Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dafsah Arifa Juzar
"Latar Belakang. Cedera Reperfusi Iskemia merupakan eksaserbasi paradoks mengakibatkan disfungsi dan kematian sel setelah aliran darah direstorasi ke jaringan yang sebelumnya iskemia. Pada iskemia tungkai akut, reperfusi menimbulkan reaksi kompleks melibatkan inflamasi lokal maupun sistemik dengan dampak lokal sindroma kompartemen dan dampak sistemik berupa disfungsi hingga kegagalan multi organ. Platelets activating factors (PAF) sebagai mediator inflamasi pospholipid mempunyai efek fisiologis yang poten dan beragam, sehingga meningkatkan respon inflamasi pada cedera reperfusi iskemik.
Berbagai upaya untuk mencegah dan memperingan cedera reperfusi iskemik, antara lain penggunaan prosedur ischemic preconditioning, antioksidan dan terapi anti-sitokin telah diteliti namun hasil dan manfaat klinisnya belum memuaskan. PTX, phosphodiesterase nonspesifik derivat xanthine, memperlihatkan efek penekanan inflamasi dan menghambat interaksi lekositendotel yang menjanjikan dalam mencegah cedera reperfusi. Namun hasil penelitian mengenai peran pentoxifylinne dalam menekan reaksi inflamasi melalui penekanan PAF pada iskemia tungkai akut tidak konsisten. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menilai peran PTX dalam mengurangi cedera reperfusi melalui penekanan mediator inflamasi PAF pada hewan coba kelinci dengan Reperfusi Iskemia tungkai akut.
Metodologi. Dilakukan tindakan iskemik tungkai kiri selama 3 jam yang diikuti 2 jam periode reperfusi pada 10 ekor kelinci New Zealand White jantan yang dibagi menjadi 2 kelompok (kelompok pentoksifin dan kelompok kontrol) secara acak. Pada kelompok perlakuan diberikan PTX 30 menit sebelum reperfusi dengan dosis initial bolus 40 mg/kgBB diikuti dengan dosis rumatan 1 mg/kg BB/jam hingga 3 jam periode reperfusi. Pada kelompok kontrol diberikan cairan garam fisiologis dengan kecepatan dan volume yang sebanding. Tindakan Iskemik dilakukan dengan oklusi arteri iliaka komunis sinistra mengunakan klem selama 3 jam kemudian dilanjutkan dengan restorasi aliran darah. Pengambialn sampel untuk pemeriksaan kadar PAF dilakukan pada 2,5 jam iskemik dan pada 2 jam reperfusi.
Hasil. Pada periode Iskemik dua jam tiga puluh menit tidak mengakibatkan perbedaan bermakna (p=0,754), kadar rerata PAF pada kelompok PTX 13,09 ± 0,41 pg/mL dan kelompok kontrol I3,38 ± 0,28 pg/mL. Pada jam ke dua tindakan reperfusi ditemukan perbedaan bermakna (p=0,009) kadar rerata PAF dari kelompok PTX menurun menjadi 11,36±0,78 pg/mL dan kelompok kontrol meningkat menjadi 25,5±0,78 pg/dL.
Kesimpulan. PTX menurunkan kadar PAF plasma kelinci dengan cedera reperfusi iskemikia tungkai akut.

Background. Ischemic reperfusion injury is a paradoxical exacerbation of cell dysfunction and death following the restoration of blood flow to previously ischemic tissue. Restoration of blood flow is essential to salvage ischemic tissue, however reperfusion itself paradoxically causes further damage to the ischemic tissue, threatening function and viability both organ local and distal through the inflammation response.
In Acute limb ischemia, there are essentially two components: a local component that can result in increasing the regional damage from ischemia inflammatory responses which may result in local syndrome, compartment syndrome, and systemic syndrome, multi organ dysfunction and failure.
Several method and attempt had been studied and performed to prevent and attenuate reperfusion injury such as, ischemic preconditioning, antioxidant, and anti-cytokine therapy, but their clinical benefit were not satisfactory. Pentoxifylline has emerged as an agent that may attenuate inflammation response through several mechanisms. However, studies on PTX and its function to prevent and attenuate inflammation response through attenuating PAF in acute limb ischemic were not consistent. In this study the role of PTX and its function to prevent and attenuate inflammation response through attenuating PAF in acute limb ischemic was investigated.
Methods. Acute limb ischemia in the left lower limbs of 10 New Zealand White male rabbit were performed for 3 hour followed by 2 hours period of ischemia. The rabbits were randomly separated into 2 groups of five (group pentoxifylinne and group control). The Pentoxifylline group was given PTX 40 mg/kg bolus half an hour prior to reperfusion followed by maintenance dose 1 mg/kg/hour until 2 hour post reperfusion, while the control group was given normal saline solution with comparable volume and rate administration. Acute limb Ischemic procedure was performed by direct occlusion of the left femoral artery using non traumatic clamp and followed by releasing the clamp after 3 hours of occlusion. Level of PAF were measured after 2.5 hour of ischemic period and after 2 hours of reperfusion period.
Results. After 2.5 hours of ischemic period, the mean PAF levels did not show any significant difference (p=0.754). The mean PAF level of pentoxifylline group 13.09f0.41 pg/mL, while the mean PAF level of control group 13.38±0.28 pg/mL, After 2 hours period of reperfusion, there were significant differences of mean PAF level between the two groups (p=0.009). The mean PAF level in the control group increase by 12.1 110.79 to became 25.5±0.78 pg/dL, while the mean PAF level of the PTX group decrease by 1.73f1.1 pg/mL and became 11.36±0.78 pg/m L.
Conclusion. PTX decreased the PAF level in rabbits with acute limb ischemic reperfusion injury.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hakim
"Pada era Persaingan global saat ini, kualitas merupakan salah satu hal penting yang mendukung keberhasilan dari suatu produk agar dapat bersaing dipasar. Dengan menghasilkan produk yang memiliki kualitas baik, maka produk tersebut telah memenangkan satu faktor dalam persaingan untuk menarik konsumen membeli produk tersebut dibandingkan produk dari kompetitornya. Dengan adanya kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen yang membeli produknya, maka secara otomatis perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu dikembangkan berbagai cara dan teknik untuk mengidentifikasi besarnya biaya kualitas (kerugian yang muncul akibat barang yang dihasilkan menyimpang dari standar) suatu perusahaan.
Apabila biaya kualitas yang muncul tersebut nampak dalam catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan, maka perusahaan akan lebih mudah melakukan pengendalian, tetapi apabila biaya kualitas tersebut sifatnya tersembunyi, maka akan lebih sulit untuk melakukan pengendalian dan estimasi. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk memecahkan masalah Hidden Quality Cost ini. Salah satu metode yang populer adalah dengan menggunakan metode PAF. Dengan metode PAF ini akan membantu perusahaan dalam melakukan pengendalian dan estimasi khususnya terhadap biaya kualitas yang tersembunyi.

In the era of global competition today, the quality is one important thing that supports the success of a product to compete on the market. By producing products that have good quality, then the product has been a factor in winning the competition to attract consumers to buy these products compared to products from competitors. With the company's ability to give satisfaction to the consumers who buy its products, the company will automatically achieve maximum benefit. Therefore developed a variety of ways and techniques to identify high costs (the losses arising from goods produced deviated from the standard) of a company.
If the high costs that arise are seen in company accounting records in question, then the company will be easier to control, but if the cost of the quality of the hidden nature, it will be more difficult to control and estimation. Various techniques have been developed to solve this Hidden Cost Quality. One popular method is to use the PAF method. PAF method will help the company in the exercise restraint and in particular to estimate the hidden costs of quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51990
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nursanita Iman Sari
"Kegiatan tambang batu bara akan selalu dilakukan karena batu bara merupakan salah satu jenis sumber energi yang dibutuhkan. Dalam penambangan tentunya dilakukan penggalian dan pengangkutan batuan penutup. Hal tersebut menyebabkan batuan penutup tersingkap ke permukaan dan mengalami proses kimiawi. Oleh karena itu, dapat mengakibatkan terbentuknya air asam tambang yang dapat mencemari lingkungan sekitar area tambang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi air asam tambang, lingkungan pengendapan dan pengaruhnya terhadap potensi air asam tambang, dan pemodelan persebaran potensi air asam tambang. Metode penelitian yang dilakukan adalah menganalisis log sumur, analisis data uji statis geokimia batuan, dan memodelkan persebaran potensi air asam tambang menggunakan perangkat lunak MineScape v5.7. Hasil dari penelitian ini adalah daerah Tambang Air Laya didominasi oleh lapisan PAF (73 sampel), uncertain (70 sampel) dan NAF (60 sampel). Lingkungan pengendapan daerah penelitian terdapat dua, yaitu transitional lower delta plain dan upper delta plain. Pada lingkungan transitional lower delta plain berada di lapisan underburden yang merupakan lingkungan yang sangat mungkin terkena pengaruh air payau-air laut sehingga menghasilkan lapisan material PAF sedangkan pada lingkungan upper delta plain yang merupakan lapisan overburden menghasilkan lapisan PAF dan NAF yang kemungkinan kondisi lingkungannya ada pengaruh air laut maupun air tawar. Dalam section pemodelan persebaran potensi asam tambang, dapat dilihat bahwa pada bagian timur dan selatan lapisan material PAF mendominasi sedangkan pada bagian utara dan barat lapisan material NAF mendominasi. Volume PAF dan NAF sebesar 326.174.39 BCM (material PAF) dan 17.622.93 BCM (material NAF).

Coal mining activities will always be carried out because coal is one type of energy source needed. In mining activities, excavation and transportation of overburden is carried out. This causes the overburden rock to be exposed to the surface and undergo chemical processes. Therefore, it can lead to the formation of acid mine drainage, which can pollute the environment around the mining area. This study aims to identify the potential for acid mine drainage, the depositional environment and its effect on the potential for acid mine drainage, and model the distribution of acid mine water potential. The research method used is to analyze well logging, analyze static test of rock geochemical, and model the distribution of acid mine water potential using MineScape v5.7 software. The result of this research is that the Tambang Air Laya area is dominated by PAF (73 samples), uncertain (70 samples) and NAF (60 samples) layers. There are two depositional environment of the study area, namely the transitional lower delta plain and the upper delta plain. In the transitional lower delta plain environment, it is in the underburden layer, which is an environment that is very likely to be affected by brackish – seawater, so that it produces a layer of PAF material, while in the upper delta plain environment, which is an overburden layer, it produces PAF and NAF layers where the environmental conditions are likely to be influenced by seawater and freshwater In the section modeling the distribution of acid mine potential, it can be seen that in the east and south, the PAF material layer dominates, while in the north and west, the NAF material layer dominates. The largest volume of PAF and NAF amounting to 326.174.39 BCM (PAF material) and 17.622.93 BCM (NAF material)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Febrianto
"Penelitian ini dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan tidak dipatuhinya baku mutu pH air asam tambang oleh PT. X. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan evaluasi kinerja pengelolaan air asam tambang PT. X di Kalimantan Tengah, pengukuran kualitas air keluaran tambang dengan uji Storet, dan wawancara mendalam kepada masyarakat pemanfaat perairan. Hasil penelitian ini menunjukkan komponen pembentuk air asam tambang berupa batuan Potentially Acid Forming PAF diketahui sebesar 50 terdapat pada tambang PT. X dan sudah dikelola dengan baik melalui meminimasi sumber air asam tambang dengan penanganan bahan PAF atau Non Acid Forming NAF secara selektif, pengendalian migrasi air asam tambang, dan pengolahan air asam tambang. Kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-03 termasuk dalam status kualitas air A atau dalam kondisi baik sekali, sedangkan kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-04 termasuk dalam status kualitas air B atau dalam kondisi baik. Gatal-gatal yang diderita pada 44 responden hanya 3 keluhan yang tercatat secara resmi di Puskesmas Desa Tumbang Bauh , diduga bukan diakibatkan oleh air keluaran tambang PT. X.

This research conducted due to the problem of non compliance of water quality standard pH of acid mine drainage by PT. X. This research conducted by using performance evaluation approach of acid mine drainage management of PT. X in Central Kalimantan, measuring the quality of mine water effluent by Storet test, and in depth interviews to the water users around the mine site. The results showed that the acid mine drainage components is Potentially Acid Forming PAF rocks was found 50 in the PT. X and is well managed by minimizing acid mine water sources by selectively handling of PAF or Non Acid Forming NAF materials, controlling acid mine drainage migration, and acid mine drainage treatment. The water quality effluent of SP HJ 03 monitoring point is A status meaning that the water quality is in excellent condition and compliaded with the water quality standards, while the water quality effluent of SP HJ 04 monitoring point is B status which means the water quality is in good condition and in the category of mild contamination. Skin health issues of 44 respondents only 3 of complaints are officially recorded at Tumbang Bauh Village Health Center possibly not caused by acid mine water of PT. X.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T49193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library