Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilman Fachrian Fadli
Abstrak :
Nilai sebuah brand equity dari sebuah produk rokok sangat penting peranannya. Integrated marketing communication (IMC) adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam membangun brand equity sebuah merek. Sehingga peranan suatu program IMC sangat krusial untuk industry rokok mild/lights yang saat ini sangat banyak pemainnya untuk membedakan suatu brand dengan yang lainnya melalui brand equity. Perlu adanya upaya dalam melakukan pengelolaan dan pengembangan brand equity yang tepat agar tidak terjebak di dalam kumpulan merek yang generik dan seiring dengan waktu menjadi merek yang terlupakan.
The value of brand equity of tobacco products holds a very important role. Integrated marketing communications (IMC) is one of the strategy that can be done in building the brand equity of a brand. The role of IMC program is very crucial for mild/lights cigarette industry especially with the amount of players playing in the category. When the players have a lot to differentiate over one brand to another, there needs to develop the right brand equity in order not to get stuck in the generic brand and be forgotten over time.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28119
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joza Bayu Kusumo
Abstrak :
Tugas Karya Akhir ini membahas perencanaan strategi komunikasi pemasaran terpadu dari minuman susu Milkuat dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya. Dengan menganalisa data yang didapatkan, penulis menemukan bahwa strategi yang selama ini digunakan oleh Milkuat, masih belum dapat membangun knowledge atau pemahaman yang baik mengenai product benefit di benak konsumen yaitu mengenai kandungan nutrisi yang dimilikinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis merumuskan perencanaan komunikasi pemasaran terpadu dengan proposisi "Anak Kuat, Anak Milkuat!" sebagai big idea pada strategi pesan. Strategi yang dirancang oleh penulis akan menggunakan anggaran sebesar Rp. 28.081.189.620,- yang digunakan untuk riset, produksi dan evaluasi. Program evaluasi dilakukan dengan pre-test, post-test, monitoring dan kontrol terhadap program ini untuk memastikan kualitas kampanye yang berjalan. ......This thesis discusses about the integrated marketing communication plan for Milkuat milk drink in conveying their message to the intended audience. From analyzing the obtained data and strategies that have been applied, it is discovered that Milkuat still haven’t able to established a good understanding of the product benefit in the consumer’s mind, particularly about its nutrition content. To solve the problem, an integrated marketing communication plan has been prepared with the proposition "Strong Kid, Milkuat Kid!" as the big idea. The planned strategy is to utilize Rp.28.081.189.620,- that will be used in research, production and evaluation. The evaluation will be carried out with pre-test, post-test, monitoring and control of the program to ensure the quality of the campaign.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti
Abstrak :
Industri kartu kredit, sebagai penyedia instrumen pembayaran non-tunai, masih mempunyai potensi pasar yang besar di Indonesia. Dengan perkiraan lebih dari 15 juta orang Indonesia yang dapat menjadi konsumen kartu kredit, hingga kini penetrasi pasar kartu kredit baru mencapai 4,5 juta kartu yang mewakili hanya sekitar 1 juta orang dan pertumbuhannya sangat lambat dari tahun ke tahun. Kondisi pasar yang belum card-minded menjad i barrier yang sulit bagi pemain baru di bisnis ini ditambah lagi dengan jumlah bank penerbit kartu kredit yang sangat banyak di Indonesia. Tercatat Iebih dari 15 bank memberikan pilihan kartu kredit kepada masyarakat Indonesia. Hal ini membuat para pemain dalam industri ini harus menerapkan strategi pemasaran yang jitu untuk dapat memenangkan pasar. Tak terkecuali Bank BNI sebagai salah satu pemain baru dalam industri kartu kredit yang pertama kali meluncurkan produknya di tahun 1999. Walalupun demikian, kondisi industri kartu kredit ini memberikan daya tarik bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan topik : Strategi Integrated Marketing Communication untuk mendukung positioning kartu kredit (kasus Bank BNI) Penelitian dilakukan di BNI Card Center dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara yang mendalam dengan pihak manajemen BNI Card Center sedangkan survei dilakukan kepada 3 jenis responden yaitu pemegang kartu kredit BNI, pemegang kartu kredit bank lain serta nasabah potensial, yang merupakan responden yang mewakili pasar untuk level individu. Selain itu digunakan pula data - data sekunder dari tulisan maupun laporan yang sesuai dengan topik penelitian ini. Analisa data menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan pengkategorian hasil temuan survei di lapangan berdasarkan tema dan topik yang sesuai, kemudian data dipaparkan dan dibandingkan dengan persepsi tujuan dari objek penelitian ini. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang positioning, persepsi serta IMC. Al Ries dan Jack Trout mengemukakan bahwa ledakan informasi serta iklan, terjadi kemacetan dalam pikiran karena pikiran mempunyai keterbatasan dalam mengolah dan menyimpan informasi. Efektivitas iklan pun di pertanyakan sebagai media komunikasi yang digunakan secara umum oleh perusahaan. Agar berhasil, perusahaan harus menciptakan posisi yang tidak dipertimbangkan oleh kekuatan dan kelemahan perusahaannya, tetapi juga oleh para pesaingnya. Dilain pihak, mengingat tantangan positioning yang begitu banyak, komunikasi harus dilakukan secara efektif dan efisien. Karena itu penerapan IMC sangat penting agar terjadi konsistensi dalam penyampaian pesan dan pembentukan persepsi prospek. Dilain pihak, penerapan IMC lebih efisien dibandingkan melakukan komunikasi di beberapa media secara terpisah. Bank BNI dalam hal ini telah melakukan kegiatan positioning dari brand kartu kreditnya yang dikenal dengan Kartu Kredit BNI. Dalam upaya untuk membentuk citra unik di persepsi konsumen, pada saat awal diluncurkan, dengan mempertimbangkan adanya krisis perekonomian yang sedang melanda Indonesia, Kartu Kredit BNI (MasterCard) diterbitkan dengan positioning sebagai harga terendah. Langkah ini berhasil membawa BNI melakukan lampatan dari urutan 21 menjadi urutan 10 besar dalam waktu 2 tahun. Namun dengan berangsur - angsur pulihnya kondisi perekonomian, saat meluncurkan produk keduanya (BNI VISA) di tahun 1999, Kartu Kredit BNI melakukan repositioning dengan image sebagai "Kartu Kredit untuk Keluarga". Pilihan citra "keluarga" ini sangat unik mengingat seluruh pesaing berlomba - lomba membentuk citra yang "prestige dan life-style". Disatu sisi BNI mencoba "membumi" dan mengedukasi pasar tentang produk kartu kredit sebagai instrumen pembayaran biasa yang praktis dan fungsional, di sisi lain BNI harus melakukan edukasi yang gencar karena persepsi umum masyarakat telah lama terbentuk bahwa kartu kredit adalah produk prestige untuk kalangan menengah atas yang digunakan untuk keperluan - keperluan yang bersifat mewah dan prestige. Konsistensi pesan dan image sangat diperlukan agar citra "keluarga" dapat menancap dan memberikan BNI posisi yang unik dalam persepsi konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun BNI tidak benar -- benar melakukan IMC secara komprehensif dan terencana, persepsi yang terbentuk dari responden menunjukkan korelasi yang positif antara IMC dengan pembentukan image keluarga. Lebih dari 80 persen responden menganggap Kartu Kredit BNI yang lebih pantas disebut kartu kredit keluarga dibanding bank - bank lain. Namun, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa konsumen tidak dapat mengidentifikasi secara jelas mengenai asasiasi "Kartu Kredit Keluarga". Artinya, walaupun responden menganggap Kartu Kredit BNI lebih hangat dan kekeluargaan dibanding pesaingnya, image "keluarga" itu sendiri belum terdefenisikan dalam persepsi konsumen. Dengan kata lain belum terjadi suatu brand association yang kuat, yang mana ini berpotensi untuk di rebut oleh pesaing- pesaingnya. Rekomendasi teoritis dari penelitian ini adalah penelitian ini masih perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain untuk mendapatkan basil yang lebih komprehensif mengenai penerapan Integrated Marketing Communication khususnya untuk pemasaran jasa di Indonesia. Rekomendasi praktis, penulis menyarankan agar dalam kampanye komunikasi pemasaran Kartu Kredit BNI diarahkan untuk membuat pernyataan yang lebih jelas dan terarah mengenai positioning "keluarga" tersebut. Konsitensi pesan dan citra perlu untuk tetap dipertahankan. Selain itu, BNI juga perlu mempertimbangkan penggunaan media - media komunikasi lain seperti Internet, melakukan kegiatan kehumasan kekeluargaan atau bahkan melakukan pembentukan komunitas pemegang Kartu Kredit BNI. BNI juga perlu menggali perilaku konsumennya agar komunikasi pemasaran yang dilakukan BNI semakin terarah dan efektifitasnya semakin teruji. ...... Integrated Marketing Communication Strategy and The Strengthen of Credit Card Positioning (Case : BNI Credit Card)As a non-cash payment instrument, credit card industry in Indonesia still have huge market potential. According to data from Central of Statistical Bureau (Biro Pusat Statistik), Indonesia is estimated to have more than 15 million work-labor from middle-class economic status on which could become a potential credit card consumer. However, credit-card owner in Indonesia currently approximately only 4,5 million card, quoted from Indonesian Credit Card Association, which represented only for 1 million people. The growth of credit card have shown a very slow increment every year. Beside the [ow understanding about credit card service and yet, the society who still have not "card-minded", Indonesian credit card market getting more difficult to penetrate by the intense of competition among credit card issuer, which now have more than 15 banks and financial institution. New player in this industry such as Bank BNI who first issued it's credit card product at 1997, require sharp marketing strategy to overcome the barriers. This situation of Indonesian credit card industry make an interesting point for the author to conduct a research of" Strategy of Integrated Marketing Communication and the enhancement of credit card's positioning (Bank BNI case)". This research take place at BNI Card Center by using both qualitative and quantitative method. Data compilation getting done from in-depth interview with BNI's officer. The author also investigate 3 group of individual-user respondent which are the BNI's cardholder, non-BNI's cardholder and potential consumer who currently have not using any credit card. This research also supported by other statistical data from other resources. Data analysis using qualitative method by categorizing the data of survey result and then compare it with significant theories. The result then will be compare to objective of this research which is the BNI's predetermine perception of the it's credit card product in the market's mind. The basic concept of this research are the theories about positioning, perception and IMC. According to Al Ries and Jack Trout from their famous book "Positioning : The Battle For Your Mind", the explotion of information and intense of advertising's frequency, result the mind's jammed since the mind itself has it's limitation to process and store information or stimulus. This phenomenon makes the ads effectivity, as the major communication medium of company's, becoming more difficult to measure. To achieve it's communication effectiveness, the company should consider a unique positioning among its competitor and try to penetrate consumer's mind with effective and efficient communication strategy. Therefore IMC implementation become major role for both message consistency and effectivity of perception creation. Bank BNI, the subject of this research, issued two type of credit card product (MasterCard and VISA) which is blend with the name of "Kartu Kredit BNI" (BNI's credit card). In order to create an unique image of it's product, BNI's have set positioning statement as "Credit Card with the lowest interest" when it's product (MasterCard) first issued. This positioningstatement had communicated by considering the economic crisis in Indonesia which make the people become more "price conscious". However, the economic situation was getting better and the crisis could be more anticipated when BNI release it's second product (BNI VISA) in 1999. Considering the pricing strategy would not become effective anymore, BNI try to repositioning it's product image as a "Credit Card for your Family" (Kartu Kredit Keluarga Indonesia) which is a emotional approach. The choice of"family" image is unique considering the domination of "life-style" image of other credit card product. This "down-to-earth" image of BNI's credit card product trying to educate the market that credit card is a conience payment instrument to facilitate daily purchase for entire family member, not an individual and prestige card to support hedonic life-style as claimed by other bank- On the other hand, this positioning have to face public-belief about credit card among people as a prestige and premium service. BNI should plan a comprehensive and heavy education campaign for this new positioning with consistency of both message and visual's atmosphere to strengthen it's family image in consumer's perception. At this research, the author observe and test the consistency of BNI's credit card image and message from several communication media used by BNI such as advertising, sales promotion, direct marketing and PR among respondent. The result shown that even though BNI still using advertising as it's major communication media and have not planned a Integrated Marketing Communication strategy to educate it's new product image, most of respondent (81,5 %) consider BNI as the "family credit card", compared to competitor's product. On the other hand, the open question used on this survey shown that the association of this "family credit care have not been known and define in consumer's perception. The respondent have not aware about "family credit card" definition. Most of them thought that "family credit card is a credit card on which we can give to other family member". This false definition refer to one of the feature of credit card which is "supplement card" that is a generic feature supported by all credit card issuer. For theoritical recommendation for this research, the author suggest other researcher to conduct more in-depth research and survey which considering other variables such as demographic (age, ethnicity, social class), economic and geographical factor to get comprehensive conclusion of service marketing in Indonesia, especially credit card marketing. For practical recommendation, the author suggest BNI to build stronger and clear association of it's product image and positioning as a "family credit card" with serial of tactical campaign. Beside advertising, BNI should consider other media of communication to enhance it's positioning such as internet and interactive media, more public relation event with family's tone and manner, or if necessary create a BNI's credit card family community like Harley Davidson does. It would be better if 8NI could held a consumer research to mapping it's comprehensive consumer's behavior so BNI could plan more effective communication campaign.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz
Abstrak :
Kepemilikan empat unit bisnis yang bergerak di berbagai lini yang dimiliki RPX membuat perusahaan berpikir untuk menaungi dan menjamin merek yang ada dari setiap unit bisnis. Strategi corporate branding menjadi pilihan RPX dalam menjamin unit bisnisnya. Penelitian ini memakai Integrated Marketing Communications (IMC) sebagai perspektif dalam menyelidiki pengelolaan strategi corporate branding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana corporate branding strategy yang dilakukan RPX dan bagaimana implementasi Integrated Marketing Communication di era media baru dalam mengelola corporate branding strategy. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis berjenis deskriptif dengan metode studi kasus. Objek penelitian adalah RPX Group. Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan studi pustaka. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil peneltian menunjukkan bahwa RPX melakukan corporate branding strategy sebagai upaya menaungi dan menjamin unit bisnis dengan model identitas merek monolitik serta menggunakan uniformity model (strong endorsement) sebagai dukungan bagi unit bisnis yang dimiliki. Hasil penelitian juga menunjukkan dalam pengelolaan strategi corporate branding berusaha untuk mengintegrasikan komunikasi internal dan eksternal melalui beberapa elemen Integrated Marketing Communication baik melalui media tradisional maupun media baru. ......Ownership four business units engaged in various lines owned RPX makes companies think to shade and ensure the existing brands of each business unit. Corporate branding strategy of choice in ensuring RPX business unit. The study used the Integrated Marketing Communications (IMC) as a perspective in investigating the management of corporate branding strategy. The purpose of this study was to determine how corporate branding strategy undertaken RPX and how the implementation of Integrated Marketing Communication in the era of new media in managing corporate branding strategy. This study used a qualitative approach was descriptive type of case study method. The object of research is the RPX Group. Techniques of data collection through interviews and literature. While the validity of the data using triangulation techniques sources. Research findings indicate that RPX conduct corporate branding strategy as a shade and ensure the business unit with monolithic brand identity model and using the model uniformity (strong endorsement) as support for the business unit owned. The results also indicated in the management of corporate branding strategy seeks to integrate internal and external communications through several elements of the Integrated Marketing Communications through both traditional media and new media.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Theodora
Abstrak :
Penelitian ini menjelaskan hubungan antara masing-masing elemen dalam komunikasi pemasaran terpadu sebuah merek produk terhadap pembentukan dimensi-dimensi ekuitas mereknya, serta menjelaskan hubungan antar dimensi dalam ekuitas merek produk tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan survei kepada 772 responden target pemasaran produk tersebut. Analisis data menggunakan metode SEM-PLS pada aplikasi SMART PLS 3.0 dan menggunakan analisis uji univariat serta multivariat. Hasil penelitian mengungkapkan advertising, sales promotions, dan word of mouth marketing memiliki pengaruh paling besar secara positif terhadap pembentukan dimensi-dimensi ekuitas merek. Tidak ada variabel komunikasi pemasaran terpadu yang berpengaruh langsung ke brand loyalty, melainkan harus melewati brand awareness, perceived quality, dan brand association. Brand awareness akan mempengaruhi perceived quality, yang kemudian mempengaruhi brand association, dan baru kemudian mempengaruhi brand loyalty. ......This study explains the relationship between each element in the integrated marketing communication of a product brand towards the formation of dimensions of its brand equity, also explains the relationship among the dimensions in the brand equity of the product. This research use quantitative method by conduct a survey to 772 respondents of the brands' target consumer. SEM-PLS method on SMART PLS 3.0 application was used to data analysis and tested using univariate and multivariate analysis. The results of the study reveal that advertising, sales promotions, and word of mouth marketing have the greatest influence for positevly form brand equity dimensions. But there is no integrated marketing communication elements that has direct effect on forming brand loyalty, but has to pass through brand awareness, perceived quality, and brand association. Brand awareness will affects perceived quality, which then affects brand association, and at last affects brand loyalty.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Azizah Dewi Pratiwi
Abstrak :
ABSTRAK Integrated Marketing Communication merupakan proses yang berorientasi pada pemangku kepentingan yang penting untuk diimplementasikan dalam tiap perusahaan, khususnya perusahaan jasa. Dari sudut pandang organisasi, terdapat empat dimensi yang mengkonstruksi integrated marketing communication yaitu konsistensi pesan, interaksi, berorientasi pada pemangku kepentingan, dan keselarasan organisasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis penerapan integrated marketing communication pada internal perusahaan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir JNE . Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian deskriptif, metode survei, dengan menyebarkan kuisioner ke 100 responden dengan non-probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan integrated marketing communication sangat baik pada internal perusahaan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir JNE di Tomang Raya.
ABSTRACT Integrated Marketing Communication is a marketing strategies that optimise communication to stakeholder and also important to implement in every organization, especially service companies. From broad organizational approach, there are four dimensions that construct integrated marketing communication message consistency, interaction, stakeholder orientation, and organizational alignment. This research was conducted to analyse the application of the integrated marketing communication on internal PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir JNE . This research include quantitative approach, descriptive research, survey methods by spreading to 100 questionnaire respondents with non probability sampling and purposive sampling. The results findings that the application of the integrated marketing communication was really good on internal PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir JNE in Tomang Raya.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisya Jenina Albayroni
Abstrak :
K-pop marketing merupakan strategi pemasaran khusus yang dilakukan oleh agensi hiburan K-pop yang menaungi para artis Korea Selatan kelas dunia. Artikel ini membahas tentang bagaimana NewJeans dengan agensi hiburannya, ADOR, meluncurkan strategi pemasaran baru yang lebih segar dan jarang ditemukan pada artis K-pop lain, hingga meraih banyak penghargaan meskipun usia grupnya masih terbilang muda. NewJeans merupakan grup K-pop yang debut pada tahun 2022, namun sudah menerima atensi yang sangat tinggi dari penggemar K-pop maupun masyarakat umum di dunia. Penelitian ini dilakukan menggunakan kajian literatur, disertai dengan analisa akun media sosial, aplikasi ponsel, dan situs web yang dimiliki NewJeans. Hasil penelitian ini mengungkapkan bagaimana strategi yang dibentuk, seperti strategi dalam proses debut, penggunaan aplikasi fans relations, dan viral marketing berhasil diterapkan oleh ADOR dan NewJeans. ......K-pop marketing is a distinctive marketing strategy carried out by K-pop entertainment agencies who debuts world-class South Korean artists. This article discusses how NewJeans and its entertainment agency, ADOR, launched a new marketing strategy that is fresher and rarely found in other K-pop artists, and leads them to win many awards despite the relatively young age of the group. NewJeans is a K-pop group that debuted in 2022, but has received very high attention from K-pop fans and the general public around the world. This research was conducted using literature review methods, as well as by carrying out analysis of social media, phone applications, and website owned by NewJeans. The results of this study reveal how strategies were established, such as strategies in the debut process, using fan relations applications, and viral marketing that were successfully implemented by ADOR and NewJeans.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Artsanti
Abstrak :
Sponsorship merupakan bagian dari komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications) yang masih belum banyak diteliti secara akademis di Indonesia. Secara global, kegiatan sponsorship baru dikelola dengan balk sejak 25 tahun terakhir. Di Indonesia kegiatan sponsorship secara professional mulai terasa sejak PON XI di tahun 1989. Menyadari bahwa sponsorship dapat memberikan manfaat dalam upaya komunikasi pemasaran perusahaan, maka penulis mencoba melakukan audit terhadap kegiatan sponsorship JAPFA Classic lnternational Tournament 2000 yang berlangsung tanggal 22 April - 2 Mei 2000. Tesis ini membahas bagaimana suatu kegiatan sponsorship dirancang, faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dan bagaimana memadukan konsep sponsorship dengan objektif komunikasi pemasaran. Dalam konteks ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan sponsorship dapat dikelola sedemikian rupa sehingga mampu mencapai objektif komunikasi yang telah ditetapkan. Penulis melakukan analisis terhadap (a) audit konsep sponsorship; (b) audit strategi komunikasi; (c) audit pesan (content); (d) audit strategi media; (e) audit khalayak sasaran; (f) audit manfaat dan biaya; serta (g) audit persaingan dan lingkungan bisnis, untuk mengetahui apakah kegiatan sponsorship yang dijadikan studi kasus ini memberikan manfaat yang optimal. Dari audit yang dilakukan terlihat bahwa kegiatan sponsorship ini mampu membangkitan publisitas yang besar, dan sekaligus menciptakan nilai (value) pemberitaan yang melebihi biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan sponsorship, dan bahkan berdasarkan perhitungan Public Relations Society of America, nilai yang dibangkitkan mencapai lebih dari tiga kali lipat biaya yang dikeluarkan. Kegiatan ini secara internal telah memberikan manfaat sesuai dengan objektif yang ditetapkan. Hal ini dapat diuji berdasarkan penelitian internal yang dilakukan oleh perusahaan. Namun untuk khalayak sasaran eksternal, objektif yang kongkrit tak dapat dibuktikan secara empiris. Meskipun demikian hasil audit memperlihatkan besarnya kemungkinan (indikasi) bahwa objektif komunikasi yang ditetapkan dapat dicapai. Menyadari kenyataan semacam itu penulis menyarankan dalam kegiatan sponsorship yang besar sebaiknya perusahaan melakukan survei pendapat umum terlebih dahulu sebelum menggelar kegiatan sponsorship. Dengan melakukan hal ini maka akan dapat diketahui manfaat yang kongkrit yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan yang disponsorinya. Selain itu penulis juga menyarankan untuk mengelola hubungan media secara optimal, kerena melalui media publisitas yang positif dapat dibangkitkan untuk memberikan manfaat bagi perusahaan. Selain itu, sangatlah panting untuk juga melibatkan karyawan dalam kegiatan sponsorship yang besar, sehingga mereka ikut merasa bangga dan ikut membantu mensukseskan kegiatan sponsorship yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan sponsorship akan memberikan manfaat besar bagi perusahaan.
2000
T710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Suryawan
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh strategi komunikasi pemasaran terpadu (IMC) terhadap minat beli kembali produk industri pada perusahaan B2B. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan responden adalah pelanggan B2B yang berjumlah 100 orang. Metode analisa data dilakukan dengan metode statistik deskriptif dan regresi linier untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan strategi IMC berpengaruh dalam menumbuhkan Minat Beli Kembali. Dari faktor-faktor IMC yang digunakan oleh PT. Surya Sarana Dinamika didalam memasarkan produk Toshiba Robot, faktor IMC yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel Event and Experience sedangkan faktor yang memiliki pengaruh paling kecil adalah Interactive Marketing. ......This thesis discusses the effect of integrated marketing communication strategies (IMC) on re-purchase intention of industrial products at B2B companies. This research is a quantitative research, with respondents are B2B customers totaling 100 people. Method of data analysis was conducted using descriptive statistics and linear regression to prove the hypothesis in this study. The results showed an effect of IMC strategy in growing re-purchase intention. IMC factors used by PT. Surya Sarana Dinamika in marketing products of Toshiba Robot that has the most impact is variable Event and Experience while the factors that had the least impact is Interactive Marketing.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ario Susanto
Abstrak :
ABSTRAK
Meningkatnya penggunaan dan popularitas media sosial telah mengubah gambaran mengenai Word of Mouth yang memudahkan orang untuk berbagi informasi mengenai fenomena baru salah satu nya AICE. AICE sebagai salah satu produk eskrim baru saat ini menjadi perbincangan di masyarakatPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui electronic word of mouth dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian dengan es krim AICE sebagai objek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 120 responden. Pemilihan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik Purposive Judgement Sampling. Teknik analisis data yaitu menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa electronic word of mouth yang terdiri dari variabel intensitas, konten, pendapat positif, dan pendapat negatif. Hasil penelitian yg ditemukan adalah secara simultan, variabel konten dan pendapat negatif tidak berpengaruh signifikan, kemudian secara parsial pendapat negatif tidak memiliki pengaruh secara signifikan . Hasil yang di dapatkan dalam koefisien determinasi menunjukan 57,6 keputusan pembelian dipengaruhi oleh e-WOM sedangkan sisanya sebesar 42,4 dipengaruhi faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
ABSTRACT
The increasing use and popularity of social media has changed the picture of Word of Mouth that makes it easier for people to share information about the new phenomenon of one of its AICE. AICE as one of the new ice cream products is now a conversation in the community. This research was conducted to find out electronic word of mouth and its effect on purchasing intention with AICE ice cream as research object. This research is a quantitative research. The number of samples taken as many as 120 respondents. The sample selection used non probability sampling with Purposive Judgment Sampling technique. Data analysis technique is using multiple linear regression. Based on the results of data analysis concluded that electronic word of mouth consisting of variable intensity, content, positive valence, and negative valence. The result of the study found that simultaneously, the content variable and the negative valence have no significant effect, then the partial negative valence has no significant influence. The results obtained in the coefficient of determination showed 57.6 purchase decision is influenced by e WOM while the rest of 42.4 influenced by other factors not observed in this study.
2018
T51233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>