Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nastiti Swasiwi Nurfiranti
"Penelitian ini membahas situasi pendidikan anak-anak asuh Pa van der Steur di Stichting Oranje Nassau van Pa van der Steur di Magelang tahun 1936-1942. Tahun 1936 menjadi awal perjalanan yayasan tersebut, yang sebelumnya bernama Vereeniging ter bevordering van het Christelijk leven en onderling hulpbetoon (1893-1936). Data yang digunakan adalah arsip koleksi ANRI Het Archief van het bestuur over de Protestantse Kerk in Nederlands-Indië/Indonesië dan koran-koran sezaman terbitan Hindia Belanda serta Belanda periode 1936-1942, yaitu Zutphensche courant, De locomotief, Dagblad van het Oosten voor Overijssel en Drente, De Indische courant, De avondpost, Soerabaiasch Handelsblad, Het Vaderland : staat en letterkundig nieuwsblad, Nieuwe Haarlemsche courant, Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië, dan Sumatra-bode. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Stichting Oranje Nassau sangat memperhatikan pendidikan anak-anak asuhnya dan mendidik karakter mereka sesuai dengan ajaran agama Kristen.

This study is about the situation of the education of Pa van der Steur’s foster children in Stichting Oranje Nassau van Pa van der Steur in Magelang in 1936-1942. The year 1936 marked the beginning of the journey of that foundation, which was Vereeniging ter bevordering van het Christelijk leven en onderling hulpbetoon (1893-1936). The sources used were the archive from ANRI Het Archief van het bestuur over de Protestantse Kerk in Nederlands-Indië/Indonesië and the newspapers in Dutch East Indies and in the Netherlands from 1936 to 1942, Zutphensche courant, De locomotief, Dagblad van het Oosten voor Overijssel en Drente, De Indische courant, De avondpost, Soerabaiasch Handelsblad, Het Vaderland : staat en letterkundig nieuwsblad, Nieuwe Haarlemsche courant, Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië, and Sumatra-bode. This study uses the historical method which consists of heuristics, criticism, interpretation, and historiography stages. The results of this study conclude that Stichting Oranje Nassau paid great attention to the education of its foster children and nurtured their character in accordance with the teachings of Christianity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nastiti Swasiwi Nurfiranti
"Penelitian ini membahas situasi pendidikan anak-anak asuh Pa van der Steur di Stichting Oranje Nassau van Pa van der Steur di Magelang tahun 1936-1942. Tahun 1936 menjadi awal perjalanan yayasan tersebut, yang sebelumnya bernama Vereeniging ter bevordering van het Christelijk leven en onderling hulpbetoon (1893-1936). Data yang digunakan adalah arsip koleksi ANRI Het Archief van het bestuur over de Protestantse Kerk in Nederlands-Indië/Indonesië dan koran-koran sezaman terbitan Hindia Belanda serta Belanda periode 1936-1942, yaitu Zutphensche courant, De locomotief, Dagblad van het Oosten voor Overijssel en Drente, De Indische courant, De avondpost, Soerabaiasch Handelsblad, Het Vaderland : staat en letterkundig nieuwsblad, Nieuwe Haarlemsche courant, Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië, dan Sumatra-bode. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Stichting Oranje Nassau sangat memperhatikan pendidikan anak-anak asuhnya dan mendidik karakter mereka sesuai dengan ajaran agama Kristen.

This study is about the situation of the education of Pa van der Steur’s foster children in Stichting Oranje Nassau van Pa van der Steur in Magelang in 1936-1942. The year 1936 marked the beginning of the journey of that foundation, which was Vereeniging ter bevordering van het Christelijk leven en onderling hulpbetoon (1893-1936). The sources used were the archive from ANRI Het Archief van het bestuur over de Protestantse Kerk in Nederlands-Indië/Indonesië and the newspapers in Dutch East Indies and in the Netherlands from 1936 to 1942, Zutphensche courant, De locomotief, Dagblad van het Oosten voor Overijssel en Drente, De Indische courant, De avondpost, Soerabaiasch Handelsblad, Het Vaderland : staat en letterkundig nieuwsblad, Nieuwe Haarlemsche courant, Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië, and Sumatra-bode. This study uses the historical method which consists of heuristics, criticism, interpretation, and historiography stages. The results of this study conclude that Stichting Oranje Nassau paid great attention to the education of its foster children and nurtured their character in accordance with the teachings of Christianity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"In this paper ,the growth of GaN:Mn thin films by plasma-assisted metalorganic chemical vapor deposition (PAMOCVD) method is reported ..."
ITJOSCI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakruroji
"Power amplifier (PA) merupakan komponen akhir pada bagian pemancar BTS dari sistem Mobile WiMAX yang berfungsi untuk menguatkan sinyal yang dikirimkan dari sumber. Pada perancangan ini power amplifier dibuat untuk bekerja pada frekuensi kerja 2,3 GHz. PA yang diusulkan menggunakan NPN Silicon NE662M04 dengan power supply Vcc = 5 V dan Ic = 20 mA agar memperoleh gain yang besar. Untuk mempermudah proses fabrikasi maka digunakan band-stop filter sebagai radio frekuency choke (RFC). Penggunaan band-stop filter sebagai (RFC) untuk memudahkan dalam pembuatan di single-layer, juga arus DC dapat mengalir tanpa ada gangguan dengan RF yang tetap terblok. Perancangan PA menggunakan common-emiter karena memiliki power gain paling tinggi . Sementara itu, mikrostrip dengan FR4, = 4,3 dan h = 1,6 mm, digunakan sebagai rangkaian matching input dan matching output. Tipe bias transistor yang digunakan yaitu power-divider karena memiliki tingkat sensitifitas perubahan paling rendah terhadap perubahan suhu. Hasil pabrikasi maka diperoleh nilai gain (S21) = 7,69 dB, input return loss (S11) = -13,757 dB, output return loss (S22) = -7,496 dB. Selain itu, PA mengalami pergeseran frekuensi hingga ke 2,57 GHz.

Power amplifier (PA) is final component of the BTS transmitter of Mobile WiMAX system that make strengthen the signal transmitted from the source. In this design, power amplifier designed to work at frequency of 2.3 GHz. This is a carrier frequency for the Mobile WiMAX in Indonesia. PA proposed using NPN Silicon NE662M04 with the power supply Vcc = 5 V and Ic = 20. To simplify the manufacturing process, band-stop filter was used as RFC. Using of band-stop filter as RFC is very profitable addition to making only a single-layer, but also the DC current can flow without any interference with the RF remain blocked. The design uses a common-emitter because it has the highest gain power. Meanwhile, the microstrip FR4, = 4.3 with h = 1.6 mm, was used as a set of matching input and output matching. The power-divider bias is used is because has a low sensitivity. To analyze the performance of the PA to changes in temperature, simulated temperature changes. Results obtained : gain (S21) = 7.69 dB, input return loss (S11) = -13.757 dB, output return loss (S22) = -7.496 dB. In addition, PA frequencies was shift up to 2.57 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28343
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Ratih Sekarsari
"
ABSTRAK
Skripsi ini mengenai sekolah Pa Hua yang merupakan salah satu sarana pendidikan formal bagi keturunan Cina pada tahun 1946-1957. Penulisan ini bertujuan menguraikan sistem pendidikan formal di sekolah Pa Hua pada tahun 1946-1957 sehingga diketahui apa saja yang telah diperoleh para murid-muridnya selama bersekolah di sekolah Pa Hua sebagai bekal dalam kehidupan mereka.
Tehnik mengumpulkan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan mengadakan wawancara tak berstruktur dan mendalam terhadap para responden yaitu Bapak Drs. Fredy Lingga, Ibu Dra. Linggasari, Bapak Tjiong Thiam Siong B.A dan Bapak Drs. Surya Gunardi. Dalam penyusunan skripsi ini digunakan metode riwayat hidup (Individual Life Story).
Hasil penelitian menunjukan, pendidikan formal yang diterima para responden di sekolah Pa Hua telah memberikan bekal bagi mereka dalam menjalani kehidupan. Sekolah Pa Hua yang didriikan oleh Tiong Hoa Hwee Koan ini lebih mengutamakan pendidikan akademis bagi anak didiknya pada kurun waktu 1946-1957. Sehingga sekolah Pa Hua tidak lagi menjadi sarana untuk melaksanakan tujuan Tiong Hoa Hwee Koan pada awal berdirinya pada tahun 1900 yaitu memajukan pemahaman Konghucuisme untuk memperbaharui adat-istiadat Cina di kalangan masyarakat keturunan Cina khusus dalam hal upacara perkawinan dan kematian.
"
1997
S12955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumambow, Eva Catarina Tresnawaty
"Komik sering dinilai sebagian masyarakat tidak bermutu dan tidak mendidik, karena tidak ada masukan yang diperoleh dari membaca komik. Komik dianggap tidak baik untuk dibaca atau komik dipandang sebagai bacaan orang yang malas.Pada kenyataannya ada banyak hal positif yang dapat ditemui dalam sebuah komik.Dalam skripsi ini dipaparkan segala aspek yang dapat dilihat dalam genre komik, mulai dari sejarah lahirnya genre ini, perkembangannya hingga keberadaannya saat dipaparkan pula aspek yang dapat berkaitan dengan bentuk ragam cerita.Untuk dapat memberikan paparan mengenai genre komik dengan sebaik mungkin, maka digunakan pendekatan sejarah ."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Edy Wibowo
"Telah dilakukan simulasi radioterapi paru-paru untuk verifikasi dosis kalkulasi TPS dengan pengukuran. fantom IMRT CIRS yang terdiri dari material jaringan lunak, paru-paru, dan tulang belakang digunakan sebagai objek dalam simulasi ini. Dosimeter yang digunakan dalam pengukuran adalah, bilik ionisasi Farmer tipe PTW 30013 dan NE 2571, serta Thermoluminisence Dosimeter (TLD). Fantom diradiasi menggunakan sinar-X 10 MV, ukuran lapangan 15 x 15 cm2 dengan 2 lapangan plane parallel metode Anterior-Posterior dan Posterior-Anterior (AP/PA) dan oblig Medio-Lateral dan Lateral-Medial (ML/LM) teknik SAD (Source to Axis Distance) 100 cm. Dosis pada jaringan lunak, paru-paru, dan tulang belakang dikalkulasi mengikuti protokol IAEA TRS 277 khusus untuk pengukuran dengan bilik ionisasi, sedangkan untuk pengukuran dengan TLD kalkulasi dosis pada ketiga medium menggunakan hasil kalibrasi. Dari 27 data deviasi antara hasil pengukuran dan kalkulasi TPS yang dievaluasi, untuk metode AP/PA diperoleh 18 data (66,67%) berada pada daerah antara -4 % sampai 6% dan 9 data (33,33%) berada diluarnya. Sedangkan untuk metode ML/LM, 20 data (74,07%) mempunyai deviasi berada dalam daerah ±6%, selebihnya 7 data (25,93%) memiliki deviasi lebih dari ±6%. Dalam penelitian ini, diperkirakan faktor koreksi ketidakhomogenan pada TPS kurang akurat terutama untuk jaringan paru.

A radiotherapy simulation of the lung for TPS verification dosage has been conducted by measurement. An IMRT CIRS phantom, that consisted of soft tissue, lung, and spine material, was used for this simulation. The dosimetry that were used in measurements are 30013 PTW Farmer-type and NE 2571 ionization chamber and also Thermoluminisence Dosimeter (TLD). Phantom was irradiated using a 10 MV X-ray with plane dimensions of 15 x 15 cm2 using 2 plane parallel field Anterior-Posterior method and oblique Lateral-Medial (ML/LM) technique where SAD (Source to Axis Distance) is 100 cm. Dosage at soft tissue, lung, and spine were calculated following the IAEA TRS 277 protocol specifically for ionization chamber measurement while measurements using TLD, dosage for those three areas was calculated using calibration result. Out of 27 deviation datas regarding the evaluation of measurements and TPS calculation, for AP/PA method 18 datas (66.67%) were between -4% and 6%, while 9 datas (33,33%) were beyond it. Whereas for ML/LM method, 20 data (74,07%) have deviation between ±6%, remainder 7 data (25,93%) deviation have more than ±6%. In this study it is estimated that inhomogeneity correction factor for the TPS is not accurate especially for lung tissue."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S28837
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elliana Nadhira
"Latar Belakang: Sinus Frontalis merupakan salah satu tanda anatomis yang penting dalam forensik odontologi sebagai penentu jenis kelamin. Keunikan dan kekuatan sinus frontalis menjadi salah satu alasan bahwa sinus frontalis penting dalam menentukan jenis kelamin. Salah satu cara untuk menganalisisnya adalah dengan mengukur dimensi sinus frontalis melalui radiografi sefalometri posteroanterior (PA), sebagai radiografi kedua paling umum digunakan terutama pada perawatan ortodonsia.
Tujuan: Untuk menganalisis dimensi sinus frontalis dengan metode radiomorfometrik pada radiografi sefalometri posteroanterior nondigital untuk penentuan jenis kelamin.
Metode: Menganalisis dimensi sinus frontalis dengan 4 parameter yaitu tinggi maksimum sisi kiri dan kanan, serta lebar maksimum sisi kiri dan kanan pada 200 sampel radiografi sefalometri posteroanterior (PA).
Hasil: Parameter dimensi sinus frontalis berupa tinggi maksimum sisi kiri laki-laki 27.73 mm, perempuan 22.53 mm; lebar maksimum sisi kiri laki-laki 42.77 mm; perempuan 38.29 mm, tinggi maksimum sisi kanan laki-laki 23.19 mm; perempuan 19.86 mm, lebar maksimum sisi kanan laki-laki 40.18 mm; perempuan 36.04 mm.
Kesimpulan: Adanya perbedaan signifikan tinggi dan lebar maksimum sinus frontalis sisi kiri dan kanan pada laki-laki dan perempuan. Persamaan regresi probabilitas jenis kelamin dengan akurasi tertinggi pada penelitian ini yaitu dengan menggabungkan keempat parameter dimensi sinus frontalis dan memiliki akurasi sebesar 79%.

Background: Frontal sinus is one of the important anatomical landmark in Forensic Odontology as a gender determinant. The uniqueness and strength of the frontal sinus is one of the reasons that the frontal sinus is important in determining gender. One way to analyze it is to measure the dimension of the frontal sinus through cephalometry posteroanterior (PA) radiography, as the second most commonly used radiograph, especially in orthodontic treatment.
Objective: To analyze the dimensions of the frontal sinus using the radiomorphometric method on a non-digital posteroanterior cephalometric radiograph for gender determination.
Method: Analyzing the dimensions of the frontal sinus with 4 parameters, which are the maximum height of the left and right sides, and the maximum width of the left and right sides in 200 posteroanterior cephalometry samples.
Result: The dimensions of the frontal sinus are the maximum height of the left side for male 27.73 mm, female 22.53 mm; Maximum left side width for male 42.77 mm, female 38.29 mm; Maximum height of the right side for male 23.19 mm, female 19.86 mm; The maximum width of the right side for male is 40.18 mm, for female is 36.04 mm.
Conclusion: There is a significant differences in the height and maximum width of the left and right frontal sinus in men and women. The gender probability regression equation with the highest accuracy in this study is by combining the four parameters of the frontal sinus dimension and has an accuracy of 79%.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nawanto A. Prastowo
"Waktu latihan mempengaruhi peningkatan kadar antigen t-PA (ant t-PA). Waktu latihan sore meningkatkan kadar ant t-PA lebih tinggi dibanding waktu latihan pagi pada intensitas latihan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh waktu latihan aerobik intensitas 60-70% laju jantung maksimal (LJM, 220-umur) selama 15 menit terhadap peningkatan kadar dnt t-PA. Subyek terdiri dari 16 laki-laki sehat, tidak terlatih berumur 25-35 tahun yang menjalani uji sepeda pagi (06.30-08.30 wib) dan sore (15.00-17.00) pada selang waktu 2 hari. Uji Wilcoxon sign ranked menunjukkan peningkatan kadar ant t-PA yang bermakna setelah latihan pagi dan sore sebesar 43,5% (P=0,03) dan 35% (P=0,03). Uji Wilcoxon U menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara peningkatan kadar ant t-PA setelah latihan pagi dan sore. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu latihan pagi atau sore tidak berpengaruh terhadap peningkatan kadar ant t-PA pada intensitas latihan sedang.

Increased t-PA antigen (t-PA ant) level during exercise is affected by diurnal variation. Exercise in the afternoon increases t-PA ant higher than exercise in the morning. Purpose of this study was to examine the effect of time of day aerobic exercise on t-PA ant level. Subjects were 16 sedentary, healthy untrained male, performed 2 session ergo cycle at 60-70 maximal heart rate (MHR, 220-age) both Morning (06.30-08.30) and afternoon (15.00-17.00) by 2 days separated. Wilcoxon sign ranked test show t-PA ant increased significantly after exercise in the morning (43.5%, P=0,03) and afternoon (38%, P=0,03) but not significant different between morning and afternoon (P=0,97). It was concluded that time of day exercise did not affect t-PA ant level in moderate aerobic exercise intensity."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T55780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>