Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asruddin
Abstrak :
Cakupan imunisasi dasar kepada bayi Di Kabupaten Tangerang tiga tahun terakhir tahun 2014-2016 naik 2 % - 7 % setiap tahunya hal ini memberikan informasi bahwa cakupan imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang selalu mengalami peningkatan setiap tahun serta cakupan imunisasi secara nasional melampau target nasional 90 % menjadi 93,83 %. Hal ini berbeda dengan kejadian difteri Kabupaten Tangerang. Sehingga bupati Kabupaten Tangerang menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Penyelenggaraan program imunisasi memberikan peran penting dalam (KLB) pemberian vaksin oleh tenaga kesehatan dapat mematurasi persepsi masyarakat sehubungan dengan reaksi yang tidak diinginkan akibat vaksinasi sehingga menyebabkan munculnya kembali penyakit dalam bentuk (KLB). Kejadian ini juga dapat terjadi karena vaksin yang telah rusak tidak dapat diperbaiki lagi dan tidak dapat menimbulkan kekebalan Akibatnya wabah penyakit yang dapat dicegah imunisasi akan terus terjadi sehingga penelitian ini akan mengetahui gambaran dan hubungan kinerja pengelola program berdasarkan Malcolm Baldrige. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil kinerja pengelola imunisasi berdasarkan Malcolm Baldrige di peroleh bahwa perencanaan strategis memiliki hasil yang paling tinggi sebesar 85,02. Variabel yang paling rendah adalah fokus pada tim dengan nilai 78,02. Pada hasil multivariate menunjukkan bahwa Korelasi Hasil Kinerja memiliki korelasi yang kuat dengan variabel Kepemimpinan Perencanaan Strategis, Fokus pada Pelanggan, Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan, Fokus pada Tim dan Fokus pada Proses dengan Nilai koefisien determinan (R2=0,793) dimana variabel yang paling tinggi memberikan pengaruh terhadap hasil dengan niai Standardized Coefficients (B) = 0,429 atau 42,9 % sedangkan variabel fokus pada tim adalah variabel yang paling kecil memberikan pengaruh terhadap hasil kinerja dengan nilai Standardized Coefficients (B) = 0,003 atau 0,3 %. Sehingga semakin baik pengukuran, analisa dan manajemen pengetahuan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, kepemimpinan, fokus pada proses dan fokus pada tim akan meningkatkan hasil kinerja pengelola program puskesmas. ......Coverage of basic immunization to infants In Tangerang Regency, the last three years of 2014-2016 rose 2% - 7% every year, this provides information that immunization coverage of the Tangerang District Health Office always increases every year and immunization coverage nationally exceeds the national target of 90% 93.83%. This is different from the incidence of diphtheria in Tangerang Regency. So that the regent of Tangerang Regency stated that the Extraordinary Events (KLB) of diphtheria. The implementation of an immunization program provides an important role in the outbreak of vaccines by health workers who can preserve people`s perceptions regarding unwanted reactions due to vaccination, causing re-emergence of diseases in the form (KLB). This event can also occur because a damaged vaccine cannot be repaired and cannot cause immunity. As a result, outbreaks of immunization-preventable diseases will continue to occur so that this study will know the description and relationship of program management performance based on Malcolm Baldrige. The method used is quantitative and qualitative methods using questionnaires and in-depth interviews. The results of theperformance of immunization managers based on Malcolm Baldrige were obtained that strategic planning had the highest yield of 85.02. The lowest variable is to focus on the team with a value of 78.02. On the results of multivariate showed that the correlation results of performance has a strong correlation with the variable Leadership Strategic Planning, Customer Focus, Measurement, Analysis and Knowledge Management, Focus on Team and Focus on Process Rated determinant coefficient (R2= 0.793) where the variable most The high effect on the results with the Standardized Coefficients (B) = 0.429 or 42.9% while the focus variable on the team is the smallest variable which has an effect on the performance results with the Standardized Coefficients (B) = 0.003 or 0.3%. So that better measurement, analysis and knowledge management, strategic planning, customer / patient focus, leadership, focus on the process and focus on the team will improve the performance results of the health center program managers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar H. Martadinata
Abstrak :
Masalah utama penelitian adalah belum diketahui bagaimana pengelolaan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan dalam upaya pencapaian cakupan. Penelitian dilakukan terhadap pengelolaan program imunisasi di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan dalam upaya pencapaian cakupan imunisasi TT pada ibu hamil. Ruang lingkup penelitian adalah pengelolaan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Koordinasi, Pencatatan dan Pelaporan, Pemantauan serta Evaluasi. Penelitian bersifat kualitatif dengan melakukan studi kasus di 4 Puskesmas untuk menjaga validitas data maka digunakan Metode Triangulasi yaitu Triangulasi Sumber dan Triangulasi Metode. Hasil penelitian menyatakan bahwa perencanaan kebutuhan vaksin TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan dilakukan oleh pihak Puskesmas. Perencanaan kebutuhan vaksin TT ibu hamil di Puskesmas berdasarkan jumlah sasaran dan target cakupan masing masing Puskesmas. Jadi seharusnya perencanaan kebutuhan vaksin TT ibu hamil dilakukan masing-masing Puskesmas sebagai unit pelayanan imunisasi sehingga kebutuhan vaksin sesuai dengan jumlah sasaran dan target cakupan dari masing masing Puskesmas. Kebutuhan cold chain di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan cukup memadai baik sarana penyimpan vaksin maupun pengangkut vaksin. Adanya Puskesmas di Kabupaten OKU Sumatera Selatan dengan frekuwensi dan pengeluaran vaksin TT ibu hamil lebih dari I kali sehari, sehingga memungkinkan menurunnya potensi vaksin yang lain. Pemantauan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan hanya dilakukan melalui PWS atau Pemanatau Wilayah Setempat tanpa adanya supervisi atau pembinaan dari pihak Kabupaten. Evaluasi program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas juga dilakukan hanya melalui data primer sehingga evaluasi dilakukan terhadap tingkat cakupan tanpa analisa Puskesmas dengan cakupan rendah. Adanya droup out imunisasi TT ibu hamil, artinya terdapat ibu hamil dengan imunisasi TT yang tidak lengkap sehingga tidak bermakna dalam pencegahan Tetanus Neonatorum. Imunisasi TT ibu hamil diberikan sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan selang waktu minimal 4 minggu. Angka rata-rata pencapaian cakupan imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan dalam kategori rendah sehingga tidak bermakna dalam pencegahan Tetanus Neonatorum. Puskesmas harus meningkatkan pengelolaan program imunisasi TT ibu hamil guna pencapaian cakupan yang tinggi. Pengetolaan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas meliputi Perencanaan, Pelaksanaan,-Koordinasi, Pencatatan dan Pelaporan, Pemantauan Berta Evaluasi. ......Managerail Role of the TT for Pregnancy Immunization Programs in the Public Health Care Centre of OKU Regency South Sumatera ProvinceThe main problem of the research is unknown how to manage the immunization program in the public health care centre of OKU regency South Sumatera Province in achieving the scope of the IT immunization for pregnancy_ The scope of the research is how to manage the immunization grogram in the public health care centre in achieving the scope of the IT immunizationfor pregnancy that are consisting of planning, implementating, coordinating, recording, reporting, observing and evaluating. The qualitataive research is done by taking case study in four public health care centres_ To maintainihe validity-of the-data; we-have-to-take-the-triangulationrnethods, they are the resource and the method triangulations. The result of the research told that the planning of the TT vaccination necessities for pregnancy in the public health care centre of OKU regency South Sumatera Province are done by regency official. The planning of the IT vaccination necessities in the public health care centre is based on the number of the object and the target of each public health care centre scope. The planning of the vaccination necessities for pregnancy in care public health care centre is done by each public health care centre as an immunization service unit, so the vaccination necessities are in accorded with the number of the object and the target from each public health care centre. The necessities of the cold chain in the public health care centre of OKU regency South Surnatera Province are provided enough as a vaccination keeper or carrier. The existence of the public health care centre in of OKU regency South Sumatera Province with the frequency and the using of the TT vaccination for pregnancy is more than once a day, so it may reduce the potencies of the other vaccinatins. The observation of the TT vaccination programs for pregnancy in the public health care centre of OKU regency South Sumatera Province is done through local area observation only without using supervision or guding from the regency side. The evaluation of the TT immunization for pregnancy in the public health care centre is also carried out through primary data only, so evaluation is done on the scope level without analizing, especially the public health care centre with low scope. The dropping out of the TT immunization for pregnancy shows that there are some pregnant women with uncompleted TT immunization, so it won't give anything in preventing Tetanus Neonatorum. The TT immunization for pregnancy is given twice during pregnancy given after four weeks months since the in each giving. The mean of the scope achievement of the immunization for pregnancy in the public health care centre of OKU regency South Sumatera Province is in the low category, so it won't give anything in preventing Tetanus Neonatorum_ The public health care centre should improve the management of the TT immunization programs--for pregnancy in the public health care centre are consisting of planning, implementating, coordinating, recording, reporting, observing and evaluating.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library