Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Endah Khumalasari
Abstrak :
ABSTRAK
Menandai era baru penyelenggaraaan perkeretaapian di Indonesia dari sistem yang semula bersifat monopolistik menuju multioperator dengan memberikan peningkatan peran pemerintah daerah dan swasta dalam penyelenggaraan perkeretaapian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah dalam penyelenggaraan perkeretaapian harus dipisahkan antara fungsi regulator dan operasional. Sehingga diperlukan pendelegasian fungsi operasional pada suatu lembaga yang bertindak sebagai manajer infrastruktur untuk memastikan perlakuan yang adil dan tidak diskriminatif terhadap semua bentuk usaha perkeretaapian serta dapat menjalankan, mengatur penyelenggaraan prasarana dan sarana dengan prinsip-prinsip komersial. Pengembangan perkeretaapian di Indonesia dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis regional karena setiap wilayah memiliki layanan perkeretaapian dengan pangsa pasar yang berbeda-beda.
ABSTRACT
Marking a new era operation railways in Indonesia from the former monopolistic system towards multioperator by increasing the role of local government and private sector in railway operation. The results of the study showed that the role of government should be separated between regulatory and operational functions. It necessary to delegate operational functions to other agency acting as an infrastructure manager in order to ensure fair competition between railway undertakings, to guarantee full transparency, non discriminatory access and supply of services. Also running a rail bussiness and facilities for commercial purposes. Railway development in Indonesia can be done through a regional because each region has a rail service with a different market share.
2017
T48098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghama Adi Tama
Abstrak :
ABSTRAK
Sektor manufaktur merupakan sektor yang memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun, tingginya kredit bermasalah pada sektor ini menjadi permasalahan yang serius sehingga pihak perbankan harus sangat berhati-hati dalam menyalurkan dananya. Salah satu metode yang digunakan untuk memprediksi tingkat profitabilias perusahaan adalah dengan menggunakan metode statistik yang berbasis rasio keuangan. Kekurangan yang dimiliki dari metode ini adalah tidak dipertimbangkannya faktor-faktor non-keuangan sehingga hasil prediksi sepenuhnya menggunakan asumsi bahwa pola keuangan perusahaan di masa lalu dapat digunakan untuk memprediksi tingkat profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Maka dari itu pada penelitian ini, peneliti merancang model pengambilan keputusan yaitu metode Delphi dan Analytical Hierarchy Process untuk menilai performa perusahaan manufaktur. Kelebihan dari metode ini adalah mampu mempertimbangkan kriteria-kriteria kualitatif dan kuantitatif dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang berkonstribusi besar terhadap performa jangka pendek dan jangka panjang perusahaan adalah Debt to Equity Ratio, Brand Image, dan Competition Intensity
ABSTRACT
Manufacturing sector is a sector that give a major contribution on the growth of Gross Domestic Product (GDP) in Indonesia. However, the increasing of Non Performing Loan (NPL) Ratio of this sector become a serious problem that make financial institution have to be careful when investing in this sector. Method that commonly used for predict the profitability of company is statistical method based on financial ratio. The weakness of this methodology is there is no consideration of non-financial factor that effect company?s profitablity. So, the result from this method really depend on the assumption that the financial statement pattern can be used to predict company?s profitability in the future. Therefore in this study, researcher use Delphi and Analytical Hierarchy Process to designed a decision making model for predicting company?s long term profitability. The advantage of this method is this method can consider qualitative and quantitative criteria for making a decision. Research result show that Debt to Equity Ratio, Brand Image, and Competition Intensity have a major contribution on the short-term and long-term profitability of a company.
2016
S63318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Darmawan
Abstrak :
ABSTRAK Pemeliharaan alat yang efektif dibutuhkan perencanaan yang baik, karena perencanaan yang baik memastikan semua sumberdaya tersedia pada saat yang tepat, dan meminimalkan waktu tunggu antara dua kegiatan pemeliharaan. Akan tetapi hingga saat ini masih banyak organisasi yang belum secara efektif melakukan perencanaan pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen kapabilitas perencanaan pemeliharaan. Analis masingmasing elemen kapabilitas menunjukkan bahwa fungsi tersebut mempunyai dimensi strategik dan taktikal, mempunyai tingkat kepentingan yang berbedabeda, dan melibatkan banyak pihak sebagai pelaksana dan penanggung jawab. Selain itu di penelitian ini juga disusun standar kuesioner untuk mengukur kematangan terhadap praktek-praktek yang telah dilakukan oleh fungsi perencanaan pemeliharaan pada suatu organisasi. Akhirnya, penelitian ini dapat diterapkan pada kegiatan perencanaan pemeliharaan untuk berbagai jenis industri, dan nilai pengukuran kematangan yang diperoleh dapat dipergunakan sebagai dasar untuk perbaikan berkelanjutan.
ABSTRACT Maintenance planning is mandatory for an effective maintenance for physical, since its contributing to manage the availability of respective resouce during maintenance activity, and also good planning will minimize idle time between activities. However organization is not realize the important of maintenance planning. Objective of this reasearch is to develop the capability element of maintenance planning process. According to research output, maintenance planning consist of multi dimension aspect, ie. Strategic and tactical planning, muliple actor for responsible and acknowlegde, and also different weighting factor for each capability element. Beside that, practical mechanism (questioner) to measure maturity level of maintenance planning process also provided. Finally, this research is widely applicable in various industries to asses the maturity level of maintenance planning process as well determined its follow up action to improve the planning capabilities.
2016
T45114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karamoy, Arindra Khrisna
Abstrak :
Kelompok fundamentalis agama memiliki ideologi. Ideologi ini akan disebarkan dengan berbagai cara dengan tujuan agar khalayak sasaran tertarik akan ideologi tersebut dan tertarik bergabung atau paling tidak bersimpati pada mereka. Studi ini berpendapat bahwa kelompok-kelompok garis keras sekarang ini melakukan penyebaran ideologinya tidak melulu mengandalkan media atau dakwah tatap muka saja tapi semakin maju dalam berkampanye yaitu dengan menggunakan prinsipprinsip pemasaran. Pemasaran yang memasarkan gagasan disebut dengan pemasaran sosial. Dalam kajian ini, peneliti melihat bahwa kelompok-kelompok agama fundamentalis pun melakukan prinsip-prinsip pemasaran dalam memasarkan produk gagasannya. Penelitian ini menggunakan metode Delphi yang pada akhirnya menghasilkan konsensus bahwa kelompok fundamentalis agama menggunakan prinsip pemasaran sosial.
The fundamentalist religious groups must have an ideology. It will be disseminated to the target audience in so many ways. These groups expect that target audience will join their movement or at least will be their supporters. This study argues that Islam fundamentalist groups do not disseminate their ideology solely rely on their owned media or face-to-face ?dakwah?. The strategy is more advanced, by using the principles of marketing. Social marketing is the methods to "sell" an idea to change the behaviour. This study uses Delphi method which generate the consensus that Islam fundamentalist groups do apply social marketing principles.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Siregar, Andi Harapan
Abstrak :
Bukti empiris di lapangan menunjukkan bahwa kondisi teknis komponen arsitektur sangat berpengaruh pada kinerja bangunan rumah susun sederhana sewa. Terdapat 4 komponen arsitektur yang mempengaruhi kinerja teknis bangunan, yaitu: atap, dinding, lantai, dan utilitas. Kondisi teknis komponen bangunan ini dipengaruhi oleh: kualitas material, desain, kualitas pengerjaan, kondisi lingkungan luar serta perilaku penggunaan, dan perawatan. Tulisan ini dimaksudkan untuk menyampaikan berbagai aspek yang dipertimbangkan dalam penjaminan kinerja teknis komponen arsitektur bangunan rumah susun sederhana sewa, agar target umur bangunan 50 tahun yang ditetapkan pemerintah dapat dicapai. Aspek-aspek penjaminan kinerja teknis komponen arsitektur dikembangkan melalui skenario perancangan umur teknis setiap komponen arsitektur pada bangunan rumah susun sederhana sewa untuk menemukenali aspek-aspek sensitif yang mempengaruhi umur teknis tiap komponen arsitektur dan besaran pengaruhnya kepada umur teknis bangunan. Dalam penulisan ini diterapkan: 1) pendekatan studi pustaka terkait berbagai riset terdahulu yang kemudian dilakukan survei lapangan, 2) wawancara terhadap pengelola dan penghuni Rusunawa dan 3) dilakukan metode Delphi. Metode Delphi digunakan untuk menjaring berbagai pengetahuan para ahli dalam kinerja bangunan Rusunawa yang dipengaruhi oleh komponen arsitektur. Tiga aspek utama yang mempengaruhi kinerja teknis komponen arsitektur, yaitu: 1) kualitas material, 2) kualitas pengerjaan, dan 3) kualitas perawatan. Dengan menentukan umur teknis komponen arsitektur, pihak manajemen operasional bangunan dari Rusunawa dapat merencanakan tindakan yang dilakukan sepanjang umur teknis bangunan 50 tahun.
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
728 JUPKIM 15:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andry Rezky
Abstrak :
Proyek Konstruksi Mega (MCP) menghadapi banyak tantangan seperti berurusan dengan pekerjaan yang rumit, kapasitas besar, melibatkan banyak pihak, menanggung risiko tinggi, dan menarik perhatian publik. Proyek Engineering-Procurement-Construction (EPC) sebagai salah satu MCP memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi karena kontraktor bertanggung jawab atas desain, pengadaan, serta konstruksi. Proyek-proyek MCP memiliki nilai kontrak yang substansial lebih dari 1 Triliun Rupiah, namun, kontraktor sering mengalami pemborosan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor pemborosan biaya dominan dalam proyek mega EPC dan solusi terbaik di masa depan untuk menghadapi faktor-faktor tersebut. Dua puluh faktor pemborosan biaya diidentifikasi dengan literature review sistematis dari lima jurnal manajemen proyek terbaik dalam lima tahun terakhir (2012-2017) diikuti dengan penggunaan metode Delphi untuk mendapatkan faktor-faktor pemborosan biaya dominan. Lima faktor pemborosan biaya paling dominan hasil metode Delphi yaitu (1) kesalahan perhitungan dalam proses tender; (2) integrasi sub sistem; (3) korupsi dalam proses tender; (4) korupsi di proyek yang sedang berlangsung; dan (5) keterlambatan proyek. Tingkat konsensus yang dicapai berdasarkan skala Likert adalah 0.75 dan kalkulasi (Schmidt, 1997)adalah 0.78. dengan interpretasi kesepakatan tinggi. Wawancara dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor pemborosan biaya dan mengembangkan solusi praktik terbaik. Hasil dari wawancara di dua MCP adalah terjadinya kesalahan perhitungan dokumen tender dan keterlambatan proyek. Beberapa solusi dapat dilakukan untuk menyelesaikan faktor pemborosan biaya yang terjadi di MCP. ...... The Mega Construction Projects (MCP) face numerous challenges such as dealing with intricate work and large capacity, involving multiple parties, bearing high risk, and drawing public concern. The Engineering-Procurement-Construction (EPC) projects as one of the MCPs have a high degree of complexity because the contractors are responsible for the design, the procurement, as well as the construction. The MCP projects have a substantial contract value of over 1 Trillion Rupiah, however, contractors often experience costs overrun. The objective of this research is to identify the dominant cost overrun factors in EPC Mega Project and the future best practice to deal with the factors. Twenty costs overrun factors are identified from a systematic literature review of five best project management journals in the last five years (2012-2017) followed by utilizing the Delphi method to reveal the dominant factors. The results of this study are five dominant cost factors (1) miscalculation in the tender process; (2) subsystem integration; (3) corruption in the tender process; (4) corruption in ongoing projects; and (5) project delay. The consensus degree from Likert questioner is 0.75 and Schmidt (1997)calculation is 0.78 with high agreement interpretation. Interviews were conducted to investigate cost-wasting factors example and solution in MCP project. Interview result in two MCPs are the occurrence of miscalculations of tender documents and project delays. Some solutions can be done to solve cost-wasting factors that occur in MCP.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Yunadiesti
Abstrak :
Syarat penting untuk menuntun kepada keberhasilan suatu proyek adalah pengendalian yang menyeluruh terhadap faktor-faktor waktu, biaya dan mutu. Pada umumnya proses pengendalian dalam setiap kegiatan konstruksi terdiri dari fungsi dari tiga langkah pokok, yaitu : (1) pengukuran, yang merupakan penetapkan standar kinerja; (2) evaluasi, pengukuran kinerja terhadap standar; dan (3) tindakan koreksi, yakni upaya pembetulan apabila terjadi penyimpangan terhadap standar yang diberlakukan. Pengendalian biaya proyek bertujuan untuk meningkatkan kiner a biaya proyek sehingga biaya aktual lebih kecil atau sama dengan biaya rencana. Pengendalian biaya proyek ini termasuk diantaranya adalah pengendalian biaya subkontraktor. Pengendalian terhadap penyimpangan biaya (cost overrun) pada pengelolaan subkontraktor dapat dilakukan dengan penerapan langkah-langkah tindakan koreksi yang sesuai sehingga tindakan koreksi efektif dan efisien dalam mengatasi penyimpangan biaya yang terjadi. Rekomendasi tindakaa koreksi pengendalian biaya subkontraktor telah diidentifikasi dari penelusuran dampak dan penyebab penyimpangannya pada penelitian sebelumnya. Rekomendasi tindakan koreksi ini masih memerlukan langkah-langkah tindakan koreksi yang jelas. Dengan bantuan Metode Delphi maka penelitian ini akan mengidentiftkasi langkahlangkah rekomendasi tindakan koreksi tersebut dengan menghimpun langkah-langkah tindakan koreksi yang berbeda-beda dari setiap pakar untuk selanjutnya dilakukan analisis dan pengambilan rekomendasi langkah-langkah yang memiliki frekuensi penerapan tertinggi dan cocok dengan tindakan koreksinya. Hasil penelitian ini aka; digunakan untuk melengkapi Software Corrective Action dan Neural Network yang dapat memudahkan pengambilan keputusan dalam pengendalian biaya proyek.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ramadhan
Abstrak :
Kerusakan jembatan merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di Indonesia yang dapat disebabkan oleh berbagai macam hal terutama oleh kurangnya perawatan dan pemeliharaan pada jembatan (Kamilah, 2019). Dengan adanya kerusakaan jembatan tersebut mengakibatkan terhambatnya hubungan antar daerah dan dapat pula menjadi penyebab terjadinya kecelakaan mengingat jembatan merupakan salah satu bagian penting dari suatu sistem jaringan jalan. Disisi lain, kegiatan proses pelaporan mengenai data teknis dan kondisi jembatan di lapangan dengan menggunakan aplikasi INVI-J masih adanya perbedaan mengenai penilaian kondisi jembatan di database INVI-J dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Proses tersebut mengakibatkan menghambat proses perencanaan dan pemrograman jembatan nasional. Maka dari itu perlu dilakukan pengembangan standar operasional prosedur pemeriksaan jembatan berbasis Aplikasi INVI-J menggunakan strategi penelitian berupa data primer dan sekunder dari arsip, kuesioner, dan wawancara pakar serta diolah dengan metode delphi dan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dokumen prosedur operasional hingga memperoleh standar kompetensi inspektur, alat dan bahan yang dibawa hingga stakeholder yang berperan di setiap aktivitas tahapan proses pemeriksaan jembatan berbasis Aplikasi INVI-J di Kementerian PUPR. ...... Bridge damage is one of the problems that often occurs in Indonesia which can be caused by various things, especially by the lack of maintenance and maintenance on the bridge (Kamilah, 2019). With the damage to the bridge, it has hampered relations between regions and can also be a cause of accidents, considering that the bridge is an important part of a road network system. On the other hand, the reporting process activities regarding the technical data and condition of bridges in the field using INVI-J there are still differences regarding the assessment of bridge conditions in database INVI-J among the actual bridge condition on the site. This process has hampered the national bridge planning and programming process. Therefore, it is necessary to develop Standard Operating Procedures (SOP) of bridge inspection with INVI-J using a research strategy in the form of primary and secondary data from archives, questionnaires, and expert interview and processed by the delphi method and qualitative analysis. The results of this study aim to develop standard procedure documents to obtain competency for inspectors, tools and materials and stakeholders who play a role in every activity stage of bridge inspection process with INVI-J at Ministry of Public Works and Housing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>