Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Mardiarini Ismail
"Tumover karyawan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh organisasi apa pun, salah satunya adalah organisasi bimbingan belajar PT X di Jakarta Selatan. Setiap tahun, terdapat kecenderungan tumover pengajar yang mempunyai kompetensi di PT X yang disebabkan oleh ketidakpuasan. Penelitian ini berfokus pada kepuasan dan ketidakpuasan pengajar dan berdasarkan Teori Dua Faktor Herzberg, Teori motivasi Maslow, serta Teori Manajemen Retensi Arthur, dengan 50 orang responden yang telah mengajar selama minimal 1,5 tahun melalui wawancara dan kuesioner.
Disimpulkan bahwa faktor penyebab ketidakpuasan keija pengajar PT X adalah: 1)sistem seleksi tidak terencana; 2)kebijakan administrasi dan perusahaan tidak transparan; 3)jumlah gaji tidak sesuai harapan; 4)pengakuan (recognition) resmi dari pihak manajemen atas keberhasilan pengajar; 5)penghargaan nyata atas keberhasilan pengajar.
Oleh karena itu, rekomendasi program yang diberikan adalah manajemen retensi yang terdiri dari: l)perbaikan sistem seleksi; 2)keterbukaan lingkungan keija; 3)perbaikan sistem struktur gaji; 4)program pengakuan; 5)pemberian penghargaan nyata.
Untuk mengatasi masalah ini peneliti menyarankan program manajemen retensi akan berhasil bila mendapat dukungan penuh dari pihak manajemen puncak serta adanya keijasama yang baik antara pihak-pihak yang terlibat."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T37862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wahyuningsih Attas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rencana aksi pelayanan berkesinambungan di rawat jalan RSUP (Rumah
Sakit Umum Pendidikan) Fatmawati guna meningkatkan citra RS Fatmawati. Analisis dilakukan secara mikro
melalui wawancara pasien, manajemen, serta petugas kesehatan dan secara makro melalui analisis kebijakan. Hasil
menunjukkan bahwa kesenjangan pada pelayananan rawat jalan terdapat pada kesesuaian kualitas (kecepatan
layanan, kelengkapan obat, kenyamanan) dan komunikasi. Masalah ketidakpuasan yang terjadi di Fatmawati
merupakan pengembangan dari akar masalah yaitu meningkatnya kunjungan pasien akibat sistem rujukan yang
tidak berjalan. Rencana aksi yang dirancang dibuat secara makro yaitu memperbaiki sistem rujukan dengan fokus
menyeimbangkan peran Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) dan juga
secara mikro melalui perbaikan internal RS."
Depok: Pusat kajian administrasi kebijakan kesehatan (FKM_UI), 2014
351 JARSI 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Kartika
"Teori objectified body consciousness dan teori objektifikasi diri mengungkapkan bahwa basil penelitian di budaya Barat mengobjektiifikasi perempuan melalui konstruksi bahwa tubuh perempuan yang sangat kurus adalah ideal. Bila perempuan tidak dapat mencapai ukutan ideal itu akan timbul ketidakpuasan dalam diri perempuan. Di Indonesia terdapat budaya yang majemuk, dimana kurus tidak sellllu menjadi acuan ukuran tubuh yang ideal. Budaya Jakarta, sebagaimana budaya Barat pada umumuya. mencitrakan tubuh perempuan kurus sebagai sesuatu yang ideal. Sebalikuya budaya Bugis menganut tubuh perempuan yang 'berisi' sebagai tubuh ideal.
Berdasarkan hal itu peneliti berpendapat bahwa petempuau yang berlatar belakang budaya Bugis dan tinggal di Jakarta diduga mengbedapi dua budaya yang menyangkutpautkan tubuh ideal yang bertolak belakang. Melalui studi kualitatif dengan mctode wawancara terhadap empat partisipan yang bersuamikan suku Bugis di Jakarta, penelitian ini mendapatkan bahwa keempat partisipan terbukti menghadapi dua budaya yang saling bertentangan di dalam kehidupau dewasa mudanya Sebagian besar partisipan menganut tubuh ideal kurus. Penemuan lainnya adalah perempuan yang berasal dari Bugis menunjukkan kepuasan atas tubuhnya, sebaliknya perempuan yang tidak berasal dari Bugis melapurkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya. lni menunjukkan bahwa ketidakpuasan dapat dijelaskan dengan mengetahui budaya mana yang diinternalisasikan secara dominan oleh individu.

Objectified body consciousness and Self-objectification theory stated that many researches found that Western culture objectifies women by cons/meting super thinness as an ideal body for women Consequently, when women cannot meet the ideal, they probably fee/less satisfied with their awn body. However, Indonesia has many various cultures, and therefore every culture has their own body standard for woman. Culture in Jakarta, like any other cultures in big cities. set the very thin body as an ideal. On the other hand, in Bugis tradition, women are expected to have a more plump or fat body, specially the married women.
Based on those facts. the researcher assumed that women with Bugis background and living in Jakarta face two cultures with contradictory body standard. By qualitative study and interview with four wives of Bugis husbands, this research found, as expected, that four participants are proved lo face the contradictory cultures in their young-adult life. Most of the participants adopted that thinness as their ideals body. Also, iJ is found that the wives from Bugis showed their body-satisfaction, hut the Non-Bugis wife did not report any body-satisfaction. This result shows us that body-dissatisfaction can be explained by finding out which culture is dominantly internalized by individuals.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T33700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Wahyuningsih Attas
"Tesis ini bertujuan mengetahui rencana aksi pelayanan berkesinambungan di rawat jalan RSUP Fatmawati guna meningkatkan citra RS Fatmawati. Analisis dilakukan secara mikro melalui wawancara pasien, manajemen, serta petugas kesehatan dan secara makro melalui analisis kebijakan.
Hasil menunjukkan bahwa gap pada pelayananan rawat jalan terdapat pada kesesuaian kualitas (kecepatan layanan, kelengkapan obat, kenyamanan) dan komunikasi. Masalah ketidakpuasan yang terjadi di Fatmawati merupakan pengembangan dari akar masalah yaitu meningkatnya kunjungan pasien akibat sistem rujukan yang tidak berjalan.
Rencana aksi yang dirancang dibuat secara makro yaitu memperbaiki sistem rujukan dengan fokus menyeimbangkan peran Unit Kesehatan Masyarakat dan Unit Kesehatan Perseorangan dan juga secara mikro melalui perbaikan internal rumah sakit.

This thesis aims to find the continuous action plan in the Fatmawati general hospital outpatient services in order to increase the Fatmawati General Hospital's image. The micro-analysis was conducted by interviewing patients, managements, health workers and the macro analysis was done through policy analysis.
The results showed that the gap in outpatient service were in the compatibility quality (service speed, drug completeness, comfort) and communication. The dissatisfaction problems that occur in Fatmawati general hospitals was the cultivation of the main root problem which was the rising number of patients as a result of the referral system ineffectiveness.
The action plan designed in a macro scale is to improve the referral system with a focus on balancing the role of public health unit and individual health unit, in the micro scale the action plan is conducted through out hospitals internal improvements. This efforts also needs to be strengthened with Primary Health Care System as a strategy to ensure the affordability of essential health services provided universally to the public in order to achieve the common goal of a better health
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirastati
"Isu mengenai kepuasan kerja di kalangan dunia kerja hampir dipastikan menjadi materi yang selalu menarik untuk diteliti. Kepuasan kerja terkait erat dengan sikap dan kinerja karyawan yang memiliki implikasi terhadap perusahaan. Mengutip AAFP (American Academy of Family Phycisian) dan Bavemdan Research (2000) disebutkan bahwa karyawan yang terpuaskan (satisfied employees) akan menunjukkan sikap kerja yang positif atau mendukung perusahaan dalam mencapai sasaran, seperti; bekerja lebih produktif kreatif dan lebih memiliki komitmen terhadap organisasi. Komponen ini menjadi begitu penting bagi suatu perusahaan yang sedang berkembang seperti Bank X yang sedang mengejar dan mewujudkan visinya menjadi 10 bank swasta nasional terbaik dan sebagai penyedia sumber daya manusia.
Seperti diketahui Bank X merupakan salah satu bank Swasta nasional yang lolos dari reruntuhan krisis perbankan nasional pada tahun 1977. Bank X memiliki sejarah yang cukup unik, ia justru berkembang pesat menjadi bank dengan status perseroan terbuka (go public) di tengah bank-bank lain ditutup operasinya oleh pemerintah (Bank Indonesia). Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi business Bank X, yaitu dengan istilah Strategic Service Intent (SSI) meraih peluang pasar dengan melakukan penyesuaian dan perbaikan infrastruktur dalam kegiatan usaha, teknologi dan sumber daya manusianya. Khusus perbaikan kualitas sumber daya manusia, Bank X menyadari menjadi syarat mutlak agar dapat bertahan dan bersaing (survive) di tengah ketatnya persaingan usaha. Upayanya antara Iain peningkatan sistem dan administrasi perekrutan karyawan, peningkatan kualitas dan fasilitas pelatihan. Dan yang tidak kalah penting adalah faktor kesejahteraan karyawan, yang merupakan Salah satu kunci utama dalam meningkatkan kinerja. Untuk mendukung hal itu, Bank X memberikan (selain gaji) tunjangan kesejahteraan berupa; uang makan dan transportasi, tunjangan hari raya, cuti, Jamsostek, upah lembur dan pengobatan.
Untuk melihat apakah kompensasi yang diberikan oleh Bank X telah memuaskan para karyawannya, penulis melakukan survai kecil tentang kepuasan kerja terhadap 28 karyawan dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Dunnette (1966). Kuesioner ini berisi aspek-aspek yang mencakup isi dari pekerjaan itu sendiri dan konteks dari pekerjaan. Hasilnya menunjukkan bahwa aspek yang dirasa cukup menonjol belum memuaskan adalah gaji (82%) Ketidakpuasan karyawan ini dalam kerangka teori Herzberg lebih disebabkan oleh faktor ekstrinsik (faktor di luar pekerjaan itu sendiri).
Masalah gaji atau lebih dikenal dengan istiIah kompensasi menjadi faktor yang perlu mendapat perhatian dalam kaitannya dengan kinerja karyawan. Gaji dapat membantu memuaskan kebutuhan dan meningkatkan intensitas motivasi karyawan Hal ini menjadi begitu penting bagi Bank X yang sedang tinggal landas dengan grand plan 5 tahun ke depan, yaitu menjadi bank yang menembus dengan asset 50 trilyun (dari posisi 12 trilyun ). Untuk ini tentunya perlu mendapat dukungan sikap positif karyawan (sikap puas) dalam mengejar dan mewujudkan sasaran perusahaan.
Guna membantu mencari solusi pembenahan sistem kompensasi tersebut, penulis mengusulkan dilakukannya evaluasi jabatan sebagai upaya memberikan masukan dalam penetapan sistem kompensasi yang obyektif dan dirasakan adil bagi karyawan (yang menurut Werther & Davis harus mampu menjamin kesetaraan internal & eksternal). Evaluasi jabatan merupakan proses yang mencoba untuk menjamin kesetaraan internal terhadap pekerjaan (jabatan). Tujuan langsungnya adalah menciptakan hirarki jabatan yang memiliki keseteraan internal berdasarkan pada nilai jabatan dan yang melibatkan beberapa langkah utama seperti; menetapkan dan menganalisis fakta pekerjaan-pekerjaan, menuliskan fakta yang ada ke dalam uraian jabatan (job description), mempelajari uraian jabatan dan mengevaluasinya sesuai dengan metode rating, dan langkah berikutnya adalah menetapkan struktur gaji berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh.
Melalui evaluasi jabatan akan diperoleh informasi sebagai dasar estimasi, sampai sejauh mana jabatan-jabatan memiliki faktor yang bernilai pada perusahaan. Faktor-faktor jabatan yang bernilai pada perusahaan inilah yang nantinya dijadikan dasar pertimbangan penentuan besaran kompensasi. Dengan melaksanakan hal ini perusahaan telah memberi jaminan akan adanya kesetaraaan internal (internal equity) kepada para karyawanannya Suatu kesetaraan yang lebih mengacu pada tuntutan jabatan atau kualifikasi orang, yang lebih baik (daiam organisasi) mendapat imbalan lebih.
Usulan ini diajukan mengingat bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Bank X lebih mengandalkan kesetaraan eksternal (external equity), kesetaraan yang menjamin bahwa satu pekerjaan mendapat imbalan yang fair - berlaku sama di pasar untuk jenis pekerjaan yang sama (dengan menggunakan data survai gaji dalam menentukan sistem kompensasi). Dengan memadukan kesetaraan internal dan kesetaraan eksternal dalam sistem kompensasi, diharapkan ketidakpuasan kerja (khususnya aspek gaji) karyawan di Bank X dapat terkurangi, sikap kerja menjadi lebih termotivasi, sehingga lebih produktif dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Agustina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpuasan citra tubuh pada siswi di SMA Negeri 11 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 136 siswi kelas X dan XI yang dipilih dengan systematic random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pengukuran antropometri, meliputi pengukuran berat badan menggunakan timbangan dan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74,3% siswi mengalami ketidakpuasan citra tubuh. Status gizi, Riwayat Diet, rasa percaya diri, pengaruh orang tua, dan pengaruh teman sebaya memiliki hubungan yang bermakna dengan ketidakpuasan citra tubuh. Peneliti menyarankan agar siswi diberikan informasi dan edukasi yang berhubungan dengan status gizi, diet seimbang, gaya hidup sehat, serta peningkatan rasa percaya diri.

This study aims to determinefactors associated with body image dissatisfaction in female students at SMAN 11 Jakarta. This study is a quantitative studythat uses cross-sectional study design. The sample in this study consisted of 136 female students of class X and XI which selected by systematic random sampling. Data were collected from questionnaire and anthropometric measurements, including weight measurement using weight scales and height measurement using microtoise, then analyzed using chi-square test.
The results showed that 74,3% female students were dissatisfied with their body. Nutritional status, weight-loss diet, self-esteem, parental influence, and peer influence has a significant association with body image dissatisfaction. Researcher suggests that students could be given information and education related to nutritional status, balanced diet, healthy lifestyle, and increased of self-esteem.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Ariansyah
"ABSTRAK<>br>
Organisasi XYZ merupakan unit TIK pusat yang melayani kebutuhan TI seluruh unit eselon 1 di lingkungan Organisasi ABC. Salah satu target Organisasi XYZ pada tahun 2015 adalah pencapaian kepuasan penguna layanan TIK sebesar 4.03 terhadap layanan cloud, layanan email dan internet dan layanan service desk. Kepuasan pengguna layanan TIK ini merupakan indikator keberhasilan Organisasi XYZ dalam memberikan layanan TIK yang prima. Akan tetapi pada tahun 2015 target pencapaian kepuasan pelanggan tidak tercapai. Salah satu penyebabnya terkait dengan layanan cloud yang mendapatkan nilai terendah. Berdasarkan pendapat pengguna hal ini disebabkan karena belum adannya evaluasi layanan cloud yang diminta oleh penyedia layanan, belum adannya kajian kebutuhan, tidak terdapat perencanaan kapasitas layanan cloud, dan sering terjadi insiden terhadap layanan kritikal yang di cloud kan. Penyebab tersebut tersebut merupakan pendapat yang belum tentu menjadi penyebab utama sehingga perlu digali lebih dalam untuk mengetahui faktor utama penyebab ketidak puasan pengguna layanan cloud server di lingkungan Organisasi ABC. Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan menggunakan cara wawancara sebagai data primer dan hasil SKP, observasi sebagai data sekunder, kemudian melakukan pemetaan ke Quality Model of Cloud Service terdiri dari 6 enam faktor yaitu Usability, Security, Reliability, Tangibility, Responsiveness dan Empathy, dari hasil pemetaan tersebut kemudian dilakukan survei dengan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh pegawai yang kompeten/ahli dalam bidang layanan cloud server atau yang bertanggung jawab di organisasi. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunaka teknik Analytical Hierarchy Process AHP . Hasilnya diperoleh bahwa faktor utama ketidakpuasan pengguna layanan cloud server adalah terkait dengan faktor tangible, reliability, usability sedangkan subfaktor adalah profesionalism, user interface aesthetic, availability, stability, learnability, dan protection, dari hasil pemataan permasalahan tersebut kemudian disusun rekomendasi perbaikan menggunakan pendekatan COBIT 5, ITIL v3, NIST SP 800-146 dan penelitian sebelumnya

ABSTRACT<>br>
XYZ Organization is a central ICT unit that serves the IT needs of all echelon 1 units within the ABC Organization. One of the target of XYZ Organization in 2015 is the achievement of ICT service user satisfaction of 4.03 to cloud service, email and internet service and service desk. User satisfaction of ICT services is an indicator of XYZ 39 s Organization success in providing excellent ICT services. However, in 2015 the target of achieving customer satisfaction is not achieved. One of the cause factors associated with cloud services that get the lowest value. Based on the user 39 s opinion this is due to the lack of an evaluation of cloud services requested by the service provider, not necessarily the needs assessment, no cloud service capacity planning, and frequent incidents of critical services in the cloud. The cause is an opinion that is not necessarily the main cause factors so it needs to be explored more deeply to determine the main factors causing dissatisfaction of cloud server service users within the ABC Organization.This study collected data using interview method as primary data and SKP result, observation as secondary data, then mapping to Quality Model of Cloud Service consist of 6 six criteria that is Usability, Security, Reliability, Tangibility, Responsiveness and Empathy. Conducting survey method by spreading questionnaires filled by competent employees experts in the field of cloud server service or responsible in organization. The data obtained is then processed by using Analytical Hierarchy Process AHP technique. The result obtained that the main factor of dissatisfaction of cloud server service user is related to tangible, reliability, usability factors then sub factors profesionalism, user interface aesthetic, availability, stability, learnability sub factors, then compiled recommendation improvement using approach COBIT 5, ITIL v3, NIST SP 800 146 and previous research"
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darin Atiandina
"Skripsi ini membahas mengenai Alternative for Germany AfD sebagai partai radikal kanan populis di Jerman pada pemilihan umum tahun bundestag 2013 dan tahun 2017. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mencoba menganalisis kegagalan AfD pada pemilihan umum tahun 2013 dan keberhasilan AfD pada pemilihan umum tahun 2017 dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan pemilih terhadap partai tersebut, yaitu 1 kondisi ekonomi Jerman, 2 laju imigrasi, dan 3 ketidakpuasan politik. Penelitian ini menggunakan konsep partai radikal kanan populis, tesis the demand side, dan teori protes politik untuk membantu penulis dalam menganalisis ketiga faktor tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa ketika kondisi perkonomian yang buruk terjadi bersamaan dengan peningkatan laju imigrasi, ketidakpuasan politik masyarakat meningkat sehingga menciptakan protest vote atau protes pemilih yang berdampak positif pada peningkatan suara partai radikal kanan populis.

This paper covers Alternative for Germany AfD as a populist radical party in Germany during the bundestag election of 2013 and 2017. By using qualitative methods, this study attempts to analyze AfD 39 s failure in the 2013 elections and the success of AfD in the elections of the year 2017 seen from factors affecting voter support for the party, namely 1 German economic conditions, 2 immigration rate, and 3 political dissatisfaction. This research uses the concept of radical right Populist Party, the demand side thesis, and political protest theory to assist writer in analyzing these three factors. The study find that when the economic conditions of a country 39 s economy in a bad conditions occur along with an increase in the rate of immigration, the political dissatisfaction of society increases so as to create a protest vote or voter protest which positively impacts the improvement of radical rightist Populist Party.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denisward Eurico Rathany
"Kota-kota di seluruh dunia memperluas peran mereka di luar pemerintah pusat. Melalui Transnational Municipal Networks (TMNs), kota-kota ini terhubung dan mampu berkolaborasi satu sama lain, mengatasi masalah untuk kepentingan semua pihak yang terlibat. Kehadiran TMNs sejak 1913 tampaknya terus meningkat seiring perkembangan zaman. Peningkatan tersebut tercermin dalam berbagai literatur akademik yang muncul sebagai respon atas fenomena tersebut sehingga perlu dilakukan peninjauan melalui sebuah tinjauan pustaka. Tulisan ini bertujuan untuk meninjau perkembangan literatur mengenai TMNs. Tulisan ini meninjau 41 literatur terakreditasi internasional mengenai TMNs. Berdasarkan pada metode taksonomi, literatur-literatur tersebut terbagi ke dalam tiga kategori tema yakni (1) Konseptualisasi TMNs, (2) Area Kerja Sama dalam TMNs, dan (3) Persebaran dan Aktualisasi TMNs sebagai Aktor Transnasional. Tinjauan pustaka ini berupaya untuk menyingkap konsensus, perdebatan, dan kesenjangan dalam topik TMNs. Selain itu, tulisan ini turut menunjukkan sejumlah tren dalam pengkajian TMNs seperti persebaran tema, disiplin penulis, dan asal penulis literatur. Tinjauan pustaka ini mengidentifikasi bahwa TMNs telah memenuhi kriteria untuk disebut sebagai aktor dalam Studi Hubungan Internasional dan paradgima liberalisme dianggap mampu menjelaskan fenomena TMNs. Sebagai fenomena global, TMNs dapat dikaji secara kolaboratif oleh berbagai disiplin ilmu dengan Studi Hubungan Internasional. Tinjauan juga menggarisbawahi dominasi perspektif barat khususnya Eropa dalam pengkajian TMNs. Tulisan ini kemudian merekomendasikan sejumlah agenda penelitian lanjutan dan pentingnya untuk melakukan penelitian TMNs dalam perspektif Indonesia.

Cities all throughout the world are extending their roles outside of the federal government. Through Transnational Municipal Networks (TMNs), these cities are linked and are able to collaborate with one another, addressing issues for the benefit of all parties involved. Since its first appearance in 1913, the existence of TMNs have increased positively alongside the world's development. This reality is reflected through the numerous writings and literature dedicated to respond towards this particular topic. Hence why it is essential to conduct a literature review on this topic. The purpose of this essay is to examine how literature regarding TMN has evolved. This research analyzes 41 literatures on TMNs that have received international acclaim, and is classified into three theme groups based on the taxonomic method: (1) Conceptualization of TMNs; (2) Areas of Cooperation within TMNs; and (3) TMNs' Distribution and Actualization as Global Actors. This literature assesses for areas of agreement, disagreement, and gaps related to TMNs. The distribution of themes, the author's field of study, and the authors' places of origin are only a few of the trends this work also demonstrates in the study of TMNs. In accordance to the expose's findings, TMNs have proven to be players in the field of international relations studies, and the liberal paradigm is thought to be able to explain the phenomena of TMNs. Multiple disciplines within International Relations Studies can work together to study TMNs. The paper also emphasizes on how the western viewpoint dominates the study of TMNs, particularly in Europe. For following research regarding this interesting topic, this review then makes a number of recommendations for future research objectives and emphasizes how crucial it is to perform TMN research from an Indonesian perspective.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Daryoto
"Penelitian tesis ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) ABC & Rekan, sebuah perusahaan penyedia jasa professional di bidang akuntansi dan auditing. Kredensial perusahaan adalah karyawan dengan pengetahuan baik eksplisit maupun tacit. Tingkat pengunduran diri auditor yang tinggi merupakan ancaman yang bisa mengganggu proses pencapaian sasaran usaha maupun keberkelanjutannya. Faktor penyebab utama tingkat pengunduran diri yang tinggi adalah tekanan waktu (time pressure) dan gaya supervisi (supervisory style). Agar tingkat pencapaian laba (profitability) dan keberlanjutan (sustainability) tidak terganggu maka perlu dilakukan intervensi untuk menurunkan tingkat pengunduran diri. Program intervensi untuk mengatasi efek negatif tekanan waktu dan gaya supervise adalah program flexible working arrangement dengan memanfaatkan keunggulan teknologi jejaring dan program berbagi pengetahuan dari para tokoh sentral melalui Community of Practice (CoP). Kedua program intervensi ini menggunakan pendekatan double-loop learning sehingga hasil program dapat diperoleh dengan maksimal dan dalam waktu jangka pendek.

This thesis research conducted at the Public Accounting Firm (KAP) ABC & Rekan, a professional services firm in accounting and auditing. The company's credentials are employees with both explicit and tacit knowledge. Levels of high auditor resignation is a threat that could disrupt the process of achieving business objectives and its sustainability. The main factors causing the high rate of resignation is time pressure and the supervisory style. In order to achieve the level of profitability and sustainability is not disturbed, it is necessary to intervene to reduce the level of resignation. Intervention programs to overcome the negative effects of time pressure and supervisory style is flexible working arrangement with the program take advantage of technology network and knowledge-sharing program of the central figure through the Community of Practice (CoP). Both of these intervention programs using a double-loop learning approach so that results can be obtained with a maximum program result and in the short term period."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31534
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>