Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winda Retnasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan voluntarisme dan modal sosial dalam komunitas virtual Karsa Cita. Studi sebelumnya mengenai mekanisme voluntarisme dalam komunitas dikelompokkan berdasarkan nilai altruisme, agama, budaya lokal, dan modal sosial. Peneliti sepakat dengan argumen yang diberikan oleh studi-studi tersebut. Meskipun demikian, belum banyak studi yang membahas mekanisme voluntarisme dan modal sosial dalam komunitas virtual. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan voluntarisme dan modal sosial yang dapat menjaga eksistensi komunitas virtual Karsa Cita. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam, observasi digital, dan tinjauan dokumen komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak awal bergabung, anggota komunitas virtual telah memiliki jiwa voluntarisme. Pada akhirnya, partisipasi dalam voluntarisme memungkinkan para anggota untuk membangun modal sosial yang kuat, termasuk jaringan, norma resiprositas, dan kepercayaan. Selain itu, bonding, bridging, dan linking social capital secara signifikan mendukung pencapaian tujuan komunitas. Dengan demikian, terdapat keterkaitan timbal balik antara voluntarisme dan modal sosial sehingga mampu menjaga eksistensi komunitas virtual. ......The objective of this study is to describe the phenomenon of voluntarism and social capital within the context of the Karsa Cita virtual community. Previous studies on the mechanisms of voluntarism in communities were categorized based on values of altruism, religion, local culture, and social capital. The researcher concur with the arguments presented in these studies. However, there is a paucity of research discussing the mechanisms of voluntarism and social capital in virtual communities. Consequently, the objective of this study is to describe the voluntarism and social capital that maintain the existence of the Karsa Cita virtual community. This research employs qualitative methods, including in-depth interviews, digital observation, and a review of community documents. The findings indicate that since the inception of the virtual community, its members have exhibited a spirit of voluntarism. Ultimately, participation in voluntarism enables members to construct robust social capital, encompassing networks, norms of reciprocity, and trust. Furthermore, the presence of bonding, bridging, and linking social capital is conducive to the realization of community objectives. Consequently, there is mutual reinforcement between voluntarism and social capital, which serves to sustain the continued existence of virtual communities.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oemar Madri Bafadhal
Abstrak :
Pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, banyak beredar pesan disinformasi yang isinya bersinggungan antara isu sosial, politik, dan SARA. Salah satu isu yang ramai tersebar adalah migrasi 10 juta penduduk Cina ke Indonesia dan Jakarta Bersyariah. Isu ini kemudian berkembang menjadi wacana publik. Presiden Joko Widodo beserta jajaran kementerian telah berulang kali mengklarifikasi isu tersebut. Namun, masih ada orang yang menganggap bahwa informasi ini benar. Artikel ini mencoba memberikan penjelasan atas fenomena ini dari lensa Encoding/Decoding dan Komunitas Interpretif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap lima informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak menggunakan posisi budaya, sejarah kehidupan, dan komunitas interaktif yang terdiri dari komunitas sosial dan komunitas interpretif sebagai strategi untuk menginterpretasi suatu pesan. Interaksi dengan komunitas interpretif dan komunitas sosial mereka yang terbatas juga menguatkan pemaknaan mereka terhadap isu ini. Hal ini menandakan bahwa teks dalam komunitas virtual tidak lagi dipandang sebagai perpanjangan pesan atau penambahan informasi, namun ditujukan untuk memelihara suatu komunitas di masyarkat dalam waktu yang relatif sementara. ......Around the campaign season of Jakarta Governor 2017 election, several disinformation messages related to social issues, politics, and ethnicity are circulating among communities. One of the most widespread rumor is about the migration of 10 million Chinese citizens to Indonesia and Jakarta Shariah law. This issue then developed into public discourse. President Joko Widodo, as well as well any other related to that disinformation, has repeatedly clarified the issue. However, some group in society assume that this information is correct. This research attempts to provide an explanation for this phenomenon using Encode Decode and Interpretive Communities as conceptual lens. Data collection was done by using in depth interview technique on five informants. The result of this research shows that audiences use cultural positions, life histories, and interactive communities consisting of social communities and interpretive communities as a strategy to interpreting a message. Interaction with their interpretive communities and their limited social community could also strengthen their meaning on this issue. The result of this research also implies that the act of sharing disinformation text is not purely for projecting information but an act of maintaining society in time.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Syifa Syahira
Abstrak :
@babufess merupakan salah satu autobase di media sosial Twitter yang digunakan oleh komunitas virtual pemain video game Genshin Impact, autobase ini menjadi wadah bagi komunitas pemain Genshin Impact di Twitter untuk saling berinteraksi. Kajian terdahulu yang meneliti mengenai penggunaan autobase berfokus terhadap bagaimana informasi dari autobase mempengaruhi perilaku pengguna autobase, sedangkan kajian mengenai komunitas virtual pemain video game cenderung membahas bagaimana interaksi pemain video game di media sosial membawa keuntungan untuk developer game. Masih sedikit kajian yang menganalisis kebudayaan digital yang terbentuk di dalam sebuah komunitas virtual. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana penggunan autobase @babufess sebagai alat pendukung dalam komunitas virtual pemain Genshin Impact di Indonesia berperan dalam infrastruktur komunitas tersebut, dan interaksi yang terjadi dalam komunitas yang menggunakan autobase ini menunjukkan adanya budaya komunitas digital. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode netnografi dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi. Analisis dalam penelitian ini menunjukkan bagaimana penggunaan teknologi digital dalam komunitas virtual berperan dalam pembentukan infrastruktur komunitas virtual dan budaya komunitas digital tersebut, dalam komunitas pemain Genshin Impact di Indonesia autobase termasuk ke dalam infrastruktur komunitas virtual, sementara interaksi individu yang berada dalam komunitas tersebut menunjukkan identitas, partisipasi individu dalam komunitas, dan sense of virtual community yang menjadi dimensi dalam kebudayaan komunitas digital. ......@babufess is an autobase on Twitter that is used by the virtual community of Genshin Impact players, this autobase is a place for the Genshin Impact player community on Twitter to interact. Previous studies that examined the use of autobase focused on how information from autobase influences the user's behavior, while studies on virtual communities of video game players tend to discuss how the interaction of video game players on social media brings benefits to game developers. There are still few studies that analyze digital culture that is formed in a virtual community. Therefore, this study aims to analyze how the use of @babufess autobase as a supporting tool in the virtual community of Genshin Impact players in Indonesia plays a role in the infrastructure of the community, and the interactions that occur in communities that use this autobase indicate the existence of a digital community culture. The approach used in this study is a qualitative research approach using netnography methods with in-depth interviews and observation data collection techniques. The analysis in this study shows how the use of digital technology in virtual communities plays a role in the formation of virtual community infrastructure and digital community culture, in the Genshin Impact player community in Indonesia autobase is included in the virtual community infrastructure, while interactions that happens in the community show identity, individual participation, and a sense of virtual community which is a dimension of the digital community culture.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tami Amalia
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi memungkinkan kehadiran komunitas-komunitas virtual lokal yang mendunia. Komunitas virtual merupakan sekumpulan individu dunia maya yang memiliki minat sama terhadap suatu bidang. Barstard merupakan salah satu komunitas yang cukup aktif menggunakan instagram sebagai media penyebaran informasi. Foto dan video yang diunggah merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang dilengkapi komunikasi verbal dalam bentuk caption, komentar, lokasi, dan hashtag. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode etnografi virtual yang mengharuskan peneliti melakukan observasi secara online dan offline untuk mendapatkan data yang valid. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa anggota Lady Barstard secara fisik menilai dirinya keren, secara psikologis percaya diri, dan faktor yang memengaruhi konsep dirinya adalah teman dan komunitas yang berperan sebagai generalized others.
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rindradana Rildo
Abstrak :
ABSTRAK
Pendekatan teoritis utama penelitian adalah Theory of Planned Behavior dan Model of Goal Directed Behavior yang mengkaji perilaku individu di komunitas virtual mempengaruhi preferensi konsol video game dengan meneliti faktor-faktor aktivitas individu di komunitas virtual. Penelitian kuantitatif dilakukan melalui survei terhadap 3 komunitas video game (2 non-merk, 1 merk) berjumlah 220 responden. Pengujian hipotesis memakai Structural Equation Modeling dengan menguji bersama-sama model dari variabel independen dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan perilaku hedonisme individu di komunitas virtual tidak berpengaruh signifikan dalam membentuk loyalitas dan anteseden pembentuk loyalitas terhadap suatu merk adalah perilaku mencari informasi. Kontribusi manajerial penelitan menunjukkan di komunitas virtual, individu lebih terpengaruh hal-hal rasional melalui proses pencarian informasi. Variabel norma subjektif dan kontrol terhadap perilaku tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap perilaku yang mencerminkan loyalitas.
ABSTRACT

The main theoretical research approach are Theory of Planned Behavior and Model of Goal Directed Behavior that examines the behavior of individuals in virtual communities influencing the preferences of video game consoles by examining the factors of individual activity in the virtual community. Quantitative research was conducted through a survey of 3 video game communities (2 non-brands, 1 brand) with total 220 respondents. Hypothesis testing uses Structural Equation Modeling (SEM) by testing together along models of independent and dependent variables. The research results show that the hedonism behavior of individuals in virtual communities doesnt have significant effect in shaping loyalty and antecedents of forming loyalty to a brand is information seeking behavior. Managerial contributions show that in virtual communities, individuals are more affected by rational things through the information-seeking process. Subjective norm variables and control of behavior do not show a significant effect on behavior that reflects loyalty.
2018
D2746
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan civic engagement dan digital citizenship pada ranah pendidikan berbasis komunitas virtual. Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, kegiatan seperti itu merupakan bagian dari program institusi pendidikan formal. Tujuannya adalah untuk mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media sosial. Untuk memperkaya penelitian-penelitian sejenis, peneliti berargumen bahwa komunitas virtual dapat menyelenggarakan edukasi daring secara mandiri tanpa menjadi bagian dari program institusi pendidikan formal sebagai ruang alternatif pembelajaran daring di luar sistem komodifikasi pendidikan. Penyelenggaraan tersebut bersifat egaliter, inklusif, dan anti-kapitalis. Hal ini masih berkaitan dengan prinsip socialist community design, civic engagement, dan digital citizenship suatu kalangan untuk menggerakkan massa mewujudkan alternatif pendidikan yang ideal sehingga menjadi utopia nyata bagi warga sipil. Perwujudan utopia tersebut sedari awal berlandaskan teknologi digital guna meminimalisir batasan, nyatanya masih memiliki sejumlah kendala dari pihak kapitalis dan negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kasus Komunitas Ensiklopedia Bebas ID (EBID). Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam para pengurus komunitas tersebut, serta pengamatan pada berbagai konten dan beberapa program yang dijalankan oleh divisi komunitas ......The aim of this study is to explain civic engagement and digital citizenship in the realm of virtual community-based education. In previous studies, such activities are part of the formal educational institution program. The goal is to brough easier ways for students to follow the learning process using social media. To enrich similar studies, researchers argue that virtual communities can carry out online education independently without being part of formal educational institution programs as an alternative space for online learning outside the educational commodification system. The implementation is egalitarian, inclusive, and anti-capitalist. This is still related to the principles of socialist community design, civic engagement, and digital citizenship of a party to mobilize the masses to realize an ideal educational alternative so it could become a real utopia for civilians. The realization of this utopia from the start was based on digital technology in order to minimize boundaries, in fact, it still has many obstacles from the capitalist side and the state. This paper uses qualitative approach with the case of Ensiklopedia Bebas ID (EBID) community. Data in this study gained by in-depth interview from people who run the community, along with observation on various content and several programs that was held by their division.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narsika Rosaning Pekerti
Abstrak :
Gencarnya iklan melalui sosial media yang dilakukan produsen kosmetik ilegal dengan berbagai cara seperti endorsement oleh publik figur atau artis terkenal, membuat banyak wanita mencemaskan apabila produk kecantikan yang mereka pakai berbahaya dan ilegal karena telah termakan iklan yang beredar di sosial media sehingga hal ini memunculkan sebuah thread Unbranded & Unlicensed Dangerous Skincare dalam Female Daily forum. Penelitian ini melihat bagaimana community engagement terbentuk di dalam komunitas kecantikan virtual yang merupakan salah satu elemen penting dalam keberlanjutan sebuah komunitas karena menciptakan keterlibatan, interaksi, partisipasi serta keterikatan seseorang baik dengan komunitas juga dengan topik diskusi tersebut dengan menggunakan metode netnografi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terbentuknya community engagement pada thread ini dikuatkan oleh perasaan yang sama antar anggota terhadap produk kecantikan yang tidak berlisensi dan berbahaya yang ditandai dengan banyaknya jumlah dimensi concious participation yaitu pada karakteristik attention sehingga membuat anggota terikat dengan komunitas dengan tujuan saling membantu secara sukarela antar anggota. ......Through advertising in social media such as an endorsement by famous public figures or artists, illegal products spread widely and make women worrying if the beauty products they used are dangerous and illegal because they have bought them influenced by the advertisements so that raises a thread Unbranded & Unlicensed Dangerous Skincare in Female Daily forum. This study is investigating on how community engagement is formed within a virtual beauty community which is one of the important elements in the sustainability of a community because it creates a member's involvement, interaction, participation and attachment with the community as well as on the topic of discussion itself by using a netnographic method. The results of this study found that the formation of community engagement in this thread was reinforced by the same feeling among members of unlicensed and dangerous beauty products which was noted by a large number of conscious participation dimensions, namely attention characteristics that made members engaged to the community with the aim of voluntarily helping each other between members.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T52330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library