Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Perkembangan dunia semakin maju dan modern menyebabkan berkembangnya banyak bentuk usaha, salah satunya adalah restoran. Di sepanjang Jalan Gunawarman, Senopati-Suryo, dan Wolter Monginsidi terdapat banyak Local Specialities Restaurant. Daerah penelitian termasuk Kawasan Kebayoran Baru dengan wilayah pelayanan sampai ke BOTABEK. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dilakukan penelitian mengenai konsumen Restoran Padang pada hari kerja dan bukan hari kerja terhadap faktor jangkauan dan karakteristik konsumen. Metode yang digunakan adalah metode analisis keruangan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan secara geografi mengenai jangkauan dan karakteristik konsumen pada hari kerja dan bukan hari kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangkauan konsumen Restoran Padang di Jalan Senopati dan Wolter Monginsidi pada hari kerja didominasi oleh jarak kurang dari 1 km, sedangkan pada bukan hari kerja didominasi oleh jarak kurang dari 1 km dan lebih dari 2 km. Apabila dilihat dari penggunaan tanah, terdapat perbedaan pada Jalan Senopati yang didominasi oleh bangunan hunian dibandingkan dengan Jalan Wolter Monginsidi yang didominasi oleh tempat usaha, sedangkan dilihat dari aksesibilitas, Jalan Wolter Monginsidi memiliki aksesibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan Jalan Senopati. Karakteristik konsumen Restoran Padang pada hari kerja di Jalan Senopati dan Wolter Monginsidi dalam radius kurang dari 1 km, 1 sampai 2 km, dan lebih dari 2 km memiliki perbedaan karakteristik frekuensi pembelian, sedangkan pada bukan hari kerja memiliki persamaan karakteristik asal, transportasi, dan cara pembelian.
Universitas Indonesia, 2006
S34001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Andri Alimta Raja
Abstrak :
ABSTRAK
Memasuki dekade tahun 2000 industri jasa pembiayaan di Indonesia semakin berkembang pesat, karena lcebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang praktis dan murah semakin tinggi. Sehingga perusahaan pembiayaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan jasa keuangan yang sangat kompleks. Penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Income, Age, Marital Status, Down Payment, Tenor don Interest terhadap kemungkinan tegjadinya kredit gagal bayar, sehingga perusahaan pembiayaan melalui analisis kreditnya dapat mengidentifikasi konsu.men~konsumen yang layak untuk diberikan kredit agar dapat meruinimalisir texjadinya gagal kredit. Pengujian dalam peneiitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis logit dengan mengambil data konsumen PT. ABC yang melakukan kredit sepeda motor sebanyak 14,718 konsumen. Hasil dari penelitian ini rnenunjukkan Income, Age, Marital Status, Interest, Age terhadap Income, Income terhadap Marital Status, Age terhadap Income terhadap Marital Status, DP terhadap Income dan Income terhadap Tenor signifikan terhadap kemunglcinan tenjadinya status kredit gagal bayar. Dari seluruh variabel ini Income mempakan bagian terpenting dalam kredit dan pengaruh ketidakpastian di masa yang akan datang sangat mempengaruhi konsumen terhadap kemungkinan default.
Abstract
Entering the decade of 2000 financial services industry in Indonesia growing rapidly, because many people needs a practical transportation and low cost. Financing companies are required to be able to adjust to the needs of the community of financial services that are complex. The Purpose of this paper is to understand the influence of Income, Age, Marital Status, Down Payment, Tenor and Interest on the status of credit failed to pay, so the company through financial analysis can identify the consumer credit-worthy consumers who are given credit for in order to the occurrence of failed credit. Logit analysis method was used in this study with the data consumers takes from PT. ABC is doing a motorcycle loan as 14,718 customers. Results from this research indicate Income, Age, Marital Status, Interest, Age by Income, Income by Marital Status, Age by Income by Marital Status, DP by Income dan Income by Tenor of a significant effect on the status of credit failed to pay. From the all variable Income is the most important to get loan and the influence of uncertainty in the future greater influence on the consumer fails to pay the loans.
2009
T31624
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria S. Bono W.
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan di dalam dunia pers sangat dibutuhkan karena merupakan tantangan bagi penerbit untuk meningkatkan kwalitas dari produknya. Persaingan ini juga terjadi pada majalah wanita. Dimana dengan semakin banyaknya majalah wanita yang beredar, pembaca dituntut untuk semakin kritis dalam mengalokasikan dananya untuk dapat memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Majalah Sarinah dalam menghadapi persaingan tersebut, melaksanakan segmentasi pasar, dimana dalam menentukan pasarnya majalah Sarinah membaginya berdasarkan karakteristik demografi, geografi dan psikografis. Berdasarkan karakteristi k demografis, pembaca majalah Sarinah terdiri dari pria dan wanita dengan usia sekitar 20 40 tahun dengan tingkat pendidikan SLTP, SLTA, Ak/PT. Sedangkan pekerjaan ditentukan berdasarkan pekerjaan pembacanya. Untuk penghasilan dan pengeluaran pembaca berkaitan dengan harga dari majalah Sarinah dan kebutuhan sehari-hari serta jumlah anggota dalam keluarga dan status perkawinannya. Hal ini disebabkan karena harga majalah Sarinah relatif mahal, dengan biaya produksi yang cukup tinggi, mengakibatkan Sarinah hanya dapat dijangkau untuk pembaca sehubungan majalah dari kelas sosial menengah ke atas dengan penghasilan rata rata menengah dan tinggi. Dilihat dari karakteristik geografis, majalah Sarinah telah menyebar keseluruh kota di Indonesia, dengan DKI Jakarta sebagai daerah pemasaran yang' terbesar (42%). Saluran distribusi yang dipergunakan majalah Sarinah dalam menyampaikan produknya merupakan saluran distribusi yang umum dipergunakan oleh media lainnya, yaitu melalui distributor, agen, sub-agen, pengecer serta loper majalah. Dari karakteristik psikografis, motivasi pembaca untuk membeli majalah Sarinah turut mempengaruhi tingkah laku pembeliannya, yang mendapat rangsangan dari luar maupun dari dai am diri pembaca. Rangsangan dari luar berasal dari produk ma jalah Sarinah sendiri, yang terdiri dari bahasa,foto serta artikel/rubrik yang disajikan,dan kegiatan promosi yang dilakukan. Rangsangan dari diri pembaca dapat dilihat dari keputusan membeli, yang meliputi yang mempengaruhi pembaca untuk membeli majalah dan manfaat yang diperolehnya. Sedangkan sumbangan yang diberikan majalah Sarinah pada hobby, pengetahuan serta pekerjaan sangat kecil, karena majalah Sarinah lebih banyak bersifat menghibur khususnya dalam kaitannya dengan kebutuhan wanita. Untuk lebih menekankan pada bidang tertentu majalah sarinah hanya menyajikan secara garis besarnya saja.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miradni Judo
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengaruh dan hubungan karakteristik yang dirasakan oleh video online serta karakteristik konsumen, terhadap niat untuk menonton video online dan televisi. Metode awal untuk pretesting yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS. Kemudian selanjutnya untuk menguji digunakan model Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan LISREL 88. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan atau terdapat hubungan negatif antara karakteristik yang dirasakan oleh video online serta karakteristik konsumen terhadap niat untuk menggunakan video online (intention to use online video platforms) dan niat untuk menggunakan televisi (intention to use television).
ABSTRACT
This thesis discusses the influence of relationship characteristics and perceived by online video and consumer characteristics, the intention to watch online video and television. Initial method used for pretesting are validity and reliability test using SPSS. Then subsequently used to test the model of Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 88. The conclusion of this study indicate that there is no relationship or a negative relationship between the perceived characteristics by online video and consumer characteristics on the intention to use online video (intention to use online video platforms) and intention to use television (intention to use television).
2013
S45972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aanisa Putri Solitha Rajanah
Abstrak :
Zaman yang terus berkembang mengakibatkan banyaknya perubahan dalam gaya hidup masyarakat, salah satunya tercermin dalam kebiasaan mengkonsumsi makanan di luar rumah, yaitu restoran. Kecamatan Babakan Madang merupakan salah satu kecamatan yang memiliki restoran terbanyak di Kabupaten Bogor dengan keterdapatan restoran formal, informal, dan spesialisasi. Masing-masing jenis restoran memiliki keunikan tersendiri yang tercermin dalam karakteristik tempat. Karakteristik tempat yang berbeda-beda dapat menarik konsumen dengan karakteristik yang berbeda pula serta mendorong terciptanya pemaknaan tempat terhadap masing-masing restoran. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemaknaan tempat yang tercipta pada restoran yang memiliki karakteristik tempat dan karakteristik konsumen yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam, observasi lapang, dan dokumentasi serta pengumpulan data sekunder yang didapatkan dari instansi terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik tempat dan karakteristik konsumen pada setiap jenis restoran yang mengakibatkan perbedaan pemaknaan tempat bagi konsumen pada restoran. Pada karakteristik tempat, perbedaan siginifikan terlihat dari atmosfer yang dimiliki restoran, restoran formal cenderung memiliki atmosfer mewah serta ekslusif, restoran, restoran informal memiliki atmosfer nyaman dan asri, sedangkan restoran spesialisasi memiliki astmosfer tradisional dengan konsep yang unik. Berdasarkan situation-nya, ketiga jenis restoran umumnya berada pada kelas jaringan jalan lokal serta berada di sekitar kawasan pemukiman dan lahan terbuka. Restoran formal dan spesialisasi didominasi oleh konsumen berusia >30 tahun yang bekerja, sedangkan restoran informal didominasi oleh konsumen perempuan berusia 21 – 25 tahun atau mahasiswa. Secara keseluruhan, pemaknaan tempat yang terbentuk bagi konsumen pada restoran di Kecamatan Babakan Madang adalah pemaknaan secara fungsional, sosial, emosional, dan memori. ......The growing era has resulted in many changes in people's lifestyles, one of which is reflected in the habit of consuming food outside the home, namely restaurants. Babakan Madang sub-district is one of the sub-districts that has the most restaurants in Bogor Regency with the presence of formal, informal, and specialty restaurants. Each type of restaurant has its own uniqueness which is reflected in the characteristics of the place. Different place characteristics can attract consumers with different characteristics and encourage the creation of place meanings for each restaurant. Based on this, this study aims to analyze the meaning of place created in restaurants that have different place characteristics and consumer characteristics. This research uses a qualitative approach with primary data collection through in-depth interviews, field observations, and documentation as well as secondary data collection obtained from related agencies. The results of this study indicate that there are differences in place characteristics and consumer characteristics in each type of restaurant which result in differences in the meaning of place for consumers in restaurants. In the characteristics of the place, significant differences can be seen from the atmosphere of the restaurant, formal restaurants tend to have a luxurious and exclusive atmosphere, restaurants, informal restaurants have a comfortable and beautiful atmosphere, while specialty restaurants have a traditional atmosphere with a unique concept. Based on the situation, the three types of restaurants are generally in the local and neighborhood road network classes and are located around residential areas and open field. Formal and specialty restaurants are dominated by consumers aged >30 years who work, while informal restaurants are dominated by female consumers aged 21-25 years or students. Overall, the meaning of place formed for consumers in restaurants in Babakan Madang District is functional, social, emotional, and memory.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit
Abstrak :
Industri batik Bengle yang berasal dari Desa Bengle merupakan salah satu ciri khas (landmark) di Kabupaten Tegal. Batik Bengle telah berkembang di Desa Bengle lebih dari 30 tahun yang lalu. Keberadaan batik Bengle mulai berkembang setelah adanya pengakuan dari UNESCO yang menyatakan bahwa Batik sebagai warisan tak benda milik Indonesia.Pemerintah Indonesia juga menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari Batik. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mengadakan Program Visit Jateng 2013 yang menjadikan industri Batik Bengle menjadi satu – satu nya sentra batik di Kabupaten Tegal. Penelitian ini mengkaji wilayah jangkauan industri batik Bengle dengan mengkaitkan beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, jenis produk, moda transportasi, jaringan jalan, dan jarak. Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 30 industri batik dan sampel yang digunakan sebanyak 4 industri batik (Kisik melik indah, Batik Canting asli tegalan, Rahma Mandiri, dan Mitra amalia batik). Penentuan jumlah sampel menggunakan metode Purpose Sampling dengan syarat sampel penelitian adalah berprofesi sebagai pembatik dan penjual, dan telah membatik lebih dari 10 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa menunjukan bahwa lokasi industri batik Bengle yang berada di dekat jalan kolektor tergolong dalam wilayah jangkauan dekat. Sedangkan lokasi industri batik Bengle yang berada di dekat jalan lokal tergolong dalam wilayah jangkauan sedang dan wilayah jangkauan jauh. Wilayah jangkauan tersebut memiliki persamaan dalam karakteristik demografi yaitu konsumen dengan jenis kelamin perempuan yang berusia lebih dari 30 tahun dan bekerja di sektor formal, jenis produk yang dibeli konsumen berupa Kain batik, dan Moda transportasi yang digunakan konsumen yaitu transportasi pribadi berupa motor. ......Bengle batik industry which from Bengle village is one of characteristic (landmark) in Tegal regency. Bengle batik has grown in Bengle village more than 30 years ago. The existence of Bengle batik began to develop after recognition from UNESCO that Batik as Indonesia's intangible heritage, the Indonesian government also decision dated October 2 as Batik day.In addition, the Provincial Government of Central Java also held program Visit Central Java 2013, which makes Bengle batik industry become one of batik centers in Tegal regency. This study examines coverage area of Bengle batik industry by linking several variables such as age, gender, occupation, type of product, mode of transportation, road network, and distance. The results showed that showed that Bengle batik industry location which near collector road belonging to the region close range. While Bengle batik industry location which near local road belonging to the. In this study, the total of population around thirty industry and sample be used around four batik industry (Kisik Melik Indah, Batik Canting asli tegalan, Rahma Mandiri, and Mitra amalia batik). Determination of the number of samples using the method of Purpose Sampling with sample requirements are batik and works as a salesman, and has done the batik more than 10 years. regional medium range and the regional far range range have similarities in the demographic characteristics of the consumers by gender women aged That’s regional more than 30 years and worked in the formal sector, types of products purchased in the form of batik cloth, and the mode of transport used in the form of motorcycle.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almusafia Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Hallyu Wave merupakan fenomena penyebaran budaya Korea ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Persebaran ini diawali dari sektor hiburan yang merambah kepada produk budaya Korea lainnya yaitu makanan,sehingga memunculkan bisnis restoran Korea. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat karakteristik lokasi restoran Korea dan karakteristik konsumen di Kota Depok dengan menggunakan metode analisis spasial deskriptif sehingga membentuk sebuah pola. Hasil penelitian menunjukan restoran Korea di Kota Depok memiliki lokasi dengan aksesibilitas baik dan dekat dengan pasar/targetnya yaitu mahasiswa. Pada site Kpop terbentuk pola kunjungan konsumen dengan durasi lama selama berada di restoran dengan frekuensi yang jarang dan pengaruh niai hedonis serta likability yang kuat terhadap musik dan drama Korea. Pada situation yang strategis terbentuk pola kunjungan konsumen dengan durasi lama, frekuensi jarang dan pengaruh nilai hedonis serta likability terhadap musik yang kuat.
ABSTRACT
Hallyu Wave is a phenomenon of Korean culture spreading to the whole world, without exception Indonesia. This spread begins with the entertainment sector that extends to other Korean cultural products such as food, resulting in Korean restaurant business. This research is intended to see the characteristics of Korean restaurant location and consumer characteristics in Depok by using descriptive spatial analysis method to form a pattern. The results showed that Korean restaurants in Depok have great locations with good accessibility and close to the market / target, which is students. On the Kpop site, a long-term customer visit pattern is established in restaurants with sparse frequency and heady influence and strong likability for Korean music and drama. In strategic situations, it is formed a customer pattern with long duration and rare frequency, and also influenced by hedonic value, along with strong music likability.
2017
S69361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alief Sulthan Jordan
Abstrak :
Karakteristik Tempat dan Konsumen saling berkaitan satu sama lain yang dengan mengetahui karakteristik tempat maka akan mengenal apa yang terdapat di tempat coffee shop tersebut yang utamanya diketahui adalah fasilitas, suasana, produk, harga, promosi, dan ruang interior yang mempunyai fungsi untuk memahami apa yang diwujudkan oleh coffee shop. Objek penelitian yang dijadikan unit analisis adalah Dua Coffee Bintaro Sektor 3A, Tomoro Coffee Bintaro Sektor 5, Bajawa Kopi Flores Bintaro Sektor 7, dan Bakoel Koffie Bintaro Sektor 7. Untuk mengerjakan hal tersebut, maka penting untuk memahami pustakanya secara geografi. Untuk menganalisis penelitian skripsi ini diketahui pustaka yang paling baik adalah dengan memahami sejarah coffee shop dengan variasinya, perkembangan di dalam & luar negeri serta memahami variabel penelitian. Variabel yang dipilih adalah site & situation dengan komponen gabungannya site adalah bauran pemasaran sebagai cara/taktik agar mendapati data yang mau dikerjakan pada karakteristik tempat dan variabel geografi, demografi, dan motivasi konsumen yang variabelnya adalah fisik, sosial, status, intelektual, dan mental untuk karakteristik konsumen. Penelitian ini dibuat secara deskriptif kualitatif yang disertai data tambahan atau pendukung secara survey utamanya untuk memahami karakteristik konsumen sehingga hasil yang didapatkan komprehensif. Oleh karena itu, dibuatkan Peta Wilayah di Kawasan Bintaro Jaya agar memahami kependudukan, penggunaan tanah, dan jaringan jalan yang terbentuk utamanya untuk Sektor 3A, 5 dan 7. Hasil penelitian yang didapatkan adalah secara site konsumen yang didapatkan pada Kawasan Bintaro Jaya di keempat coffee shop, faktor suasana yang paling berpengaruh kepada konsumen dalam pemilihan coffee shop, sedangkan secara situation konsumen factor yang paling berpengaruh adalah kondisi lingkungan di sekitar coffee shop dan jaringan jalan. Sedangkan motivasi konsumen yang terbentuk adalah motivasi sosial merupakan motivasi utama konsumen berkunjung di suatu coffee shop baik itu untuk pertemuan, perjanjian, maupun perkenalan yang lebih banyak ditujukan kepada terjadinya interaksi sosial. Kemudian keterkaitannya adalah dengan karakteristik tempat yang disertai dengan suasana yang kuat dengan motivasi sosial yang kuat maka akan tericpta ulasan konsumen yang baik sehingga potensi pertumbuhan lokasi coffee shop di Bintaro Jaya akan semakin tumbuh. ......The characteristics of the place and the consumer are related to each other. By knowing the characteristics of the place, you will know what is in the coffee shop. The main things to know are the facilities, atmosphere, product, price, promotion, and interior space which has the function of understanding what the coffee shop embodies. The research objects used as the unit of analysis are Dua Coffee Bintaro Sector 3A, Tomoro Coffee Bintaro Sector 5, Bajawa Kopi Flores Bintaro Sector 7, and Bakoel Koffie Bintaro Sector 7. To do this, it is important to understand the literature geographically. To analyze this thesis research it is known that the best literature is understanding the history of coffee shops with their variations, developments at home & abroad and understanding research variables. The selected variables are site & situation with the combined components site being the marketing mix as a method/tactic for obtaining data to be worked on on the characteristics of the place and the geographic, demographic and motivational variables of the consumers whose variables are physical, social, status, intellectual and mental for the characteristics of the consumers. This research was made in a qualitative descriptive manner accompanied by additional or supporting data in a survey primarily to understand consumer characteristics so that the results obtained were comprehensive. Therefore, a Map of the Area in the Bintaro Jaya Region was made in order to understand population, land use, and the road network that was formed mainly for Sectors 3A, 5 and 7. The research results obtained were from a consumer site obtained in the Bintaro Jaya Area in the four coffee shops, the atmosphere factor that most influenced consumers in choosing a coffee shop, while in terms of consumer the most influential factor was the environmental conditions around the coffee shop and the road network. Meanwhile, the consumer motivation that is formed is social motivation which is the main motivation for consumers to visit a coffee shop, be it for meetings, agreements, or introductions that are more aimed at the occurrence of social interaction. Then the relationship is with the characteristics of the place which is accompanied by a strong atmosphere with strong social motivation so that good consumer reviews will be created so that the growth potential for coffee shop locations in Bintaro Jaya will grow even more.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Shafia Rahmani
Abstrak :
Belanja pakaian kini tidak hanya dilakukan dengan membeli pakaian baru namun juga pakaian bekas atau dikenal dengan thrifting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi berdasarkan identitas pasar serta aksesibilitas pasar thrifting dan karakteristik konsumen berdasarkan perilaku konsumen yang terbagi atas motivasi belanja thrifting,demografi dan aktivitas belanja thrifting pada pasar thrifting di DKI Jakarta. Dalam mencapai tujuan penelitian tersebut, metode yang digunakan adalah metode analisis spasial deskriptif dengan data yang didapatkan dengan metode kuesioner dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa Pasar Senen dan Pasar Baru memiliki karakteristik lokasi yaitu mudah dilewati oleh transportasi umum serta kelas jalan berupa jalan arteri dan kolektor serta memiliki jumlah pedagang yang tinggi dengan fasilitas pasar yang lengkap. Pasar Kebayoran Lama hanya dilalui oleh jalan kolektor namun dapat diakses dengan semua jenis transportasi umum. Pasar Senen memiliki tipe konsumen rekreasi sering sesuai dengan karakteristik lokasi yang mudah dilewati jalan arteri dan kolektor serta transportasi umum dan simpulnya. Pasar Kebayoran Lama memiliki tipe konsumen “ekonomi cukup sering” dengan karakteristik lokasi yang mudah dilewati transportasi umum dan namun hanya dapat dilalui jalan kolektor. Pasar Baru memiliki tipe konsumen “ekonomi jarang” namun memiliki karakteristik lokasi mudah dilewati jalan arteri dan kolektor serta transportasi umum. ......Shopping for clothes is now not only done by buying new clothes but also used clothes or known as thrifting. Thrifting is popular among young people because social media is spreading rapidly. This study aims to determine the characteristics of the location based on market identity and thrifting market accessibility and consumer characteristics based on consumer behavior which is divided into thrifting shopping motivation, demographics and thrifting shopping activities at the thrifting market in DKI Jakarta. In achieving the research objectives, the method used is descriptive spatial analysis method with data obtained by questionnaire method using accidental sampling technique. The results showed that Pasar Senen and Pasar Baru have location characteristics that are easy to pass by public transportation and road classes in the form of arterial and collector roads and have a high number of traders with complete market facilities. The Kebayoran Lama Market is only traversed by collector roads but can be accessed by all types of public transportation. The “frequent recreation” type of consumer chooses to shop for thrifting at Pasar Senen. The “quite frequent” economy type of consumer chooses to shop thrifting to Kebayoran Lama Market. The “rare economy” consumer type choose to shop thrifting Pasar Baru. Pasar Senen has a type of recreational consumer that is often in accordance with the characteristics of the location that is easy to pass by arterial and collector roads as well as public transportation and its nodes. Kebayoran Lama Market has a fairly frequent type of economic consumer and quite frequent recreation with the characteristics of a location that is easy to pass by public transportation but can only be passed by collector roads. Pasar Baru has a rare type of recreational consumer and a rare economy but has the characteristics of a location that is easy to pass by arterial and collector roads as well as public transportation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harjanti Wilujeng
Abstrak :
Kehidupan perkotaan yang dinamis dan meningkatnya aktivitas di luar rumah menyebabkan terciptanya gaya hidup yang sifatnya instant termasuk dalam hal menyediakan makanan. Pola ini menciptakan peluang dalam bisnis kuliner yaitu penyediaan makanan siap santap. Salah satu rumah makan yang cukup unik di Kota Depok adalah Rumah Makan Tiktok Van Depok (TVD). Rumah makan ini menghidangkan masakan berbahan baku unggas hasil persilangan itik dan entok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi serta konsumen pada outlet Rumah Makan Tiktok Van Depok yang dijelaskan dengan menggunakan analisis deskriptif dan pendekatan keruangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi outlet yang berdekatan atau bahkan berjejer berada pada jalur jalan yang sama menimbulkan persaingan antar outlet itu sendiri sehingga konsumen yang didapatkan/datang tidak maksimal. Jangkauan pelayanan ideal pada outlet TVD 1 lebih luas karena karakteristik lokasinya yang berbeda, yakni di wilayah permukiman dan posisinya yang terpisah dari ketiga outlet yang lain. Karakteristik konsumen tidak berbeda diantara outlet yang ada. Fasilitas dan lokasi setiap outlet tidak memperlihatkan adanya perbedaan karakteristik konsumen.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34160
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>