Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
Nanda Damarayu
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari motivasi ekstrinsik yang terdiri dari 5(lima) dimensi, yaitu remunerasi, kualitas kehidupan kerja, kerjasama tim, promosi dan supervisi terhadap kepuasan kerja pegawai serta pengaruh kepuasan kerja terhadap kepuasan hidup. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan dimensi waktu penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 170 responden yang merupakan pegawai negeri sipil dan calon pegawai negeri sipil yang bekerja di Mahkamah Agung RI. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik terhadap kepuasan kerja dan terdapat juga pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan kepuasan hidup para pegawai Lembaga Tinggi Negara XYZ.
......
This study have a purpose to see the effect from extrinsic motivation that consisting of 5 (five) dimension, such as remuneration, quality of work life, teamwork, promotion and supervision to employee job satisfaction and the effect of job satisfaction to life satisfaction. The method used in this study is quantitative with time dimension cross sectional.This study, did to 170 respondent who work as civil servant and candidates of civil servant in Mahkamah Agung of Indonesian Republic. The result of this study, there is a significant effect among extrinsic motivation and job satisfaction and there is a significant effect among job satisfaction to life satusfaction the employee of High State Institution XYZ.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64702
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Metha Bhalkis Irianti
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi diri terhadap proses penuaan dan persepsi terhadap kepuasan hidup pada individu lanjut usia di Depok. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur Attitudes Toward Own Aging (ATOA) yang dikembangkan oleh Liang dan Bollen (1983) berdasarkan lima item dari Philadephia Geriatric Center Morale Scale (Lawton, 1975) untuk mengukur persepsi diri terhadap proses penuaan dan Life Satisfaction Index A dari Indriani (2012) digunakan untuk mengukur persepsi terhadap kepuasan hidup. Penelitian ini melibatkan 100 partisipan lanjut usia terdiri dari 51 orang laki-laki (51%) dan 49 orang perempuan (49%). Berdasarkan pengolahan data menggunakan teknik statistik Pearson Product Moment, ditemukan bahwa persepsi diri terhadap penuaan berkorelasi positif dan signifikan dengan kepuasan hidup (r = 0.594; n=100; p < 0.01, one-tailed). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi diri terhadap penuaan berhubungan secara positif dan signifikan dengan kepuasan hidup. Artinya, semakin positif persepsi diri terhadap penuaan maka semakin tinggi pula kepuasan hidup pada individu lanjut usia.
......The objective of the present study is to investigate the correlation between self-perception of aging process and perception of life satisfaction on Elders in Depok. Self-perception of aging process is measured with the Attitude Toward Own Aging (ATOA) (Liang & Bollen, 1983) based on 5-item of Philadelphia Geriatric Center Morale Scale (Lawton, 1975) and Perception of Life Satisfaction is measured with Life Satisfaction Index A (Indriani, 2012). 100 older adults which consists of 51 (51%) male older adults and 49 (49%) female older adults are participated in this study. The result of this study shows that self-perception of aging is significantly correlated with life satisfaction of the older adults. This result means that the older adults who have positive self-perception of aging will have higher life satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62943
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Asiah Cantika
Abstrak :
Kepuasan hidup karyawan Generasi Y merupakan hal yang penting untuk dijaga karena banyaknya jumlah karyawan Generasi Y di angkatan kerja Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara work-life balance dengan kepuasan hidup pada karyawan Generasi Y. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat ukur Satisfaction with Life Scale untuk mengukur kepuasan hidup, dan Work / Non Work Scale untuk mengukur work-life balance. . Penelitian ini dilakukan pada 109 karyawan Generasi Y yang saat ini bekerja minimal enam bulan di perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan hidup karyawan Generasi Y akan meningkat jika dua dimensi work-life balance, peningkatan kehidupan pribadi kerja dan peningkatan kehidupan pribadi peningkatan pekerjaan meningkat. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa kepuasan hidup pada karyawan Generasi Y tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan dua dimensi work-life balance, gangguan kerja dengan kehidupan pribadi dan gangguan kehidupan pribadi dengan pekerjaan.
...... The life satisfaction of Generation Y employees is an important thing to maintain because of the large number of Generation Y employees in the Indonesian workforce. This study aims to see the relationship between work-life balance and life satisfaction in Generation Y employees. This research is a quantitative study that uses the Satisfaction with Life Scale measurement tool to measure life satisfaction, and the Work / Non Work Scale to measure work-life balance. . This research was conducted on 109 Generation Y employees who currently work for at least six months at the company. The results of this study indicate that the life satisfaction of Generation Y employees will increase if the two dimensions of work-life balance, an increase in personal work life and an increase in personal life increase in work. The results of this study also found that life satisfaction among Generation Y employees did not have a significant relationship with the two dimensions of work-life balance, disruption of work with personal life and disruption of personal life with work.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdel Muhammad Syah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari sports participation terhadap life satisfaction serta mengetahui apakah leisure satisfaction dapat berperan sebagai mediator dalam pengaruh tersebut. Partisipan penelitian berjumlah 91 orang dewasa muda usia 18—26 tahun (M=21.8, SD=1.44). Penelitian ini menggunakan analisis simple mediation untuk mengetahui apakah pengaruh sports participation terhadap life satisfaction dapat dimediasi oleh leisure satisfaction. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengaruh sports participation terhadap life satisfaction tidak dimediasi oleh leisure satisfaction. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan bagi dewasa muda untuk mengisi kegiatan waktu luang mereka dengan berolahraga.
......This study aims to prove the effect of sports participation on life satisfaction and determine whether leisure satisfaction can act as a mediator. The study participants were 91 young adults aged 18-26 years (M=21.8, SD=1.44). This study used regression analysis to determine whether sports participation has an influence on life satisfaction. Mediation analysis was also conducted to determine whether leisure satisfaction can mediate the effect of sports participation on life satisfaction. The results of this study show that sports participation has a positive influence on life satisfaction. Meanwhile, leisure satisfaction does not act as a mediator in the influence that occurs. This study is expected to serve as a basis for consideration for young adults to fill their leisure time activities with exercise.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kania Meitha Nareswari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial dari kepuasan hidup penduduk DKI Jakarta. Data penelitian diambil melalui survei online pada penduduk Jakarta yang berusia di atas 18 tahun ( N=748). Pengukuran variabel kepuasan hidup dilakukan dengan menggunakan Satisfaction With Life Scale (SWLS) dan untuk variabel kondisi geografi didapatkan dari data sekunder Badan Pusat Stastistik dan Jakarta Open Data. Analisis spasial dilakukan dengan menggunakan metode autokorelasi spasial Moran’s I, Moran scatter plot, dan regresi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pola spasial kepuasan hidup penduduk Jakarta yang mengelompok di tingkat kelurahan (Moran’s I= 0.224) dan densitas penduduk di tingkat kelurahan berkontribusi terhadap kepuasan hidup penduduk Jakarta (R² = 0.111).
......The current study is aimed to analyse geospatial pattern of life satisfaction among Jakarta’s residents. Data were gathered through an online survey on the Jakarta’s population aged above 18 years (N = 748). Life satisfaction was measured using Satisfaction With Life Scale (SWLS) and geographic data were obtained from Badan Pusat Statistik and Open Data Jakarta. Spatial data were analyzed using Moran’s I spatial autocorrelation method, Moran Scatter plot, and regression. Results showed that there is a clustered pattern of life satisfaction among residents of Jakarta (Moran’s I=0.224) and population density at urban village level contributes to life satisfaction of Jakarta’s population (R² = 0.111).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ais Nur Ardhy
Abstrak :
This study aims to examine the moderating effect of political ideology on the relationship of religiosity and happiness in Indonesian context. 219 students of University of Indoneisa participated in this study. Three measurements were used: Satisfaction With Life Scale (SWLS), Religious Commitment Inventory 10 (RCI 10), dan Political Ideology Scale (PIS). The main results of the study found that religiosity had a positive and significant effect on happiness (8 = 0.14, p < 0.01). Meanwhile, no significant moderartion effect was found, either in the conservative liberals (B = 0.00, p > 0.05) or in religious seculars political ideology categorization (B = 0. 00, p > 0.05). These results indicate that the higher the religiosity the higher the happiness of the individual. Meanwhile, political ideology has no significant moderation effect on the relationship of religiosity and happiness. Thus, this study did not support past studies. It might be attributed to the difference in how religiosity is operationalized and in the political situations that might cause the difference on the role of political ideology.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2018
150 JPS 15:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ali Akbar Khomaini
Abstrak :
ABSTRAK
Program bantuan tunai telah menjadi kebijakan pengentasan kemiskinan utama di beberapa negara berkembang. Penelitian ini menganalisis dampak yang dirasakan dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai Unconditional Cash Transfer (UCT) atau program transfer tunai tanpa syarat di Indonesia dengan melakukan pengujian terhadap persepsi kesejahteraan secara subjektif rumah tangga penerima bantuan. Dua putaran data panel dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) di tahun 2007 (IFLS-4) dan tahun 2015 (IFLS-5) digunakan dalam penelitian ini, dimana indikator kesejahteraan subjektif berasal. Tiga kategori utama komponen kesejahteraan subjektif dikembangkan dengan menggunakan Principle Component Analysis (PCA) yaitu : kepuasan keluarga, persepsi masa depan, dan persepsi terhadap anak-anak. Metode Ordinary Least Squares (OLS) dan Fixed Effect digunakan untuk menentukan dampak program UCT terhadap kesejahteraan subjektif. Secara umum program UCT di Indonesia berkorelasi negatif atau tidak berdampak pada peningkatan kesejahteraan subjektif penerima dibandingkan dengan non-penerima bantuan. Diantara tiga komponen kesejahteraan subjektif, kepuasan keluarga terlihat menerima dampak yang signifikan dan positif dari program UCT. UCT juga dapat membantu penerima manfaat mempertahankan tingkat konsumsi yang stabil selama guncangan ekonomi jangka pendek, tetapi tidak berpengaruh terhadap persepsi masa depan dan persepsi terhadap kesejahteraan anak-anak.
ABSTRACT
Cash transfer programs have become the main poverty-alleviating policy in several developing countries. This study analyzes the perceived impact of Direct Cash Assistance (BLT) as an Unconditional Cash Transfer (UCT) program in Indonesia by examining beneficiary households subjective wellbeing. Two rounds of Indonesian Family Life Survey (IFLS) panel data from 2007 (IFLS-4) and 2015 (IFLS-5) are used, from which this study take the subjective wellbeing indicators. Three main categories of subjective wellbeing components are developed using Principle Component Analysis (PCA): family satisfaction, future perception, and children. Ordinary Least Squares (OLS) and fixed effect methods are used to determine the impact of UCT program on subjective wellbeing. The Indonesian UCT program is negatively correlated or has no impact on improving recipients subjective wellbeing compared to that of non-recipients. Out of the three subjective wellbeing components, family satisfaction appears to have received significant and positive impact from the UCT program. UCT may also help beneficiaries maintain stable consumption level during short-term economic shocks, but future perception and children s wellbeing perception are not found to be affected.
2019
T55277
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ryan Saputra Alam
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap Life Satisfaction pada pekerja garmen di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data yang didapatkan dari tim peneliti aying yang dilakukan oleh Tim Riset Universitas Indonesia (UI), Tufts University (TU) dan Real-Time Analystics (RTA) Vietnam diambil menggunakan metode survey. Sebanyak 2794 pekerja garment yang tersebar pada lima provinsi di Indonesia menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan metode structural equation model (SEM). Hasil group discussion digunakan untuk mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological empowerment berpengaruh positif terhadap Life Satisfaction serta adanya hubungan positif yang signifikan dari workload terhadap life satisfaction. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Work-family Conflict tidak memediasi hubungan workload dengan life satisfaction pada pekerja garmen.
ABSTRACT
This study aims to examine the relationship of psychological empowerment, Workload, Work-family Conflict, and Life Satisfaction on garment workers in Indonesia. Respondents on this study used as many as 2794 garment workers spread across five provinces in Indonesia. Hypothesis testing was conducted using the structural equation model (SEM) method with the LISREL 8.8 application. The results showed that psychological empowerment had a positive effect on life Satisfaction and there was no significant relationship of workload to life satisfaction. In addition, the results of the study also show that Work-family Conflict not mediates the workload relationship with life satisfaction on garment workers.
2019
T53708
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yoga Kertapati
Abstrak :
ABSTRAK
Status fungsional adalah kemampuan individu untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan dan perawatan diri secara mandiri dalam aktivitas rutin sehari-hari.
Status fungsional yang menurun berdampak pada penurunan kemandirian,
sehingga lansia menjadi ketergantungan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga
selama 12 sesi latihan terhadap status fungsional dan kepuasan hidup lansia.
Penelitian kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol dengan sampel 42 lansia
kelompok perlakuan dan 42 lansia kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan
intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga berpengaruh signifikan
meningkatkan status fungsional (p=0,000) dan kepuasan hidup (p=0,000). Hasil uji MANCOVA menunjukkan pengaruh intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga diperkuat oleh usia dan aktivitas fisik (p=0,000). Spiritual dan latihan chair yoga dapat meningkatkan status fungsional dan kepuasan hidup pada lansia secara signifikan. Intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga merupakan salah satu terapi komplementer sebagai upaya peningkatan status fungsional dan kepuasan hidup lansia yang dapat digunakan oleh perawat di masyarakat
ABSTRACT
Functional status is an individual's ability to perform self intervention and
activities of daily routine. The impact of functional status decreased on
independence, so that the older people to dependency. The aim of this study to determine the effect of spiritual nursing intervention and chair yoga exercises on functional status and life satisfaction of older adults. The research design was quasi experimental with 42 subjects as intervention groups and 42 subjects as control groups. The simple random sampling was used. The results showed that spiritual nursing intervention and chair yoga exercises significantly effect to improve functional status (p = 0.000) and life satisfaction (p = 0.000). MANCOVA analyze that spiritual nursing intervention and chair yoga exercise were significantly increased with controled by age and physical activity (p = 0.000). Spiritual and chair yoga exercise can improve functional status and life
satisfaction among older adults significantly. Spiritual nursing intervention and
chair yoga exercise is an one of the complementary therapy as preventive effort to improve the functional status and life satisfaction among older adults can used by nurse in the community.
2016
T45883
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ayunda Dewi Triana
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-monitoring dan kepuasan hidup pada remaja. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Self-monitoring diukur menggunakan alat ukur Revised Self-Monitoring Scale berdasarkan translansi dari penelitian sebelumnya oleh Dita Yusitisia tahun 2012, sedangkan kepuasan hidup diukur menggunakan alat ukur Kepuasan Hidup pada Remaja yang dibuat oleh Ilmi Amalia tahun 2007. Responden dalam penelitian ini berjumlah 113 orang remaja yang berada di daerah Jakarta dan Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan self-monitoring berkorelasi signifikan dan positif dengan kepuasan hidup (r = 0,353; p < 0,01). Ini berarti semakin tinggi tingkat self-monitoring remaja maka menunjukkan semakin tinggi pula kepuasan hidup mereka.
......This research was conducted to find the correlation between self-monitoring and life satisfaction among adolescents. This research used the quantitative approach. Self-monitoring was measured using a Revised Self-Monitoring Scale that was based on translation from previous research by Dita Yustisia (2012) and life satisfaction was measured using a Kepuasan Hidup pada Remaja that was made by Ilmi Amalia (2007). The responden of this research are 113 adolescents that from Jakarta and Depok. The results of this research showed that self-monitoring correlated significantly and positively with life satisfaction (r = 0,353, p < 0,01). That is, the higher self-monitoring of one’s own, the higher his/her life satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57108
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library