Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Chowiyati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26525
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Putri Kusuma Wardani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27815
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Fahriani
Abstrak :
Latar Belakang : Air susu ibu merupakan nutrisi ideal untuk bayi. World Health Organization (WHO) telah menganjurkan pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan. Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 dan 2007 menunjukkan angka keberhasilan ASI eksklusif di Indonesia secara keseluruhan cenderung menurun. Beberapa penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif. Tujuan : Mengetahui proposi bayi IMD yang memperoleh ASI eksklusif, dan mengetahui apakah terdapat hubungan antara antara usia ibu, jumlah paritas, cara persalinan, faktor fisis dan psikis ibu, ibu merokok, tingkat pendidikan ibu, ibu bekerja, pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, status sosial ekonomi keluarga, dukungan keluarga, promosi susu formula, dan konseling ASI dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi cukup bulan yang dilakukan IMD. Metode : Penelitian bersifat deskriptif potong lintang analitik dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara pada bulan Juni hingga September 2012. Subyek penelitian adalah ibu yang memiliki anak berusia 0-6 bulan yang datang ke poliklinik anak RS St. Carolus Jakarta. Data kemudian ditabulasi untuk melihat karakteristik subjek dan proporsi ASI eksklusif. Analisis statistik dilakukan untuk mencari faktor yang berhubungan dangan pemberian ASI ekslusif dengan cara uji Kai kuadrat atau Fisher (analisis bivariat) dan uji regresi logistik (analisis multivariat). Hasil : Penelitian dilakukan pada 120 subjek. Sebagian besar subjek merupakan primipara (56,7%). Sebanyak 65,8% melahirkan secara spontan. Sebanyak 73,3% subjek memiliki tingkat pendidikan tinggi dan 59,2% merupakan ibu bekerja. Sebanyak 45% subjek termasuk ke dalam status sosial ekonomi tinggi, dan sisanya berada di sosial ekonomi rendah (4,2%), dan menengah (50,8%). Sebanyak 77,5% tidak memiliki faktor fisis selama masa menyusui. Pengetahuan yang benar mengenai ASI eksklusif didapatkan pada 85% subjek. Sebagian besar subjek (73,3%) telah memperoleh konseling ASI. Sebanyak 64,2% subjek merasa yakin terhadap kecukupan produksi ASI. Berdasarkan uji regresi logistik, didapatkan faktor yang paling bermakna memengaruhi ASI eksklusif secara berurutan, yaitu faktor psikis ibu, diikuti oleh dukungan keluarga, pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, dan konseling ASI dari petugas kesehatan. ......Background: Breastmilk is recognised for its ideal nutritional benefits for babies. The WHO recommended that infants are exclusively breast-fed for the first 6 months of life. Data from Indonesia Demographic and Health Survey 2003 and 2007 showed that exclusive breastfeeding (EBF) rate in Indonesia tends to decease. Several studied have found some factors that influence breastfeeding practices. Objective: To determine the proportion of exclusive breastfeeding among infant who initiate breastfeeding at birth and study its influencing factors. Those factor are maternal age, parity, method of delivery, physical factor (included sore nipples, inverted papillae, and mastitis), psychological factor, maternal smoking, maternal education, mother’s employment, maternal knowledge about exclusive breastfeeding, socio-economic level, family support on breastfeeding, formula promotion, and counceling about breastfeeding. Methods: A descriptive analytic cross-sectional study was conducted from June to September 2012. Subjects selected by consecutive sampling were mothers with a 6-12 months old child, who came to pediatric policlinic at St Carolus hospital Jakarta. Chi square test and multivariate analyses were used to analyze subjects with logistic regression calculation. Results: There were 120 mothers recruited. The rates of exclusive breastfeeding were 75%. The majority of mothers were primiparous (56,7%) and had normal delivery (65,8%). Of 120 mothers, 73,3% mothers had high level of education, 59,2% mothers were the working mother. Forty five percent mothers had high socio-economic level, 4,2% had low socio-economic level, and 50,8% had middle socio-economic level. Majority of mothers (77,5%) did not have physical factor that inhibit the process of breastfeeding. Adequate knowledge about breastfeeding was found in 85% mothers. Majority of mothers (73,3%) received breastfeeding councelling from the hospital staff. Most of mothers (64,2%) had confidence in ability to breastfeed. Multivariate analyses showed that factors significantly associated with EBF were maternal breastfeeding confidence, good family support, adequate mothers knowledge about EBF, and breastfeeding counseling from the hospital staff. Conclusion: The proportion of EBF in infant who initiated breastfeeding was 75%. Factors that influenced the practice of EBF were pshycological factor, family support, mother’s knowledge about EBF, and counselling from the hospital staff.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Fauziah
Abstrak :
Usaha yang diharapkan SDGs yaitu menurunkan angka kematian bayi hingga 23 dan balita 32 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian bayi adalah diare, dimana ASI dapat mencegah bayi dari infeksi. Pemberian ASI merupakan fondasi 1000 HPK agar anak tumbuh menjadi sehat, cerdas, dan produktif. Tujuan penelitian ini mengetahui besar asosiasi determinan pemberian ASI eksklusif di wilayah binaan KBA DKI Jakarta tahun 2019. Penelitian menggunakan desain case-control study. Responden adalah ibu yang mempunyai anak ≥ 6 bulan di 6 wilayah binaan KBA DKI Jakarta, meliputi: Warakas, Sunter Jaya, Kebon Pala, Kebon Jeruk, Ciganjur, dan Pulau Pramuka. Faktor predisposisi memiliki asosiasi terhadap pemberian ASI eksklusif, meliputi umur ibu ≥ 20 tahun (OR=17) pendidikan ibu tinggi (OR=1,3), ibu bekerja (OR=1,3), multipara (>1 paritas) (OR=1,2), tahu pemahaman ASI eksklusif dalam agama (OR=1,5), pengetahuan tentang ASI tinggi (OR=2,6), praktik menyusui eksklusif baik (OR=6,7). Faktor pemungkin memiliki asosiasi terhadap pemberian ASI eksklusif, meliputi: pendapatan keluarga ≥ UMR (OR=1,6), tempat melahirkan di RS (OR=1,1), rawat gabung (OR=2,2), akses terhadap tenaga kesehatan (OR=1,3), tidak tahu nilai-nilai budaya (OR=2,5), tidak terpapar sampel susu formula (OR=3,1). Faktor penguat memiliki asosiasi terhadap pemberian ASI eksklusif, meliputi: dukungan suami (OR=6,3), dukungan sarana dan tenaga kesehatan (OR=5,1), dukungan teman (OR=2,2), dukunga keluarga (ibu dan ibu mertua) (OR=4,5), dukungan kader posyandu (OR=3,4), dan terpajan informasi ASI eksklusif (OR=1,8). Faktor dominan pemberian ASI eksklusif yaitu: praktik menyusui eksklusif yang baik dukungan suami, dan tidak terpapar sampel susu formula. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah lebih mempertajam item pertanyaan IMD dan rawat gabung. Bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan yaitu mendukung gerakan ASI eksklusif. Bagi PT. Astra International tbk. diharapkan meningkatkan rutinitas kader posyandu melakukan kunjungan rumah. Bagi Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota diharapkan menekankan pada ketidak-terpaparan sampel susu formula dan dukungan suami dalam upaya meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
The effort expected by the SDGs was decrease in infant mortality to 23 and under-fives 32/1,000 live births. One of the causes of infant mortality is diarrhea, while breast milk can prevent babies from infection. Exclusive breastfeeding (EBF) is the foundation of 1000 first day of life, so children can grow to be healthy, smart, and productive. The purpose of this study was to find out the association of determinants of exclusive breastfeeding in the Astra Village Area (KBA) of DKI Jakarta in 2019. The study used a case-control study design. Respondents were mothers who had children ≥ 6 months in 6 areas assisted by KBA of DKI Jakarta, including: Warakas, Sunter Jaya, Kebon Pala, Kebon Jeruk, Ciganjur, and Pramuka Island. Predisposing factors have an association with exclusive breastfeeding, they were maternal age ≥ 20 years old (OR=1.7), high maternal education (OR=1.3), working mothers (OR=1.3), multi-parital (>1) (OR=1.2), knew and understand of exclusive breastfeeding in religion (OR=1.5), knowledge of breastfeeding was high (OR=2.), the practice of exclusive breastfeeding was good (OR=6.7). The enabling factor has an association with exclusive breastfeeding, they were family income more than or same with minimum salary of region (OR=1.6), place of birth (hospital) (OR=1.1), rooming in (OR=2.2), access to health workers (OR=1.3), did not know the cultural values (OR=2.5), were not exposed to formula milk samples (OR=3.1). Reinforcing factors have an association with exclusive breastfeeding, they were husbands support (OR=6.3), support of facilities and health personnel (OR=5.1), friends support (OR=2.2), familys support (mother and mother in-law) (OR=4.5), support from posyandu cadres (OR=3.4), and exposure to exclusive breastfeeding information (OR=1.8). The dominant factors of exclusive breastfeeding were good exclusive breastfeeding practice, husbands support, and unexposed milk formula samples. The suggestion for further research is to further sharpen of IMD and rooming-in question items. For society and science are support the exclusive breastfeeding movement. For PT. Astra International Tbk. expected to improve the routine of posyandu cadres to make home visits. For the Ministry of Health and the Jakarta Health Agency were expected to emphasize the lack of exposure to formula milk samples and husbands support in an effort to increase exclusive breastfeeding.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adella Pratiwi
Abstrak :
Pendahuluan: Stunting merupakan masalah gagal tumbuh ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya dan dapat diidentifikasi mulai dari usia dua tahun. Usia bayi 0-6 bulan merupakan usia yang tepat dalam pencegahan stunting dari faktor risiko diantaranya yaitu pola asuh orangtua, depresi ibu, dan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan faktor risiko stunting pada bayi usia 0-6 bulan. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan teknik quota sampling yang dilakukan secara daring. Jumlah responden sebanyak 102 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Indonesia. Data diambil menggunakan kuesioner yaitu pola a suh orangtua, Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS), Beck Depression Inventory II (BDI), dan Paket Pemberian "SUKSES ASI". Hasil: Pola asuh orangtua sebagian besar termasuk dalam jenis demokratis yakni sebanyak 80,4%. Depresi perinatal yang dialami yakni sebanyak 44,1% dan yang tidak mengalami depresi sebanyak 55,9%. Depresi postpartum pada kategori tidak depresi sebanyak 82,4%, depresi ringan 16,7%, dan depresi sedang 1%. Pemberian ASI eksklusif sebagian besar masuk dalam kategori lancar yakni sebesar 93,1% berdasakan indikator bayi dan sebesar 87,3% berdasarkan indikator ibu. Karakteristik ibu yakni kadar hemoglobin memiliki hubungan bermakna dengan depresi perinatal dan depresi postpartum dan pekerjaan memiliki hubungan yang bermakna dengan depresi postpartum. Depresi perinatal dan postpartum memiliki hubungan  yang bermakna dengan pola asuh orangtua dan pemberian ASI eksklusif berdasarkan indikator bayi dan ibu. Rekomendasi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar mengembangkan program pencegahan kejadian stunting berdasarkan faktor risiko pada bayi yaitu pola asuh orangtua, depresi ibu, dan pemberian ASI eksklusif.
Introduction: Stunting is a growth failure problem characterized by height that is not suitable for age and can be identified starting from the age of two. Infant 0-6 months is the right age in preventing stunting from risk factors including parenting, maternal depression, and exclusive breastfeeding. This study aims to determine the factors associated with risk factors for stunting in infants aged 0-6 months. Methods: The research design used descriptive correlative with a quota sampling technique which was conducted online. The number of respondents was 102 mothers who had babies aged 0-6 months in Indonesia. Data were collected using a questionnaire, namely the pattern of parental temperature, the Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS), the Beck Depression Inventory II (BDI), and the "SUCCESS ASI" package. Results: Most of the parenting styles were democratic, namely 80.4%. Perinatal depression experienced by 44.1% and those who did not experience depression as much as 55.9%. Postpartum depression in the non-depressed category was 82.4%, mild depression was 16.7%, and moderate depression was 1%. Most of the exclusive breastfeeding was in the smooth category, namely 93.1% based on infant indicators and 87.3% based on maternal indicators. Maternal characteristics, namely hemoglobin levels have a significant relationship with perinatal depression and postpartum depression and work has a significant relationship with postpartum depression. Perinatal and postpartum depression have a significant relationship with parenting styles and exclusive breastfeeding based on indicators of infants and mothers. Recommendation: The results of this study are expected to be the basis for developing a stunting prevention program based on risk factors in infants, namely parenting, maternal depression, and exclusive breastfeeding.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delima Suci Al-yani
Abstrak :
Pemberian ASI pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. Komposisi ASI sangat sempurna dan mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan proporsi yang seimbang. Pemberian ASI secara ekslusif dapat menekan angka kematian bayi (AKB) yang merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Menurut UNICEF (2007), rata-rata cakupan ASI ekslusif di dunia masih rendah yaitu 38%. Di Indonesia saat ini perilaku pemberian ASI ekslusif belum seperti yang diharapkan bahkan mengalami penurunan (32%). Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang tingkat pencapaian cakupan ASI ekslusif masih rendah yaitu 57,5% pada tahun 2009. Cipondoh merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Tangerang yang memiliki cakupan ASI ekslusif yang rendah yaitu sebesar 67% di tahun 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan perilaku pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja puskesmas Cipondoh kota Tangerang tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 109 responden. Analisa statistik menggunakan analisa univariat dimana analisa tersebut untuk melihat distribusi frekuensi dan analisa bivariat dilakukan untuk menilai perbedaan proporsi maupun korelasi antar variabel. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kai kuadrat (Chi Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baru sebagian kecil (30,3%) ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dari enam variabel yang diteliti didapatkan bahwa ada dua faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif, yaitu paritas dan pengetahuan responden. Hal ini memperlihatkan bahwa paritas dan pengetahuan responden yang tinggi bisa merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik. Sedangkan variabel umur, pendidikan, pekerjan dan sikap responden tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Diharapkan adanya kebijakan pemerintah kota Tangerang dalam bentuk peraturan yang mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif, adanya kerjasama lintas sektoral antara puskesmas Cipondoh dengan Kantor Urusan Agama setempat untuk memasukkan materi IMD dan ASI eksklusif dalam penyuluhan pranikah bagi pasangan calon pengantin (mengingat paritas dan pengetahuan ibu berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif), pada penelitian selanjutnya, untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (umur, pendidikan dan pekerjaan) dengan pemberian ASI eksklusif ini dilakukan dengan desain pengambilan sampel secara purposive. ...... Breast-feeding for the infant is the best way to enhance human resources quality of a country. Milk breast composition and proportion are perfect and contains all the nutrition needed by infant. Exclusive breast-feeding can reduce infant mortality rate which is one indicator of community health status. According to UNICEF research in 2007, exclusive breast-feeding around the world was still low, only 38%. Indonesia rate was around 32%, much lower than world rate. Tangerang City rate in 2009 was around 57,5%. Cipondoh, as one sub-district in Tangerang, had exclusive breast-feeding rate around 67%. The purpose of this research is to determine the effect of mother characteristic and the treatment of exclusive breast-feeding in Cipondoh clinic community working area, Tangerang City in 2011. This is a descriptive research with cross sectional design and involving 109 sample respondents. Univariat analysis, to determine frequency of distribution, and bivariat analysis, to determine the differences of proportion and correlation among variables, are used in the research, along with Chi Square test. The result of this research shows that only few mothers, around 30,3% who give exclusive breast-feeding to their infant. From 6 variables included in hypothesis, there are only 2 variable which affected the exclusive breast-feeding behavior, which are paritas (number of children) and respondent knowledge. The result shows that the high paritas and the better knowledge of respondent are the main factors that could change the behavior. Whereas another variables, age, education, job and attitude, had no significant effect to the exclusive breastfeeding behavior. It is expected that the Government of Tangerang City apply regulations that support mothers to give exclusive breast-feeding to their infant, cross-sector cooperation between Cipondoh clinic community and office of religious affairs in the area to include the early initiation of breast-feeding and exclusive breastfeeding in pre-married counseling for the couple. It is also expected for the next research to find the correlation of mother characteristic (age, education and job) and exclusive breast-feeding using purposive sample taking design.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh usia kawin pertama terhadap perilaku pemberian nutrisi pada anak usia 0-23 bulan menggunakan data SDKI 2012. Berdasarkan tinjauan literatur, variabel usia kawin pertama diduga mengalami masalah endogenitas sehingga usia kawin pertama diprediksi terlebih dahulu menggunakan regresi OLS. Hasil analisis model perilaku pemberian nutrisi pada anak usia 0-23 bulan menggunakan regresi logistik biner menunjukkan bahwa usia kawin pertama berpengaruh negatif terhadap pemberian ASI eksklusif dan terus ASI, tetapi berpengaruh positif terhadap keragaman MPASI.
ABSTRACT
This research aims to study the effect of age at first marriage on their infant and young child feeding behavior using the Indonesian Demographic and Health Survey IDHS 2012 data. Based on literature review, variable age at first marriage is suspected to suffer from endogeneity, thus this variable is predicted using OLS regression in the first stage. The results of infant and young child feeding behavior using the binary logistic regression show that age at first marriage has a negative effect on exclusive breastfeeding and continued breastfeeding and a positive effect on complementary feeding.
2017
T48818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library