Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermito Gidion
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan interaksi pengasuh dengan anak dalam kegiatan menggosok gigi melalui program Mediated Learning Experience(MLE).Program Mediated Learning Experience(MLE) menitikberatkan pada pengalaman belajar melalui mediasi dan proses komunikasi secara aktif antara pengasuh dengan anak untuk membangun interaksi. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental one grouppre-test dan post-testdesign. Jumlah partisipan pada penelitian ini sebanyak empatorang dengan kriteria penelitian adalah pengasuh anak yang memiliki anak asuh usia 3-4 tahun, tinggal di wilayah Jabodetabek. Interaksi pengasuh dengan anak diukur menggunakan analisis statistik non parametrik Wilcoxon Signed-Ranks Test. Perbandingan hasil pre-testmenunjukkan (M=1.50; SD=1.00) dan post-test(M=10.50; SD=10.00) Menunjukkan skor yang signifikan yaitu Z = -2.000, dan P-value (Asymp. Sig 2 Tailed)sebesar 0,046, nilai ini kurang dari angka batas kritis penelitian sebesar 0.05. Artinya terdapat peningkatan yang signifikanpada interaksi pengasuh anak dalam kegiatan menggosok gigi setelah diberikan intervensi dengan menggunakan program Mediated Learning Experience(MLE). ......This study aims to increase interaction between caregiver with children in brushing their teeth through the Mediated Learning Experience (MLE) program. The Mediated Learning Experience (MLE) program which focuses on learning experiences through mediation and active communication processes between caregivers and children to build interactions. This study used a quasi-experimental method one group pre-test and post-test design, with fourpartisipants. The criterion of partisipants are caregivers having children aged 3-4 years old, and lives in Jabodetabek. Caregiver interaction with children were measured using the non-parametric statistical analysis test Wilcoxon Signed-Ranks Test. . The comparison of the results of the pre-test shows (M = 1.50; SD = 1.00) and the post-test (M = 10.50; SD = 10.00) shows a significant score, namely Z = -2,000, and the P-value (Asymp. Sig 2 Tailed) of 0.046, This score is less than critical research limit value of 0.05 It meansthat there is a significant increase in the caregiver’s interactions in brushing their teeth after being given the intervention using the Mediated Learning Experience (MLE) program.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betti Astriani
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas teknik Mediated Learning Experience (MLE) dalam meningkatkan kualitas interaksi pengasuh dengan anak usia 24 - 36 bulan saat kegiatan berpakaian melalui pelatihan yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pretest and post-test design. Peneliti melakukan dua kali pengambilan data terhadap subjek (pengasuh anak) pada saat sebelum pelatihan dan setelah pelatihan dengan metode observasi. Pelatihan yang dilakukan menggunakan beberapa metode yaitu ceramah, diskusi, brainstorming, dan roleplay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik MLE efektif meningkatkan kualitas interaksi pengasuh dengan anak usia 24 ? 36 bulan saat kegiatan berpakaian. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed-Ranks Test menunjukkan perbedaan yang signifikan dari skor hasil pretest dan post-test sebesar p = 0,039 (p<0,05).
Abstract
The objective of the research is to observe effectiveness of the Mediated Learning Experience (MLE) technique in increasing interaction the caregiver with children aged 24-36 months during dressed activity. The study employed pre-test and posttest design. The data on the subject (i.e. caregiver) was taken twice, i.e. before and after training by observation method. Training was conducted through several methods comprising lecture, discussion, brainstorming and role play. The findings indicated that MLE technique was effective in increasing quality of interaction between caregiver and children aged 24 - 36 months during dressed activity. Statistical Wilcoxon Signed-Ranks Test showed significant difference from the pre-test and post-test scores by the value of p = 0,039 (p<0,05).
2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Tiatri
Abstrak :
Penelitian ini bertolak dari adanya kesenjangan antara tujuan pendidikan dengan kenyataan dalam pendidikan dasar di Indonesia, yaitu kurangnya penguasaan materi pelajaran dasar. Pentingnya penguasaan materi pelajaran khususnya Matematika dan Bahasa Indonesia membuat pengkajian terhadap faktor-faktor yang berperan terhadap prestasi belajar menjadi perlu. Dua faktor yang diteliti adalah faklor corak interaksi gum- siswa dan motivasi berprestasi. Secara teoritis, kedua hal tersebut berperan terhadap prestasi belajar. Dalam penelitian ini dikaji peran corak interaksi guru-siswa yang dipandang dari sudut penerapan prinsip Mediared Learning Experience (MLE) oleh guru terhadap prestasi belajar siswa, peran motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar, dan kaitan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa Sampel penelitian adalah para siswa kelas lima di enam Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grogol Petamburan sebanyak SO siswa, yang ditetapkan melalui teknik accidental sampling. Pengarnbilan data dilakukan melalui skala yang disusun sendiri oleh peneliti. Data yang diperoleh diolah dengan program komputer SPSS,menggunakan analisis regresi dan korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip MLE oleh guru tidak berperan signifikan terhadap prestasi belajar. Namun, dalam hal ini perlu dicatat bahwa penelitian ini mengukur pcnerapan MLE yang dilakukan secara alami, bukan mengukur hasil suatu intervensi yang terstruktur, intensif dan bertarget. Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi berperan terhadap prestasi belajar, khususnya Matematika. Penerapan prinsip MLE oleh guru dan motivasi berprestasi pun ditemukan memiliki korelasi yang cukup kuat Di lain pihak, ditemukan hasil bahwa penerapan prinsip MLE dan motivasi berprestasi secara bersama-sama tidak memiliki peran yang signifikan terhadap prestasi belajar. Walau tidak ditemukan peran yang signifikan dan penerapan prinsip MLE oleh guru terhadap prestasi belajar, ditemukan hubungan yang signifikan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa Motivasi berprestasi ini pada gilirannya berperan terhadap prestasi belajar. Karena itulah penelitl tetap menyarankan agar prinsip-prinsip MLE tetap dikaji dan dikuasai oleh para guru, digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan kognitif para siswa, dan sebagai cara mempengaruhi motivasi berprestasi siswa. Saran untuk penelitian selanjutnya, agar dilakukan pengkajian terhadap peran penerapan prinsip MLE, dengan MLE yang dilaksanakan melalui intervensi yang terstruktur, intensif, bertargct. Disarankan juga agar menggunakan metode kualitatif, dan pengkajian peran penerapan prinsip MLE terhadap variabel tujuan pendidikan lainnya.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Tiatri
Abstrak :
Penelitian ini bertolak dari adanya kesenjangan antara tujuan pendidikan dengan kenyataan dalam pendidikan dasar di Indonesia, yaitu kurangnya penguasaan materi pelajaran dasar. Pentingnya penguasaan materi pelajaran khususnya Matematika dan Bahasa Indonesia membuat pengkajian terhadap faktor-faktor yang berperan terhadap prestasi belajar menjadi perlu. Dua faktor yang diteliti adalah faktor corak interaksi gurusiswa dan motivasi berprestasi. Secara teoritis, kedua hal tersebut berperan terhadap prestasi belajar. Dalam penelitian ini dikaji peran corak interaksi guru-siswa yang dipandang dari sudut penerapan prinsip Mediated Learning Experience (MLE) oleh guru terhadap prestasi belajar siswa, peran motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar, dan kaitan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa. Sampel penelitian adalah para siswa kelas lima di enam Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grogol Petamburan sebanyak 50 siswa, yang ditetapkan melalui teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan melalui skala yang disusun sendiri oleh peneliti. Data yang diperoleh diolah dengan program komputer SPSS, menggunakan analisis regresi dan korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip MLE oleh guru tidak berperan signifikan terhadap prestasi belajar. Namun, dalam hal ini perlu dicatat bahwa penelitian ini mengukur penerapan MLE yang dilakukan secara alami, bukan mengukur hasil suatu intervensi yang terstruktur, intensif dan bertarget. Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi berperan terhadap prestasi belajar, khususnya Matematika. Penerapan prinsip MLE oleh guru dan motivasi berprestasi pun ditemukan memiliki korelasi yang cukup kuat. Di lain pihak, ditemukan hasil bahwa penerapan prinsip MLE dan motivasi berprestasi secara bersama-sama tidak memiliki peran yang signifikan terhadap prestasi belajar. Walau tidak ditemukan peran yang signifikan dari penerapan prinsip MLE oleh guru terhadap prestasi belajar, ditemukan hubungan yang signifikan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa. Motivasi berprestasi ini pada gilirannya berperan terhadap prestasi belajar. Karena itulah peneliti tetap menyarankan agar prinsip-prinsip MLE tetap dikaji dan dikuasai oleh para guru, digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan kognitif para siswa, dan sebagai cara mempengaruhi motivasi berprestasi siswa. Saran untuk penelitian selanjutnya, agar dilakukan pengkajian terhadap peran penerapan prinsip MLE, dengan MLE yang dilaksanakan melalui intervensi yang terstruktur, intensif, bertarget. Disarankan juga agar menggunakan metode kualitatif, dan pengkajian peran penerapan prinsip MLE terhadap variabel tujuan pendidikan lainnya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T37947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Intan Budi Permatahati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Mediated Learning Experience (MLE) untuk meningkatkan kualitas interaksi ibu dan anak usia 3 hingga 4 tahun pada keluarga miskin. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental, one group pre-test and post-test design. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini ialah pelatihan yang dilakukan selama 5 hari. Penelitian dilakukan di daerah Kranggan, Bekasi dengan subjek penelitian ibu dengan kondisi keluarga miskin yang memiliki anak usia 3-4 tahun, berjumlah 8 orang. Data observasi diperoleh melalui total skor alat ukur MLERS pada pre-test, post-test 1 dan follow up yang juga direkam dalam bentuk video. Selanjutnya, untuk memperkaya hasil penelitian, dilakukan wawancara pada seluruh subjek. Hasil uji beda Wilcoxon signed-rank test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada kualitas interaksi ibu dan anak usia 3 - 4 tahun pada keluarga miskin. Selanjutnya, hasil follow up menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat perubahan kualitas interaksi yang signifikan pada ibu dan anak usia 3 - 4 tahun pada keluarga miskin. Hasil lebih terinci didiskusikan.
This study aims to determine the application of the Mediated Learning Experience (MLE) method to improve the quality of interactions between mothers and children aged 3 to 4 years in poor families. The design of this study was quasi-experimental, one group pre-test and post-test design. Interventions in this study by conducting training for 5 days. The study was conducted in the Kranggan area, Bekasi with 8 subjects with poor family conditions that have children aged 3-4 years. Observation data were obtained through the total score of the MLERS gauge in the pre-test, post-test 1 and follow-up tests which were also recorded with video cameras. Furthermore, to enrich the results of the study, interviews were conducted on all subjects. The results of the different Wilcoxon signed-rank test showed that there were significant differences (p <0.05), which meant there were significant differences in the quality of interactions between mothers and children aged 3-4 years in poor families. Furthermore, the follow-up test results showed no significant differences (p> 0.05), which meant that there were no significant changes in the quality of interactions between mothers and children aged 3-4 years in poor families. More detailed results are discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library