Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihombing, Ekaria Hara
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang gambaran rujukan JPK Jamsostek di Puskesmas selaku PPK-1 PT.Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Cilandak tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan rujukan di PKM sudah berjalan dengan cukup baik, namun terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan, antara lain perlunya meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan di PKM dengan mengadakan pertemuan secara rutin serta mengadakan penyuluhan kepada pasien mengenai penyakit yang serinjg dirujuk dan prosedur rujukan. This study aims to overview the referral JPK Jamsostek in primary care, of PT.Jamsostek (Persero) in Cilandak at 2011. This study isa descriptive qualitative in dept-interview, observation dan document review methode. The result show that overall implementation of the referral in PKM has been good, but there are several things that must be considered, among other, improve knowledge of medical worker in the PKM with regular meeting and conducting to patient about most disease and referral procedure.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidzurrahman Suhairi
Abstrak :
Palm Kernel Meal (PKM) merupakan by-product pengolahan minyak kernel sawit yang jarang dimanfaatkan. Penggunaan masih terbatas sebagai campuran pakan ternak dengan komposisi 3-5% dari total pakan. Hal ini disebabkan tingginya serat kasar mencapai kisaran 20-40% dari berat kering PKM. Padahal, PKM mengandung komposisi mannan dengan kandungan total 45-56% pada jaringan hemiselulosa. Pemanfaatan lebih lanjut biomassa PKM sebagai substrat produksi β-mannanase dan menghasilkan turunan mannooligosakarida (MOS) sangat menjanjikan. Konsentrasi PKM sebagai substrat, pH, suhu inkubasi, dan penambahan mikropartikel Al2O3 sebagai faktor penentu simulasi RSM. Kondisi operasi terpilih menjadi basis scale-up produksi fermentor batch kapasitas 1,5 L dengan pengaruh laju aerasi 1,0 vvm. Disamping, itu dilakukan estimasi parameter kinetika pertumbuhan Kitasatospora sp. produksi aktivitas β-mannanase dan substrat PKM terkonsumsi dengan asumsi model Logistik, Luedeking-Piret dan Modified Luedeking-Piret. Titik optimum yang diperoleh dilanjutkan dengan purifikasi parsial. Setelah itu, hidrolisis PKM dilakukan untuk mengamati sinergisitas pelarut NaOH-HCl dengan enzim sebagai ekstraktor turunan mannan. Simulasi menunjukkan 3% (w/v) PKM, pH 6,5, suhu 34 °C, dan 0,2% (v/v) Al2O3 merupakan kondisi terpilih untuk scale-up. Pada fermentor 1,5 L setelah melalui pemurnian parsial, diperoleh aktivitas tertinggi 44,34 U/mL, laju aktivitas 0,302 U/mL-1 jam-1, konsentrasi delta gula total (ΔS) 39,17 gr/L, dan SUY 78,15%. Estimasi kinetika dari fitting model terukur µmax, Xo, Xmax, β, α, Z, dan γ secara berurutan adalah 0,0492 jam-1; 0,435 gr/L; 8,93 gr/; 0,085 U/mgX.jam; 4,467 U/mgX; 0,026 grS/grX.jam; dan 4,328 grS/grX. Adapun hasil hidrolisis zona bening dan TLC menunjukkan kemampuan β-mannanase yang disintesis Kitasatospora sp. menghasilkan turunan MOS yang didominasi mannobiosa (M2), dengan 72 jam pembentukan dari bantuan pelarut. ......Palm Kernel Meal (PKM), called as by-product from palm kernel oil processing, which is rarely being utilized. The usage is limited as livestock feed’s blend with composition accounted only 3-5% off from total feed. The problem lies on the high content of crude fibres, up to 20-40% of PKM’s dry matter. Meanwhile, PKM contains relatively high mannan comprises around 45-56% from hemicellulose’s tissue. Further application of PKM biomass as substrate for β-mannanase production and resulting any derivatives of mannooligosaccharides (MOS) are very promising. Substrate, initial pH, incubation temperature, and additional microparticle Al2O3 were determined as independent factors for RSM simulation. The chosen condition was used for scalled-up through 1,5 L stirred tank-bioreactor batch, 1,0 vvm aeration rate. The kinetics parameters of Kitastospora sp. growth, enzyme production and substrate consumption were estimated through Logistic, Luedeking-Piret, and Modified Luedeking-Piret model assumption. The optimal point obtained was continued by partial purification. Subsequently, PKM hydrolysis was also done to observe synergistic enzyme effect with NaOH-HCl solvent-assisted for mannan’s derivative produced. The evidence showed 3% (w/v) PKM, pH 6.5, 34 °C, and 0.2% (v/v) Al2O3 were the best operating for β-mannanase production. Further confirmation in scale-up phase indicated the highest enzyme activity, rate of production, total sugar concentration, and SUY were calculated as 44.34 U/mL, 0.302 U/mL-1 hr-1, 39.17 g/L and 78.15%, respectively. Kinetics production parameter components, comprised as µmax, Xo, Xmax, β, α, Z, and γ, were expected around 0,0492 hr-1; 0,435 g/L; 8,93 g/; 0,085 U/mgX.hr; 4,467 U/mgX; 0,026 gS/gX.hr; dan 4,328 gS/gX, respectively. From clear zone and TLC experimental, it proved that the enzyme was capable to produce MOS from PKM, mainly mannobiose (M2) with extension of 72 hours duration by solvent-assisted enzymatic reaction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Larva Hermetia sp. L. merupakan salah satu alternatif sumber protein pengganti tepung ikan. Larva tersebut dapat diproduksi pada bungkil kelapa sawit/palm kernel meal (PKM). Pada kondisi alami, larva Musca sp. juga memanfaatkan PKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola suksesi dan interaksi antara larva Hermetia sp. dan Musca sp pada PKM. Sampel penelitian suksesi di Depok diambil pada bulan Februari--Maret 2006, dan di Jambi diambil pada bulan Juni--Juli 2006. Pola suksesi dikaji dengan nilai kelimpahan, per tiga hari selama satu bulan (kecuali hari ke-6 yang pindah ke hari ke-7) untuk Depok, dan per tujuh hari selama tiga minggu (ditambah hari ke-11) untuk Jambi. Di Depok, koloni larva Musca sp. tercatat pertama kali pada hari ketujuh. Nilai kelimpahan larva Musca sp. adalah 377,3; 152,5; 88,5; 204,6; 201; 44; 72; 43,3; 40,8 individu. Koloni larva Hermetia sp. tercatat pertama kali pada hari kesembilan. Nilai kelimpahan larva Hermetia sp. adalah 280; 132; 146,4; 429,1; 649,1; 260,5; 572; 495 individu. Di Jambi, kelimpahan larva Musca sp. tercatat sangat rendah (0 individu). Koloni larva Hermetia sp. tercatat pertama kali pada hari ketujuh. Nilai kelimpahan larva Hermetia sp. adalah 15; 268; 775,67; 693,5 individu. Kajian interaksi kedua spesies tersebut adalah persaingan. Percobaan mengenai gelombang oviposisi Musca sp. menunjukkan kelimpahan rata-rata larva Musca sp. pada kelompok perlakuan (terdapat larva Hermetia sp.) sebesar 33,67 individu (±14,50), dan pada kelompok kontrol sebesar 147,33 individu (±62,52). vii Percobaan mengenai tingkat kemunculan Musca sp. dewasa menghasilkan persentase 0% pada kelompok perlakuan (terdapat larva Hermetia sp.), dan 9,33% (±2,58) pada kontrol. Kelimpahan larva Hermetia sp. lebih rendah ketika pada sumberdaya PKM terdapat larva Musca sp. Larva Musca sp. tersingkir oleh larva Hermetia sp. Hermetia sp. bersaing dengan cara eksploitasi dan interferensi senyawa allomon.
Universitas Indonesia, 2007
S31434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka,
300 SYU
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyaning Wulan
Abstrak :
ABSTRAK
Peran pemerintah dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah dibuktikan dengan penerbitan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik serta Standar Akuntansi untuk Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (Standar EMKM) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Permasalahan dalam pengelolaan usaha bagi usaha mikro secara umum sangat beragam. Permasalahan yang terjadi diantaranya : pemasaran (marketing), pembiayaan, lokasi, keamanan dan pembuatan laporan keuangan sederhana bagi usahanya. Pelatihan pembuatan laporan keuangan merupakan penawaran penyelesaian masalah yang ada. Jumlah usaha mikro yang terdapat di wilayah RW 06 sangat potensial untuk dibantu pengelolaan keuangannya. Pengelolaan yang baik memerlukan dukungan dari laporan usaha, dalam hal ini adalah laporan keuangan. Masyarakat membutuhkan pengetahuan untuk membuat pelaporan sesuai dengan standar yang ada.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
300 SYU 1:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Darmadi Sudibyo
Abstrak :
Kemiskinan yang mengakibatkan kerugian dalam berbagai segi kehidupan perlu penanganan secara tepat, agar keadaan tersebut dapat segera teratasi. Timbulnya kemiskinan tersebut diakibatkan karena belum adanya pemerataan pendapatan dalam masyarakat. Untuk itu agar ketimpangan tersebut dapat dikurangi maka diperlukan suatu kebijakan redistribusi pendapatan.

Salah satu kebijakan yang telah ditempuh di Indonesia dalam rangka redistribusi pendapatan adalah melalui Pelaksanaan Proyek Kredit Mikro (PKM) yang telah dimulai pada akhir tahun 1995 dan berakhir tahun 2000. PKM tersebut merupakan proyek bersama antara Bank Indonesia dengan Asian Development Bank.

Sumber dana PKM berasal dari pinjaman lunak _+ Asian Development Bank scbesar 60 % dan 40 % dari Bank Indonesia yang seluruhnya berjumlah _+ US $ 42,5 juta.

Berkenaan dengan itu, menarik kiranya dilakukan kajian terhadap pelaksanaan PKM dimaksud, untuk memperoleh gambaran mengenai : implikasi PKM terhadap pendapatan peserta proyek, apakah jenis kelamin dan tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan, seberapa besar dampak yang diberikan oleh PKM terhadap pendapatan midterm nasabah mikro, bagaimana mengatasi faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan PKM, serta bagaimana perm Bank Indonesia dalam pemberdayaan BPR untuk mengembangkan pengusaha kecil dan mikro.

Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari Analisis Beda Rata-rata serta Model Regresi Log Linier. Model i.ni dapat digunakan untuk memproyeksikan peluang peningkatan pendapatan nasabah midterm mikro sehubungan dengan adanya PKM. Variabel-variabel penting yang diduga mempengaruhi pendapatan midterm nasabah ini adalah : pendapatan baseline nasabah mikro, pinjaman baseline (PKM), jenis kelamin serta tingkat pendidikan.

Sumber data berasal dari Biro Kredit Bank Indonesia, disamping itu somber data juga berasal dari kepustakaan melalui laporan dan jurnal ilmiah serta informasi lainnya yang relevan yang ada di Bank Indonesia.

Dari hasil kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kenaikan pendapatan sebelum & scsudah mengikuti PKM sebesar 29,49 %, hasil tersebut telah memperhitungkan tingkat inflasi dan tingkat suku bunga.

Sesuai hasil individual tes yang dihasilkan diketahui bahwa jenis kelamin dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh pada pendapatan midtermnya.

Pengusaha Mikro mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Karena memiliki keunggulan dalam kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerja.

Terkait dengan peran Bank Indonesia dalam pemberdayaan BPR untuk pengembangan usaha kecil dan mikro dapat dilaksanakan melalui pengaturan di sektor perbankan (khususnya BPR) dalam hal penyaluran kredit.
2003
T7350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Asrianita
Abstrak :
Kepuasan pasien adalah salah satu indikasi fungsi perbedaan kinerja yang di rasakan dengan yang di harapkan.dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pemberi pelayanan. Saat ini BL PKM, sebagai salah satu UPTD Dinas Kesehatan Propinsi NAD mempunyai poliklinik umum yang memisahkan pasien wanita dari pasien pria. Jumlah pasien di poli wanita di puskesmas ini ternyata lebih banyak dari pada jumlah pasien di poli lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata kepuasan pasien wanita di poli umum yang memisahkan pria dari wanita dan poli umum yang tidak memisahkan pasien pria dari wanita serta faktor karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan dan biaya pengobatan) yang diduga sebagai pengganggu terhadap tingkat kepuasan itu. Penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dilakukan terhadap 100 orang pasien poli wanita BL-PKM sebagai poli yang memisahkan pasien wanita dari pria dan 100 orang pasien wanita pada poli umum Puskesmas Kuta Alam sebagai poli yang tidak memisahkan pasien wanita dari pria. Skor kepuasan (0-100) dihitung dengan menjumlahkan skor maksimal pelayanan, keterampilan perawat/petugas, kesopanan dan keramahan dokter, kesopanan dan keramahan perawat, fasilitas dan sarana, privacy/kenyamanan, kebersihan ruang pelayanan, kerapian ruang pelayanan dan kebersihan lingkungan puskesrnas. Perbedaan tingkat kepuasan pasien wanita antara kedua jenis poli dan hubungan karakteristik responder sebagai pengganggu terhadap tingkat kepuasan pasien wanita diuji dengan t test independent. Hasil uji menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata tingkat kepuasan pasien wanita terhadap pelayanan kesehatan poli umum yang memisahkan (70,98) dengan rata-rata tingkat kepuasan pasien wanita terhadap pelayanan kesehatan poli umum yang tidak memisahkan pria dari wanita (68,64). Secara statistik perbedaan ini bermakna menurut kepuasan terhadap pelayanan (p = 0,001), kesopanan dan keramahan dokter (p = 0,047), kesopanan dan keramahan perawat (p = 0,021) dan privasi dan kenyamanan (p = 0,001). Pekerjaan merupakan variabel pengganggu terhadap kepuasan pasien, sedangkan umur, pendidikan dan biaya pengobatan bukan merupakan variabel pengganggu terhadap kepuasan pasien wanita. Disimpulkan bahwa pemisahan pasien wanita dari pasien pria di poliklinik umum mampu meningkatkan tingkat kepuasan pasien wanita terhadap pelayanan kesehatan. Daftar bacaan : 27 (1979 - 2002)
Satisfaction Difference of Female Patient of Female-Male Separating (BL-PKM) and Female-Male Unseprating General Polyclinic (Kuta Alam Health Center), Banda Aceh Minicipality, 2003Patients satisfaction is one of health services indicator which functioned as performance difference between experienced and expected services and, therefore, can be used as feedback to health provider, Currently, Balai Latihan clan Pusat Kesehatan Masyarakat (BL-PKM) of Banda Aceh Municipality, a health center technical unit of health services of NM) Health Province Office, operates polyclinic services by separating female patients from male patients. Female patients of this health center are obviously higher than those of other polyclinics. Based on this phenomenon, a research has been conducted to know the difference of patrients'satisfaction between those who served in separated polyclinic and in unseparated polyclinics. This research is also aimed to explore patient characteristics which may confound his/her satisfaction. A cross-sectional study was carried out involving 100 female patients of separated polyclinic (BL-PKM) and 100 female patients of unseparated polyclinic (Kuta Alam health center). Total scores of satisfaction, ranging from 0 to 100, were calculated by computing maximum individual scores of nursing services, nursing practices, politeness and hostility of doctor and for nurses, privacy and comfortless, facilities, cleanliness and tidiness of service room, and environmental cleanliness. Satisfaction difference between the two female patients and association of their characteristics (age, education, job, and medical cost) as confounding factors with satisfaction were tested statistically using independent t-test. Data analysis shows that female patients served by separated polyclinic have higher satisfaction score (70,98) than those of unseparated polyclinic (68,64). Statistically, this difference is significance in terms of satisfaction to nursing services (p = 0,001), politeness and hostility of doctor (p w 0,047), politeness and hostility of nurses (p = 0,021), and privacy and comfortless (p 0,001). It also indicates that only the patients' job confounds the satisfaction and not by age, education, and medical cost. It is concluded, therefore, that separating female patients from male patients in general polyclinic improve female satisfaction to the health services. References : 27 (1979-2002)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12744
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library