Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Arfan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh external pressure dan organizational justice terhadap resistance to change di PT. X. PT. X adalah perusahaan badan usaha milik negara yang bergerak di bidang jasa konsultasi, survei, inspeksi dan verifikasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan regresi. Resistance to change adalah faktor yang menghambat proses perubahan. External pressure memiliki dimensi coercive, mimetic dan normative pressure. Organizational justice memiliki dimensi distributive justice, procedural justice, interpersonal justice dan informational justice. Hasil penelitian terhadap 262 responden menunjukkan tingkat resistance to change di PT. X dikategorikan sedang. Dimensi mimetic pressure berpengaruh secara signifikan terhadap resistance to change, dimensi informational justice berpengaruh negatif secara signifikan terhadap resistance to change. Sedangkan coercive, normative, distributive justice, procedural justice dan interpersonal justice tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap resistance to change
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of external pressure and organizational justice to resistance to change at PT. X. PT. X is a state-owned enterprise with field of work as consultant for survey, inspection, and verification. Data analysis method used are statistic descriptive analysis and regression. Resistance to change is a factor that prevent change prosess. External pressure has dimensions of coercive, mimetic and normative pressure. Organizational justice has dimensions of distributive justice, procedural justice, interpersonal justice and informational justice. Researh findings on 262 respondents indicated the level of resistance to change at PT. X categorized as moderate. Dimension of mimetic pressure significantly impact to resistance to change, dimension informational justice significantly influence and negatif impact to resistance to change. Whereas coercive, normative, distributive justice, procedural justice and interpersonal justice not proven significantly influence resistance to change
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Amanda
Abstrak :
Penelitian ini berfokus untuk melihat perubahan persepsi organizational justice dan kualitas leader-member exchange yang merupakan dampak dari pelaksanaan coaching pada atasan di departemen sales PT X. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-test/post-test design. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner leader-member exchange dengan ? = 0.73 dan kuesioner organizational justice dengan ? = 0.92. Hasil uji regresi terhadap 35 responden menunjukkan bahwa hanya persepsi interactional justice yang menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kualitas leader-member exchange. Artinya, leader-member exchange dapat dijelaskan oleh 12.7 varians organizational justice. Berdasarkan hasil uji perbedaan sebelum dan sesudah pemberian coaching pada atasan terdapat perbedaan mean yang signifikan antara skor interactional justice sebelum dan sesudah intervensi p = 0.01; p < 0.05 . Sama halnya pada skor leader-member exchange sebelum dan sesudah intervensi p = 0.01; p < 0.05 . Karenanya, dapat disimpulkan bahwa intervensi coaching pada atasan yang diberikan efektif dalam meningkatkan organizational justice melalui dimensi interactional justice dan leader-member exchange. ...... This study focused on looking at changes in organizational justice perceptions and the quality of leader member exchange which is the impact of coaching implementation on the superiors. This research used pre test post test design research. The research instrument used leader member exchange questionnaire 0.73 and an organizational justice questionnaire 0.92 . The regression analysis from 35 respondents showed that only interactional justice perception had significant influence to leader member exchange quality. In view of this, leader member exchange can be explained by 12.7 organizational justice variance. Based on the test results between the difference of before and after coaching on the superiors, there is a significant mean difference between interactional justice score, before and after intervention p 0.01 p.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzdalifah Irene
Abstrak :
Turnover Intention seringkali terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing, seperti yang terjadi di PT X. Tingginya tingkat turnover karyawan di PT X, membuat perusahaan berusaha untuk terus mempertahankan performa perusahaan. Berdasarkan diagnosa awal, persepsi keadilan organisasi merupakan salah satu penyebab turnover intention pada karyawan di PT X. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan persepsi keadilan organisasi pada karyawan di PT X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah organizational justice scale dan turnover intention scale. Kedua alat ukur yang digunanakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert 1 ndash; 6. Responden penelitian ini berjumlah 164 karyawan dari bagian others project di PT X. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi keadilan organisasi terhadap turnover intention r2=0,081, p. ......Turnover Intention often occurs in companies engaged in outsourcing, as happened in PT X. The high turnover rate of employees in PT X, make the company strive to continue to maintain the company 39 s performance. Based on the initial diagnosis, perceived organizational justice is one of the causes of employee rsquo s turnover intention in PT X. Therefore, this study aims to improve perceived organizational justice of employees in PT X. Measurement tools used in this research are organizational justice scale and turnover intention scale. Both of measurement tools in this research used Likert scale 1 6. Respondents of this study amounted to 164 employees from the others project in PT X. Regression test results showed that there is a significant influence of perceived organizational justice on turnover intention r2 0.081, P.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakasenjaya Ramadhona
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan Keadilan Organisasi Dan Kepuasan Kerja Pada Guru Sekolah Alam X Melalui Intervensi Workshop Perumusan Penilaian KinerjaPembimbing : Dr. Alice Salendu, MBA., M.Psi. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah hubungan faktor keadilan organisasi dan kepuasan kerja pada guru Sekolah Alam X. Penelitian dilakukan terhadap 30 guru Sekolah Alam X dengan melakukan adaptasi terhadap alat ukur Keadilan Organisasi Moorman, 1991 dan alat ukur Kepuasan Kerja Spector, 1997 . Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara keadilan organisasi dengan kepuasan kerja pada guru Sekolah Alam X. Merujuk pada hasil tersebut, maka diusulkan intervensi rancangan program workshop Perumusan Sistem Penilaian Kinerja. Diharapkan dengan melakukan penilaian kerja yang lebih terukur, berkala dan objektif serta melakukan pembenahan terhadap sistem reward dapat meningkatkan keadilan organisisasi dan kepuasan kerja pada para guru Sekolah Alam X Kata kunci:Kepuasan kerja, keadilan organisasi, penilaian kinerja, workshop.
ABSTRACT
Enhancement Of Organizational Justice And Job Satisfaction On Teachers at Sekolah Alam X Through Formulating Performance Appraisal Workshop InterventionCounsellor Dr. Alice Salendu, MBA., M.Psi. The objective of this research is to analyze the organizational justice and job satisfaction on 30 teachers of Sekolah Alam X by adapting the measurement tool of Organizational Justice Moorman, 1991 and Job Satisfaction Spector, 1997 . The analysis result shows that there is significant correlation between organizational justice and job satisfaction towards teachers of Sekolah Alam X. Referring to the result, the recommendation is to hold intervention of Formulation Performance Assessment System Workshop. The expectation is by conducting performance appraisal which are measured, periodically and objective as well as improving reward system will able to increase organizational justice and job satisfaction on teachers of Sekolah Alam X Key word Job satisfaction, organizational justice, workshop, performance appraisal
2017
T49156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Melianita
Abstrak :
Keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interpersonal dan keadilan informasional merupakan empat dimensi yang menjadi konstruk dalam keadilan organisasi. Persepsi pegawai tentang keadilan organisasi diprediksi berhubungan dengan motivasi kerja pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara persepsi keadilan organisasi pada penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil dengan motivasi kerja pegawai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Sampel yang digunakan pada  penelitian ini menggunakan total sampling dengan melibatkan 91 pegawai di Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.  Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji Chi Square, selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik ganda pemodelan faktor resiko pada analisis multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi keadilan organisasi gabungan dari seluruh dimensi dengan motivasi kerja. Dan  berdasarkan dimensi keadilan organisasi hanya dimensi keadilan prosedural dan keadilan interpersonal yang memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja. Persepsi dimensi keadilan interpersonal pada penilaian prestasi kerja PNS merupakan dimensi yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Dan variabel yang menjadi perancu (konfonder) hubungan dimensi persepsi keadilan organisasi dengan motivasi kerja adalah jabatan/kelas jabatan. Peran dan partisipasi pimpinan dalam memberikan motivasi langsung kepada pegawai sangat penting dalam menumbuhkan kerjasama tim yang baik. ......Distributive justice, procedural justice, interpersonal justice and informational justice is the fourth dimension into the construct of organizational justice. Employee perceptions of organizational justice is predicted to relate to employee motivation. The purpose of this study was to analyze the corellation between perceptions of organizational justice in performance appraisal of civil servants with employee motivation. This research is a quantitative study with explanatory research. The sample used in this study using total sampling involving 91 employees at the Center For Health Human Resources For Health Education. The technique of collecting data using questionnaires filled out directly by the respondent. The analysis is used to examine the corellation between independent and dependent variables using Chi Square test, then performed multiple logistic regression analysis modeling of risk factors in the multivariate analysis. The results of this study indicate that there is a significant relationship between perceptions of organizational justice of all dimensions combined with work motivation. And based on the dimensions of organizational justice only dimension procedural justice and interpersonal justice has a significant corellation with work motivation. Perception of interpersonal justice dimensions on performance appraisal of civil servants is the dimension most dominant influence employee motivation. And that became the confounding variables relations dimension of perceived organizational justice and work motivation is job title/grade position. The role and participation of leaders in delivering directly to employee motivation is very important in fostering good teamwork.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Dwi Cahyono
Abstrak :
Penelitian ini dibuat dengan maksud untuk menguji pengaruh keadilan organisasi organizational justice pada keterikatan kerja work engagement di PT XYZ. Selain itu, penelitian ini juga akan mengukur efek mediasi dari memimpin diri sendiri self-leadership terhadap hubungan antara keadilan organisasi organizational justice dan keterikatan kerja work engagement . Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan single cross-sectional design.Setelah dilakukannya penelitian kepada karyawan PT XYZ yang menjadi responden, maka data diperoleh dan diolah, sehingga memperoleh hasil sebagai berikut: Pertama bahwa keadilan organisasi berdampak positif terhadap self-leadership dan keterikatan kerja pada karyawan PT XYZ. Kedua self-leadership berdampak positif terhadap keterikatan kerja yang dimiliki karyawan PT XYZ. Ketiga adalah self-leadership memediasi hubungan antara keadilan organisasi dan keterikatan kerja pada PT XYZ. ...... The purpose of this paper is to examine the effect of organizational justice on work engagement and the mediating effect of employee rsquo s self leadership on the relationship at PT XYZ. The research was a descriptive research with single cross sectional design.After doing research to employees of PT XYZ as respondents, the data acquired and processed. Finally getting results, that the results revealed the direct significant effect of organizational justice on both self leadership and work engagement. Also, self leadership was found to have a significant effect on work engagement as well as a partial mediating effect on the relationship between organizational justice and employees rsquo work engagement on PT XYZ.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Indriani Kusumah
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keadilan organisasi dan kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi pengajar di Sekolah Menengah XYZ. Berdasarkan initial survey Organizational Diagnosis Questionnaire oleh Preziosi (1980) dengan 35 item (α = .884), menunjukkan terdapat masalah reward dan leadership di organisasi ini. Ini diduga dipengaruhi oleh persepsi kurangnya perlakuan adil organisasi terkait reward dan kurangnya peran atasan dalam membimbing, mendukung, menginspirasi, memotivasi, mengapresiasi, dan mempertimbangkan secara individual kepada pengajar. Ini dibuktikan dengan mengukur pengaruh keadilan organisasi dan kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi. Keadilan organisasi diukur dengan Organizational Justice Questionnaire oleh Colquitt (2001) sejumlah 20 item (α = .939), kepemimpinan transformasional dengan Transformational Leadership Questionnaire oleh Alimo-Metcalfe & Alban-Metcalfe (2001) sejumlah 19 item (α = .954), dan komitmen organisasi yang diukur dengan Organizational Commitment Questionnaire oleh Meyer & Allen (1997) sejumlah 20 item (α = .922). Hasil penelitian pada 30 orang pengajar menunjukkan variabel yang signifikan memengaruhi komitmen organisasi pengajar di organisasi ini adalah kepemimpinan transformasional ( = .444, p < 0,05). Ini berarti komitmen organisasi pengajar dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional. Peneliti lalu merancang intervensi pelatihan kepemimpinan transformasional dengan pendekatan experiential learning bagi atasan untuk meningkatkan komitmen organisasi pengajar.
This thesis aims to determine effect of organizational justice and transformational leadership on organizational commitment of XYZ Middle School teachers. Based on an initial survey Organizational Diagnosis Questionnaire by Preziosi (1980) with 35 items (α = 0,884), indicating there are poor condition of reward and leadership. These conditions are thought to be influenced by the lack of rewardrelated organizational justice treatment perceptions and the lack of direct supervisor's role in guiding, supporting, inspiring, motivating, appreciating, and individual considerating to the teachers. This is evidenced by measuring influence of organizational justice and transformational leadership on organizational commitment. Researcher measured using 20 items of Organizational Justice Questionnaire (α = 0,933) by Colquitt (2001), 19 items of Transformational Leadership Questionnaire (α = 0,954) by Alban-Metcalfe & Alimo-Metcalfe (2001), and 20 items of Organizational Commitment Questionnaire (α = 0,922) by Meyer & Allen (1997). The results of the study on 30 teachers showed that significant variable was affecting teachers organizational commitment is transformational leadership ( = 0,444, p < 0,05).This means that organizational commitment variable influenced by transformational leadership. Researcher then designed transformational leadership training with experiential learning approach to improve the transformational leadership ability for the supervisors and to increase the organizational commitment of the teachers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Samudra Dewa
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keadilan organisasidan persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen afektif karyawan di PT A. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan responden penelitian sebanyak 52 karyawan. Keadilan organisasidiukur dengan menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur organizational justice dari Neihoof Moorman 1993 yang terdiri dari 20 item a= 0,911. Alat ukur persepsi dukungan organisasi diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur perceived organizational supportdari Eisenberger 2002 yang terdiri dari 8 item a=0,892. Sementara alat ukur komitmen afektif diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari alat ukur affective commitmentdari Meyer Allen 1991 yang terdiri dari 8 item a=714. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara keadilan organisasimaupun persepsi dukungan organisasi terhadap komitmen afektif R = 0,410, p < 0,001. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi lebih memengaruhi komitmen afektif jikadibandingkan dengankeadilan organisasi b= 0,418, p < 0,05. Hal ini dapat diartikan semakin tinggi persepsi dukungan organisasi maka akan tinggi pula komitmen afektif. Peneliti selanjutnya merancang intervensi yang dapat meningkatkan persepsi dukungan organisasi melalui pelatihan coaching for performanceuntuk karyawan PT A yang memiliki bawahan. Tujuannya dengan dilakukannya coachingadalah untuk meningkatkan persepsi dukungan organisasi yang selanjutnya dapat meningkatnya komitmen afektif.Hasil evaluasi pemahaman peserta menunjukkan perbedaan signifikan antara skor pre-testdan post-test t = -5,745, p < 0,001. Hal ini dapat diartikan terjadi peningkatan pemahaman mengenai coaching pada peserta pelatihan setelah pelaksanaan intervensi.
The purpose of this research is to determine the effect of organizational justice and perceived organizational support to affective commitment of the employee at A Company. The type of this study is correlational study and the number of participants are 52 employees. Organizational justice is measured by using measurement instrument adapted from organizational justice questionnaire developed by Neihoof Moorman 1993, consist of 20 item a 0,911. Perceived organizational support is measured by using measurement instrument adapted from Perceived organizational support questionnaire developed by Eisenberger 2002, consist of 8 item a 0,892. Whereas affective commitment is measured by using measurement instrument adapted questionnaire affective commitment developed by Meyer Allen 1991, consist of 8 item a 714. The result a positive and significant relationship among organizational justice and perceived organizational support with affective commitment R 0,410 , p 0,001. The result also showed that only perceived organizational support indicating a positive and significant relationship on affective commitment than organizational justice b 0,418, p 0,05. It can be conclude that the higher perceived organizational support then the higher of affective commitment level. Researcher then designing intreventions that can improve perceived organizational support through coaching for performance training for employee of A company who has the subordinates. The purpose of the intervention is to improve perceived organizational support which can impact on improve affective commitment level. Evaluation at learning criteria show significant differences between pre test dan post test t 5,745, p 0,001. It can be concluded that there has been an increase in knowledge about coaching on the trainee after the intervention session.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Princen
Abstrak :
Hardiness adalah karaktersitik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, stabil, dan optimis dalam menghadapi stress dan mengurangi efek negatif dari situasi sulit yang dihadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh moderasi hardiness sebagai moderator pada hubungan antara job insecurity, perceived organizational support dan organizational justice terhadap organizational commitment. Menggunakan total sampel dari 338 responden dari enam perusahaan percetakan, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan secara statistik antara job insecurity, dan perceived organizational support terhadap organizational commitment, akan tetapi organizational commitment tidak terpengaruh oleh organizational justice. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hardiness secara signifikan bahwa hardiness melakukan peranan moderasi antara job insecurity, perceived organizational support dan organizational justice terhadap organizational commitment. Penelitian ini memberikan kontribusi terkait pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana peran hardiness pada komitmen organisasional karyawan yang perusahaannya sedang menghadapi tantangan penurunan skala bisnis serta untuk para manajer di industri percetakan menganai bagaimana caranya untuk menjaga organizational commitment karyawan mereka secara lebih baik ketika berada dalam kondisi bisnis yang sedang menurun. Saran praktis juga disediakan untuk para manajer atau organisasi yang ingin untuk meningkatkan organizational commitment karyawan mereka, dan saran untuk penelitian selanjutnya yang berasal dari keterbatasan penelitian dan temuan penelitian. ......Hardiness is a personality trait that makes individuals stronger, more stable and optimistic in dealing with stress and reduces the negative effects of difficult situations. The purpose of this study is to examine the moderation effect of hardiness on the relationship between job insecurity, perceived organizational support, and organizational justice to organizational commitment. Using data from 338 respondents from six printing industry company, the results showed that job insecurity and perceived organizational support significantly affect organizational commitment, on other hand, organizational commitment was found not influenced by organizational justice. It also found that hardiness significantly moderating job insecurity, perceived organizational, and organizational justice on organizational commitment. This study contributes to further understanding of the role of hardiness in employee’s commitment whose companies are facing the challenge of reducing business scale and to managerial of printing industry in order to maintain their employee’s organizational commitment better in the business that experiencing a decline. Practical suggestions are provided for managers or organizations who wish to increase employee commitment, and avenues for future research derived from the study’s limitations, findings and focus are proposed.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Cahyani
Abstrak :
Pemerintah Indonesia telah menerapkan program Good Governance sejak periode Orde Baru. Dalam menjalankan program tersebut, pemerintah membuat pilihan strategis dengan meningkatkan kinerja di organisasi sektor publik atau layanan publik. Selama ini, Aparatur Sipil Negara hanya melakukan tugas pokok dan fungsi atau tupoksi secara standar tidak melebihi itu. Sejalan dengan hal tersebut, perlu diterapkan organizational citizenship behaviour (OCB) dalam layanan sektor publik agar program tata kelola yang baik dapat berjalan secara optimal. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ada beberapa variabel pendukung dalam mewujudkan OCB yaitu job satisfaction, organizational justice, perceived organizational support (POS), dan perceived supervisor support (PSS). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas efek organizational justice dan job satisfaction sebagai mediator pada hubungan antara POS, PSS dan OCB pada salah satu lembaga sektor publik di Indonesia. Penelitian dilakukan di Lemhannas RI, dimana di Instansi ini lengkap memiliki anggota dari ketiga unsur ASN yaitu TNI, POLRI dan PNS. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner baik secara online maupun hard copy. Sampel penelitian ini sejumlah 211 pegawai di Lemhannas RI, model penelitian dianalisis menggunakan SEM-PLS. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa job satisfaction dan organizational justice mampu memediasi sepenuhnya hubungan positif antara POS dan PSS dengan OCB. ......The Government of Indonesia has been implementing good governance programs since the post New Order period. In running the programs, the government makes strategic choices by improving the performances in public sector organizations or public services. In fact, the State Civil Apparatus merely perform the basic tasks in a standard manner, not above it. In line with that case, it needs to implement theOrganizationalNCitizenship Behaviour (OCB) in public sector services to make good governance programs run optimally. Based on the previous research, there are several supporting variables in realizing the OCB, namely the Job Satisfaction, the Organizational Justice, the Perceived OrganizationalMSupport (POS), and the Perceived Supervisor Support (PSS). Therefore, this study aims to discuss the effects ofthe organizational justice and the job satisfaction as mediators onsthesrelationshipsbetween the POS, the PSS and the OCB on a Public Institution in Indonesia. The research was conducted at Lemhannas RI, in which therein, the personnel consist of the three elements of State Civil Apparatus, namely the Indonesian Armed Forces, the Indonesian Police, and the Civil Servants. The method used was quantitative method by distributing questionnaires, both online and the printout ones. The samples were as many as 211 employees of Lemhannas RI while the research model was analysed using SEM-PLS. TheMresults of the study show that satisfaction.and the OrganizationalFJusticeare able toSfullyS mediatedthe positive relationshipXbetween the POS and the PSS and the OCB
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>