Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cuito, Aurora
USA: Gingko Press, 2001
727.1 KIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2017
150 MS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Kamsul
Abstrak :
Penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang adalah penyakit diare. Penyakit ini sering menimbulkan KLB dan penyebab kesakitan serta kematian pada balita. Diperkirakan di seluruh negara berkembang setiap tahun terdapat 1,3 milyar penderita dengan 3,2 juta kematian pada balita akibat diare. Dari SKRT 1992, penyakit diare sebagai penyumbang kematian kedua pada bayi dan balita, dengan proporsi 11% kematian pada bayi dan 23% pads anak balita. Sedangkan SKRT 1995, disebutkan penyakit ini penyebab kematian ketiga pada balita yaitu sebesar 13,9%, untuk luar Jawa dan Bali penyebab kematian 16,4% pads bayi dan 20,6% pada anak balita. Di Propinsi Sumatera Selatan Tahun 1998 tercatat angka kesakitan diare 18,38/1000 penduduk (CFR 0,003%), Tahun 1999 meningkat menjadi 21,19/1000 penduduk (CFR 0,001%) dan Tahun 2002 meningkat lagi menjadi 22,97/1000 penduduk dengan CFR 0%. Pada tahun 2000, jumlah kasus diare yang berobat ke Puskesmas di propinsi ini sebanyak 36.557 kasus, 40,8% diantaranya (14.913 kasus) adalah kasus diare pada golongan balita. Untuk Kota Palembang, data Tahun 2002 dilaporkan kasus diare 28,7/1000 penduduk (26,4% dari jumlah kasus di Prop. Sumatera Selatan), angka tersebut juga sudah meningkat dari tahun sebelumnya (2001) yang tercatat sebesar 24,55/1000 penduduk dengan CFR 0%. Beberapa penelitian mengatakan diare tidak terlepas dari kondisi sanitasi dasar yang tidak baik, seperti sarana air bersih, jamban dan lain-lain, disamping faktor status gizi, perilaku atau faktor lainnya. Berdasarkan data dan informasi tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian serupa di tempat berbeda dengan tujuan ingin mengetahui hubungan sanitasi dasar yang meliputi penggunaan sarana air bersih, tingkat risiko pencemaran sarana air bersih, kondisi jamban keluarga, kondisi saluran pembuangan air limbah, kondisi tempat pembuangan sampah sementara, dan kondisi rumah dengan insiden diare pada balita di Puskesmas Wilayah Kota Palembang Tahun 2001-2003. Dengan desain penelitian ekologi, dan unit analisis data laporan triwulan insiden diare pada balita dan sarana sanitasi dasar di 34 Puskesmas di Kota Palembang selama 3 tahun (2001-2003) serta menggunakan analisis regresi linier ganda maka disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara kondisi jamban keluarga, kondisi saluran pembuangan air limbah dan kondisi rumah dengan insiden diare pada balita. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan insiden diare pada balita adalah kondisi saluran pembuangan air limbah. Untuk mengantisipasi insiden diare pada balita dimasa mendatang hendaknya dilakukan upaya perbaikan sarana sanitasi dasar dengan memprioritaskan pada faktor yang berhubungan secara signifikan dengan insiden diare yaitu kondisi SP.AL, rumah dan jamban keluarga yang dapat dilakukan secara bertahap melalui kegiatan proyek percontohan, pemberian dana atau material stimulan untuk perbaikan rumah dan pembuatan sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat. Disisi lain guna meningkatkan pengetahuan masyarakat, perlu juga dilakukan penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan di posyandu, pertemuan di kelurahan, RT atau RW serta kegiatan pemantauan rumah yang dilakukan secara berkala dalam waktu 3 bulan sekali. Disisi lain, sebaiknya perlu juga dilakukan penelitian lanjutan dengan melihat faktor-faktor lain yang berhubungan dengan insiden diare sehingga hasil penelitian yang ada akan lebih komprehensif untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi diare. ......The Relation Between the Base Sanitation and the Diarrhea Incident on Under Kindergarten at Polyclinic in Palembang City Region of Year 2001-2003The contagious disease that is still being a health problem factor of the growth country is diarrhea disease. This disease often brings about KLB, painful and death on under kindergarten. On predict, in all of growth country every years there are 1.3 billions sufferers with 3.2 millions deaths on under kindergarten caused by diarrhea. From SKRT 1992, the diarrhea disease is the second death contributor of baby and under kindergarten, with proportion 11% death on baby and 23% death on under kindergarten. Meanwhile, in SKRT 1995 was said that this disease is the third death agent on under kindergarten that is as big as 13.9%, for outer of Java and Bali is the death agent 16.4% on baby and 20.6% on under kindergarten. In Province of Sumatera Selatan in year of 1998 was recorded the number of diarrhea sufferer 18.38/1000 inhabitant (CFR 0.003%), in year of 1999 was increased became 21.19/1000 inhabitant (CFR 0.001%) and year of 2002 was increased again became 22.97/1000 inhabitant with CFR 0%. In year of 2000, the amount of diarrhea cases which got medical treatment at polyclinic in this province was as many as 36,557 cases, 40.8% among of them (14,913 cases) were diarrhea cases on under kindergarten group. In Palembang City, data of year of 2002 was reported that the diarrhea cases 28.7/1000 inhabitant (26.4% number of cases in Province of Sumatera Selatan), the number had increased from previous year (2001) which was recorded as big as 24.5511000 inhabitant with CFR 0%. Several researches assert that diarrhea is not regardless with bad condition of the base sanitation, such as pure water supply, lavatory, and so on, besides nutrient status factor, behaviors or another factors. Based on the data and such information, I am interesting to perform similar research in different place with objective is to determine the relation of sanitation base which is consist of pure water utilizing, risk level of water supply pollution, family's lavatory, drainage of waste water, temporary dump and house condition, with diarrhea incident on under kindergarten at polyclinic in Palembang City Region of year 2001-2003. With ecology research design, analysis unit of three-months data report of diarrhea incident on under kindergarten and base sanitation facility in 34 polyclinics in Palembang City during 3 years (2001-2003), and using double analysis of linear regression, so having a conclusion that there is significant correlation between family's lavatory condition, waste water drainage. condition and house condition with diarrhea incident on under kindergarten. The most dominant factor which has correlation with diarrhea incident on under kindergarten is waste water drainage condition. To anticipate the diarrhea incident on under kindergarten in the future, ought to effort restoration of sanitation base facility by taking priority on factors which have significant relation with diarrhea incident, that is SPAL condition, house and family's lavatory that could do gradually through model project activities, donation, or stimulant material for house restoration and developing qualify base sanitation facility. In another side for upgrading public knowledge, also need to take elucidation toward public through posyandu activities, confluence in kelurahan, RT or RW, and houses monitoring activity, that are performed periodically once of 3 months. Additionally, preferable that needs to do the advance research by consider another factors which have correlation with diarrhea incident, thus the available research result would more comprehensive for describing the factors which have diarrhea influence.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Nur Solikhati
Abstrak :
ABSTRAK
Pada tahun 1952, Pak Kasur mengumpulkan anak-anak di halaman rumahnya yang dikelompokkan menjadi Taman Pemuda, Taman Putra, dan Taman Indria. Pak Kasur menyelenggarakan pendidikan informal bersama anak-anak tersebut yang diisi dengan kegiatan menari, bernyanyi, membaca puisi, menggambar, melawak dan olahraga. Secara bergiliran kelompok anak-anak ini tampil mengisi siaran anak-anak di RRI. Kegiatan pendidikan informal di Taman Indria diteruskan oleh Pak Kasur menjadi pendidikan formal yang bernama TK Mini Pak Kasur. Pak Kasur menerapkan motto “Belajar sambil Bermain dan Bermain sambil Belajar”. Pak Kasur juga menciptakan lagu-lagu anak sebagai perangkat pendidikan yang lagunya terkenal sampai sekarang.
ABSTRACT
In 1952, Pak Kasur gathered a group of children in his yard. Those children were then grouped into Taman Pemuda, Taman Putra, and Taman Indria. He organized an informal education for them, along with the dancing, singing, poetry-reading, drawing, comedy and sport activities. These children took turn to perform at children program broadcasted by RRI. Pak Kasur developed the informal education of Taman Indria to become a formal education named TK Mini Pak Kasur. He carried the motto of "Learning while Playing, Playing while Learning". Pak Kasur also created children's songs as educational tools. These songs are well-known until now.
2014
S53853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alice Zellawati
Abstrak :
Mengembangkan kemampuan kosakata pada anak-anak pra sekolah merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat menentukan bagi anak usia dini. penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan kostakata pada anak usia dini melalui model pembelajaran interaktif dengan media kartu CERDAS. Penelitian dilaksanakan di 20 sekolah TK A SemaranG Tengah. Metdoe penelitian yang digunakan yaitu metode quasi eskperimental dengan desain one group pretest posttest design. Hasil dari penelitian ini menunjukkkan bahwa ada pengaruh yang sangat signifikan dari pembelajaran interaktif dengan media kartu CERDAS terhadap peningkatan kosakata anak TK A. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan ada perbedaan kemampuan kosakata antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, 2017
150 MS 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud R.
Abstrak :
Diketahui bahwa proses kehidupan mahluk hidup disuatu tempat selain dipengaruhi oleh lingkungan fisis sekitarya juga dipengaruhi oleh kondisi iklim di tempat tersebut. Banyak penyakit yang berkaitan dengan iklim atau musim tertentu, terutama dengan suhu dan kelembaban. Sejumlah parasit yang dapat menginfeksi manusia terbatas pada daerah tropis dan subtropis yang panas dan lembab. Dalam studi populasi disebutkan bahwa kondisi lingkungan yang buruk terbukti merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variasi iklim yang terdiri dari curah hujan, suhu udara, kelembaban, kecepatan angin dan hari hujan serta factor lingkungan yang terdiri dari rumah sehat, status gizi balita dan kepadatan penduduk dengan penyakit ISPA Non Pneumonia pada Balita di kota Palembang dalam kurun waktu tahun 1999 sampai dengan tahun 2003. Desain penelitian yang digunakan ekologi jenis time trend. Hasil penelitian, bahwa insiden ISPA non pneumonia balita per 1000 balita, tertinggi tahun 1999 (76,7) dan terendah tahun 2001 (36,1). Rata-rata kejadian penyakit ISPA non pneumonia balita tertinggi tahun 1999 (13.196,67), terendah tahun 2001 (7.503). Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa rata-rata kejadian penyakit tersebut dari tahun 1999-2003 adalah berbeda. Dengan analisis statistik infrensial menggunakan koefisien korelasi Pearson menunjukkan bahwa dari lima variabel iklim yang berpengaruh secara signifikan dengan penyakit ISPA Non Pneumonia Balita adalah curah hujan dengan Pv sebesar 0,030 dan nilai r = 0,49 (kekuatan hubungan" kuat" arah poritif), suhu udara dengan Pv = 0,003 dan nilai r = - 0,62 (kekuatan hubungan "kuat" arah negatif) serta hari hujan dengan Pv = 0,049 dan nilai r = 0,45 ( kekuatan hubungan "kuat" arah positif ). Dari lima variabel tersebut dilakukan regresi ganda, didapatkan bahwa yang paling berhubungan adalah suhu udara dengan formula regresi : Y ispa = 206236,45+-6637,20*suhu udara +e. Faktor lingkungan yang berpengaruh secara signifikan adalah variabel rumah sehat dengan Pv sebesar 0,019 dan nilai r = -0,370 (kekuatan hubungan "sedang" arah negatif).Dari dua variabel yang signifikan tersebut dilakukan regresi ganda, didapat formula regresinya adalah : Y ispa = 21099,99 - 99,74*rumah sehat -160,38* status gizi kurang. Upaya untuk menurunkan penyakit ISPA Non Pneumonia pada balita di kota Palembang disarankan pada jajaran Dinas Kesehatan Kota untuk melakukan pertemuan dalam cresis center guna afokasi kepada jajaran BMG, Dinas Tata Kota dan Dinas Kependudukan untuk saling memberikan informasi, menjalin kerjasama dan mendapat dukungan dari masing-masing instansi tgersebut. Dari informasi tentang cuaca setiap hari, program P2 ISPA dapat melakukan kewaspadaan dini terhadap penanggulangan penyakit ISPA non pneumonia pada balita dengan menyiapkan pendanaan dan logistik. Kepada Badan Meteriologi dan Geofisika dapat memberikan informasi cuaca kapanpun diperlukan oleh Dinas Kesehatam Kepada Dinas Tata Kota dapat memberikan informasi tentang situasi pembangunan perkotaan yang beroreantasi pada pembangunan yang berwawasan kesehatan dan kepada Dinas Kependudukan dapat memberikan informasi tentang taraf kehidupan masyarakat, Kepada peneliti lain disankan untuk melanjutkan penelitian ini guna mencari hubungan sebab akibat penelitian.
The Relation Of Climate Variations And The Environment Factors With Acute Respiratory Infections (ARI) Non Pneumonia On Under Kindergarten At Palembang City In Year 1999-2003As known that the process of every creatures life at one place, besides effected by their physical environment, also affected by its climate conditions_ Many diseases been related with climates or particular season, especially temperature and humidity. Some parasites can infect human confined at tropic and subtropics regions, which have high temperature and damp conditions. In population studies said that the bad environment conditions proved as risk factors, which have correlation with Acute Respiratory Infections (ART) cases. This research heads for find out the relation among clime variations, which consist of rain precipitation, temperature, wind speed and rainy day, and environment factors such as healthy home, under kindergarten's nutrient state and population density, with Acute Respiratory Infections Non Pneumonia on under kindergarten at Palembang City from year of 1999 to 2003. The research design uses ecology with time trend type. The research returns, that Acute Respiratory Infections (ARI) Non Pneumonia on under kindergarten incidents per 1000 of under kindergarten child had the top rank in year of 1999 (763) and the lowest rank in 2001 (36.11 The average of cases of ARI Non Pneumonia disease on under kindergarten child with the highest was in 1999 (13,196.67), and the lowest was in 2001 (7.503). The result test by ANOVA shown that the average of the disease cases from 1999 to 2003 were different. Inferential statistics analysis with Pearson correlation coefficient shows that from five -of clime's variables, which have significantly influence on the Respiratory Infections Non Pneumonia of under kindergarten, were rain precipitation with Pv 0.030 and r'J.49 (strength correlation "strong" positive direction), temperature with P;M::t.003 and r=-0.62 (strength correlation "strong" negative direction) and rainy day with Pv'J_049 and r:1.45 (strength correlation "strong" positive direction). Used that five variables took double regression, gains that, the tightest relation was temperature with regression function_ Ygk = 206236.45+ _6637.20 * temperature +e. The environment factor, which have significantly influence, was healthy house variable Pv3.019 and 1=-0.370 (strength correlation "intermediate" negative direction). From two of the significant variables took double regression, gain regression function: YBU 21099.99-99.74* healthy house - 160.38 * lack nutrient state. Effort for reducing ARI Non Pneumonia disease on under kindergarten at Palembang City recommend to City's Health Department for having confluence in crisis center for avocation to BMG, Dinas Tata Kota, and Dinas Kependudukan for sharing information, having collaborate, and getting support from each departments. From Information about daily weather, P2 ISPA program can takes early attentive acts regarded to tackling the ARI Non Pneumonia on under kindergarten by preparing funding and logistic. Toward Badan Meteorologi dan Geofisika, can gives the weather information whenever been needed by Health Department. For Dinas Tata Kota can informs about city development situation that has orientation on health perception of development, and toward Dinas Kependudukan can gives information concerning society life degree. For another researcher, suggested to continue this research for questing the causity of the research.
Depok: Universitas Indonesia,
T12923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ismayati
Abstrak :
Guru merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan. Salah satu karakter guru yang diharapkan adalah sikap kreatif. Guru taman kanak-kanak berhadapan dengan siswa yang berada pada tahap praoperasional (Piaget, dalam Atkinson, 1983). Pada tahap ini berkembang kemampuan simbolik. Sehingga dibutuhkan kreativitas guru TK untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang akan mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu dengan memiliki sikap kreatif dalam mengajar, seorang guru diharapkan akan mengembangkan proses belajar mengajar yang mendorong kreativitas siswanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) pengaruh motivasi berprestasi terhadap sikap kreatif guru, 2) pengaruh konsep diri terhadap sikap kreatif guru, 3) pengaruh motivasi berprestasi dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap kreatif guru. Hipotesa yang diajukan pada penelitian ini adalah 1) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi berprestasi terhadap sikap kreatif guru, 2) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari konsep diri terhadap sikap kreatif guru, 3) ada pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi berprestasi dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap kreatif guru. Penelitian ini dilakukan terhadap 118 orang guru TK Islam yang berada di Wilayah Kota Bekasi Jawa Barat. Alat ukur yang digunakan adalah skala motivasi berprestasi yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh David McClelland (1987). Skala konsep diri disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Williams H. Fitts (1971). Sementara skala sikap kreatif disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Utami Munandar (1977). Analisis statistik menggunakan multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan konsep diri memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap sikap kreatif guru.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Alit Triyani
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena bullying di sekolah adalah salah satu yang kerap dihadapi oleh anak. Maka dari itu, program pelatihan guru TK untuk mencegah bullying penting dilakukan karena guru merupakan orang dewasa yang paling dekat dengan anak di sekolah dan perilaku bullying terjadi di sekolah maka guru lah yang perlu diintervensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas program pelatihan guru TK untuk meningkatkan pengetahuan tentang bullying sebagai upaya mencegah bullying pada anak usia 4-6 tahun di sekolah. Pelatihan dilakukan selama 3 hari dengan durasi 180 menit setiap harinya. Penelitian ini menggunakan desain before-and-after (one group before and after design) dengan guru sebagai partisipan. Alat ukur yang digunakan berupa lembar checlist bullying dan lembar kuesioner terbuka yang diberikan saat pre-test dan post-test. Pelatihan ini menggunakan beberapa metode, yaitu diskusi, role plays, ceramah, permainan (games), demonstrasi. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan wilcoxon test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan guru TK sebagai upaya untuk mencegah bullying (Z= -2,850, p=0,004<0,05)
ABSTRACT
The phenomenon of bullying in schools is one of things that is often faced by children. Therefore, the kindergarten teacher training program to prevent bullying is important because teachers are the adults closest to the child at school and bullying happens at school, the teachers who need intervention. The purpose of this study was to determine the effectiveness of kindergarten teacher training program to improve their knowledge about bullying as an effort to prevent bullying in children aged 4-6 years in school. The training was conducted for 3 days with a duration of 180 minutes each day. This study uses a design beforeand- after (one group before and after design) with teachers as participants. Measuring instruments used in the form of bullying checklist sheets and sheets of an open questionnaire given at the pre-test and post-test. The training uses several methods, namely discussions, role plays, lectures, games, demonstration. From the statistical test by using the Wilcoxon test showed that there is an increased knowledge of kindergarten teachers in an effort to prevent bullying (Z= -2,850, p=0,004<0,05).
2016
T45761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Sabila
Abstrak :
Video animasi dapat digunakan untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan konsep disabilitas pada anak dini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan video animasi dalam meningkatkan pengetahuan dan kecenderungan berinteraksi terhadap penyandang disabilitas pada anak usia 5-6 tahun, serta mengetahui ketahanan efektivitas tersebut selama jangka waktu tertentu setelah diberikan video animasi. Peningkatan pengetahuan anak tentang penyandang disabilitas diukur dengan alat ukur yang dibuat sendiri oleh peneliti, yaitu Skala Pemahaman Anak terhadap Penyandang Disabilitas. Sedangkan peningkatan kecenderungan berinteraksi anak terhadap penyandang disabilitas, diukur dengan Skala Kecenderungan Perilaku yang dikembangkan dari Behavioral Intention Scale (Hooser, 2009). Hasil analisis data menunjukkan bahwa video animasi cukup efektif digunakan dalam pengenalan disabilitas dikarenakan terdapat peningkatan skor partisipan penelitian pada pengetahuan tentang penyandang disabilitas dan kecenderungan berinteraksi terhadap penyandang disabilitas. Namun demikian, hasil analisis data penelitian menggunakan uji beda Wilcoxon signed-rank test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0.05), baik pada pengetahuan anak tentang penyandang disabilitas maupun pada kecenderungan berinteraksi anak terhadap penyandang disabilitas antara sebelum dan sesudah ditayangkan video. Setelah jeda waktu dua minggu, hasil analisis data juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan. ......Animation video could be used to introduce the concept of disability in early childhood. This study was aimed to examine the effectiveness of animation video of disability in increasing knowledge and intention to interact toward persons with disability in children aged 5-6 years, and knowing whether the effectiveness could be last in certain period. The children`s knowledge was measured by a scale that developed by the researchers themselves, namely Skala Pemahaman Anak terhadap Penyandang Disabilitas. We used Skala Kecenderungan Perilaku that was adapted from Behavioral Intention Scale (Hooser, 2009) to measure the intention of children to interact with persons with disability. Data analysis showed that the animation video increased the children`s knowledge about disability and intention to interact with persons with disabilities. However, data analysis using Wilcoxon signed-rank test showed that there was no significant difference (p> 0.05) between two measurement times, both in childrens knowledge of persons with disabilities and in the intention to interact with persons with disabilities. After two weeks, data analysis also showed that there was no significance difference both in childrens knowledge of persons with disabilities and in the intention to interact with persons with disabilities.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allen, Ann Taylor
Abstrak :
The kindergarten as institution, as educational philosophy, and as social reform movement is among the most important contributions of Germany to the world. At first, however, Germany proved an inhospitable environment for this new institution, founded by the educator and philosopher Friedrich Frobel around 1840. After the failure of the 1848 Revolutions several German governments banned the kindergarten, alleging that it was a hotbed of subversion, largely because of its links to the eras movements for womens rights. German revolutionaries who were forced into exile introduced the kindergarten to America. In an era when convention limited middle class women to the domestic sphere, the kindergarten provided them with a rare opportunity, not only for professional work, but also for involvement in the social issues of education, child welfare, and urban reform. Through three generations, American and German women established personal friendships, institutional affiliations, and international organizations, many of which are still little known. This is a transnational history of the kindergarten as it developed in both Germany and America between 1840 and 1919. It shows how transnational contacts shaped national cultures. This is also a comparative history in which a common body of ideas and practices is shown adapting over time to two very different national environments. The issues raised in the nineteenth century are still important today. The provision of public preschool education an aim first developed by nineteenth-century kindergartners is still an unfinished and much discussed project in both the United States and Germany.
Oxford: Oxford University Press, 2017
e20469790
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>