Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Alfi Dinda Sasantie
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang suatu program komunikasi pemasaran yang mengonstruksi pesan kesehatan melalui narasi dalam bentuk web series untuk generasi milenial. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Naratif Paradigma TNP sebagai teori acuan. Selain itu, penelitian ini juga membahas tentang peran dari web series sebagai medium untuk memvisualisasikan sebuah narasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode multimodalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan web series, Tropicana Slim melakukan kontruksi pesan kesehatan yang disesuaikan dengan karakteristik dari generasi milenial. Terdapat pesanpesan yang disampaikan secara implisit untuk menciptakan keterikatan dengan generasi milenial. Selain itu, pemilihan web series sebagai medium juga sesuai karena karakteristik yang dimiliki oleh web series, yaitu kemampuan untuk menampilkan multimedia p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 12.0px Helvetica.
The focus of this study is the marketing communication program that constructs health messages through narrative on web series for millenial. This study uses Narrative Paradigm Theory NPT . In addition, this study also discusses about the role of web series as a medium for visualizing a narrative. This research is a qualitative research with multimodality method. The results show that by using web series, Tropicana Slim performs a health message construction that be adapted to the characteristics of millenial. There are messages implicitly conveyed to create enggangement to the millennial. In addition, the selection of web series as a medium is also appropriate because of the characteristics owned by web series, which is multimedia capabilities. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px font 12.0px Helvetica.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadila Daesya Tadiarus
Abstrak :
ABSTRACT
Pengembangan properti, khususnya mal, terus menjadikan mal-mal di BSD City semakin beragam. Keragaman mal ini disesuaikan dengan kebutuhan berbagai konsumen milenial juga. Namun, berbagai kebutuhan berdasarkan keragaman usia dan status sosial ekonomi dipengaruhi oleh motivasi dan intensitas kunjungan konsumen milenial ke semua mal di BSD. Ini membuat mal harus memiliki daya tarik untuk membawa konsumen milenial berkunjung. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis daya tarik mal di BSD dan pola kunjungan konsumen milenial yang dipengaruhi oleh daya tarik mal. Variabel penelitian ini meliputi karakteristik lokasi, konsep mal dan pengalaman masyarakat serta karakteristik konsumen milenial, motivasi untuk mengunjungi mal dan sumber informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik Mal yang berbeda di BSD City membuat masing-masing memiliki daya tarik yang berbeda. Perbedaan daya tarik dapat mempengaruhi pola kunjungan konsumen milenial terkait dengan faktor motivasi, status sosial ekonomi dan sumber informasi yang dimiliki oleh masing-masing konsumen.
ABSTRACT
Property development, especially malls, continues to make malls in BSD City increasingly diverse. The diversity of the mall is adapted to the needs of various millennial consumers as well. However, various needs based on age diversity and socioeconomic status are influenced by motivation and intensity of millennial consumers' visits to all malls in BSD. This makes the mall must have an attraction to bring millennial consumers to visit. This thesis aims to analyze the attractiveness of the mall in BSD and the pattern of millennial consumer visits that are influenced by the attractiveness of the mall. The variables of this study include location characteristics, mall concepts and community experience as well as millennial consumer characteristics, motivation to visit the mall and information sources. The method used in this research is descriptive analysis. The results showed that the different characteristics of Mal in BSD City made each have a different appeal. The difference in attractiveness can affect the pattern of millennial consumer visits related to motivational factors, socioeconomic status and sources of information possessed by each consumer.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinal Lafendry
Jakarta: Salemba Humanika, 2019
370.711 FER g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Maarif Instutute for Culture and Humanity, 2022
323.6 MIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Rajawali Pers, 2022
340.598 PEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Henidar Mulyara
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis Situasi: Generasi milenial dikenal dengan banyak stigma negatif. Namun, sebenarnya banyak karakteristik milenial yang dapat mempengaruhi kualitas negara dan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah kreativitas. Maka dari itu, penulis tertarik memproduksi web series mengenai proses kreativitas generasi tersebut untuk menggapai apa yang mereka inginkan, berfokus pada bidang wirausaha kuliner. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe: Manfaatnya untuk memberikan alternatif hiburan kepada khalayak yang ingin disasar serta memberi edukasi kepada generasi milenial akan pentingnya peranan mereka pada perkembangan ekonomi kreatif. Bertujuan memberikan inspirasi untuk percaya diri dan terus mengembangkan minat dan bakat. Prototipe yang Dikembangkan: Web series ini memiliki 10 episode dengan genre drama komedi berdurasi 3 - 7 menit. Bercerita mengenai anak muda bernama Caca, Sarah dan Dewi yang memiliki semangat tinggi untuk berjuang dalam mencapai apa yang mereka suka untuk kehidupan mereka yang lebih baik. Evaluasi: Evaluasi pretest menggunakan metode mini-theater dan focus group discussion FGD serta youtube analytics. Anggaran: Realisasi anggaran terhadap 3 episode prototipe web series ini sebesar Rp. 520.000. Untuk Rancangan Anggaran 10 episode sebesar Rp. 76.100.000 dan rencana pemasukan sebesar Rp. 124.950.000. Pendapatan yang didapat dengan total Rp. 48.850.000.
ABSTRACT
Situation Analysis: Millennial generations are known for many negative stigma. However, in fact many millennial rsquo s characteristics can affect the quality of the country and the nation of Indonesia. One of them is creativity. Therefore, the author is interested in producing web series about the creativity of these generation to achieve what they want, focusing on the field of culinary entrepreneurship. Benefits and Purpose of Prototype: DevelopmentIts benefits to provide an alternative entertainment to the audience who want to target and to educate millennials the importance of their role in the development of creative economy. Aims to inspire confidence and continue to develop interests and talents. Developed Prototype: This Web series has 10 episodes with a 3 7 minutes comedy skit genre. Tells the story of a young man named Caca, Sarah and Dewi who have a high spirit to struggle to achieve what they like for their better lives. Evaluation: The pretest evaluation uses mini theater and focus group discussion FGD also Youtube analytics methods. Budgeting: Budget realization of 3 episodes prototype web series is Rp 520,000. For a10 episode Budget Plan of Rp 76.100.000 and income plan of Rp 124,950,000. Revenue earned for a total of Rp 48.850.000.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hadin Muhjadi
Abstrak :
ABSTRAK
Meskipun merupakan paham kebangsaan yang bersifat tradisional, akan tetapi nasionalisme tetap perlu dipertahankan dan dikembangkan untuk ketahanan dan kemajuan bangsa Indonesia. Perkembangan generasi telah membawa perubahan pemikiran dan perilaku bagi setiap generasi. Demikian halnya dengan generasi milenial sebagai generasi yang akrab dengan teknologi informasi. Meskipun demikian, pemikiran nasionalisme generasi milenial fondasinya tetap sama. Kelebihan yang dimilikinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan percepatan pencapaian tujuan nasional yaitu masyarakat yang sejahtera.
Jakarta : Lembaga Pengkajian MPR RI , 2019
342 JKTN 013 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), 2019
297.351 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Gita Viakarina
Abstrak :
Selama beberapa tahun terakhir, Generasi Milenial atau Generasi Y selalu menjadi topik hangat untuk diteliti dan diperbincangkan karena karakteristiknya yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Salah satunya adalah kebiasaan generasi milenial dalam berpindah-pindah perusahaan yang menciptakan munculnya fenomena job-hopping yang kerap bertentangan dengan konsep loyalitas karyawan yang dipegang teguh oleh generasi-generasi sebelumnya. Fenomena job-hopping yang sering dilakukan oleh karyawan milenial ini menimbulkan persepsi buruk seperti kaum pekerja milenial yang melakukan job-hopping tidak setia atau tidak berkomitmen pada tempat bekerja mereka, hanya karena persepsi yang ada menegenai tujuan mereka melakukan job-hopping yaitu untuk mendapatkan gaji yang lebih besar atau alasan yang berkaitan dengan finansial mereka. Namun kenyataannya banyak generasi milenial yang menentang akan stereotip ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara langsung perspektif milenial akan fenomena job-hopping dan sejauh mana konsep loyalitas yang mereka terapkan saat bekerja. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tematik analisis. Data penelitian dikumpul dari 14 narasumber dengan pengumpulan data menggunakan in-depth interview. Hasil temuan yang didapat pada penelitian ini menentang persepsi umum mengenai makna kaum milenial melakukan job-hopping, bukan hanya untuk mendapatkan gaji yang lebih besar tetapi mereka lebih menginginkan personal development saat bekerja, lingkungan kerja yang nyaman dan career path yang jelas. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa stereotip “disloyal” terhadap generasi milenial masih terjadi di lingkungan kerja maupun keluarga dan bahkan sudah dianggap lumrah bagi milenial sendiri. Konsep loyalitas yang sebelumnya terus diterapkan oleh generasi yang lebih tua, kini sudah tidak diterapkan lagi karena milenial melihat loyalitas sebagai komitmen dan tanggung jawab pada pekerjaan bukan pada perusahaan. ......Over the past few years, Millennial Generation or Generation Y has always been a hot topic to be researched and discussed because of its different characteristics from previous generations. One of them is the habit of the millennial generation in moving companies which creates the emergence of the job-hopping phenomenon and often contradicts to the concept of employee loyalty that was firmly held by previous generations. The job-hopping phenomenon itself is often carried out by millennial employees and most of the times creates a bad perception, such as millennial workers being disloyal or not committed to their workplace, only because of the perception that their goal of doing job-hopping is to get a higher salary or other reasons related to their finances. But the reality is that many millennials are against this stereotype. The purpose of this study is to directly explore the millennial perspective on the job-hopping phenomenon and the extent to which the concept of loyalty is applied at work. This research uses qualitative research methods with thematic analysis. Research data were collected from 14 sources using in-depth interviews. The findings in this study challenged the general perception of what it means for millennials to do job-hopping, not only to get a bigger salary but they prefer personal development at work, a comfortable work environment and a clear career path. In addition, the results of the study also show that the stereotype of "disloyal" to the millennial generation still occurs in the work and family environment and is even considered normal for millennials themselves. The concept of loyalty, which previously continued to be applied by the older generations, is no longer applied to millennials because they see loyalty as a commitment and responsibility to work, not to the company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>