Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Dewi Junus
Abstrak :
Bonus merupakan salah satu bentuk penghargaan atau balas jasa dari perusahaan kepada karyawan yang dianggap telah memberikan kontribusi yang berjasa bagi perusahaan. Dalam menentukan apakah seseorang berhak menerima bonus atau tidak, perusahaan perlu mengukur kinerja karyawan yang bisa tercermin dari kinerja perusahaan. Metode konvensional menggunakan kriteria seperti laba, ROI, dan RI untuk mengukur kinerja. Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu tidak memperhitungkan biaya modal. Karena itu diajukanlah metode baru yaitu Economic Value Added (EVA) yang memperhitungkan biaya modal sehingga dapat mengukur dengan lebih akurat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Andayani
Abstrak :
Pengukuran kinerja digunakan secara luas oleh unit-unit bisnis dan industri untuk meng-asses- kemajuan atau progres dari rancangan tujuan dan sasaran secara kuantitatif untuk mencapai keefektifan dan efisiensinya. Pengukuran kinerja memberikan informasi yang dibutuhkan manajemen untuk pengambilan keputusan yang efektif. Pengukuran kinerja maintenance menjadi elemen penting dari pemikiran strategis bagi pemilik aset dan pengelola aset. Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membantu dalam pembuatan dan pengimplementasian strategi dalam pengelolaan asset-aset perusahaan, diaplikasikan melalui suatu hirarki tujuan atau pendekatan yang terstruktur melalui tiga level fundamental yaitu corporate, strategic dan functional. MSC melalui tiap indikator yang kuantitatif dalam tiap level perusahaan mengukur performa dalam asset management tentang apa yang dilakukan, bagaimana kinerja selama ini dan bagaimana performa setiap tindakan yang sudah dilakukan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat 6 perspektif pengukuran performa dalam MSC yaitu productivity, cost effectiveness, safety, environmental dan learning perspective. Penelitian ini dilakukan untuk merancang Maintenance Scorecard pada PT.XY sebagai perusahan percetakan uang. Hasil rancangannya adalah adanya usulan hirarki indikator (KPI) dari setiap level perusahaan yang terbagi dalam tiap perspektif MSC. Dari 6 perspektif pada MSC dihasilkan sebanyak 39 usulan indikator performa yang relevan, yang terbagi menjadi : 14 indikator productivity, 8 indikator cost effectiveness, 4 indikator safety, 8 indikator quality, 3 indikator environmental dan 1 indikator learning perspective. KPI yang dihasilkan dari rancangan MSC kemudian dibobotkan dengan metode Analytic Network Process (ANP) menggunakan software super decision. Keluaran dari software adalah urutan prioritas KPI.
Performance Measurement used widely by business and industrial units for assesing the improvement or progress of designed targets and goals quantitavely to achieve effectiveness and efficiency. Performance measurement give information required by management for the effective decision making. The measurement of maintenance performance has become an essential element of strategic thinking of asset owners and asset managers. Maintenance Scorecard (MSC) is an approach which is designed to assist the strategy development and implementation in company asset management, it is applied through the hierarchical of goals or structured approached into three fundamental level that is corporate, strategic and functional. MSC through its quantitative indicators in every company level measure the asset management performance about what have to do, how is the current performance and how is the performance of the action taken to achieve company goals. There are 6 perspectives of performance measurement in the MSC that is productivity, cost effectiveness, safety, quality, environmental and learning perspectives. This research goal is to design Maintenance Scorecard in PT. XY as banknote printers. The design result is a suggestion of the hierarchical indicators (KPI) in every company level stated in each MSC perspective. Based on the 6 MSC perspective the results 39 suggested relevan performance indicator that is : 14 indicators for productivity perspective, 8 indicators for cost effectiveness perspective, 4 indicators for safety perspective, 8 indicators for quality perspective, 3 indicators for environmental perspective and 1 indicator for learning perspective. The suggested KPI result from MSC design is weighted using Analytic Network Process (ANP) method processed with super decision software. The output is the priority of KPI.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruslinda Dwi Wahyuni
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada pengukuran kinerja Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM RI dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Pendekatan Balanced Scorecard mengukur kinerja dari 4 perspektif yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang berjumlah 511 orang, dan Konsultan Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar berjumlah 200 orang. Sampel penelitian ini adalah 511 responden yaitu seluruh pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, 70 orang Konsultan HKI terdaftar yang dipilih sebagai responden dengan kriteria khusus yaitu yang paling banyak mendaftarkan permohonan HKI selama 2 tahun terakhir, dan 10 orang responden ahli. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan pendekatan Balanced Scorecard adalah cukup baik dengan total skor 43. Hasil pengukuran skor serta bobot dari para ahli untuk keseluruhan aspek sebesar 3,29 sehingga termasuk kategori kinerja baik. Kinerja dengan nilai paling tinggi ada pada kinerja keuangan, dan kinerja kepuasan pelanggan. Sedangkan kinerja yang mendapat skor paling kecil adalah kinerja proses bisnis internal, dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan. Upaya-upaya stratejik untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual harus terus dilakukan agar tingkat kinerja Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual berada pada kondisi yang lebih baik/sangat baik terutama pada kinerja proses bisnis internal dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan. Dari kinerja proses bisnis internal, perlu adanya peningkatan kualitas otomasi administrasi HKI, dan kerja sama antar institusi. Untuk kinerja pembelajaran dan Pertumbuhan, perlu peningkatan pengetahuan dan kesejahteraan pegawai. Dalam rangka memperbaiki pelayanan publik, Ditjen HKI dapat memberikan perhatian pada prioritas utama perbaikan layanan Ditjen HKI yang diperoleh dari unsur tingkat penting pelanggan yaitu pada unsur reliability. Prioritas selanjutnya adalah Emphaty, Responsiveness, Assurance, dan Tangibility. Kinerja keuangan juga perlu ditingkatkan agar pendapatan negara bukan pajak dapat mencapai target yang ditetapkan setiap tahunnya sehingga kinerja Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual menjadi sangat baik.
This research focuses on performance measurement using Balanced Scorecard approach at Directorate General of Intellectual Property Rights Department of Law and Human Rights Indonesia. Balanced Scorecard approach measures 4 different perspectives such as learning and growth perspective, internal business process perspective, customer perspective, and financial perspective. The research population are 511 employees of Directorate General of Intellectual Property Rights, and 200 Intellectual Property Consultants. The research sampels are 511 respondents, all of Directorate General of Intellectual Property Rights employee, 70 Intellectual Property Consultants who are selected based on the number of application during these two years, 10 expert respondents who are 1 Director General of Intellectual Property Rights, 2 Directors, 5 Head of Sub Directorate, and 2 examiners (1 senior paten examiner and 1 senior trademark examiner). The result of this research can be concluded that Directorate General of Intellectual Property Rights performance using Balanced Scorecard approach is quite good with total score 43. Performance measure based on the expert judge is good with total score 3,29. The highest scores are in financial performance, and customer performance. The lowest scores are internal business process performance and learning and growth performance. The strategic efforts to enhance Directorate General of Intellectual Property Rights performance should be remain continually so the level of performance can achieve best conditions, mainly to internal business process performance and learning and growth performance. For internal business process performance, needs to improve the quality of intellectual property administration automation, and cooperation among the institutions. For learning and growth performance needs to improve employee?s knowledge and welfare. In the effort to improve the quality of public service, Directorate General of Intellectual Property Rights should pay attention on first priority of improvement that is reliability. Next priorities are Emphaty, Responsiveness, Assurance, and Tangibility. Financial performance needs to be improved so that Directorate General of Intellectual Property Rights can achieve target on Country Income Besides Tax annually so financial performance will be best.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 24915
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Soedibjo
Abstrak :
PT X bergerak dalam bidang freight forwarding untuk pelayanan ekspor maupun impor. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, sangat penting bagi perusahaan untuk mengukur kinerja tidak hanya berdasarkan pendekatan keuangan namun juga menggunakan pendekatan-pendekatan lain agar dapat bersaing dengan kompetitor. Ada beberapa cara untuk mengukur kinerja perusahaan, yang berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Pada karya akhir ini diusulkan penggunaan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja perusahaan. Dalam Balanced Scorecard ditentukan sasaran-sasaran strategik dan pengukuran yang hendak dicapai oleh PT X.
PT X is a freight forwarding company that handles exorts and imports. In todays tightening business competition it is very important for a company to measure its performance not only using financial approaches but also various approaches in order to compete. There are several ways, which differ from one company to another, to measure a company?s performance. This thesis suggests the implementation of the Balanced Scorecard to measure the company?s performance. The Balanced Scorecard determines strategic objectives and measurements that the company intends to accomplish.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25379
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Vanany
Surabaya: ITS Press, 2009
658.312 IWA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wardoyo
Abstrak :
PT KAMAS adalah suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi aneka peralatan dari bahan fiberglass sejak tahun 1984 dengan aneka pasar yang mencakup wilayah Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur. beralokasi di Jalan Medaeng Surabaya. Perusahan ini mempunyai visi "Metjadikan PT KAMAS sebagai produsen terbaik di Jawa 7imur". Agar dapat mencapai visi tersebut PT KAMAS mempunyai misi yang menyatakan bahwa "Kepuasan pelanggan dan kualitas produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan adalah prioritas kami". Dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, strategi yang digunakan adalah meningkatkan stabilitas dan perbaikan yang berkelanjutan.

Penelitian iini bertujuan untuk mengetahui serta mengukur kinerja perusahaan dengan pendekatan Human Resource Scorecard melalui lima dimensi pengukuran (Human Resource Competency, High Performance Work System (JIPWS), Human Resource System Alignment, Human Resource Efficiency, Human Resource Deliverable serta mengetahui korelasi antar dimensi dalam pengukuran HRSC di PT KAMAS.
The KAMAS Company is an manufacturing business which producing multifarious equipments of materials of fiberglass since year 1984 multifariously market including middle Indonesia shares region and Indonesia part of east have. allocation in Street of Medaeng Surabaya. Take care this have vision " Making The KAMAS Company as best producer iN East Java". can reach the vision of The KAMAS Company have mission expressing that " Satisfaction of cutomer and product quality fulfilling requirement of cutomer is our priority". In attainment of company mission and vision, strategy the used to improve going concern repair and stability.

This research aim to to know and also measure company performance with approach of Human Resource Scorecard through five measurement dimension (Human Resource Competency, High Performance Work System (HPWS), Human Resource System Alignment, Human Resource Efficiency, Human Resource Deliverable, and also know correlation between dimension in measurement of HRSC in The KAMAS Company.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24542
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Helas Ferdy Pramudya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan metode OPQR, pada industri tepung terigu yaitu PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei kepada para pimpinan perusahaan yaitu Vice President, Manajer, dan Asisten Manajer. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. OPQR merupakan metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Sardana (2008), dimana metode ini terdiri atas empat subsystem yaitu Organizational Design, Process Management, Quality Management, dan Recipient atisfaction. Dari keempat subsystem kemudian dipecah lagi menjadi 16 sub-subsystem dan kemudian menjadi 64 indikator Key Performance Areas (KPAs). Penelitian ini melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan menerjemahkan visi dan misi perusahaan pada keempat subsystem di atas, sehingga melalui penerjemahan tersebut akan diketahui prioritas KPAs yang harus dicapai sesuai visi dan misi. Selanjutnya melalui metode survei dilakukan pengukuran kinerja oleh 56 pimpinan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa perbedaan antara indikator KPAs yang menjadi prioritas berdasarkan penerjemahan visi dan misi dengan indikator kinerja berdasarkan hasil survei. Sehingga dengan adanya perbedaan tersebut maka perlu dilakukan peningkatan pada indikator kinerja yang menjadi prioritas sesuai dengan visi dan misi yang akan dicapai.
This research aims to measure corporate performance by using the approach method of OPQR in the wheat flour industry, that is PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division. The method used is a survey method to the leaders of the company those are Vice President, Manager, and Manager Assistant. While the analytical method used is descriptive analysis. OPQR is a performance measurement method developed by Sardana (2008), where this method consists of four subsystems of Organizational Design, Process Management, Quality Management, and Recipient Satisfaction. The four subsystems was divided into 16 sub-subsystems, thus become 64 indicators Key Performance Areas (KPAs). This study measured the performance of corporate by translating its vision and mission on the four subsystems above, so through that translations KPAs priorities that must be achieved according to the vision and mission will be found. Furthermore, through the survey method, the 56 leaders conducted performance measurement. The results revealed that there were some differences between the KPAs indicator as a priority indicator based on the translation of vision and mission with the key performance indicators based on survey results. So, with these differences it is necessary to increase the performance indicators as a priority in accordance with the vision and mission that will be achieved.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27681
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuel Bambang Suyitno
Abstrak :
Surat edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 perihal Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum telah memuat tolok ukur kinerja baik aspek keuangan maupun non keuangan. Sifat manajemen bank yang unik antara satu dengan lainnya merupakan derivasi dari visi bank yang unik antara satu bank dengan lainnya. Yang menjadi permasalahan di sini adalah bagaimanakah bank menetapkan tolok ukur kinerja yang dapat mencerminkan visi dan strateginya tanpa bertentangan dengan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. The Balanced Scorecard System ( sistem pengukuran kinerja berimbang ) PT. Bank Umum X yang nantinya berhasil diformulasikan inilah yang akan dijadikan pemandu sekaligus pengukur kinerja manajemen PT. Bank Umum X secara internal. Bagi manajemen PT. Bank Umum X, The Balanced Scorecard System ( sistem pengukuran kinerja berimbang ) berperan sebagai sistem pengukuran kinerja internal yang bersifat suplemen terhadap sistem pengukuran kinerja CAMEL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter nasional.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valdi Sina Ilman
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring dengan berkembangnya organisasi dan bisnis saat ini, perusahaan membutuhkan suatu evaluasi performa untuk mengetahui apakah kinerja mereka sudah sesuai dengan harapan stakeholder internal maupun eksternal. Pengukuran performa tersebut juga dapat mengetahui keadaaan perusahaan saat ini sehingga akan digunakan oleh top management dalam menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan. MBNQA merupakan suatu bingkai kerja yang mengarahkan manajemen agar sesuai dengan keinginan pelanggan dan karyawan melalui manajemen aktif dari service quality dan performa. MBNQA terdiri dari tujuh aspek yaitu Leadership, Strategic Planning, Customer Focus, Measurement Analysis and Knowledge Management, Workforce Focus, Process Management dan Result (Outcomes). Pada tesis ini dilakukan studi mengenai pengaruh penerapan MBNQA pada performa organisasi di industri hilir gas bumi di indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 kriteria MBNQA yang terdiri dari Leadership, Strategic Planning, Customer Focus, Measurement Analysis and Knowledge Management, Workforce Focus, Process Management tidak berpengaruh signifikan terhadap Result (Outcomes). Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah Environment, Relationship and Challanges. Seperti diketahui saat ini terjadi penurunan harga minyak dan gas bumi di seluruh dunia yang menyebabkan performa perusahaan menjadi tidak maksimal. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut apabila kondisi global minyak dan gas dunia kembali normal untuk mengonfirmasi hasil penelitian ini
ABSTRACT
Along with the development of organizations and businesses today, companies need a performance evaluation to determine whether their performance is in accordance with internal and external stakeholder expectations. The performance measurements could also find out the circumstances of companies today that will be used by top management in determining the right strategy for the company. MBNQA is a framework that directs management to fit the desires of customers and employees through active management of service quality and performance. MBNQA consists of seven aspects: Leadership, Strategic Planning, Customer Focus, Measurement Analysis and Knowledge Management, Workforce Focus, Process Management and Result (Outcomes). In this thesis, a study concerning the impact of MBNQA on the performance of the organization in the downstream gas industry in Indonesia. The results showed that the 6 criterias of MBNQA consisting of Leadership, Strategic Planning, Customer Focus, Measurement Analysis and Knowledge Management, Workforce Focus, Process Management Performance have no significant effect on Result (Outcomes). One of the factors that cause this is Environment, Relationship and Challanges. As is known at this time decline in the price of oil and gas around the world that led to the company's performance to be not optimal. For that we need to do further research if global conditions of oil and gas the world returns to normal to confirm these results
2016
T45723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha
Abstrak :
Pengukuran kinerja perusahaan harus dilakukan guna efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan adalah menggunakan Balanced Scorecard (BSC) yang diciptakan oleh David Kaplan dan Robert Norton. PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang media digital, yang pertama kalinya di tahun 2015 merancang BSC untuk diterapkan pada tahun 2016. Tesis ini bertujuan untuk mengevaluasi keselarasan rancangan desain BSC perusahaan dengan strategi perusahaan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, strategi perusahaan belum memadai untuk dijadikan BSC karena strategi tersebut hanya terdiri dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Desain BSC perusahaan telah memuat keempat perspektif BSC sehingga menjadi tidak selaras dengan strategi perusahaan yang hanya terdiri satu perspektif BSC. Perusahaan perlu melakukan perbaikan terhadap strategi perusahaan dan rancangan BSC perusahaan.
Performance measurement should be made to the effectiveness and efficiency in implementing strategies to achieve company objectives. One of the performance measurement tools is using the Balanced Scorecard (BSC), which was created by David Kaplan and Robert Norton. PT. ABC is a company engaged in the field of digital media, and for the first time in 2015 designed the BSC to be implemented in 2016. This study is aimed to evaluate the BSC design alignment with company's strategy. Based on the analysis, the company's existing strategy is not sufficient to be cascaded into BSC design because it only consists the learning and growth perspective. The existing BSC design consists four BSC perspectives, thus, it is not reflecting alignment with company?s strategy which only consist one of BSC perspective. The Company need to make improvements to their strategy and BSC design.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>