Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghany Hendra Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tempat yang tersering terkena penyakit ini, salah satunya adalah di daerah Kecamatan Bayah. Untuk menanggulangi serta memberantas penyakit DBD, diperlukan data dasar yaitu pengetahuan dasar warga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga mengenai pemberantasan DBD menggunakan insektisida di kecamatan Bayah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional; dengan menggunakan metode wawancara mengisi kuisioner berisi pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan mengenai pemberantasan DBD menggunakan insektisida. Data diambil pada tanggal 12 - 14 Agustus 2009 dan diolah dengan uji chi square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan warga yang mempunyai tingkat pengetahuan baik adalah 10 orang (9,4%), cukup 27 (25,5%) dan tingkat pengetahuan kurang 69 orang (65,1%%). Kelompok usia 18-34 tahun sebanyak 45 orang (42,5%), kelompok usia 35-50 tahun sebanyak 39 orang (36,8%), dan kelompok usia > 50 tahun sebanyak 22 orang (20,8%). Warga yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah yaitu sebanyak 68 orang (64,2%) dan tidak bekerja sebanyak 63 orang (59,4%). Kebanyakan dari warga berjenis kelamin perempuan 83 orang (72,3%) . Sebagian besar warga hanya mendapatkan informasi dari 1 sumber (43%) dan sumber informasi yang paling berkesan adalah media elektronik (48,1%). Dari uji chi square tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai pemberantasan menggunakan insektisida dengan usia dan tingkat pendidikan. Tingkat pengetahuan mengenai pemberantasan menggunakan insektisida dengan jenis kelamin, jumlah sumber informasi, sumber informasi yang paling berkesan, dan status pekerjaan tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan tingkat pengetahuan warga mengenai cara pencegahan dan pemberantasan DBD sangat kurang dengan adanya pengaruh yang signifikan dari faktor usia dan tingkat pendidikan.
ABSTRACT
One of the public health problem in Indonesia is Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). With one of the area is Bayah District. In order to combat and eradicate dengue, the basic data about basic knowledge of people are needed.Therefore this study aims to determine the level of people knowledge about dengue eradication using insecticides in district Bayah. This study uses cross sectional design. The data collected by interviewing people to fill the questionnaire contains questions related to knowledge about dengue eradication using insecticides. Data was taken on 12 to 14 August 2009 and processed by chi square test. Results from this study showed that subjects have a good knowledge level is 10 people (9.4%), fair 27 (25.5%) and poor knowledge level about 69 people (65.1%%). With the age group 18-34 year were 45 men (42.5%), age group 35-50 years were 39 men (36.8%), and the age group> 50 years were 22 men (20.8%). Residents who have a low education level is 68 people (64.2%) and not working is 63 people (59.4%). Most of the research subjects are female gender with 83 people (72.3%). Most of people only get the information from 1 source of information (43%) and the most memorable one was the electronic media (48.1%). From the chi square test there was no significant association between the level of knowledge about the eradication using insecticides with age and education level. And there was no significant difference between the level of knowledge about the eradication using insecticides with gender, number of sources of information, the most memorable source of information, and employment status. Inferred that people knowledge level about how to prevent and eradicate dengue is less with the existence of significant influence of age and education level.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Malik
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji partisipasi masyarakat dalam Program Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat Kelurahan Jagakarsa mengenai Program Pemberantasan Sarang Nyamuk, hal ini disebabkan oleh sosialisasi terhadap masyarakat yang belum menyeluruh. Faktor pendukung partisipasi masyarakatnya adalah kepemimpinan dari tokoh masyarakat, kebersamaan, dan keterbukaan ruang partisipasi. Faktor penghambatnya adalah ketersediaan waktu masyarakat yang dinamis, kepedulian masyarakat, dan pemahaman masyarakat yang masih kurang baik mengenai program pemberantasan sarang nyamuk. ...... The purpose of this research is to study public participation on Mosquito’s Nest Extermination Program at Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, South Jakarta. The method use for the reasearch is qualitative. the result of this reaserach show that people’s understanding about the mosquito’s nest extermination program, it is caused by uncomprehensive socialization to every people in society. The supporting factor of the participation are leadership, room for participation, and sense of belonging. The inbiting factors are time, people’s consideration, the knowledge of the Mosquito’s Nest Extermination Program, lack of law enforcement, and Jumantik problem.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S53634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Zainal
Abstrak :
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD) adalah penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian pada banyak orang. Pada tahun 1997 Incidence Rate ( IR ) DBD Indonesia 15,28 orang per 100.000 penduduk dengan Case Fatality Rate ( CFR ) 2,9%. Di Kota Bekasi IR penyakit DBD 38 orang per 100.000 penduduk dengan CFR tertinggi 3,2%. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai faktor yang berhubungan dengan efekntitas Pengorganisasian PSN-DBD di Kota Bekasi, khususnya faktor Perencanaan, Koordinasi, Pelaksanaan Kegiatan Dana, Tenaga dan Pembinaan. Rancangan penelitian dengan kwantitatif melalui Cross Sectional. Pengamatan dilakukan pada 50 desa / kelurahan di Kota Bekasi dengan responden pembina wilayah desa / kelurahan dengan quesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Analisis yang digunakan Univariat, Bivariat dan Multivariat dengan uji statistik Chi-Square, Regresi logistik dan Odds Ratio. Hasil penelitian univariat dari variabel dependen dan variabel independen adalah sebagai berikut 1 Angka Bebas Jentik ( ABI ) yang sudah melaksanakan dengan baik 50% dan yang tidak baik 50%. Dari enam ( 6 ) variabel penelitian yang dilaksanakan dengan baik adalah perencanaan 30%, koordinasi 76%, pelaksanaan kegiatan 88%, ketersediaan dana 68%, ketersediaan tenaga 60% dan pembinaan 32%. Hasil analisis bivariat menlmjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan efektifitas PSN-DBD yaitu Angka Bebas Jentik( ABJ) adalah faktor koordinasi, pelaksanaan kegiatan, tenaga dan pembinaan Nilai Continuity Corection lebih kecil dari nilai p value 0,005 dan Phi & Cramers mendekati satu ( 1 ). Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang berhubungan seberapa besar memberi kontribusi terhadap terjadinya ABJ yang baik yaitu koordinasi 8,84 kali, pelaksanaan kegiatan 1,05 kali, ketersediaan tenaga 21,49 kali dan pembinaan 9,74 kali. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan adalah ketersediaan tenaga, yaitu sebesar 21,49 dapat memberi kontribusi terhadap terjadinya ABJ yang baik. Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah perlunya pembinaan yang efektif pemberdayaan masyarakat dan untuk peningkatan mutu penanggulangan DBD perlu dilaksanakan Mobilisasi Sosial Improvement melalui "Pengembangan Kesadaran Tim / Kelompok Kerja DBD". Selain itu perlu penelitian selanjutnya di Kota Bekasi mengenai faktor yang belum diteliti yaitu faktor cuaca / alam, sosial ekonomi, sosial budaya serta kepadatan dan mobilitas penduduk.
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is one of the communiable diseases that frequently causes epidemic and death. In 1997, Incident Rate (IR) of DHF in Indonesia is 15-28 per 100,000 populations with Case Fatality Rate (CFR) 2.9%. In Bekasi, IR of DHF is 38 per 100,000 populations with the highest CFR, which is 3.2%. The objective of the research is to get information about any factors related to the effectivity of organizing the lairs of mosquitoes elimination-DHF in Bekasi, especially about planning, coordinating, implementing of activities one through Cross Seccional. The observations were held in 50 villages/districts in Bekasi with questioners which its validity and reliability have been tested before through districts cultivators as the respondents. The analysis used are Univariate, Bivariate, Multivariate with Chi-square, Odds Ratio and Logistic Regression as the statistic tesL The result of Univariate research from dependent variable and independent variable is: Free Larva Rate (ABI) of the districts where the research well done are 50% whereas the unwell done are also 50%. The Six research variables which is well done are planning 30%, coordinating 76%, implementing of activities 88%, liinding 68%, personnel 60%, and founding 32%. The result of Bivariate analysis indicates that factors related to effectivity of lairs of mosquitoes elimination-D1-IF that is Free Larva Rate (FLR), are coordinating, implementing of activities, personnel and founding. The Continuity Correction Value is smaller than b value which 0.005 and Phi & Cramers is close to one (1). The result of Multivariate analysis indicates the related factors that can give much contribution to the idea] Free Larva Rate, which are coordinating 8.84, implementing of activities 1,05, personnel 21.49, founding 9-74. From the result above, can conclude that the most dominant factor related is the available of personnel, which 21.49 can contribute to the ideal Free Larva Rate. Suggestions we submitted to the research are the necessity of effective founding, making efficient use of society and the necessity of mobilizing a Social Improvement through ?DHF Work Team Realization Development? to increase the quality of DHF coping. Besides that, it is necessary to do further research in Bekasi about factors that have not been examined which are weather /nature, economic social, culture, population density and mobility.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Silwanus Kaku
Abstrak :
Kota Kupang adalah salah satu daerah endemis di Provinsi NTT. Insiden rate DBD di Kota Kupang selalu menjadi yang tertinggi diantara kabupaten/kota lainnya di NTT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku PSN dengan kejadian DBD. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus kontrol, dimana kasus adalah penduduk Kota Kupang berusia >15 tahun yang menderita DBD pada bulan Januari-April 2019 dan tercatat dalam register puskesmas dan dinas kesehatan, sedangkan kontrol adalah penduduk Kota Kupang berusia >15 tahun yang tidak menderita DBD pada periode yang sama dan tinggal dalam radius 100 meter dari rumah kasus. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku PSN dengan kejadian DBD. Orang dengan pengetahuan kurang berisiko 3,03 kali untuk terkena DBD dibandingkan orang dengan pengetahuan baik (95% CI 1,934-9,821). Orang yang tidak melakukan PSN berisiko 7,65 kali dibandingkan dengan orang yang melakukan PSN (95% CI 3,436-17,033). Pemerintah perlu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui kegiatan penyuluhan yang dilakukan secara rutin oleh petugas kesehatan dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut menyampaikan pesan kesehatan. Melakukan kegiatan bakti sosial membersihkan lingkungan dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Kupang City is one of the endemic areas in NTT Province. The rate of dengue incidence in Kota Kupang has always been the highest among other districts/cities in the Province. This study aims to determine the correlation between knowledge and behavior of mosquitoes nest eradication (PSN) with the incidence of DHF. This study used casecontrol design, where the case was residents of Kupang City aged >15 years-old, suffering from dengue in January-April 2019 and recorded in the register of public health centers and district health office, while controls were residents of Kupang City aged >15 yearsold, did not suffer from dengue in the same period and lived within a 100 meter radius of the case home. The results of this study state that there is a significant correlation between knowledge and behavior of mosquitoes nest eradication (PSN) with the incidence of DHF. People with less knowledge have a risk of 3,03 times for having DHF than people with good knowledge (95% CI 1,934-9,821). People who did not do PSN risk 7.65 times compared to people who did PSN (95% CI 3.436-17.033). The government needs to increase peoples knowledge and awareness through outreach activities carried out routinely by health workers and involving religious and community leaders to participate in conveying health messages. Also carrying out social service activities to cleanses the environment by involving community participation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Syahputra
Abstrak :
Pada akhir tahun 2018 terjadi peningkatan kejadian penyakit DBD yang berada di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku dari siswa kelas 5 Sekolah Dasar terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di sekolah setelah dilaksanakannya kedua metode intervensi yang berbeda yakni metode presentasi dan video edukasi. Penelitian ini menggunakan metode desain quasi experimental dengan teknik rancangan pre test dan post test design.Hasilnya diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil skor pada pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah diberikan intervensi. Penelitian ini diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit DBD di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan meningkatkan pengetahuan siswa sehingga memicu terbentuknya sikap positif dan perilaku yang baik dalam melakukan suatu upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN. ......In the end of year 2018, there was an increase DHF disease in Depok City This research aims to measure and determine the differences in knowledge, attitude and practice of 5th grade students of Elementary School towards Dengue Hemorragic Fever (DHF) and Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) for increasing larvae free rates (ABJ) in schools with two different intervention methods. This study uses a quasi experimental method design with pre test and post test design techniques. The results of the study revealed that there was an increase in the score on students’ knowledge, attitudes and practice after being given intervention in both the presentation and video education methods. This study is expected to reduce the incidence of DHF in Sukmajaya district area and increase student knowledge so as to trigger the formation of positive attitudes and good behavior in carrying out an effort to prevent DHF disease through PSN activities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanto Reza Gazali
Abstrak :
ABSTRAK
Kecamatan Bayah merupakan wilayah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) dan sering mengalami kejadian luar biasa. Upaya paling efektif untuk menanggulangi DBD adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) maka masyarakat perlu dibekali pengetahuan PSN melalui penyuluhan. Agar berhasil dengan baik penyuluhan diberikan sesuai tingkat pengetahuan dan karakteristik demografi masyarakat karena itu perlu dilakukan survei untuk mengetahui tingkat pengetahuan PSN dan karakteristik demografi mereka. Penelitian dilakukan pada murid Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Bayah dengan desain cross sectional. Data diambil pada tanggal 12-14 Agustus 2009 dengan memberikan kuesioner berisi pertanyaan yang berhubungan dengan PSN pada 107 murid yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan murid MTs yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah 25 orang (23%), cukup 54 orang (51%) dan kurang 28 orang (26%). Responden paling banyak berusia lebih dari 13 tahun yaitu 64%, kelas VII 51% dan 57% perempuan, mendapat informasi mengenai PSN dari 2 sumber 35% dan sumber informasi paling berkesan adalah media elektronik (60%). Uji chi square menunjukkan perbedaan bermakna antara pengetahuan PSN dengan jenis kelamin tetapi tidak berbeda bermakna dengan usia, sumber informasi dan tingkat pengetahuan. Disimpulkan tingkat pengetahuan mengenai PSN murid MTs tergolong rendah dan berhubungan dengan jenis kelamin tetapi tidak berhubungan dengan usia, sumber informasi dan tingkat pengetahuan.
ABSTRACT
Bayah village is an endemic area of Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) where outbreak has been reported. Most effective effort to reduce DHF is mosquito breeding control (MBC) so it is necessary to give education to the community through health promotion. To get a good result, health promotion is given based on their knowledge level and its related factors thus a survey is needed to know their knowledge about MBC and demographic characteristics. This cross-sectional study was conducted in Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Bayah. The data was collected on August 12th-14th 2009 using questionnaire to 107 students randomly. The results showed students who have good knowledge were 25 people (23%), fair were 54 people (51%) and bad were 38 people (26%). Most respondents over the age of 13 years were 64%, seventh graders 51% and 57% girls, they get information about MBC from 2 sources 35% and the most impressive source is electronic media (60%). Chi-square test showed significant differences between MBC knowledge with sex but not significant with age, source of information and educational level. In conclusion, MTs students? knowledge level about PSN is bad and associated with sex but not associated with age, source of information and educational level.
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Kadafi
Abstrak :
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue. Kota Tanjungpinang merupakan daerah endemis DBD karena sejak tahun 2005 hingga 2015, selalu ada kasus DBD.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara keberadaan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan kejadian DBD di Kota Tanjungpinang Propinsi Kepulauan Riau tahun 2015. Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan rancangan studi kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini ini adalah penduduk kota Tanjungpinang. Hasil penelitian ini menemukan, hubungan antara Keberadaan Jentik dengan DBD adalah sebesar OR = 1,9 ; (95 % CI = 0,939 ? 3,955) dan hubungan antara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan DBD adalah sebesar OR = 0,9 ; (95 % CI = 0,478 ? 1,758) setelah dikontrol variabel kovariat.
Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) is an acute infectious disease caused by the dengue virus. Tanjungpinang a dengue endemic area because since 2005 until 2015 , there is always a case DBD.Tujuan this study was to determine the relationship between the existence of larva and mosquito nest eradication ( PSN ) with incidence of dengue in Tanjungpinang , Riau Islands Province in 2015. This research used studies analytical case control study . The population in this study are the city dwellers Tanjungpinang. Results of this study found that the relationship between the presence of the dengue larva amounted OR = 1.9 ; ( 95 % CI = 0.939 to 3.955 ) and the relationship between mosquito nest eradication ( PSN ) with DBD amounted OR = 0.9 ; ( 95 % CI = 0.478 to 1.758 ) after controlling for covariates variables.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahniar Budiarti
Abstrak :
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemis di Kecamatan Cibinong. Puskesmas Karadenan merupakan salah satu puskesmas di kecamatan Cibinong dimana seluruh wilayah kerjanya termasuk endemis DBD, namun kesadaran masyarakatnya untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3Mplus masih rendah. Kelurahan Sukahati dipilih sebagai lokasi penelitian karena 3 tahun terakhir merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi di wilayah kerja puskesmas Karadenan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue dan hubungannya dengan index jentik yaitu container index di rumah tangga. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional, pengambilan data dengan cara wawancara kepada responden dan observasi jentik di kontainer-kontainer yang ada di rumah responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan perilaku PSN DBD 3Mplus yaitu ketersediaan tutup penampung air (p-value 0,000 ; OR 5,34 ; 95% CI 2,4-11,9), ketersediaan abate (p-value 0,004 ; OR 5,56 ; 95% CI 1,73-17,8), ketersediaan kelambu (p-value 0,003 ; OR 5,17 ; 95% CI 1,77-15,1) dan keterpaparan penyuluhan (Pvalue 0,042 ; OR 3,8 ; 95% CI 1,15-12,6). Sedangkan perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan container index di rumah tangga.
Dengue Hemorrhagic Fever is an endemic disease in the district of Cibinong. Karadenan health centers is one of the health centers in the district of Cibinong where the entire work area, including endemic, but awareness of the community to undertake mosquito eradication by means 3Mplus still low. Sukahati village chosen as a test site for the last 3 years is a region with the highest dengue cases in the region of Karadenan health centers. Therefore, research on the behavior of mosquito eradication of dengue fever and its association with the flick index ie the container index in the household. Study design used is cross sectional, data retrieval by means of interviews with respondents and observation larvae in containers that exist in the house of the respondents. The results showed that the factors significantly associated with behavioral mosquito nest eradication 3Mplus namely the availability of water reservoir lid (pvalue 0.000; OR 5.34; 95% CI 2.4 to 11.9), the availability of abate (pvalue 0.004; OR 5 , 56; 95% CI 1.73 to 17.8), the availability of mosquito nets (pvalue 0.003; OR 5.17; 95% CI 1.77 to 15.1) and exposure counseling (pvalue 0,042; OR 3.8; 95 % CI 1.15 to 12.6). While the behavior of mosquito eradication of dengue hemorrhagic fever did not show any significant correlation with the index container in the household.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Saputra Sakti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya yang dilakukan oleh sektor pemerintahan yang terkait dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kelurahan Kota Bambu Selatan dalam mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Upaya yang dilakukan sektor pemerintahan yang terkait dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kelurahan Kota Bambu Selatan sudah cukup baik di antaranya dengan membuat produk hukum yang masih terkait dengan program tersebut, kerjasama dengan pihak swasta, mengadakan sosialisasi masal, mengadakan lomba bebas jentik, inovasi adanya reward dan punishment untuk warga, dan pengadaan anggaran untuk program pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu juga dilihat dari adanya upaya sektor pemerintahan yang terkait dengan progam ini membuat partisipasi masyarakat Kelurahan Kota Bambu Selatan cukup tinggi dengan pemahaman dan kesadaran yang dimiliki. ...... The purpose of this research is to analyze effort to intensifying public participation on Mosquito’s Nest Extermination Program at Kelurahan Kota Bambu Selatan to prevent Dengue Fever. The method use for the research is qualitative. Efforts made by the government sector related Mosquito’s Nest Extermination program in Kelurahan Kota Bambu Selatan has been good enough, they make laws that are still associated with the program, cooperation with the private sector, held a mass socialization, free competitions held larvae, the presence of reward innovation and punishment for citizens, and procurement budgets for Mosquito’s Nest Extermination program. It is also seen from the government sector efforts associated with this program makes participation in Kelurahan Kota Bambu Selatan is quite high with an understanding and awareness which they owned.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library