Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisnadi Pribadi
Abstrak :
ABSTRAK
Iklim dunia usaha yang semakin kompetitif menyebabkan selalu dicari inovasi baru, dengan konsep memotong mata rantai distribusi dan biaya iklan yang luar biasa besar beserta keterbatasannya maka pemasaran melalui sistem Multi-level Marketing menjadi jawabannya, juga untuk mereka yang ingin berwiraswasta, menjadi pelaku bisnis bagi diri sendiri atau yang ingin memperoleh penghasjlan dan waktu luangnya namun terbentur dengan dana, kemampuan, waktu dan referensi.

Sistem Cosway ini menjadi salah satu alternatif yang penting bagi individu yang ingin mendapat peluang memperoleh penghasilan, karena dalam sistem ini tidak memerlukan modal, melakukan usaha diwaktu luang dengan ketekunan menurut kemampuan masing?masing dan membangun kelompoknya sendirj dan yang tidak akan dipotong daripadanya serta merupakari jaminan untuk masa depannya.

Keberadaan perusahaan Multi?level Marketing ini penlu mendapat bantuan dan dukungan pemenintah karena menciptakan lapangan pekerjaan, namun sistem yang merugikan masyarakat sepertj sistem Piramjda harus senantiasa diwaspadai.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mully Mulyati
Abstrak :
ABSTRAK
Iklim globalisasi dunia usaha yang semakin kompetitif senantiasa memacu adanya inovasi-inovasi baru. Dalam marketing channel inovasi ini berupa pemotongan mata rantai distribusi sekaligus pemanasaran biaya iklan, melalui konsep pemasaran yang dikenal dengan nama Multi-Level Marketing. Sistem MLM ini diperuntukkan bagi mereka yang menginginkan untuk dapat berusaha sendiri dengan keterbatasan dana, keterampilan dan waktu. Karenanya sistem ini dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin dengan cepat meningkatkan penghasilannya.

Dewasa ini perkembangan jumlah perusahaan yang menerapkan MLM sistem semakin banyak. Dengan penerapan sistem MLM ini, perusahaan mengharapkan dapat meningkatkan tingkat penjualannya karena sistem ini memiliki kelebihan dalam hal marketing channelnya (memotong sebagian mata-rantai distribusinya) yang memungkinkan perusahaan secara langsung mendatangi konsumennya (melalui para distributornya).

Banyaknya jumlah perusahaan yang menerapkan sistem MLM, dan banyaknya distributor yang telah tergabung didalanmya dapat dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan sistem ini. Untuk penulisan ini, dilakukan observasi terhadap beberapa perusahaan yang menerapkan sistem MLM dalam strategi pemasarannya. Terhadap hasil observasi, dilakukan analisis ke-empat faktor bauran pemasarannya yang mana akan dapat di identifíkasi salah satu faktor tersebut yang dominan berpengaruh terhadap keberhasilan strategi pemasaran MLM yang diterapkan oleb perusahaan. Dari hasil analisis tersebut akan dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang mendukung kesuksesan sistem MLM ini di Jndonesia ( dengan mengambil sampel observasi dari beberapa perusahaan MLM).
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Wibowo
Abstrak :
Multi Level marketing is a marketing system based on compensation given to the community that causes a good transfers. In MLM system, the role of an independent distributor is to sell, to market and to promote the products of MLM. The role of the independent distributor is very important but he/she is not an employee of MLM. MLM gives sales discount in the end of the month for distributor's service for marketing products of MLM and notes it as sales discount. The sales discount decreases/diminishes sales value price so that is necessary to do a research to examine that is really sales discount or sales a commission. Special characteristic which mostly occur in MLM are : 1. Distributor do full payment when he/she orders products 2. in the end of the month, MLM enterprises count purchasing accumulation of a distributor and count how much sales discount received by distributor. This sales discount is the income deducted by Tax Income article 21. 3. In the end of the month, the enterprise issues tax invoice with tax base is sales price minus sales discount distributor. 4. For the damaged. good, MLM enterprise can receipt this good. Enterprises give the voucher for the distributor that use to buy same good, buy other good with the same price but no cash. Multi Level Marketing enterprise is different with other distribution so necessary to verify what MLM enterprise can rule tax authority law. The writer is eager/curios to know that do implementation directions include all taxation aspect on MLM, can all taxation aspects be implemented by MLM and regulations in circular letter of Directorate General of Taxation fit to the hierarchy of laws. The writer is eager/curios to know that do employees really know and understand the regulations and the mechanism of MLM and do they five the same treatment to all tax payers. Data collecting Method can implement to financial statement, annual tax return, intern tax return and Tax Examination on PT "X". Based on case study known that there are some taxation aspects which are owned and implementation in MLM against Tax law or contradictory to Tax Law. Some part of contradictions are caused by Tax Payer's mistake, and others come from the characteristics of MLM which are different with conventional corporation/enterprise. Basically, in fact, the system and procedure of MLM are good customs in MLM so that is necessary to build/make special implementation directions/instructions which regulate all aspect in MLM. This authority/competence should be included on Tax laws and be delegated to the regulations of the same level with the Decision of Minister of Finance. Even though Directorate General of Taxation has issued circular letter and concerning about tax treatment on MLM: but in fact the treatment given to braches of "PT X" ini many regions are not same. It means the understanding about MLM among Tax employees is not the same yet. That is why the understanding on laws and the development of human resources ini Directorate General of Taxation should be developed/increased.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjut Shahnaz
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T24373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelius Djati Kusrianto
Abstrak :
PT. Centranusa Insancemerlang merupakan salah satu perusahaan Multi Level Marketing yang cukup besar di Indonesia, banyak orang mendaftar sebagai anggota dengan harapan Ingin cepat kaya. Di satu sisi bahwa menekuni usaha Multi Level Marketing dapat mendatangkan penghasilan yang berlipat ganda, di sisi lainnya ternyata banyak masyarakat yang tertipu oleh perusahaan yang berkedok Multi Level Marketing. Tujuan penulisan ini adalah untuk membuktikan bahwa dengan menekuni usaha Multi Level Marketing dapat memberikan penghasilan yang berlipat ganda dengan syarat mau bekerja keras sesuai komitmen bersama, dan untuk itulah penulis masuk menjadi salah satu anggota jaringan atau menjadi distributor salah satu kelompok jaringan yang cukup besar. Dari penelitian yang di lakukan ternyata bahwa menekuni usaha Multi Level Marketing diperlukan kerja keras dan ketekunan2 tidak seperti yang di bayangkan, karena usaha Multi Level Marketing memerlukan interaksi jaringan sosial yang besar, sehingga untuk membuktikan bahwa berlipatnya penghasilan adalah karena berkembangnya Jaringan dl dalam kelompok, sehingga dari hasil uji secara statistik hal dimaksud dapat di buktikan. Perlu di sampaikan di sini bahwa sebagai suatu Jenis usaha yang relatif baru, maka menekuni usaha ?Multi Level Marketing? dapat menciptakan lapangan kerja baru serta dapat mencetak wira usaha yang cukup tangguh, sehingga Sumber Daya Manusia yang ada dapat teruji kemampuan dan semangat juang yang tinggi, dapat di sarankan pula agar dalam kegiatan sponsorisasi anggota jaringan untuk memperluas jarlngan penjualan, perlu Iebih selektif agar organisasi efektif, karena besarnya jaringan bukan jaminan untuk memperoleh penghasilan besar, dengan kata lain bahwa yang terutama adalah kualitas para anggota bukan kuantitasnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellise Irine Yosefi, Author
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Nadja Sukses Utama yang didirikan pada tahun 1995 merupakan perusahaan yang mengelola bisnisnya dengan sistem Multi Level Marketing (MLM) dengan brand Sophie Martin (selanjutnya disebut sebagai Sophie Mariin). Sophie Martin sendiri merupakan nama istri Mr. Bruno Hasson yang merupakan pendiri Sophie Martin. Sejak awal strategi pemasaran yang digunakan adalah dengan menjual secara langsung (direct selling), tidak pemah masuk ke toko-toko karena mereka beranggapan bahwa direct selling akan lebih baik dilakukan karena Indonesia merupakan negara yang luas, dan untuk membuka toko membutuhkan dana yang cukup besar.

Sistem Multi Level Marketing merupakan salah satu altematif bisnis dengan modal yang rendah. Menurut data yang didapat dari APLI, pada tahun 2001 terdapat 80 perusahaan Direct Selling yang tergabung didalamnya, dari jumlah tersebut ada± 4.000.000 orang Sales Person. Pada tahun 2003 terdapat ± 200 perusahaan yang bergerak di bidang Multi Level Marketing, dengan jumlah Sales Person 4,28 juta orang dengan omzet US$343 juta. Ini membuktikan bahwa pertumbuhan perusahaan yang bergerak di bidang MLM makin pesat dan potensi pasar MLM di Indonesia masih sangat besar.

Persaingan yang dihadapi Sophie Martin cukup berat semng dengan semakin banyaknya perusahaan yang bermain dengan sistem MLM, baik yang menjual produk yang sama maupun menjual produk yang berbeda. Persaingan yang teijadi bukan hanya sebanyak apa produk dapat teijual namun juga meliputi seberapa banyak anggota yang direkrut dan aktif untuk menj alankan bisnis tersebut. Untuk memenangkan persaingan maka Sophie Martin harus mulai melakukan perbaikan dari dalam tubuh Sophie Martin sendiri, dalam arti pihak manajemen harus mengetahui faktor penyebab tidak aktifnya sebagian anggota Sophie Martin.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi seseorang bergabung MLM Sophie Martin. Dengan mengetahui motivasi utama para anggota maka Sophie Martin akan dapat merencanakan suatu strategi yang semakin mendorong motivasi para anggota, atau bahkan membangkitkan kembali motivasi yang sebelumnya telah meredup. Tujuan kedua adalah mengetahui apakah para anggota Sophie Martin menguasai product knowledge-nya dengan baik. Sophie Martin merupakan perusahaan MLM yang bergerak dibidang fashion yang selalu up to date dengan perkembangan trend, karena itu model produknya selalu berganti di setiap katalognya, para anggotanya harus selalu menyesuaikan diri dengan trend dan mengetahui ciri khas dari produk Sophie Martin. Tujuan ketiga adalah mengetahui apakah anggota Sophie Martin menguasai benar sistem Multi Level Marketing di Sophie Martin. Karena sistem merupakan kunci utama dalam menjalankan bisnis MLM, dengan pengetahuan sistem yang baik maka para anggota akan dapat mencari peluang untuk mendapatkan penghasilan lebih. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada PT. Nadja Sukses Utama mengenai langkah yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan kembali anggota yang tidak aktif sehingga MLM Sophie Martin akan dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan dalam industri bisnis MLM ini.

Penelitian mengenai faktor penyebab tidak aktifnya sebagian anggota Sophie Martin ini dilakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Responden yang diteliti adalah responden yang telah menjadi anggota Sophie Martin minimal 1 (satu) tahun baik itu anggota tersebut aktif atau tidak aktif di sophie Martin.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis maka didapatkan beberapa temuan yaitu: 1. Motivasi seseorang masuk menjadi anggota MLM Sophie Martin adalah untuk mendapatkan penghasilan lebih. Untuk menjadi aktif di Sophie Martin maka tidak dipengaruhi apakah ia menjadi anggota satu perusahaan saja atau menjadi anggota di lebih dari satu perusahaan MLM. 2. Pengetahuan tentang produk tidak mempengaruhi seorang anggota menjadi aktif atau tidak. 3. Pengetahuan tentang sisteih sangat mempengaruhi seorang anggota menjadi aktif atau tidak aktif. Temyata masih ada anggota yang aktif masih memiliki pengetahuan sistemnya jelek. Sedangkan anggota yang tidak aktif yang memiliki pengetahuan sistem yang bagus hanya sebagian kecil saja yaitu sebesar sebesar 24%. 4. Faktor edukasi kepada para anggota sangat penting baik itu edukasi kualitas maupun edukasi sistem. Dan perlu adanya perbaikan dari Sophie Martin untuk sistem antrian dan pengambilan barang.

Dengan adanya penelitian ini maka saran yang diberikan kepada PT. Nadja Sukses Utama adalah sebagai berikut: (1) Perlu dilakukan pengembangan dalam PR (Public Relation) Internal Sophie Martin agar dapat memberikan cara komunikasi yang j elas dan tepat sehingga tidak terjadi keragu-raguan dalam benak para anggota mengenai kepastian program promosinya, (2) Untuk menjaga Image yang positif dari Sophie Martin maka perlu adanya standart atau keseragaman antara dekorasi toko I showroom antara kantor pusat dengan para Bussiness Center-nya diseluruh daerah. Selain itu dilakukan standarisasi pelayanan customer service, kasir dan front office lainnya melalui pelatihan yang berkesinambungan dari kantor pusat, dan dilakukan pengecekan secara berkala.

Dengan penelitian ini maka diharapkan Sophie Martin akan dapat melakukan perbaikan untuk pengembangan kearah yang lebih baik; dimasa yang akan datang. Dan perlu diadakannya riset berskala nasional dengan sample yang jauh lebih besar, serta kajian yang lebih mendalam sehingga rr.endapatkan temuan-temuan yang lebih mendalam lagi.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Tarziah
Abstrak :
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan kinerja dari suatu organisisi. Jika motivasi seseorang tinggi maka kinerja yang dihasilkan pun akan semakin baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi adalah gaya kepemimpinan. Tesis ini membahas tentang pengaruh gaya kepemimpinan (partisipatif, suportif dan direktif) terhadap motivasi (expectancy, instrumentality dan valence)dan kinerja dalam bisnis multilevel marketing di PT CNI. Untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi dan kinerja dari seorang distributor dilakukan analisis regresi. Akan tetapi sebelumya dilakukan analisa faktor untuk mengetahui indikator penelitian mana saja yang tepat digunakan untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan dan motivasi. Berdasarkan hasil analisa regresi dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif dan direktif mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi seorang distributor. Sedangkan gaya kepemimpinan suportif temyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi seorang distributor. Dari hasil analisa regresi juga dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja yang dihasilkan oleh seorang distributor.
Motivation is one of the factor which can be used to determine performance of the organization. If motivation is higher then performance of the organization will be better. One of the factor which influence motivation is leadership style. This research contains about the influence of leadership style (participate, supportive and directive) to motivation (expectancy, instrumentality and valence) and performance on multilevel marketing PT Citranusa Insancemerlang. Factor analysis is used to reduce the research indicator into factors which used to determine the construct of leadership style and motivation. Regression analysis then used to examine the influence of leadership style to motivation and performance. The results shows that participative and directive leadership style have positif influence to motivation while supportive leadership style has no influence to motivation. The last, motivation has positive influence to distributor performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatu Anggraeni
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian menenai profil trait pengusaha Multi Level Marketing di Jakarta bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan profil trait self confidence, originality, people oriented, task oriented, risk taking dan future oriented pada pengusaha Multi Level Marketing di Jakarta dengan dikaitkan pada faktor-faktor yang berperan di dalam trait pengusaha yakni jenis kelamin, usia, status marital, pendidikan. Di samping itu diteliti pula bagaimana trait yang menonjol pada pengusaha (atau dikenal dengan sebutan distributor) Multi Level Marketing yang sukses, dan bagaimana tipe pengusaha para distributor Multi Level Marketing di Jakarta berdasarkan trait task oriented. Penelitian dilakukan atas dasar pentingnya mengetahui trait bagi pengusaha maupun calon pengusaha khususnya distributor Multi Level Marketing, sehingga diharapkan mereka dapat melakukan perubahan-perubahan yang positif-konstruktif dengan memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya untuk meraih sukses. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif berdasarkan teori dan alat yang dibuat oleh Technology Development Center yang berpusat di EAST WEST INSTITUTE, Honolulu Hawaii. Di samping itu penelitian ini juga membahas teori dari Robert Dougal (1986) dan beberapa hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan area penelitian ini. Hasilnya secara umum memperlihatkan 88.89% hipotesa null diterima yaitu, tidak terdapat perbedaan trait pengusaha yang signifikan pada Level Of Significance .05 pada distributor Multi Level Marketing di Jakarta dalam kaitannya dengan aspek jenis kelamin, usia, status marital, pendidikan. Sisanya adalah 11.11% hipotesa null yang ditolak, yaitu terdapat perbedaan trait pengusaha yang signifikan pada Level Of Significance .05 pada distributor Multi Level Marketing di Jakarta dalam kaitannya dengan aspek jenis kelamin, usia, status marital, pendidikan. Tetapi dapat diambil sebuah generalisasi bahwa dalam tiap faktor yang berperan dalam trait pengusaha terdapat urutan trait yang sering ditemui yaitu people oriented, task oriented, hsk taking, future oriented, self confidence, dan yang terakhir adalah originality. Selain itu urutan tipe pengusaha yang dominan pada distributor Multi Level Marketing di Jakarta adalah pragmatist, need achiever dan yang terakhir adalah managerial. Sedangkan urutan trait yang menonjol pada distributor Multi Level Marketing di Jakarta yang sukses adalah people oriented, kemudian task oriented, risk taking, future oriented, self confidence, dan yang terakhir adalah originality. Saran-saran yang diajukan untuk peningkatan faktor metodologis berupa hal-hal yang perlu dipertimbangkan agar di kemudian hari penelitian yang relevan bisa lebih sempurna. Juga saran mengenai area yang dapat dieskplorasi lebih jauh dari penelitian ini untuk diteliti selanjutnya di masa yang akan datang.
2001
S3067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Indarsari
Abstrak :

Perusahaan multi level marketing tergantung pada teknologi informasi yang digunakan, karena dengan teknologi informasi tersebut distributor multi level marketing dapat mengandalkan informasi sehubungan dengan perkembangan jaringan yang telah dibangun dan dipertahankannya, serta pendapatan komisi yang akan diterimanya. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengevaluasi pengendalian internal PT X, serta pengendalian umum dan aplikasi teknologi informasi modul penjualan perangkat lunak Pinnacle PT X, sebuah perusahaan multi level marketing di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data primer melalui wawancara, observasi serta pengujian. Hasil analisis menyatakan bahwa pengendalian internal PT X belum dilakukan secara optimal. Hasil evaluasi teknologi informasi modul penjualan perangkat lunak Pinnacle PT X juga menunjukkan bahwa dari segi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi belum dijalankan secara optimal. Direktur dan manajemen senior PT X sebagai tone at the top sebaiknya berkomitmen lebih untuk mengurangi potensi kecurangan/fraud maupun kolusi dalam perusahaan. Manajemen PT X harus mempertimbangkan memiliki rencana cadangan dan kontingensi terkait risiko bencana, dan juga sebaiknya mempertimbangkan membuat divisi internal audit, yang dapat membantu manajemen dalam memberikan keyakinan akan pelaksanaan pengendalian internal yang tepat.


Multi-level marketing companies are very dependent on the reliability of information technology used, because with this information technology, multi-level marketing distributors can rely on information relating to the development of their networks that have been built and maintained, and the commission income that will be received. Therefore, this study will evaluate the internal control of PT X as well as general dan application control evaluation on sales module of Pinnacle software at PT X, a multi-level marketing company in Indonesia. This research is conducted with primary data collection methods through interviews, observation and testing. The results of the analysis state that PT X's internal control has not been carried out optimally. The results of general and application control evaluation on sales module of the Pinnacle also show that it has not been implemented optimally. PT X's director and senior management as a tone at the top should be more committed to reducing the potential for fraud and collusion within the company. PT X’s management must consider having a backup and contingency plan related to disaster risk. PT X’s management also should consider creating an internal audit division, which can assist management in providing confidence in the implementation of appropriate internal controls.

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiputra Khomas
Abstrak :
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat berpengaruh pada persaingan antar manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang berujung pada dibutuhkannya standar persyaratan minimal yang semakin tinggi. Hal tersebut tentu saja memunculkan ide untuk memperoleh keuntungan yang tinggi tanpa melakukan pekerjaan. Inti dari ide ini adalah berfokus untuk mencari keuntungan dengan cara penggandaan uang yang menggunakan sistem perekrutan yang manipulatif, termasuk salah satunya adalah dengan sistem online atau yang biasa dikenal dengan praktik High-Yield Investment Program (HYIP). Praktik HYIP dapat dikatakan sebagai suatu skema terbesar dan terkejam yang pernah ada dalam sejarah manusia, dan ironisnya di Indonesia belum ada peraturan perundang-undangan yang secara tegas mengatur dan melarang praktik ini, karenanya Penulis mengangkat permasalahan ini untuk diteliti dengan menggunakan metode yuridis normatif dalam rangka memperoleh hasil yang valid dalam penelitian ini. Tesis ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan saran kepada pemerintah agar dapat mencegah atau setidaknya meminimalisir terjadinya praktik HYIP yang merugikan masyarakat salah satunya dengan cara melakukan penemuan hukum (rechtsvinding) terhadap peraturan perundang-undangan yang telah ada di Indonesia juga mengajak masyarakat untuk waspada terhadap praktik HYIP, serta memberikan himbauan kepada badan legislatif untuk segera mengundangkan peraturan yang melarang penyelenggaraan dan partisipasi dalam praktik HYIP tentu saja dalam rangka penegakan hukum di Indonesia.
The Vast Advancement of technology and information nowadays, influences the competitive spirit in human beings to fulfill their own needs, all in all, resulting in the raising of the minimum requirements. This triggers the idea of gaining high profits without doing any work or hard labor. The point is to focus on seeking profits with the use of multiplying money using manipulative recruitment system, which includes online system or as known as High-Yield Investment Program (HYIP). HYIP Practice can be said as the largest and cruelest schemes that ever exist in human history, and ironically in Indonesia there is no legislation that explicitly regulate and prohibit this practice, therefore Writer proposing this matter to be researched by using normative method in order to obtain valid results in this study. This thesis is made with the concern to give advices to the Indonesian Government, in order to prevent or at least to minimize the act of HYIP which is very harmful for the soceity, in one way, using a rechtsvinding to the existed regulations in Indonesia and to engage the society to be more aware of the practice of HYIP, as well as to appeal to the legislative to immediately invent regulations which forbid the act and participation in the practice of HYIP to enforce the law in Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>