April-Mei 2014. Pada subyek penelitian dilakukan wawancara penapisan gejala psikotik menggunakan MINI ICD 10 yang dilanjutkan dengan pemeriksaan gejala positif menggunakan PANSS skala positif dan penilaian perilaku kekerasan menggunakan OAS. Hasil: Pada hasil analisis, terdapat hubungan antara gejala positif dengan perilaku kekerasan (p<0,001; r = 0,629). Gejala positif yang memiliki hubungan sedang dengan perilaku kekerasan antara lain gaduh gelisah dan kejaran. Sedangkan waham, permusuhan dan perilaku halusinasi memiliki hubungan lemah dengan perilaku kekerasan. Gejala positif berupa kekacauan proses pikir dan waham kebesaran memiliki hubungan sangat lemah dengan perilaku kekerasan. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara gejala positif dengan perilaku kekerasan pada gangguan psikotik.
Background: Violent behaviors which potentially harmful to self and others are found usually in people with psychotic disorder. One of the reasons for the behavior to take place is the positive symptoms experienced by these individuals. By determining the association between positive symptoms and violent behaviors, it is hoped that these behaviors can be prevented and managed appropriately. This research is conducted to find association between positive symptoms and violent behaviors in psychotic behavior disorder. Method: This is an analytical cross sectional research. Samples were taken by means of simple random sampling from residents of Bina Laras Harapan Sentosa 2 Cipayung Social Rehabilitation center, with 90 subjects cared for during the period of April to May 2014. Subjects were given screening interview for psychotic symptoms using MINI ICD 10, then proceed to positive symptoms examination using positive scale of PANSS and rating of violent behavior using OAS. Result: The coefficient correlation between positive symptoms and violent behaviors was r = 0,629 (p<0,001). Positive symptoms with moderat correlation with violents behaviors are agitation and paranoia. Meanwhile delusion, hostility and hallucinatoric behaviors have weak correlation with violent behaviors. Positive symptoms such as disorganized thought process and grandiose delusion have very weak correlation with violent behaviors. Conclusion: Significant correlation is found between positive symptoms and violent behaviors in psycotic disorder.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Novalia
Abstrak :
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang jumlah kejadiannya sampai saat ini masih cukup banyak terjadi. Skizofrenia menyebabkan salah satu gejala positif yaitu perilaku berlebihan atau terdistorsi. Individu dengan skizofrenia memiliki probabilitas lebih besar untuk menunjukkan perilaku agresif yang mengarah pada perilaku kekerasan. Nn. A seorang wanita berusia 20 tahun merupakan salah satu individu dengan skizofrenia yang memiliki masalah risiko perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan yang terjadi dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Nn.A yang dilakukan selama 10 hari. Intervensi keperawatan berfokus pada latihan kombinasi kegiatan spiritual mendengarkan murottal Al-Quran dengan surat Ar-Rahman dan tarik nafas dalam selama 10-15 menit setiap sesi. Hasil asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan bahwa terdapat penurunan tanda gejala perilaku kekerasan serta meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol perilaku kekerasan. Hasil gambaran ini diharapkan dapat menjadi acuan penerapan tindakan keperawatan ners pada klien dan keluarga dengan risiko perilaku kekerasan. ......Schizophrenia is one of the severe mental disorders whose incidence is still quite a lot. Schizophrenia causes one of the positive symptoms, namely excessive or distorted behavior. Individuals with schizophrenia have a greater probability of exhibiting aggressive behavior that leads to violent behavior. Ms. A 20-year-old woman is one of the individuals with schizophrenia who has a risk problem for violent behavior. Violent behavior that occurs can endanger themselves, others, and the environment. The purpose of this case report is to analyze the nursing care for the risk of violent behavior in Ms.A which was carried out for 10 days. Nursing interventions focused on practicing a combination of spiritual activities listening to murottal Al-Quran with Surah Ar-Rahman and taking deep breaths for 10-15 minutes each session. The results of the nursing care provided indicate that there is a decrease in signs of violent behavior and an increase in the client's ability to control violent behavior. This result can be used as a reference for applying generalist nursing interventions to clients and families with a risk of violent behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Wuri Wuryaningsih
Abstrak :
Perilaku kekerasan merupakan masalah yang sering muncul pada pasien gangguan jiwa berat termasuk skizofrenia. Alasan keluarga membawa pasien ke RSJ adalah ketidakmampuan mengatasi perilaku kekerasan pasien di rumah. Keluarga berusaha mencegah kekambuhan perilaku kekerasan pasien pasca rawat inap karena perilaku kekerasan menimbulkan beban bagi keluarga. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengalaman keluarga mencegah kekambuhan pasien dengan riwayat risiko perilaku kekerasan pasca rawat inap di RSJ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 8 partisipan dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian yaitu terdapat 8 tema yang menggambarkan pengalaman keluarga tersebut yaitu: 1) pengetahuan keluarga tentang riwayat perilaku kekerasan; 2) kepekaan keluarga terhadap pencetus kekambuhan, 3) cara pengendalian pasien untuk mencegah kekambuhan; 4) kepedulian keluarga sebagai upaya pencegah kekambuhan, 5) beban keluarga, 6) strategi koping keluarga; 7) bentuk dukungan keluarga, 8) kepasrahan dalam menerima kondisi pasien. Perawat jiwa dapat memberikan pendidikan kesehatan pencegahan dan manajemen perilaku kekerasan kepada pasien dan keluarga. Pelatihan perawat tentang terapi supportif sehingga dapat memfasilitasi terapi supportif pada pasien dan keluarga.
Violence behavior has been the common problem for patients with severe mental illness, including schizophrenia. The reason their family brought them to the psychiatric hospital is their inability to control the patients? violent behavior at home. Their family tried to prevent patients? posthospitalization recurrence because it has been a burden for them. This research was aimed to describe the family experiences in preventing patients? recurrence with risk for violence after being treated in psychiatric hospital. This research used descriptive phenomenology qualitative approach. The research sample was 8 participants taken by purposive sampling method. The data had been analyzed using Collaizi method. Eight themes were revealed to describe the family experiences: 1) family knowledge of patients? violent behavior history; 2) family sensitivity to trigger violence behavior; 3) the ways of family controlled patient to prevent recurrence; 4) family care as an effort to prevent recurrence; 5) family burden; 6) family coping strategies in preventing recurrence; 7) family support to prevent recurrence; 8) resignation to accept the patients? condition. Nurses can provide mental health preventing education and management of violent behavior to patients and families. Nurse training of supportive therapy to facilitate supportive therapy for patients and families.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barzam Fathan
Abstrak :
Jumlah penderita masalah depresi telah menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Depresi dianggap sebagai suatu kondisi di mana seseorang akan mengalami kecenderungan kehilangan energi dan minat karena perasaan sedih yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman agresi pada klien yang mengalami depresi. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi yang dilaksanakan di wilayah Jakarta dan Depok. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 11 orang. Hasil penelitian menghasilkan empat macam tema yaitu frustasi sebagai penyebab utama agresi, represi dalam upaya mengatasi frustasi, luapan perilaku impulsif akibat represi dan penyelesaian agresi melalui self-efficacy. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perawat perlu meningkatkan kepekaan dan ketrampilannya dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah depresi. ...... The number of people with depression problems has shown an increase in recent years. Depression is considered as a condition in which a person will experience a tendency to lose energy and interest due to deep feelings of sadness. This study aims to explore experiences of aggression in clients with depression. The design of this study used a qualitative method with a phenomenological study approach which was carried out in the Jakarta and Depok areas. The number of participants in this study was 11 people. The results of the study resulted in four kinds of themes, namely frustration as the main cause of aggression, repression in an effort to overcome frustration, an overflow of impulsive behavior due to repression and resolving aggression through self-efficacy. The recommendation of this study is that nurses need to increase their sensitivity and skills in providing nursing care to clients with depression problems.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeferson Margasaputra Muchlis
Abstrak :
Remaja merupakan populasi yang rentan terhadap perilaku kekerasan fisik karena masa remaja adalah masa pencarian jati diri dan emosi yang masih belum stabil serta belum matang dalam melakukan pengambilan keputusan jika dibandingkan dengan orang dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 382 Remaja dengan rentang usia 15-19 tahun di 2 SMA yang ada di Kota Bandar Lampung yakni SMA N 3 dan SMA N 14 Bandar Lampung. Sampel didapatkan dengan teknik probability sampling jenis simple random sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dengan nilai R hitung lebih besar daripada R tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini valid. Sementara itu uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach's Alpha 0,731. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara kontrol diri dengan perilaku kekerasan fisik pada remaja dengan hasil p value 0,002 (P< 0,05). Implikasi dari analisa ini adalah semakin rendah kontrol diri yang dimiliki remaja maka semakin tinggi perilaku kekerasan fisik pada remaja tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi kontrol diri yang dimiliki remaja maka semakin rendah perilaku kekerasan fisik pada remaja tersebut. Hal ini disebabkan karena kontrol diri yang baik dapat membantu remaja untuk dapat menahan diri dari hal-hal yang tidak baik untuk dilakukan. Rekomendasi berkaitan dengan penelitian ini ialah Perawat perlu berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya seperti pendidik, psikolog dan dinas terkait dalam penyelenggaraan program dukungan pengasuhan yang secara khusus disesuaikan dengan kondisi remaja. ......Adolescents are a population that is vulnerable to physical violent behavior because adolescence is a period of self-discovery and emotions that are still unstable and immature in making decisions when compared to adults. This research is a quantitative study with a cross-sectional research design. The research sample amounted to 382 adolescents with an age range of 15-19 years in 2 high schools in Bandar Lampung City, namely SMA N 3 and SMA N 14 Bandar Lampung. The sample was obtained using probability sampling technique of simple random sampling type. This study uses a questionnaire that has been tested for validity with a calculated R value greater than the R table, so it can be concluded that the data in this study are valid. Meanwhile, the reliability test showed a Cronbach's Alpha value of 0.731. The results of the study analyzed using the chi-square test showed that there was a relationship between self-control and physical violent behavior in adolescents with a p value of 0.002 (P <0.05). The implication of this analysis is that the lower the self-control of adolescents, the higher the physical violent behavior of these adolescents. Conversely, the higher the self-control of adolescents, the lower the physical violent behavior of these adolescents. This is because good self-control can help adolescents to be able to refrain from things that are not good to do. Recommendations related to this study are Nurses need to collaborate with other stakeholders such as educators, psychologists and related agencies in the implementation of parenting support programs that are specifically tailored to the conditions of adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>