Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Susanna
Abstrak :
Interaksi sosial pada awal kehidupan berperan penting bagi seluruh aspek perkembangan anak. Salah satu aspek penting dari perkembangan anak adalah kemampuan meregulasi diri. Studi di ranah perkembangan anak telah menunjukkan bahwa interaksi dan hubungan yang positif menjadi media bagi perkembangan dan peningkatan kemampuan regulasi diri pada anak. Pendekatan Developmental, Individual Differences, Relationship-Based (DIR) merupakan salah satu intervensi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas interaksi antara caregiver dan anak. Maka dari itu, penelitian ini bermaksud untuk mengevaluasi efektivitas DIR/Floortime untuk meningkatkan kualitas interaksi antara seorang ibu dan anak laki-lakinya yang berusia enam tahun yang menunjukkan beberapa gejala psikotik. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa pendekatan DIR/Floortime efektif untuk meningkatkan kualitas interaksi ibu dan anak serta kemampuan regulasi diri anak yang terukur dari peningkatan skor pada skala FEAS, CBCL dan Self Regulation Questionnaire.
Early social interaction plays a vital role in the overall development of the child. One of the important aspects of child development is self-regulation. Many studies on child development have indicated that positive interaction/relationship served as a medium for developing and improving self-regulation in children. The Developmental Individual Diferences and Relationship (DIR) is one of the interventions that have been used to improve the quality interaction between a caregiver and child. Thus, this study is interested in evaluating the effectiveness of DIR/ Floortime approach to improve the quality of interaction between a mother and six-year-old Indonesian boy who displays psychotic symptoms. This results showed that DIR/ Floortime approach is effective in improving the quality of mother-child interaction as well as self-regulation ability in a child as reflected in the increase scoring of the child?s FEAS, CBCL and Self-Regulation Questionnaire.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32615
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Paskalia Marlina Lumban Batu
Abstrak :
Kemampuan untuk melakukan komunikasi dua arah merupakan masalah utama anak dengan autisme. Pendekatan DIR/Floortime merupakan pendekatan multi disiplin yang fokus meningkatkan kualitas komunikasi dan interaksi antara caregiver dan anak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian single case design (N=1), yang bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan prinsip DIR/Floortime untuk meningkatkan kualitas komunikasi dua arah antara ibu dan anak dengan autisme. Peningkatan kualitas komunikasi dua arah diukur melalui peningkatan frekuensi Circle of Communication (CoC) dan skor Functional Emotional Assesment Scale (FEAS) ibu dan anak. Penelitian ini juga menggunakan alat ukur penunjang untuk mengetahui profil biologis ibu dan anak, yaitu Sensory Processing Motor Planning Questionnaire (SPMPQ) dan Observe Child's Behavior Challenge (OCBC).
......
Two-way communications is the core deficit of child with autism. DIR/Floortime is a multidiscipline approach that focus to improve the quality of communication and interaction between caregiver and child. This research is a single case design (N=1), that aimed to determine the effectiveness of the application of DIR/Floortime approach to increase the quality of two-way communications between mother and child with Autism Spectrum Disorder (ASD). The improvement of the two-way communication is measured from the increase of circle of communication's frequency and child and caregiver's functional emotional assessment scale's scores. This research also used supporting tools that used to know about child and caregiver's biological profile, such as Sensory Processing Motor Planning Questionnaire (SPMPQ) dan Observe Child?s Behavior Challenge (OCBC).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43063
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library