Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nelson, Walter H.
Boston : Little, Brown, 1965
629.222 NEL s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Wahyuni
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang keterkaitan antara kualitas pelayanan, nilai yang dirasakan, kepuasan, dan keterlibatan dalam mempengaruhi niat berperilaku penumpang Transjakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan mempunyai pengaruh positif terhadap niat berperilaku dan kepuasan penumpang, tetapi kualitas layanan berhubungan negatif terhadap keterlibatan dan niat berperilaku penumpang Transjakarta. Hubungan antara nilai yang dirasakan, kepuasan, keterlibatan, dan niat berperilaku adalah berhubungan positif. Walaupun Transjakarta adalah usaha yang dikelola oleh Pemda DKI Jakarta, tetapi kualitas layanan tetap menjadi penting, karena Transjakarta adalah jasa pelayanan umum. Hasil penelitian ini menyarankan agar manajemen Transjakarta memperbaiki layanan yang diberikan kepada penumpang. ......This thesis studies about the relationship between service quality, perceived value, satisfaction, and involvement toward behavioral intentions of the Transjakarta passengers. The result of the research shows that service quality has positive relationship with perceived value and satisfaction, and negative relationship with involvement and behavioral intentions. The relationship between perceived value, satisfaction, involvement, and behavioral intentions are positive. Although Transjakarta is a business run by local governments, but service quality is the most important, because Transjakarta is public service. This thesis suggests that management must improve their service to passengers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chrysanty Dillan Prawestri
Abstrak :
Peraturan perundang-undangan Indonesia mengatur bahwa bukti kepesertaan program asuransi wajib kecelakaan penumpang semata-mata dapat dibuktikan dengan kupon pertanggungan. Pengaturan tersebut menjadi tidak sesuai dengan implementasi yang ada karena pada kenyataannya sudah tidak lagi diberlakukan kupon pertanggungan. Perubahan sistem tiket merupakan salah satu faktor penyebab tidak diberlakukannya kupon pertanggungan. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif. Penulis berusaha untuk menelusuri bagaimana kekuatan pengaturan kupon pertanggungan serta masih relevan tidaknya kupon pertanggungan untuk diterapkan pada sistem tiket kereta rel listrik dan busway. Hasil penelitian yang didapat adalah kupon pertanggungan merupakan salah satu bukti untuk mengajukan klaim asuransi, dimana keseluruhan bukti harus terpenuhi secara kumulatif. Pengaturan mengenai kupon pertanggungan sebagai bukti kepesertaan sudah tidak relevan untuk diterapkan pada saat ini.
Indonesia regulates that proof of passenger insurance in passenger accident compulsory insurance program only can be proved by an insurance coupon. Those regulations are not suitable with the implementation due to not applying of the insurance coupon over our condition. One of the factors causing an insurance coupon is not applied anymore is the changes of ticket system. This study is a normative-juridical research. The author explores the strength of insurance coupon regulation and the relevance of insurance coupon to be applied in electric train and busway ticket system. The result of this study reveals that insurance coupon is one of the proofs that shall be used to claim insurance, whereas all other proofs are also need to be fulfilled cumulatively. This study reveals that the regulation of insurance coupon is not relevance to be applied with our current condition.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S60765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisca Yulita Marscia
Abstrak :
Overbooking merupakan salah satu strategi bisnis maskapai penerbangan untuk menjual tiket pesawat melebihi kapasitas pesawat guna mengoptimalkan pendapatan. Ketidakjelasan pengaturan overbooking di Indonesia cenderung membuat maskapai penerbangan berargumen bahwa adanya penolakan boarding penumpang dalam suatu penerbangan disebabkan oleh kesalahan teknis yang mengakibatkan adanya perubahan jenis pesawat. Di sisi lain, penumpang memiliki akses terbatas ke informasi yang diberikan oleh maskapai. Selama ini, penumpang yang ditolak boarding hanya dilihat sebagai bentuk penundaan penerbangan yang penanganannya diatur dalam standar prosedur operasional maskapai. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini penulis mengulas tentang praktek overbooking dalam penjualan tiket pesawat dari perspektif hukum perlindungan konsumen. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan menganalisis regulasi, berbagai literatur, dan kasus yang ditemukan. Penelitian ini menunjukkan bahwa praktik overbooking dapat merugikan penumpang yang tidak dapat terangkut karena kapasitas pesawat yang sudah penuh. Kemudian, pengaturan pemindahbukuan yang tidak jelas di Indonesia mencederai hak penumpang untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah perlu merumuskan regulasi terkait overbooking yang dapat mengakomodir perlindungan konsumen di sektor penerbangan seperti di Uni Eropa dan Amerika Serikat. ......Overbooking is one of the airline's business strategies to sell airplane tickets beyond the capacity of the aircraft in order to optimize revenue. The ambiguity of overbooking arrangements in Indonesia tends to make airlines argue that there is a refusal to board a passenger on a flight due to a technical error resulting in a change in aircraft type. On the other hand, passengers have limited access to information provided by the airline. So far, passengers who have been refused boarding have only been seen as a form of flight delays where the handling is regulated in the airline's standard operating procedures. Therefore, in this final project the author reviews the practice of overbooking in airplane ticket sales from the perspective of consumer protection law. The author uses a normative juridical research method by analyzing regulations, various literatures, and cases found. This research shows that the practice of overbooking can be detrimental to passengers who cannot be transported because the aircraft's capacity is already full. Then, unclear book-entry arrangements in Indonesia injure passengers' right to get real information. Based on this, the government needs to formulate regulations related to overbooking that can accommodate consumer protection in the aviation sector, such as in the European Union and the United States.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Diantorio Putri
Abstrak :
ABSTRACT
Mass Rapid Transit MRT Jakarta adalah salah satu transportasi kota yang ada di DKI Jakarta. MRT Jakarta muncul sebagai jawaban atas permasalah transportasi di Jakarta yang meliputi kemacetan, keakuratan jadwal, dan kenyamanan. Dari segi kemacetan, MRT Jakarta unggul karena memiliki jalur yang tidak beririsan dengan jalan raya. Proses operasional MRT tidak dipengaruhi kemacetan dan tidak menyebabkan kemacetan. Dari segi keakuratan jadwal, MRT Jakarta telah mengeluarga janji berupa target headway yang cukup singkat. Headway adalah interval kedatangan kereta. Dari segi kenyamanan, MRT Jakarta memiliki kualitas kereta yang cukup tinggi namun hal ini belum dapat memastikan tingkat kenyamanan MRT Jakarta, mengingat banyak faktor yang memengaruhi tingkat kenyamanan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kenyamanan MRT Jakarta berdasarkan kepadatan penumpang dan keakuratan jadwal kedatangan. Penulis menggunakan perangkat lunak ProModel 7.5 untuk melakukan simulasi atas 12 kebijakan yang telah dirancang berdasarkan tiga variabel kontrol, yaitu jumlah rangkaian kereta, jumlah kereta per rangkaian, dan headway. Dengan mempertimbangkan kepadatan penumpang dan pemenuhan target headway, kebijakan terbaik untuk peak hour adalah menggunakan 14 rangkaian kereta dengan 6 kereta per rangkaian untuk headway 5 menit, dan untuk off-peak hour menggunakan 7 rangkaian kereta dengan 8 kereta per rangkaian untuk headway 10 menit.
ABSTRACT
Mass Rapid Transit MRT Jakarta is one of the new urban transportation in Greater Jakarta area. MRT Jakarta appear as an answer for Jakarta rsquo s transportation problem, such as congestion, schedule accuracy, and level of comfort. MRT Jakarta rsquo s track is separated from highways, so it wouldn rsquo t impacted by congestion nor leads to congestions. MRT Jakarta has publish the headway target to promise the schedule accuracy. Headway is the interval time between train arrivals. MRT Jakarta has a high quality rolling stock, but this couldn rsquo t indicates MRT Jakarta overall level of comfort, since this level of comfort is affected by many factors. Therefore this research goal is to analyze MRT Jakarta level of comfort by considering passenger density and its headway target fulfillment. The researcher uses ProModel 7.5 to simulate 12 optional policies. This 12 optional policies are made of combined three control variable, which are train set, car number, and headway. By considering the passenger density and headway target fulfillment, the best specification for peak hour is 14 train set and 6 cars for each set with 5 minutes headway and for off peak hour is 7 train set and 8 cars for each set with 10 minutes headway.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfindra Primaldhi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi 50 jenis kereta api penumpang di Pulau Jawa tahun 2008-2010 dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Variabel input meliputi usia lokomotif rata-rata, jumlah kereta penumpang, dan konsumsi energi. Variabel output meliputi volume penumpang, kilometer penumpang, kilometer kereta api, dan kecepatan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 31 kereta api efisien di tahun 2008 dan 30 kereta api efisien di tahun 2009 dan 2010. Secara keseluruhan, 27 kereta api efisien selama tiga tahun berturut-turut, 16 kereta api belum efisien, dan 7 kereta api berfluktuasi. Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi adalah mengurangi penggunaan input. ......This research aims to determine the efficiency of 50 passenger trains in Java Island during 2008-2010 by using Data Envelopment Analysis (DEA). Input variables consist of average age of locomotives, number of trains, and energy. Output variables consist of volume of passengers, passenger kilometers, passenger train kilometers, and average speed. The results show that 31 trains are efficient in 2008 and 30 trains are efficient in 2009 and 2010. Over all, 27 trains are efficient for three consecutive years, 16 trains are inefficient, and 7 trains are fluctuated. The solution to improve efficiency is reduce the input used.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31171
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Aaron William
Abstrak :
ABSTRAK Kota adalah sistem jaringan di mana ada kehidupan yang bisa sosial. Setiap kota memiliki masalah sendiri yang muncul dan berkembang yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor dari alam dan dari manusia itu sendiri. Kota berkembang adalah kota di mana ada sistem pemerintahan yang baik. Selain itu, kota ini juga dapat didirikan sebagai pusat kawasan perumahan, pusat ekonomi dan bisnis, pusat industri, dan juga pusat sosial budaya. Stasiun jalur komuter dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang pada tingkat maksimum untuk periode proyeksi yang telah ditentukan. Tahap awal pengembangan dirancang untuk dapat mengakomodasi jumlah penumpang dalam periode 5 tahun. Jalur komuter berarti bahwa orang atau kereta penumpang dioperasikan di jalur utama kereta untuk mengangkut penumpang dari daerah asal ke daerah tujuan. Jalur komuter umumnya terdiri dari lokomotif dan sejumlah gerbong. Dimensi gerbong mirip dengan kereta antarkota, tetapi untuk kereta komuter umumnya lebih pendek dari kereta antarkota dan juga memiliki kecepatan yang relatif lebih lambat. Data dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan dan pengamatan penulis. Data berikut adalah data yang ada yang telah disusun dari proses penghitungan jumlah penumpang dalam antrian keluar di Gerbang Utara dan Selatan, pengukuran waktu dalam proses layanan gerbang otomatis, pengukuran dimensi area antrian (pejalan kaki) jebakan) pada kedua Gates, wawancara dengan penumpang komuter dan juga wawancara dengan PT. KAI dan PT. KCJ di Statiun Tanah Abang dan kantor pusat.
ABSTRACT City is a network system where there is a life that can be social. Every cities have own problems that arise and develop which are caused by several factors such as factors from nature and from humans themselves. A developing city is a city where there is a good governance system. In addition, the city can also be established as a center of residential areas, economic and business centers, industrial centers, and also socio-cultural centers. Commuter line stations are designed to accommodate passenger needs at the maximum level for a predetermined projection period. The initial stage of development is designed to be able to accommodate the number of passengers within a 5 year period. Commuter line mean that peoples or train passangers is operated on the main line of the train to transport passangers from the origin area to destination area. Commuter line generally consist of a locomotive and a number of carriages. The dimension of the carriages are similar to intercity trains, but for commuter trains are generally shorter than intercity trains and also have relatively slower speeds. The data in this study are the results of observations and observations of the author. The following data is the existing data that has been compiled from the process of counting the number of passengers in the exit queue at the North and South Gate, time measurement in the automatic gate service process, measurement of the dimensions of the queue area (pedestrian trap) on both Gates, interviews with commuter passengers and also interviews with PT. KAI and PT. KCJ located in Tanah Abang Station and at the head office.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
House, D.J.
London: Routledge/Taylor Francis Group, 2016
623.88 HOU c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Arfirstyo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh lingkungan fisik dari Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta terhadap passenger delight dan kepuasan penumpang dengan moderasi identitas nasional pada bandara. Penelitian ini menggunakan metode PLS-SEM untuk menguji besarnya signifikansi positif antara lingkungan fisik dengan passenger delight, lingkungan fisik dengan kepuasan penumpang, passenger delight dengan kepuasan penumpang, dan peranan efek moderasi identitas nasional. Penelitian menggunakan data sampel dari orang yang pernah mengalami keberangkatan, kedatangan, maupun transit di Terminal 3 Ultimate sebanyak 185 sampel. Dengan menggunakan data sampel tersebut, penelitian menghasilkan temuan bahwa lingkungan fisik bandara berpengaruh positif terhadap passenger delight dan kepuasan penumpang, namun peranan efek moderasi dari identitas nasional belum terlihat signifikansi pengaruhnya. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan penumpang akan sedikit lebih tinggi ketika penumpang merasakan passenger delight.
The study aims to find out the effects of physical environment from Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta International Airport on passenger delight and passenger rsquo s satisfaction with moderating effect of national identity on the airport. This study uses PLS SEM method for data analysis to find out the significance levels of physical environment with passenger delight, physical environment with passenger satisfaction, passenger delight with passenger satisfaction, and the role of moderating effect national identity. The research uses sample data of passenger who had experienced departure, arrival, or layover in Terminal 3 Ultimate, involving 185 participants. According to that, the research found that airport physical environment has positive effects on passenger delight and satisfaction, but the moderating effect of national identity significance levels has no effect. The study also concluded that the significance levels of satisfaction within the passenger is slightly higher if the passenger feel delighted.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Merlin Sutanto
Abstrak :
Industri maskapai penerbangan di Indonesia memiliki kondisi yang kompetitif. Sebagai perusahaan jasa, pada era globalisasi saat ini perlu untuk selalu beradaptasi memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar agar dapat bersaing. Penelitian ini mengambil objek penelitian maskapai Pelita Air Services di Indonesia dengan melihat apakah dimensi service quality yang meliputi tangible features, service reliability, quality of personnel, convenient flight schedule, dan online ticketing service berpengaruh terhadap passenger satisfaction penumpang dan mendorong behavioral intention seperti intention to recommend dan intention to repurchase pada kelompok penumpang low-experience passenger dan high-experience passenger. Desain penelitian menggunakan metode konklusif deskriptif dengan metode kuantitatif menggunakan metode self-administered questionnaire dengan Google Form. Sampel penelitian menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik snowball sampling dan judgemental sampling. Cakupan geografis pengumpulan responden berada di seluruh wilayah Republik Indonesia dan terdapat 276 responden berusia 17-60 tahun dan memiliki pengalaman menggunakan Pelita Air Serives dalam satu tahun terakhir yang berpartisipasi dalam penelitian. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dan analisis multigroup (PLS-MGA) menggunakan software SmartPLS serta SPSS. Hasil penelitian menunjukan tangible features, service reliability, quality of personnel, convenient flight schedule, dan online ticketing service berpengaruh positif terhadadap passenger satisfaction. Kemudian, passenger satisfaction berpengaruh terhadap behavioral intention untuk intention to repurchase dan intention to recommend. Terdapat perbedaan signifikan terhadap intention to recommend pada kelompok low-experience passenger dan intention to repurchase pada kelompok high-experience passenger. ......The aviation industry in Indonesia possesses a highly competitive landscape. As a service-oriented business, it is imperative for companies to continuously adapt in order to meet the ever-evolving needs and demands of the globalized era, thus enabling them to remain competitive. This research focuses on Pelita Air Services, an airline operating in Indonesia, with the objective of examining the influence of various dimensions of service quality, namely tangible features, service reliability, quality of personnel, convenient flight schedules, and online ticketing services, on passenger satisfaction. Furthermore, the study aims to explore how passenger satisfaction drives behavioral intentions, such as the intention to recommend and repurchase, within two distinct groups of passengers: those with limited flight experience and those with extensive flight experience. The research design utilizes a descriptive conclusive approach, employing quantitative methods and a self-administered questionnaire distributed through Google Form. The research sample is selected using non-probability sampling techniques, including snowball sampling and judgmental sampling. The respondents are geographically diverse, representing various regions across the Republic of Indonesia. A total of 276 participants, aged between 17 and 60 years, who have utilized Pelita Air Services within the past year, actively participated in the study. The collected data is analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM) and multigroup analysis (PLS-MGA) through the utilization of SmartPLS software alongside SPSS. The research findings demonstrate that tangible features, service reliability, quality of personnel, convenient flight schedules, and online ticketing services significantly and positively impact passenger satisfaction. Furthermore, passenger satisfaction exhibits a significant influence on behavioral intentions, specifically the intention to repurchase and the intention to recommend. Notably, significant variations are observed in the intention to recommend among low-experience passengers and in the intention to repurchase among high-experience passengers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>