Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Apriandi
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh dari pengungkapan kelemahan pengendalian internal terhadap efisiensi investasi perusahaan yang terdaftar di bursa efek Kanada pada periode 2006-2009. Penelitian ini menduga bahwa kondisi investasi perusahaan yang tidak mengungkapkan ICW pada awal penerapan peraturan umumnya akan mengalami overinvestment karena terdapat keraguan dalam kredibilitas pelaporan. Dugaan selanjutnya adalah kondisi overinvestment yang dialami perusahaan pada tahun sebelum tahun 2009 akan menurun 2009 sebagai akibat adanya keterlibatan CEO dan CFO dalam pelaporan kelemahan pengendalian internal. Berdasarkan hasil penelitian, pada awal periode pelaporan ICW, perusahaan masih banyak yang belum melaporkan kelemahan pengendalian internalnya agar memberi sinyal positif kepada direksi bahwa perusahaan dalam keadaan yang baik dan nantinya manajer memperoleh dana untuk investasi yang mengakibatkan overinvestment. Sementara pada tahun 2009, keterlibatan CEO dan CFO terkait pelaporan kelemahan pengendalian internal belum memberikan pengaruh untuk meningkatkan efisiensi investasi perusahaan.

ABSTRACT
This study examines how the influence of the disclosure of internal control weaknesses on the investment efficiency of companies listed on Canadian stock exchanges in the period 2006 2009. This study assess that the conditions for investment companies that do not disclose any ICW in the early implementation of the regulations will generally experience overinvestment due to doubts in the credibility of the reporting. The next allegation is overinvestment conditions experienced by the company in the year prior to the year 2009 will decrease in 2009 as a result of the involvement of the CEO and CFO in reporting internal control weaknesses. Based on the results of the study, at the beginning of the reporting period ICW, companies are still many who have not reported internal control weaknesses in order to give a positive signal to the directors that the company is in a good state and managers will obtain funds for investment that resulted overinvestment. While in 2009, the CEO and CFO involvement related reporting internal control weaknesses have not given effect to improve the efficiency of the company investment."
2017
S65941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fautiaz Fauzi
"Penelitian ini menganalisis bagaimana manfaat penggunaan utang jangka panjang mempengaruhi overinvestment pada 98 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2001 ? 2010. Metode yang digunakan adalah data panel yaitu random effect. Dalam temuannya, utang jangka panjang berpengaruh terhadap overinvestment yang menggunakan pendekatan dari capital expenditure namun tidak signifikan. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh dari pertumbuhan penjualan, market to book value, arus kas perusahaan, kas perusahaan terhadap overinvestment.

This research aims to analyze long term debt in affecting overinvestment of 98 manufacturing firms listed on Indonesia Stock Exchange year 2001-2010. This study is using panel data which is random effect. The findings is long term debt affecting overinvestment by using approach capital expenditure but not significant. Furthermore, this research also analyze the effect of sales growth, market to book value, cash flow ratio, cash ratio toward overinvestment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bastian Nugraha S
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kualitas laporan
keuangan dengan efisiensi investasi, menggunakan perusahaan publik pada pasar
berkembang yaitu ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode panel regression
dengan 6.772 observasi sampel perusahaan yang berasal dari Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas laporan
keuangan yang tinggi cenderung dapat memitigasi terjadinya overinvestment dan
underinvestment. Penelitian ini juga menggunakan pembiayaan eksternal sebagai
variabel moderasi dan tidak ditemukan pengaruh pembiayaan eksternal terhadap
hubungan kualitas laporan keuangan dengan efisiensi investasi.

ABSTRACT
The main objective of this research is to analyze the relationship between
financial report quality with investment effeciency using public listed companies
in the emerging ASEAN market. This research uses regression panel regression
model with non-financial companies in ASEAN countries which consist of 6.772
firm-years from Indonesia, Malaysia, Phillipines, Singapore, and Thailand. This
study finds that high quality financial report is able to mitigate overinvestment
and underinvestment. External financing as a moderating variable does not have
any significant effect on the association of financial reporting quality and
investment efficiency."
2015
S61048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Bastian Nugraha
"Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kualitas laporan keuangan dengan efisiensi investasi, menggunakan perusahaan publik pada pasar berkembang yaitu ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode panel regression dengan 6.772 observasi sampel perusahaan yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas laporan keuangan yang tinggi cenderung dapat memitigasi terjadinya overinvestment dan underinvestment. Penelitian ini juga menggunakan pembiayaan eksternal sebagai variabel moderasi dan tidak ditemukan pengaruh pembiayaan eksternal terhadap hubungan kualitas laporan keuangan dengan efisiensi investasi.

The main objective of this research is to analyze the relationship between financial report quality with investment effeciency using public listed companies in the emerging ASEAN market. This research uses regression panel regression model with non-financial companies in ASEAN countries which consist of 6.772 firm-years from Indonesia, Malaysia, Phillipines, Singapore, and Thailand. This study finds that high quality financial report is able to mitigate overinvestment and underinvestment. External financing as a moderating variable does not have any significant effect on the association of financial reporting quality and investment efficiency."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Adjani
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh financial development negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand) terhadap efisiensi tingkat investasi perusahaan di negara tersebut melalui pengurangan masalah inefisiensi yang biasa terjadi pada perusahaan, yaitu underinvestment dan overinvestment. Penelitian ini menggunakan data panel dari 1381 perusahaan non-finansial di negara ASEAN-5 selama periode tahun 2015-2019 sebagai sampel. Terdapat empat model yang digunakan untuk menguji pengaruh financial development terhadap tingkat investasi dan efisiensi investasi sebuah perusahaan di sebuah negara. Ditemukan bahwa peningkatan financial development dapat meningkatkan rata-rata investasi perusahaan di sebuah negara, namun tidak turut meningkatkan efisiensi investasinya. Keadaan ini diduga muncul karena perusahaan yang menjadi sampel penelitian berada di negara berkembang yang cenderung belum memiliki fungsi pengawasan terhadap kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan serta perlindungan investor terhadap risiko yang dihadapinya secara efisien. Untuk menghadapi kondisi ini investor cenderung menetapkan cost of fund yang cukup tinggi saat menyediakan pendanaan, sehingga perusahaan yang mengalami financing constraint cenderung tetap tidak dapat mengakses pendanaan tersebut dan bergantung pada sumber pendanaan internalnya. Sedangkan fungsi pengawasan yang juga belum dilakukan secara efisien dapat menyebabkan perusahaan yang sebelumnya telah melakukan overinvestment akan dapat lebih leluasa berinvestasi lebih lagi dan meningkatkan masalah inefisiensi investasi yang dialaminya.

This study aims to analyze the effect of financial development of ASEAN-5 countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, the Philippines, Thailand) on corporate investment efficiency. Investment efficiencies can be measured against the reduction of inefficiencies that can be categorized into two categories, underinvestment and overinvestment. Using four models to estimate the effect of financial development on corporate investment levels and its efficiencies, this study utilizes 1381 non-financial firms in ASEAN-5 countries during the period of 2015-2019 as sample. The result shows that an increase in financial development cause an increase in corporate investment levels, but not necessarily its efficiency. This may happen because investors tend to set a higher cost of fund in accessing the financing they provide to protect them from the risks they are facing. This may make the financing to be less accessible for firms with financing constraint problem. On the other hand, financial development that are not by an efficient supervising function towards firm’s investment activities may lead to an increase in overinvestment rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurfadhilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan utang jangka panjang sebagai kontrol agar tidak terjadi overinvestment dalam dua jenis aset, yaitu kas dan aset riil. Sampel penelitian ialah 224 perusahaan non-keuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005-2011. Penelitian ini menggunakan proxy dari utang jangka panjang yang berbeda-beda, yaitu variabel dummy perusahaan yang setahun sebelumnya belum menggunakan utang jangka panjang kemudian menggunakan utang jangka panjang, peningkatan utang jangka panjang 20%, 30%, 60%, 80%, dan 90%. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pada tingkat utang jangka panjang berapapun mampu mengontrol kecenderungan overinvestment dalam bentuk kas. Sedangkan pada model investasi aset riil tidak terdapat indikasi untuk mengontrol kecenderungan overinvestment, karena pengaruh yang didapatkan selalu positif. Terdapat gejala peran utang jangka panjang yang juga sebagai sumber pembiayaan bagi investasi aset riil perusahaan. Selain itu, penelitian ini melakukan penyesuain industri terhadap perusahaan yang memiliki kecenderungan overinvestment pada tiap industrinya kemudian dilakukan analisis pengaruh atas peluang investasi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, modal kerja bersih, pembayaran dividen, pertumbuhan penjualan, dan pembayaran pajak terhadap kecenderungan overinvestment.

This study aimed to analyze the effect of using long-term debt as a control in order to avoid overinvestment in two types of assets, cash, and real assets. The samples are 224 non-financial firms listed on the Indonesia Stock Exchange during 2005-2011. This research using different proxy of long-term debt and then using long-term debt; long-debt term; 20%, 30%, 60%, 80%, and 90%. The result obtained at any rate of long-term debt can control the tendency of overinvestment in cash. Whereas in real asset investment models at any level of long-term debt there is no indication to control the tendency of overinvestment, because of positive effect. There are symptoms the role of long-term debt which is also as a source to finance their investment in real assets. In addition, this research conducted with industry adjustment to the firm that has a tendency to do overinvestment in their respective industries then analyze the effect on investment opportunities, operating cash flow, firm's size, net working capital, dividend payments, sale growth, and tax payments toward overinvestment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanna Novie Naulita
"Penelitian ini mencoba membuktikan adanya hubungan antara free cash flow dan overinvestment dengan menggunakan sampel sebanyak 208 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara free cash flow dan overinvestment pada perusahaan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa beberapa faktor tata kelola dapat mempengaruhi terjadinya overinvestment pada perusahaan. Proporsi Komisaris Independen ditemukan dapat memitigasi terjadinya overinvestment secara umum, sementara jumlah anggota Direksi justru berpotensi menimbulkan overinvestment. Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan jumlah anggota Direksi dapat memitigasi terjadinya overinvestment akibat free cash flow, sementara kepemilikan saham Direksi ditemukan dapat memperkuat hubungan antara free cash flow dan overinvestment.

This research is trying to test the relationship between free cash flow and overinvestment using 208 Indonesian listed firms during the period 2013 2015.The result shows that there is a positive and significant relationship between free cash flow and overinvestment in Indonesian firms. The evidence indicates that certain corporate governance factors are related to overinvestment. I find that the existence of Independent Commissioner can mitigate overinvestment, while the size of the BOD boosts overinvestment in general. The shares ownership of the Commissioners and the size of the BOD can mitigate overinvestment of free cash flow, while the shares ownership of the Directors can boost overinvestment caused by free cash flow."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Silviana Dewi
"Publikasi laporan keuangan menjadi sumber informasi penting yang dapat digunakan oleh pihak di luar perusahaan, khususnya informasi laba Asma Houcine, 2017. Untuk itu, manajer perusahaan harus memberikan laporan keuangan yang mencerminkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang dapat menunjukan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Sampel didasarkan pada 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2007-2016. Secara khusus, penelitian ini mencoba melihat pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap kondisi overinvestment dan underinvestment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya earnings smoothness yang mempengaruhi kondisi underinvestment, sedangkan accruals quality, conservatism dan relevance tidak berdampak. Sebaliknya terhadap kondisi overinvestment, tidak satu pun dari keempat proxy FRQ memengaruhi overinvestment.

Publication of financial statements is a very important source of information that can be used by parties outside the company, especially earnings information Asma Houcine, 2017. For that, corporate managers must provide financial statements that reflect quality information, ie information that can indicate the actual state of the company. The sample is based on 72 companies manufacture in Indonesia Stock Exchange for 2007 2016. In particular, these institutions have seen more financial reports on overinvestment and underinvestment conditions.
The results of this study indicate that only earnings smoothness affecting underinvestment conditions, while accrual quality, conservatism and relevance have no impact. Against the issue of overinvestment, not one of the FRQ proxies enters overinvestment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Fransisca Imanuel
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh free cash flow terhadap overinvestment dengan mekanisme corporate governance sebagai variabel interaksi. Dalam penelitian ini, overinvestment dan free cash flow diukur dengan model perhitungan yang dirumuskan oleh Richardson (2006). Free cash flow merupakan uang tunai berlebih dari suatu perusahaan setelah perusahaan tersebut memenuhi seluruh kebutuhannya. Berikutnya, overinvestment dapat didefinisikan sebagai pengeluaran investasi yang lebih besar dari yang diperlukan untuk mengelola aset perusahaan dan mendanai investasi baru yang diharapkan memiliki net present value (NPV) positif. Hubungan antara free cash flow dipicu oleh adanya agency problem. Kehadiran corporate governance dinilai dapat mengatasi agency problem. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2021 dengan teknik penarikan sampel purposive sampling dan pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan positif yang diberikan oleh free cash flow terhadap overinvestment. Selain itu, penelitian ini juga menemukan beberapa mekanisme corporate governance dapat memperkuat hubungan antara free cash flow dan overinvestment, yaitu ukuran dewan direksi, dan konsentrasi kepemilikan, dan status perusahaan sebagai BUMN, sementara ukuran dewan komisaris dapat memperlemah hubungan antara free cash flow dan overinvestment.

This research aims to analyze the influence of free cash flow on overinvestment with corporate governance mechanisms as interaction variables. In this study, overinvestment and free cash flow are measured using a calculation model formulated by Richardson (2006). Free cash flow represents the excess cash of a company after meeting all its needs. Subsequently, overinvestment can be defined as investment expenditures greater than necessary to manage the company's assets and fund new investments expected to have a positive net present value (NPV). The relationship between free cash flow is triggered by the existence of an agency problem. The presence of corporate governance is considered to address the agency problem. This research uses a sample of companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2017-2021 with purposive sampling technique and a quantitative approach. The results of this study indicate a significant positive influence of free cash flow on overinvestment. Additionally, the research also found that several corporate governance mechanisms can strengthen the relationship between free cash flow and overinvestment, namely the size of the board of directors, ownership concentration, and the company's status as a state-owned enterprise (BUMN), while the size of the board of commissioners can weaken the relationship between free cash flow and overinvestment."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novihana Noor Pradita
"Perusahaan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi umumnya ditemukan di Asia Tenggara. Di Indonesia, kendali terbesar perusahaan berasal dari keluarga. Kepemilikan terkonsentrasi dapat menyebabkan masalah keagenan antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham non-pengendali di mana, pemegang saham pengendali bersama-sama dengan manajemen, dapat membuat keputusan yang membawa keuntungan pribadi dengan mengorbankan pemegang saham non-pengendali misalnya dengan berinvestasi pada proyek-proyek dengan risiko tinggi atau dikenal sebagai overinvestment. Penelitian ini menjelaskan pengaruh kehadiran direksi dan komisaris independen pada hubungan antara kepemilikan keluarga dan investasi berlebihan. Menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari 2011 hingga 2017 sebagai sampel penelitian, kehadiran direktur independen berhubungan negatif dengan overinvestment. Dari hasil regresi, hanya direksi independen yang ditemukan memiliki efek moderasi dalam melemahkan hubungan positif antara kepemilikan keluarga dan overinvestment. Efek ini terlihat lebih jelas jika kepemilikan keluarga di perusahaan rendah. Hal ini disebabkan apabila kepemilikan keluarga di perusahaan rendah, proses pemilihan dewan direksi dapat lebih objektif sehingga kemungkinan sejumlah direktur independen duduk di dewan direksi jauh lebih besar. Dengan demikian efek moderasi oleh direksi independen akan lebih besar di perusahaan dengan kepemilikan keluarga yang lebih rendah.

Firms with concentrated ownership structures are commonly found in Southeast Asia. In Indonesia, the biggest control of the firm comes from the family. Concentrated ownership can lead to agency problem between controlling shareholders and non-controlling shareholders where, controlling shareholders together with management, can make decisions which bring personal benefit at the expense of non-controlling shareholders for example by investing on projects with negative NPV or known as overinvestment. This study explains the effect of the presence of directors and independent commissioners on relationship between family ownership and overinvestment. Using firms listed on Indonesia Stock Exchange from 2011 to 2017 as research samples, the presence of independent director is negatively related to overinvestment. From the regression results, only independent directors were found to have a moderating effect in weakening the positive relationship between family ownership and overinvestment. This effect is seen more clearly if family ownership in the company is low. This is because if family ownership in the company is low the process of selecting a board of directors can be more objective so that the possibility of a number of independent directors sitting on the board of directors is much greater. Thus the effect of moderation by independent directors will be greater in companies with lower family ownership."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>