Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mukarramah
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : MukarramahProgram Studi : Epidemiologi KomunitasJudul : LDL Terhadap Hipertensi Pada Petani Usia Produktif Di Daerah RuralSumatera Selatan Yang Melaksanakan Ibadah Haji Tahun 2016Pembimbing : Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim., MPH.Latar Belakang: Petani adalah kegiatan utama di daerah pedesaan. Hipertensi adalahgangguan kardiovaskular yang paling umum dan tantangan kesehatan masyarakat yangdiakibatkan dari transisi sosioekonomi, demografi, dan epidemiologis. Tujuan dari studi iniuntuk mengetahui hubungan dan kontribusi kolesterol LDL terhadap kejadian hipertensi.Metode: Desain dalam penelitian ini adalah studi cross sectional. Penelitian ini menggunakandata sekunder dari Siskohatkes sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan . Populasi sumberadalah seluruh jemaah haji yang bekerja sebagai petani di daerah pedesaan Provinsi SumateraSelatan. Sampel berjumlah 411 orang petani usia produktif 15-64 tahun . Variabel independenutama adalah kolesterol LDL dan dependen utama adalah hipertensi. Data dianalisismenggunakan univariat, bivariat dan multivariat menggunakan regresi logistik ganda.Perhitungan dampak potensial menggunakan artibutable risk AR sedangkan ukuran asosiasimenggunakan Odds ratio OR Hasil: Analisis multivariat model akhir dengan regresi logistik ganda, ada hubungan antarakolesterol LDL dengan hipertensi, P = .001, OR 2,284 dengan 95 CI 1,474-3,540 setelahdikontrol oleh usia dan IMT. Berdasarkan perhitungan dampak pottential menggunakan AR didapatkan nilai sebesar 4,0 atau 40 . Artinya bahwa jika kadar kolesterol
ABSTRACT
Name MukarramahStudy Program EpidemiologiTitle LDL Cholesterol Contribution to Hypertension, At Farmers ofProductive Age, in Rural Areas, South Sumatera Province 2016Counsellor Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim., MPH.Background Farmers are the main activities in rural areas. Hypertension is the most commonand acquired cardiovascular disorder that can be acquired from socioeconomic, demographic,and epidemiological transitions. The purpose of this study was to determine asosiation andcontribution LDL cholesterol to hypertension.Method The design in this study was a cross sectional study. This study used secondary datafrom Siskohatkes computerized integrated haj computerized system . The population is allpilgrims who work as farmers in the rural areas of South Sumatra Province. Secret sample 411productive ages 15 64 years . The main independent variable is LDL and the major dependentis hypertension. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate using multiplelogistic regression. Potential compensation uses a meaningless risk AR while the measureuses the Odds ratio OR Result Multivariate analysis of the final model with multiple regression, there was arelationship between LDL cholesterol with hypertension, P 0.001, OR 2.284 with 95 CI 1,474 3,540 after intervention by time and BMI. Based on the trigger using AR , get a valueof 4.0 or 40 . This means if the cholesterol level
2018
T50450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Manohara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus anggur 300 gram per hari selama dua minggu terhadap kadar kolesterol LDL laki danperempuan dengan kolesterol total batas tinggi. Penelitian ini merupakan uji klinik para!el, membandingkan 18 orang dalam kelompok yang mendapat jus anggur disertai penyuluhan gizi dengan 17 orang daJam kelmnpok yang hanya mendapat penyuluhan gizi. Subyek yang memenuhi kriteria penelitian dibagi menjadi dua kelompok dengan randomisasi sederhana. Data yang diambil meliputi usia. jenis kelamin1 tingkat pendidikan, indeks massa tubuh (IMT), aktivitas ftSik, riwayat hiperkolesterolemia, asupan energi, lemak, serat kolesterol dan polifenol. Pemeriksaan IMT, asupan energi) lemak, serat, kofesterol, dan polifenol serta kolesterol LDL dlakukan pada awal, selama dan akhir perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t tidak berpasangan dan Mann wliitncy dengan batas kemaknaan 5%. Sebanyak l8 orang kelompok P dan 14 orang ke!ompok K dengan usia 25-44 tahun dapat mengikuti penelitian seear.t. fengkap, Indeks aktivitas fisik rata rata termasuk eukup. Data awal menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Setelah 14 hari perlakuan. diketahui persentase asupan energi subyek terhadap kebutuhan energi total termasuk kategori cub.'Up pada kelompok perlakuan (89,1 ± 21,6%) dan kurang pada kelompok kontrol (78,8 ± 17,2%). Asupan lemak kedua kelompok seiama pedakuan tergolong cukup. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok. Asupan serat dan kolesterol kedua kelompok selama perlakuan tidak berbeda bermakna. Asupan polifenol lebih tinggi pada kelompok perlakuan 631,9 (594,4-753,4) mg/hari dibandingkan dengan asupan kelompok kontrol 63,1 (4,5-140,4) mg/hari Pada kedua kelompok didapatkan penurunan kadar kolesterol LDL. Penurunan yang lebih besar teijadi pada kelompok perlakuan, namun tidak berbeda bermakna (p>0,05) dengan penurunan pada kelompok kontrol. Dengan pemberian 300 gram jus anggur scJama dua minggu tidak didapatkan perbedaan bermakna penurunan kolestcrot LDL antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. ......The aim of this study was to investigate the effect of 300 gram per day grape juice for two weeks on LDL-cholesterol le""is in borderline total cholesterol of male and female subjects. The study is a parallel! randomized clinical trial. The subjects random were divided into two groups using simple randomization. The treatment group was given grape juice and nutrition counseling (n = 18) and the control group received nutrition counseling alone, n=l7. Data collected including age, sex, Jevel of education, physical activity, body mass index (BMl), hypercholesterolemic intake of energy, fat, fiber, cho!esteroand polyphenol. Laboratory findings of LDL­ cholesterol levels and BMI examination were done before and after treatment Intake of energy, fut, fiber, cholesterol, and polyphenoi were examined before) during, and after the treatment Statistical analysis, was done using unpaired t and Mann Whitney tests with the signnficant level of 5%. Eighteen subjects. were age 25-44 years old, in the treatment group and fourteen subjects in the control group completed the study. The physical activity index in both groups is categorized as sufficient. The characteristics of the two groups not significantly different at base line (p >0,05). After fourteen days of treatment, ail subjects in the treatment group had energy intake meet the requirement of&9,1 ± 21,6 %whereas the control group average did not 7&,& ± i7.2 %. Intake off in both groups was sufficient, the control group had above recommended intake. Intake of fiber and cholesterol in both group was not significantly different. The average intake of polyphcnol in the treatment group increased significantly higher than in the control group 631,9 (594,4-753,4) and 63,12 (4,5-140,4) mg/day respectively. There was a greater decrease in LOL-cholesterol levels in the treatment group compared to the control group.although not statistically significant (p >0,05). In conclusions, the effects of 300 gram per day grape juice for two weeks decrease LDL-cholesterol the treatment group higher than the control but was not significantly.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T31663
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bororing, Martine Lucianne
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah diketahuinya kolerasi antara IMT dan kadar kolesterol LDL serum pada subyek dengan hiperkolesterolemia Penelitian ini menggunakan disain pre post test, pada penderita hiperkolesterolemia yang mernenuhi kriteria penerimaan dan tidak memenuhi kriteria penolakan, Serta telah mengikuti penelitian yang telah diselenggarakan di Departernen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia satu tahun lalu yang beijudul ?Pengaruh Pemberian Fitosterol dan Serat terhadap Profil Lipid dan [3 Karoten pada usia 20 tahun atau lebih?. Data yang diambil meliputi, karaktcristik demografi, asupan makanan., aktivitas fisik, IMT, dan kadar kolesterol LDL serum. Jumlah subyek adalah 38 orang berusia rata-rata 43,26 ;l: 8,08 tahun dan 68,42% subyek adalah perempuan dan 44,'74% berpendidikan tinggi. Rerata pola asupan: pola asupan kalori 1388,ll i- 274,08 kkal; pola asupan 1-carbohidrat 166,13 =I= 41,39 g, pola asupan lcmak 61,76 i 17,76 g; pola asupan kolestcrol 169,31 i 71,83 mg dan pola asupan serat 7,5 i 2,22 g; Rerata asupan: asupan kalori l4l3,07 i 482,71 kkal atau 77,30 i 28,00% KKT; asupan karbohidrat 182,01 J; 67,87 g atau 34,93 4: l0,34% KKT; asupan lernak 51,58 i 26,36 g atau 17,15 3; 8,64% KKT; asupan kolesterol 145,86 i 120,44 mg dan asupan serat 16,82 t 11,38 g. Rerata Indeks aktivitas fisik 8,05 i 1,12 dan 100% subyek penelitian memiliki aktivitas tergolong scdang dan tinggi. Rerata IMT 26,84 i 4,84 kg/m2 dengan 89,5% tergolong obes sekarang. Rerata kadar kolesterol LDL 160,24 4; 27,06 mg/dL dengan 4'/,37% memiliki kadar kolesterol LDL tinggi dan sangat tinggi sekarang. Tidak terdapat korelasi antara IMT dan kadar kolesterol LDL serum.
To determine the correlation of BMI and LDL Cholesterol Serum in hypercholesterolemia subject Research with pre post rest design in hypercholesterolernia subject that fulfill the inclusion criteria and not in exclusion criteria, and has joined last year research executed by Department of Nutrition of Medical Faculty, University of Indonesia with title ? The Effect of Phytosterol and Fibre toward Lipid Profile and [3 Karoten at the age of 20 years old or upper ?. Data taken include demographic characteristic, nutrition intake, physical activity, BMI, and LDL cholesterol scrum level. Number of subject is 38 people within average of 43,26 i 8,08 years old, 68,42% are women and 44,74% are graduated. The average intake pattern : calory intake l388,ll i 274,08 kkal; carbohydrate intake 166,13 i 41,39 g, fat intake 61,76 i 17,76 g; cholesterol intake 169,31 i 71,83 mg and fibre intake 7,5 1 2,22 g. Intake average 1 calory intake 1413,ov e 422,71 mal or 77,30 1 28,00% KKT; carbohydrate intake 182,01 :te 67,87 g or 34,93 :iz l0,34% KKT; fat intake 51,58 i 26,36 g or 17,15 :t 8,64% KKT; cholesterol intake l45,86 i 120,44 mg and fibre intake 16,82 i 11,38 g. Average of the physical activity index 8,05 i 1,12 and l00%. Research subject have middle and high activities. Average BMI 26,84 i 4,84 kg/m2 with 89,5% in obese. The average of LDL cholesterol serum 160,24 i 27,06 mg/dL with 47,37% have high and highest LDL cholesterol level. There is no correlation between BMI and LDL cholesterol serum.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32855
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Mukhlidah Hanun
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan determinandeterminan terkait profil lipid darah berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 pada kelompok umur 18-59 tahun. Desain penelitian Cross Sectional dengan sampel 21.055 orang. Data dianalisis dengan analisis multivariat Regresi Logistik Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, status perkawinan, obesitas sentral, merokok, dan aktivitas fisik berhubungan dengan kadar kolesterol total. Jenis kelamin, status perkawinan, merokok, aktivitas fisik, pola konsumsi makanan berlemak/berkolesterol/gorengan, dan konsumsi kopi berhubungan dengan kadar kolesterol HDL. Umur, jenis kelamin, status perkawinan, obesitas sentral, merokok, dan aktivitas fisik berhubungan dengan kadar kolesterol LDL. Umur, jenis kelamin, status perkawinan, obesitas sentral, merokok, stres, dan pola konsumsi kopi berhubungan dengan kadar trigliserida. Umur menjadi determinan utama pada kadar kolesterol total, kadar kolesterol LDL, dan kadar trigliserida. Sedangkan determinan utama pada kadar kolesterol HDL adalah obesitas sentral. Disarankan kepada masyarakat usia 18-59 tahun untuk menjaga gizi seimbang, meningkatkan aktivitas fisik, dan berhenti merokok untuk menjaga agar terhindar dari obesitas sentral yang berdampak kepada profil lipid darah tidak normal. ...... This study was conducted to determine the association between determinants of blood lipid profiles based on Riskesdas? data in 2013. This study used the cross sectional design methodology and 21.055 samples. Data analyzed by multivariate analysis Multiple Logistic Regression. The result of the statistical analysis is concluded that there is significant association of age, sex, marital status, central obesity, smoking, and physical activity with total cholesterol levels. And there are association of sex, marital status, smoking, physical activity, consumption of fatty foods, and coffee consumption with HDL cholesterol. And determinants of age, sex, marital status, central obesity, smoking, and physical activity associated with LDL cholesterol. And determinants of age, sex, marital status, central obesity, smoking, stress, and coffee consumption associated with triglyceride levels. Age becomes a major determinant on total cholesterol, LDL cholesterol, and triglyceride levels. While, the main determinant in HDL cholesterol levels is central obesity. This research suggested to people 18-59 years old to maintain balanced nutrition, increase physical activity, and stop smoking which can avoid from central obesity that can abnormal blood lipid profile.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Tjandra Leksana
Abstrak :
ABSTRAK Hiperkolesterolemia adalah salah satu faktor risiko mayor yang dapat memicu berkembangnya penyakit kardiovaskular, khususnya penyakit jantung koroner. Salah satu obat tradisional yang digunakan untuk hiperkolesterolemia adalah kombinasi herba seledri (Apium graveolens) dan bawang putih (Allium sativum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efek ekstrak terhadap profil lipid pada subjek hiperkolesterolemia. Subjek terdiri atas pasien klinik pengobatan tradisional di Jakarta. Masing-masing subjek mendapatkan tablet terapi yang berisi ektrak dan tabel placebo sesuai kelompok. Pada subjek diperiksa profil lipid, yaitu kadar kolesterol total darah, HDL, LDL, dan trigliserida. Dilakukan paired t-test dua ekor untuk menguji perbedaan antara profil lipid dari kelompok terapi dan kelompok placebo. Subjek sejumlah 44 orang. Perubahan profil lipid pada antara kelompok terapi dan kelompok placebo untuk kadar kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida adalah 14,82±6,946, 1,45±2,945, 6,98±8,105, 2,48±6,504 mg/dL. Campuran ektrak berefek menurunkan kolesterol darah dan kadar LDL secara bermakna (P<0,05).
ABSTRACT Hypercholesterolemia is one of the major risk factors that can trigger the development of cardiovascular disease, especially coronary heart disease. One of the traditional drugs used for hypercholesterolemia is a combination of herbs celery (Apium graveolens) and garlic (Allium sativum). This study aims to describe the effects of the extract on lipid profile in hypercholesterolemic subjects. Subjects consisted of patients with traditional medicine clinic in Jakarta. Each subject received treatment tablets containing extract and placebo table corresponding groups. On the subject examined lipid profile, ie blood levels of total cholesterol, HDL, LDL, and triglycerides. Do paired two-tailed t-test to test the difference between lipid profile of the therapy group and the placebo group. The subject of a number of 44 people. Changes in the lipid profile between the treatment groups and the placebo group for total cholesterol, HDL, LDL, and triglycerides was 14,82 ± 6,946;1.45 ± 2,945;6,98 ± 8,105;2,48 ± 6,504 mg/dL. A mixture of extracts affect blood cholesterol and LDL levels were significantly (P <0.05).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermita Bus Umar
Abstrak :
Pola makan yang tidak sehat berhubungan dengan tingginya Dietary Inflammatory Index (DII) yang pada akhirnya memiliki hubungan timbal balik dengan profil lipid yang tidak normal seperti peningkatan LDL. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis DII pada diet Wanita Usia Subur (WUS) etnik Minangkabau dan hubungannya dengan kadar kolesterol LDL. Penelitian ini menggunakan disain potong lintang pada 143 orang WUS etnik Minagkabau, yang terbagi ke dalam dua kelompok berdasarkan kadar LDL, yaitu LDL tinggi (n=71) dan kadar kolesterol LDL normal (n=72). Pengumpulan data meliputi wawancara, pengukuran antropometri dan pemeriksaan kolesterol LDL. Penilaian konsumsi makanan untuk menghitung DII menggunakan metode Semi Quatitative Food Frequency Questionaire (SQ-FFQ) dan Food Recall. Analisis menggunakan uji t idependen, uj Chi square, Uji Anova dan Uji Regresi logistik ganda untuk melihat hubungan DII dengan kolesterol LDL dengan memperhatikan variabel kovariat. Hasil penelitian mendapatkan Skor DII secara keseluruhan sebesar 2,44±1,03, dengan nilai DII pada kelompok LDL tinggi sebesar 2,62±1,15 lebih tinggi dibanding kelompok LDL normal yaitu sebesar 2,27±0,86 (p<0,05). Subjek yang mempunyai DII tinggi (tertil 3) berisiko 2,69 kali mengalami kolesterol LDL tinggi dibanding subjek dengan DII rendah (tertil 1) setelah dikontrol dengan aktifitas fisik. Daging, ayam dan minyak mempunyai kontribusi yang lebih dominan terhadap kadar kolesterol LDL tinggi, sumber protein nabati (tahu dan tempe), sayuran dan bumbu mempunyai kontribusi yang lebih dominan terhadap kolesterol LDL normal. Ikan dan santan memberikan kontribusi pada kedua kelompok tergantung teknik pengolahan. Perlu adanya perubahan pola konsumsi dari jenis dan bahan makanan yang bersifat proinflamasi menjadi antiinflamasi, serta membatasi cara pengolahan makanan dengan cara digoreng dan mempertahankan tradisi penggunaan bumbu seperti bawang merah, bawang putih dan kunyit di dalam pengolahan makanan terutama yang menggunakan santanPola makan yang tidak sehat berhubungan dengan tingginya Dietary Inflammatory Index (DII) yang pada akhirnya memiliki hubungan timbal balik dengan profil lipid yang tidak normal seperti peningkatan LDL. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis DII pada diet Wanita Usia Subur (WUS) etnik Minangkabau dan hubungannya dengan kadar kolesterol LDL. Penelitian ini menggunakan disain potong lintang pada 143 orang WUS etnik Minagkabau, yang terbagi ke dalam dua kelompok berdasarkan kadar LDL, yaitu LDL tinggi (n=71) dan kadar kolesterol LDL normal (n=72). Pengumpulan data meliputi wawancara, pengukuran antropometri dan pemeriksaan kolesterol LDL. Penilaian konsumsi makanan untuk menghitung DII menggunakan metode Semi Quatitative Food Frequency Questionaire (SQ-FFQ) dan Food Recall. Analisis menggunakan uji t idependen, uj Chi square, Uji Anova dan Uji Regresi logistik ganda untuk melihat hubungan DII dengan kolesterol LDL dengan memperhatikan variabel kovariat. Hasil penelitian mendapatkan Skor DII secara keseluruhan sebesar 2,44±1,03, dengan nilai DII pada kelompok LDL tinggi sebesar 2,62±1,15 lebih tinggi dibanding kelompok LDL normal yaitu sebesar 2,27±0,86 (p<0,05). Subjek yang mempunyai DII tinggi (tertil 3) berisiko 2,69 kali mengalami kolesterol LDL tinggi dibanding subjek dengan DII rendah (tertil 1) setelah dikontrol dengan aktifitas fisik. Daging, ayam dan minyak mempunyai kontribusi yang lebih dominan terhadap kadar kolesterol LDL tinggi, sumber protein nabati (tahu dan tempe), sayuran dan bumbu mempunyai kontribusi yang lebih dominan terhadap kolesterol LDL normal. Ikan dan santan memberikan kontribusi pada kedua kelompok tergantung teknik pengolahan. Perlu adanya perubahan pola konsumsi dari jenis dan bahan makanan yang bersifat proinflamasi menjadi antiinflamasi, serta membatasi cara pengolahan makanan dengan cara digoreng dan mempertahankan tradisi penggunaan bumbu seperti bawang merah, bawang putih dan kunyit di dalam pengolahan makanan terutama yang menggunakan santan. ......Poor dietary patterns correlate with high Dietary Inflammatory Index (DII) which ultimately has a reciprocal relationship with abnormal lipid profiles such as elevated Low-Density Lipoprotein (LDL). The purpose of this study was to analyze DII in the diet of Minangkabau ethnic women and their relationship with LDL cholesterol levels. This study uses a cross-sectional design, recruited 143 Minangkabau women of reproductive age, divided into two groups based on LDL levels, namely high LDL (n = 71) and normal LDL cholesterol levels (n = 72). Data collection includes interviews, anthropometric measurements, and examination of LDL cholesterol. Assessment of food consumption to calculate DII using the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) and Food Recall methods. The analysis used independent t-test, Chi-square, ANOVA, and multiple logistic regression tests to see the relationship of DII with LDL cholesterol by observing covariate variables. The results obtained an overall DII score of 2.44 ± 1.03, with a DII score in the high LDL group of 2.63± 1.15, higher than the normal LDL group of 2.27±0.86 (p <0.05). Subjects who have high DII ( 3rd tertile) have a 2.69 times risk of experiencing high LDL cholesterol compared to those with low DII (1st tertile) after being controlled with physical activity. Meat, chicken, and oil have a more dominant contribution to high LDL cholesterol levels, sources of vegetable protein (tofu and tempeh), vegetables, and seasonings have a more dominant contribution to normal LDL cholesterol. Fish and coconut milk contribute to both groups depending on processing techniques. There needs to be a change in consumption patterns from types and foods that are pro-inflammatory to anti-inflammatory, as well as limiting the way food is processed by frying and maintaining the tradition of using herbs such as onions, garlic, and turmeric in food processing, especially those using coconut milk.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library