Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedeh Hamdiah
Abstrak :
Kepatuhan perawat dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) mencegah cedera pasien dari jatuh perlu ditingkatkan untuk meningkatkan aspek keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengawasan kepala ruang menurut persepsi perawat pelaksana dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh. Rancangan penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada141 perawat yang dipilih dengan teknik proportional sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengawasan kepala ruang dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh (p< 0,001: OR 11,529; CI 5,231-25,410). Selain pengawasan kepala ruang, faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh adalah masa kerja dan motivasi. Kepala ruang lebih meningkatkan pengawasan secara berkala, terprogram dan terus menerus agar perawat pelaksana selalu patuh dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh. ...... Nurses' Compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall need to be improved in order to improve patient safety. The purpose of this study is to examine the correlation between head nurse controlling role based on nurse perception and nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall. This is descriptive cross sectional study recruited 141 nurses as respondent based on proportional sampling technique. The result shows there was significant correlation between head nurse controlling role and nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall(p < 0,001: OR 11 ,529; CI 5,231-25,41 0). Beside head nurse controlling role, working experience and nurse motivation also as factors that influence to nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall. It is recommended that the head nurse need to improve their controlling role regularly in order to improve nurse staff compliance m operational procedure standard implementation in preventing patient from fall.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrirachmawati
Abstrak :
Supervisi adalah suatu bentuk pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja petugas melalui proses yang sistematis meliputi pemberian motivasi, komunikasi dan bimbingan. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan stratified simple random sampling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara fungsi supervisi kepala ruangan dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam melakukan SOP identifikasi pasien Hasil penelitian mempergunakan uji Chi Square membuktikan ada hubungan yang bermakna antara motivasi, komunikasi dan bimbingan dengan kepatuhan perawat pelaksana menjalankan SOP identifikasi pasien. (p value < α). Kesimpulan dari penelitian ini, adalah fungsi supervisi kepala ruangan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan perawat dalam melakukan identifikasi pasien sesuai dengan SOP. ......Supervision is a form supervisory that aim to improve the staf performance through a systematic process in the provision of motivation, communication and guidance. This study used an observational design with cross sectional approach using stratified random sampling. The purpose of this study was to determine the relationship between the function of head room supervision with the compliance of nurses in performing SOP patient identification. The result of this research using Chi Square test to prove there is a significant correlation between motivation, communication and guidance to compliance of nurses in implementating SOP of patient identification (p value < α). The conclusion of this study is that the functions of the supervision of head room have a very important role to improve the nurses complaince in conducting the patient identification based on the SOP.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chrismatovanie Gloria
Abstrak :
Rekam medis merupakan unsur yang wajib dipenuhi didalam sebuah rumah sakit, dengan sistem manajemen rekam medis yang baik secara otomatis akan meningkatkan mutu pelayanan baik bagi pasien maupun bagi rumah sakit. Tesis ini membahas tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepatuhan perawat dalam pengembalian berkas rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei tahun 2021. Dimana terdapat 3 faktor yaitu faktor individu, faktor psikologis dan faktor organisasi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode Cross sectional. Data berupa data sekunder yang didapat dari rekam medis dan data primer dari kuesioner yang melibatkan seluruh populasi perawat yang bertugas di ruang rawat inap dari Januari hingga Februari 2021. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara umur, masa kerja, status kepegawaian dan pengetahuan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi rumah sakit dengan karakteristik yang sama khususnya manajemen Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei dalam kepatuhan pengembalian rekam medis pasien di rawat inap. ......Medical records are an element that must be fulfilled in a hospital with a good medical record management system that will automatically improve the quality of service for both patients and hospitals. This thesis discusses what factors influence nurse compliance in returning inpatient medical record files at the Kalawa Atei Mental Hospital in 2021. Where there are 3 factors, namely individual factors, pshycology factors and organization factors. This research uses quantitative research with cross sectional method. Data in the form of secondary data obtained from medical records and primary data from questionnaires involving the entire population of nurses who served in inpatient rooms from January to February 2021. The results showed a significant relationship between age, years of service, employment status and knowledge. It is hoped that this research can be input for hospitals with the same characteristics, especially the management of the Kalawa Atei Mental Hospital in compliance with returning medical records of inpatients.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Durhayati
Abstrak :
Ventilator associated pneumonia VAP adalah yang sering terjadi di rumah sakit terutaman di ruang intensif. VAP merupakah infeksi saluran pernapasan bawah yang mengenai parenkim paru setelah pemakaian ventilasi mekanik lebih dari 48 jam. Kejadian VAP dapat ditekan dengan pelaksanaan bundle VAP. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain crosssectional dengan sampel sebanyak 45 perawat ICU. Alat ukur yang digunakan adalah VAP Bundle Checklist dari Institute for healthcare improvement IHI 2012 dan adaptasi PRECEDE model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan perawat terhadap bundle VAP adalah tinggi 75,9 . Analisa dengan Chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor predisposisi, pemungkin dan penguat terhadap kepatuhan nilai p 0,473 . Rekomendasi dari penelitian ini adalah perawat harus meningkatkan pengetahuan dan motivasi terkait dengan implementasi bundle VAP. ......Ventilator associated pneumonia VAP is a common nosocomial infection in the hospital, especially in the intensive care unit. VAP is lower tract respiratory infection which affects parenchymal lung tissue after 48 hours of mechanical ventilation intubation. Implementing VAP bundle may prevent the incident of VAP.This study aimed to identify nurses compliance of VAP bundle and its relating factors. The study design conducted by descriptive analytic with cross sectional study of 45 sample of ICU nurses. This study used instruments of VAP bundle checklist of Institute for healthcare improvement IHI, 2012 and modified PRECEDE model. This study revealed that nurses compliance level of VAP bundle was high 75,9 . Chi square analysis showed there is no correlation between predisposing, enabling dan reinforcing factors with nurses compliance of VAP bundle p value 0,473 . The recommendation of this study is nurse should increase their knowledge and motivation regarding to the implementation of VAP bundle.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S66865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muammar Nur Agsawan Wakano
Abstrak :
Latar Belakang. Beberapa hal terkait proses penyembuhan luka di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang terdiri lingkungan, peralatan kesehatan, petugas kesehatan yang melakukan perawatan luka. Tindakan perawatan luka akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada prosedur yang telah ditetapkan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepatuhan perawat dalam perawatan luka di ruang perawatan bedah tahun 2019. Metode Penelitian. Desain yang digunakan adalah deskriptif obsevasional dengan pendekatan cross sectional .Jumlah Sampel adalah 26 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis data univariat. Kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki tingkat kepatuhan sedang sebanyak 53,8 % dan kepatuhan baik sebanyak 46,2 % serta didapatkan pula hasil bahwa sebagian besar responden memiliki ketidakpatuhan pada aspek umum SOP perawatan luka sebanyak 62,5%, sedangkan untuk aspek khusus dari SOP perawatan luka didapatkan hasil bahwa seluruh responden (100%) memiliki tingkat kepatuhan baik.. Saran. Disarankan kepada seluruh perawat lebih meningkatkan dan peduli terhadap pentingnya pelaksanaan aspek khusus maupun aspek umum dari standar operasional prosedur perawatan luka, dan Rumah Sakit secara berkala mensosialisasikan kembali standar operasional prosedur perawatan luka kepada perawat.
Background. Several things related to the process of wound healing are influenced by internal and external factors. External factors consisting of the environment, medical equipment, health workers who perform wound care. Wound care measures will be of quality if in their implementation always refers to established procedures.Objective. This study aims to determine the level of nurse compliance in wound care in surgical ward in 2019. Research Methods. The design used was descriptive observational with cross sectional approach. The number of samples was 26 people taken by total sampling technique. Data analysis carried out in this study is univariate data analysis. Conclusion. The results of the study found that most of the respondents had moderate compliance rates of 53.8% and good compliance of 46.2%, and it was also found that the majority of respondents had non-compliance with the general aspects of wound care SOP as much as 62.5%, whereas for specific aspects of SOP for wound care showed that all respondents (100%) had good compliance. Suggestion. It is recommended that all nurses improve and care for the importance of implementing specific aspects as well as general aspects of the standard operating procedures for wound care and the Hospital periodically re-socializes the standard operating procedures for wound care to nurses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Anugrahini
Abstrak :
Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor individu dan organisasi dengan kepatuhan perawat dalam menerapkan pedoman patient safety di RSAB Harapan Kita Jakarta. Desain penelitian korelasi deskriptif dengan cross sectional. Sampel 144 perawat. Analisis data chi square, uji T independen dan regresi logistik. Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara usia, tingkat pendidikan, masa kerja, kepemimpinan, struktur organisasi, desain kerja dengan kepatuhan perawat dalam menerapkan pedoman patient safety. Variabel yang dominan adalah desain kerja (p value = 0,000; OR= 35,897). Saran: agar pihak manajer rumah sakit mempertahankan dan meningkatkan desain keja yang baik guna mencapai kepatuhan perawat dalam menerapkan pedoman patient safety untuk mencapai keselamatan pasien di rumah sakit. ......This study is to determine the relationship between individual and organizational factors on adherence of nurses in implementing patient safety guidelines in RSAB Harapan Kita Jakarta. Descriptive study with cross sectional correlation design. The sample of 144 nurses. Data analysis Chi square test, independent t test and logistic regression. Results found significant relationship between age, educational level, years of service, leadership, organizational structure, job design to the compliance of nurses in implementing patient safety guidelines. Dominant variable is the design of work (p = 0.000, OR = 35.897). Suggestion: that the hospital managers to maintain and enhance good evil design to achieve compliance with the nurse in implementing patient safety guidelines to achieve patient safety in hospitals.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28432
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maela Holipah
Abstrak :
ABSTRACT
Kepatuhan perawat dalam pelaksanan Surgical Safety Checklist Patient SSCP yang dinilai masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap dengan kepatuhan perawat terhadap pelaksanaan SSCP di kamar bedah RS dr. Suyoto Pusrehab Kemhan Republik Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif analitik. Teknik pengambilan sampel, total sampling. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya perbedaan yang bermakna antara sikap dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SSCP dengan uji T Independent dan didapatkan nilai p=0,078 atau >p-value p-value sebesar 0,05 . Nilai rata-rata kepatuhan perawat dengan sikap kurang baik adalah 8,38 dengan standard deviasi 5,805, sedangkan perawat yang memiliki sikap baik nilai rata-rata kepatuhannya adalah 12,86 dengan standard deviasi 2,268. Instrumen penelitian yang digunakan diadopsi dari Safety Attitudes Questionnaire ndash;Operating Room version SAQ ndash;OR , dan lembar observasi pelaksanaan SSCP dari WHO. Penelitian ini merekomendasikan perlunya upaya peningkatan pengetahuan perawat terkait SSCP di kamar bedah.Kata kunci : Kepatuhan Perawat; Sikap; Surgical Safety Checklist Patient.
ABSTRACT
The compliance of nurses in conducted of SSCP was still considered low. This study aimed to determine the relationship with adherence nurse attitude towards the implementation of the SSCP in the operating room dr. Suyoto Rehabilitation Center of the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia. The study design used is descriptive approach analitic, the sampling technique is total sampling. The data obtained were analyzed by univariate and bivariate. The results showed no significant difference between the attitude of the compliance of nurses in the implementation of the SSCP with Independent T test and p value 0.078 or p value p value of 0.05 . With an average value of compliance nurse who has a poor attitude toward patient safety culture is 8.38 with a standard deviation of 5.805, while the nurses who have a good attitude average value of compliance is 12.86 with a standard deviation of 2.268. The research instrument used was a questionnaire that was adopted from the Safety Attitudes Questionnaire Operating Room version SAQ OR , and the observation sheet SSCP implementation of WHO. This study is recommended that importance to increase nursing knowledge about SSCP in operating teather. Keywords Compliance Nurse Attitude Surgical Safety Checklist Patient.
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mailani Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Luka tekan masih menjadi masalah utama bagi pelayanan kesehatan khususnya keperawatan. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas perawatan. Penelitian ini membahas hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat terhadap praktik pencegahan luka tekan di ruang rawat inap di RS Persahabatan Jakarta tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Total sampel sebanyak 107 perawat dan menggunakan kuesioner PUKT Pieper rsquo;s Pressure Ulcer Knowledge Test dan kepatuhan yang dimodifikasi. Hasil analisis Chi Square didapatkan bahwa dari 63,6 68 perawat yang memiliki pengetahuan baik/tinggi terdapat 55,9 38 perawat yang patuh terhadap praktek pencegahan luka tekan, namun tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan praktik pencegahan luka tekan p value = 0,442; OR = 1,478; 95 CI 0,670 ndash; 3,259 . Perawat di RS Persahabatan Jakarta disarankan terus meningkatkan pengetahuannya agar tercipta kepatuhan yang tinggi dalam pelaksanaan praktik pencegahan luka tekan dan diperlukan adanya perawat yang bertanggung jawab secara khusus terhadap pasien yang memiliki risiko luka tekan. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian luka tekan di layanan kesehatan.
ABSTRACT
Pressure ulcer remains a major problem for health services, especially in nursing care. Strict observation is required to prevent a low quality of nursing care. This study aimed to identify relationship between level of knowledge and nurse compliance with prevention of pressure ulcer in inpatient ward at Persahabatan Hospital in 2017. The study design was analytic with cross sectional approach. 107 nurses were selected by purposive sampling method and it used PUKT Pieper rsquo s Ulcer Knowledge Test and compliance questionnaire as instrument. Chi square analysis result indicated nearly half 63,6 68 of the nurses had good knowledge and 55,9 38 of them had good compliance on prevention of pressure ulcer, but there was not found significant correlation between level of knowledge with nurse compliance in prevention of pressure ulcer p value 0,442 OR 1,478 95 CI 0,670 ndash 3,259 . The study suggested all nurses of Persahabatan Hospital to improve their knowledge in order to improve compliance in prevention of pressure ulcer and the ward at Persahabatan Hospital must to been have the nurses who was specifically responsible for patients who have the risk of pressure ulcer injuries. It was expected that the incidence of pressure ulcer can be decreased in health service.
2017
S68987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Ferdianingsih
Abstrak :
Pemasangan akses kateter intravena perifer (KIP) merupakan prosedur invasif yang paling sering dilakukan pada neonatus di ruang perawatan. Teknik steril merupakan fondasi pencegahan infeksi aliran darah pada neonatus berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan perawat dalam mempertahankan teknik steril pada pemasangan akses KIP. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 134 perawat. Adapun variabel terkait yang di ukur sehubungan dengan kepatuhan perawat dalam mempertahankan teknik steril diantaranya: penusukan berulang, tempat perawatan bayi (inkubator atau radiant warmer), usia perawat, lama bekerja, tingkat pendidikan perawat, tingkat pengetahuan, jadwal dinas, dan jumlah tim saat berdinas. Pengetahuan perawat diukur dengan menggunakan kuesioner dan tingkat kepatuhan diobservasi dengan lembar obsevasi sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO). Data hasil penelitian dianalisis dengan multivariate regresi linier dengan hasil faktor yang memengaruhi kepatuhan perawat dalam mempertahankan teknik steril adalah penusukkan berulang, tempat perawatan bayi (radiant warmer dan inkubator), usia, tingkat pendidikan, jadwal dinas, jumlah tim saat berdinas (p=0,01; alpha 0,05%)
The insertion of peripheral intravenous catheter access (KIP) is an invasive procedure that is most often performed on neonates in the treatment room. Sterile technique is the foundation for preventing bloodstream infection in at-risk neonates. This study aims to identify the factors that influence nurses' compliance in maintaining sterile techniques for KIP access installation. The research design used was cross sectional with a sample size of 134 nurses. The related variables measured in relation to nurses' compliance in maintaining sterile techniques include: repeated stabbing, place of baby care (incubator or radiant warmer), age of the nurse, length of work, level of nurse education, level of knowledge, schedule of service, and number of teams while serving. Nurses' knowledge was measured using a questionnaire and the level of compliance was observed with an observation sheet according to Standard Operating Procedures (SPO). The data from the research results were analyzed by multivariate linear regression with the results that the factors that influenced nurses' compliance in maintaining sterile techniques were repeated stabbing, place of baby care (radiant warmer and incubator), age, education level, service schedule, number of teams while serving (p = 0, 01; alpha 0.05%)
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panca Yuliasih
Abstrak :
Jatuh merupakan kondisi yang tidak diharapkan. Jatuh dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan bagi pasien maupun rumah sakit. Kepatuhan perawat menjadi penting dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) pencegahan pasien jatuh. Penulisan ini bertujuan agar teridentifikasi tingkat kepatuhan perawat dalam melaksanakan pencegahan pasien jatuh di ruang rawat inap. Jumlah responden dalam penulisan ini adalah 28 perawat. Pengambilan responden dengan teknik purposive sampling. Analisis dilakukan dengan kuesioner dari penelitian sebelumnya dan disesuaikan kembali dengan SPO instansi terkait. Data dikumpulkan dalam kuesioner tersebut yang terdiri dari 27 pernyataan. Hasil penulisan menunjukkan bahwa kepatuhan perawat dalam pencegahan pasien jatuh di ruang rawat inap sebagian besar dikategorikan patuh dalam rentang 3,21–3,68. Hasil penulisan ini merekomendasikan perawat selalu dipertahankan kepatuhannya terhadap SPO pencegahan pasien jatuh dan selalu memberikan edukasi kepada pasien dan penunggu pasien sehingga dapat mengaplikasikan peranannya dalam upaya pencegahan pasien jatuh. Dalam melakukan pencegahan pasien jatuh diperlukan fungsi pengawasan dan kontroling secara ketat oleh kepala ruangan sebagai langkah awal mendisiplinkan perawat untuk melaksanakan pencegahan pasien jatuh. Selain itu juga diharapkan adanya program resosialisasi, pelatihan, dan motivasi secara berkala oleh kepala ruangan. Dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. ......Falling conditions are not expected. Falling can have an unwanted impact on patients and hospitals. Nurse compliance is important in implementing Standard Operating Procedures (SOP) for preventing patient falls. This writing aims to identify the level of compliance of nurses in implementing patient fall prevention in the inpatient room. The number of respondents in this writing is 28 nurses. Taking respondents with purposive sampling technique. The analysis was carried out using a questionnaire from previous studies and readjusted to the SPO of the relevant agency. Data was collected in the questionnaire which consisted of 27 statements. The results showed that the adherence of nurses in preventing patient falls in the inpatient room was mostly adherent in the range of 3.21–3.68. The results of this paper recommend that nurses always maintain adherence to the SPO for preventing patient falls and always provide education to patients and patient caretakers so that they can implement their functions in preventing patient falls. In preventing patient falls, strict supervision and control functions are needed by the head of the room as the first step in disciplining nurses to carry out patient fall prevention. In addition, it is also hoped that there will be periodic socialization, training and motivation programs by the head of the room. Thus it can increase public confidence in the health services provided
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>