Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andry Asmoro
"Perkembangan perekonomian dunia yang semakin tanpa batas menimbulkan akibat yang positif maupun negatif. Semakin berkurangnya biaya dan cepatnya informasi adalah akibat yang positif dari perkembangan tersebut, sedangkan besarnya gangguan eksternal terhadap suatu negara yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan neraca perdagangan adalah akibat yang negatif dari besarnya pengaruh eksternal tersebut. Skripsi ini mencoba mengangkat fenomena gejolak eksternal yang disederhanakan menjadi gejolak tingkat harga ekspor maupun impor, atau biasa disebut gejolak terms of trade dan pengaruhnya terhadap kebijakan nilai tukar, dalam hal ini nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Terms of Trade merupakan rasio antara indeks harga ekspor terhadap indeks harga impor, yang mencerminkan tingkat daya saing komoditi Indonesia di pasar Internasional. Semakin kecil Terms Of Trade komoditi Indonesia maka akan semakain lemah Pula daya saing komoditi Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing komoditi Indonesia, pemerintah biasanya menggunakan kebijakan devaluasi. Tingkat keefektifan kebijakan inilah yang akan dicoba untuk dianalisa dalam skripsi ini. Berapakah sesungguhnya pemerintah harus mendevaluasi mata uangnya akan tingkat daya saing kembali normal ? Hal tersebut akan terjawab dalam pembahasan di dalam. Model yang diangkat disini adalah Model Spenser. Penulis Menyadari sekali akan banyaknya kelemahan dalam model ini, dan., metode yang dipakainya. Di akhir skripsi penulis mencoba menemperlihatkan kelemahan-kelemahan dari model ini. Walaupun ada kelemahan, terutama dari persamaan ekspor dan impornya, namun model ini cukup memberikan gambaran yang jelas bagaimana hubungan antara gejolak terms of trade dan kebijakan nilai tukar yang harus dijalankan. Rentang waktu yang dipakai dalam skripsi ini adalah 1989.1-1998.4. Studi dilakukan dengan teknik regresi Ordinary Least Squares dan Two Stages Least Square."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Nugraha
"Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai beberapa karakteriktik pada ekonomi makronya, seperti kenapa gaji riil pada sektor non-traded lebih rendah dari pada sektor traded, sedangkan tingkat harga barang non-traded relatif lebih tinggi, kemudian selanjutnya pertumbuhan pekerja pada sektor traded relatif lebih tinggi daripada non-traded, menurut Balassa-Samuelson hal ini akan mempengaruhi nilai tukar riil sehingga pada akhirnya bisa menyebabkan penyimpangan nilai tukar Indonesia relatif terhadap negara lain. Pada skripsi ini dibahas mengapa terjadi penyimpangan nilai tukar Indonesia dengan Jepang, apakah undervalued atau overvalued, pembahasan terutama diarahkan ke differential produktifitas antara sektor Traded dan Non-Traded yang menyebabkan harga barang non-traded lebih mahal daripada barang traded yang pada gilirannya mempengaruhi rasio nilai tukar yang diukur berdasar PPP dan nilai tukar nominal. Dari hasil pengujian secara empiris ternyata nilai tukar Indonesia terhadap Jepang secara umum mengalami undervaluation seperti yang diprediksi oleh Balassa-Samuelson, terutama karena adanya perbedaan total produktifitas antara Indonesia dan Jepang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Aviandry Syahril
"Karya akhir ini meneliti efek perubahan dari pendapatan riil dunia, ekspektasi nilai tukar rupiah pada nilai ekspor riil dari komoditi-komoditi yang diekspor Indonesia ke dunia. Karya akhir ini menggunakan autoregressive distributed lag - error corection mechanism (ARDI-ECM) yang diperkenalkan pada pesaran-pesaran (1997) dan modifikasi dari model Klaassen serta model autoregression conditional heterocedasticity in mean (GARCH-M). Secara khusus, dianalisis presentase perubahan dari nilai ekspor riil sebagai akibat dari satu persen perubahan pada ekspektasi nilai tukar riil demikian pula halnya dengan regresor lainnya seperti pendapatan riil dunia dan volatilitas nilai tukar riil. Data yang digunakan adalah data sembilan sektor komoditi perdagangan berdasarkan satu digit kode SITC rev.4 (2007) periode Januari 2000 hingga April 2008 dalam deret waktu (time series) bulanan. Penelitian ini menemukan bahwa secara umum baik dalam level agregate maupun sub agregat, nilai ekspor riil dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh ekspektasi nilai tukar riil dan pendapatan riil dunia. Tapi efek dari votalitas pada penelitian ini tidak memberikan hasil yang pasti. Pada level agregat volatilitas mempengaruhi nilai ekspor riil secara signifikan dan positif, tetapi memberikan hasil yang beragam pada level sub agregat: volatilitas dapat berpengaruh positif atau negatif bergantung pada karakteristik dari komoditi yang diperdagangkan.

The focus of this study is to analyze the effect of changing world real income, expected real exchange rate of rupiahs on real export value of Indonesia's exported commodities to the world. The study utilizes the autoregressive distributed lag - error correction mechanism (ARDL-ECM) introduced by Pesaran and Pesaran (1997) and its modified version of Klaassen (1999) combined with generalized auto regression conditional heterocedasticity in Mcan (GARCH-M) modeling. Specifically, we investigate the effect of percentages change of real export value as a result of one percent change in expected real exchange rate as well as world real income and volatility of real exchange rate. We apply data on nine sectors of goods traded commodities based on one digit SITC code rev. 4 (2007) for the period of January 2000 to April 2008 as monthly time series. We discover that in general both at aggregate level and sub aggregate level, real export value is effected significantly and positively by expected real exchange rate and by world real income. However, the effect of volatility is inconclusive. While it effects the real export value significantly and positively in aggregate level, the effect vary at sub aggregate level: they can be positive or negative depending on characteristic of the traded commodities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27324
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Makaliwe, Willem A.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D1522
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Rosaline Nindita Radyati
"ABSTRAK
Pada saat ini perekonomian dunia mengarah kepada perekonomian global sehingga muncul global financial market. Dengan demikian transaksi antar pelaku ekonomi negara-negara dengan mata uang, tingkat inflasi dan kebijakan moneter yang berbeda-beda perlu mengadakan penyesuaian-penyesuaian tertentu agar terjadi kondisi yang saling menguntungkan (win and win condition).
Perusahaan multinasional dalam melakukan perdagangannya selalu menggunakan mata uang asing. Perusahaan tersebut juga memiliki aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya yang nilainya sangat sensitif terhadap perubahan nilai tukar, tingkat bunga dan harga barang dan jasa. Dengan demikian jika nilai tukar berubah ke arah yang berlawanan dengan yang diharapkan, maka perusahaan dapat mengalami kerugian, jadi perusahaan menanggung resiko atas perubahan nilai tukar (currency exposure).
Banyak perusahaan-perusahaan mengatasi currency exposure dengan cara hedging. Tindakan hedging tujuannya adalah melindungi perusahaan dari penurunan nilai aktiva maupun pasiva dari kerugian akibat perubahan nilai tukar dengan cara memindahkan resiko dari satu individu atau perusahaan kepada individu atau perusahaan lain. Salah satu tindakan hedging yang paling umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional adalah dengan cara transaksi swap, khususnya currency swaps. Transaksi swap merupakan tindakan pembelian dan penjualan valuta asing pada waktu yang bersamaan, tetapi tanggal penyerahan yang berbeda. Sedangkan currency swap adalah persetujuan antara perusahaan dengan swap dealer atau bank untuk menukar dua jenis mata uang pada periode tertentu.
Transaksi swap sangat penting dalam interbank market dan transaksi ini makin berkembang dari tahun ke tahun. Menurut survey Bank of International Settlements, Switzerland, pada tahun 1992 transaksi swap mewakili 39% dari seluruh transaksi antar bank. Dalam melakukan transaksi swap, "harga' yang perlu diperhatikan adalah swap rate, yang merupakan selisih antara forward rate dan spot rate (forward rate - spot rate). Swap rate dapat berubah-ubah jika tingkat bunga berubah. Jika tingkat bunga suatu negara berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah relatif terhadap tingkat bunga negara lain, maka swap rate juga dapat berubah. Karena dengan adanya perubahan tingkat bunga, maka selisih antara forward dan spot rate juga dapat berubah.
Pada kondisi keseimbangan pasar menurut teori Interest Rate Parity, perbedaan tingkat bunga pada dua negara besarnya sama dengan persentase perbedaan antara forward dan spot rate, yang disebut dengan forward premium/discount. Jika forward rate lebih tinggi nilainya dari spot rate, maka mata uang dalam kondisi forward premium, sedangkan jika lebih rendah disebut forward discount.
Jika tidak terjadi keseimbangan pasar, maka dapat dilakukan covered interest arbitrage, yakni tindakan para pelaku pasar valuta asing untuk mengambil keuntungan dari perbedaan antara interest differential dengan forward premium/discount. Contoh tindakan covered interest arbitrage jika terjadi kondisi perbedaan tingkat bunga antara dua negara lebih tinggi dari forward discount, adalah : para trader dapat meminjam uang pada negara dengan tingkat bunga lebih rendah dan menginvestasikannya pada negara dengan tingkat bunga lebih tinggi, kemudian mengkompensasi di pasar valuta asing melalui transaksi forward. Maka pendapatan yang diperoleh dari selisih tingkat bunga akan lebih besar dari discount mata uang tersebut.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangusong, Laura Tonggouli Lasmaroha
"Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung risiko. Besar keciinya risiko di pasar modal sangat di pengaruhl oleh keadaan ncgara khususnya di bidang ckonomi, poHtik dan sosial. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh nHai tukar US Dollar, tingkat inflasl, tingkat suku hunga deposito, tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terhadap lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ 45 di Bu.sa Efek Indonesia Periode 2001- Desember 2007. Mctode penelitian yang digunakan mc!iputi ujl asumsi klasik dan uji regresi (uji regresi sederhana dan uji regresi berganda}. Pengumpulan data dilakukan dengan mer.ggunakan nilai tukar US Doiiar, tingkat inflasi, tingkat suku bunga deposito, tingkat bunga sertifikat bank Indonesia (SBI) diperoleh dari Japoran publikasi bulanan Bank Indonesia periode 200 l-2007 dan Indeks Harga Saliam Gabungan (IHSG) dan Indeks Harga Saham LQ 45 diperoleh dari Japoran publikasi bulanan Bursa Efek Indonesia perlode 2001-2007. Data kemudian dibuat tabulasi untuk memudahkan dalam pengelompokan antar variabel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni uji regresi sederhana (uji-t) dan uji regresi berganda (uj!~f) yang perbitungannya dilakukan dengan mcnggunakan hantuan program SPSS versi 15. Ha'iil pengujian sccara simultan variabeJ nilai tukar US Dollar, tingkat inflas~ tingkat suku bunga deposito, tingkat bunga sertifikat bank Indonesia (SBI} terhadap Jndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indcks Harga Saham LQ 45 rnemiliki pengaruh signiflkan. Variabel tingkat bunga serti:fikat bank Indonesia {SBI) paling dominan terhadapn Return lndeks Harga Saham Gabungan (Il-fSG) dan Return Indeks Harga Saham LQ 45.

Investing through the stock market takes a lot of risk The risk in stock market depends on the economic, politic, and social situation in this country. This research is to know how the effect of the US Dollar Currencies, lnflailon Growth, Deposite ln!erest raw. SBI, against the flf,SG and Index of LQ 45 in the Indonesia Stock Exchange in 2001 until December 2007. This research metodalogy consist of classic aS11mplion test and regression analysis. Data collection includes US Dollar Currencies, inflation Growth, Deposite interest rate, SBI from Bank of Indonesia publication monthly report from 2001 until December 2007 and IHSG and LQ 45 Index from the publication monthly report of the Indonesia stock exchange in 2001 ~ 2007 with using the table to groups. of variable. The data we analysis with formula statistic such us Regression simple iest ( t test) and regression double test ( f test) wit using SPSS Program version I 5. The result _from the US Dollar Currencies variable, Inflation growth. Deposite interest rate, SBI against IHSG and LQ 45 index il has significant in;1uences. Interest rate sertijicate of Bank Indonesia ( SBI) is the most dominan to lHSG and LQ 45 Index stock price."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25599
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adella Bachtiar
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Indonesia ekspor komoditi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) Indonesia dalam kasus Indonesia?India. Dengan menggunakan data time series berupa data triwulanan (quarterly) dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008. Dalam penelitian ini membahas tentang pengaruh faktor harga CPO dunia dan faktor pertumbuhan ekonomi India terhadap ekspor komoditas CPO Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linier, yang diawali dengan uji asumsi klasik yaitu uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji homoskedastisitas yang dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai tukar rupiah, harga CPO dunia dan pertumbuhan ekonomi India berpengaruh signifikan dan positif terhadap ekspor CPO Indonesia.

ABSTRACT
This thesis explores the influence of the movement of rupiah exchange rate against Crude Palm Oil export commodity of Indonesia: the case of Indonesia-India. By using time series data in the form of quarterly data from the year 2000 until 2008. In this study discusses about the influence of global CPO price factor and India's economic growth factor against Indonesia's CPO export commodity. The research method used in this study using Linear Regression Analysis, which begins with the classical assumption of autocorrelation test, multicollinearity test and homoskedasticity test. Those test carried out to find linkages between the variables used in this research. Exchange rate, global CPO price and India's economic growth has a significant and positive impact on Indonesia?s CPO
export.
"
2010
T27836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Imanudin Sadikin
"Inflasi merupakan salah satu masalah krusial dalam perekonomian makro. Tesis ini mencoba menelaah pengaruh enam faktor utama penyebab inflasi sepanjang 41 tahun terakhir (1969Q1?2009Q4) dan secara empiris menelaah seberapa besar faktor-faktor tersebut berdampak pada inflasi di Indonesia. Inflasi mengemuka sebagai tantangan tunggal terbesar perekonomian makro yang mengkonfrontasi Indonesia saat krisis moneter tahun 1997. Oleh karenanya, tesis ini secara khusus mengkaji dan membandingkan pengaruh faktor-faktor penyebab inflasi sebelum krisis moneter (1969Q1?1997Q4) dan setelah krisis moneter (1999Q1?2009Q4). Variabel yang sering disitir sebagai faktor penyebab inflasi dan digunakan dalam tesis ini adalah inflasi itu sendiri, PDB, pengeluaran pemerintah, jumlah uang beredar, nilai tukar, dan harga minyak. Khusus periode setelah krisis, variabel SBI 3-bulan dimasukkan guna melihat perbedaan dampaknya terhadap inflasi terkait dengan target inflasi (ITF). Metode yang diaplikasikan adalah vector autoregression (VAR) non-restriktif dengan alat pengolah data Eviews 4.1. Aspek-aspek teoritis VAR mencakup: stasioneritas data deret waktu, identifikasi model, estimasi parameter, dan peramalan menggunakan hasil estimasi impulse response function (IRF) maupun variance decomposition (VDC). Temuan utamanya adalah terdeteksinya perbedaan yang cukup besar antara pengaruh variabel-variabel penentu inflasi di masa sebelum dan sesudah krisis moneter. Inflasi berkarakter backward looking, dimana faktor inflasi inersia ini mempunyai efek terbesar dalam menjelaskan proses inflasi di kedua periode penelitian. Selain inflasi inersia, tiga faktor terbesar penjelas inflasi di masa prakrisis moneter berturut-turut adalah PDB, nilai tukar, dan uang beredar; sedangkan di era pascakrisis moneter berturut-turut adalah pengeluaran pemerintah, uang beredar, dan harga minyak.

Inflation is one of the most crucial macroeconomic problems. This thesis tries to identify the key determinants of inflation for the past 41 years (1969Q1?2009Q4) and to empirically examine the relative importance of different sources of inflation in Indonesia. Inflation emerged as the single biggest macroeconomic challenge confronting Indonesia during the 1997 monetary crisis. Hence this thesis in particular tests and compares the factors influencing inflation before the crisis (1969Q1?1997Q4) and after the crisis (1999Q1?2009Q4). The widely held view is that inflation is primarily caused by the inflation itself, GDP, government expenditure, money supply, exchange rate, and oil price. In accordance with the implementation of ITF, 3-month SBI interest rate is also included in post-crisis estimation. The method utilized is the application of a nonrestrictive vector autoregression (VAR) using EViews version 4.1 as the data processor. The theoretical aspects of a VAR model include: stationary time series, model identification, parameter estimation, and forecasting using both the impulse response function (IRF) and variance decomposition (VDC). The main finding is that those variables have very different effects on inflation before and after the crisis. Inflation is found backward looking, and this inflation inertia becomes the biggest element affecting inflation in both periods under study. Beside inflation inertia, the other three factors that most affect inflation before the crisis are GDP, exchange rate, and money supply. And after the crisis, the three biggest factors (in addition to inflation inertia) that affect the inflation are government expenditure, money supply, and oil price."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27828
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hawtrey, R.G.
London : Longmans, Green, 1947
332.4 HAW g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>