Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pudji Muljono
Abstrak :
Studi yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan dan persentase kerusakan buku; untuk mengetahui jenis kerusakan yang paling dominan pada bahan pustaka buku; dan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tempat terbit buku, tahun terbit buku, serta jenis sampul buku dengan terjadinya kerusakan buku di Perpustakaan Pusat IPB. Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Pusat IPB yang berlokasi di Gedung Lembaga Sumberdaya Informasi IPB Kampus Darmaga, Bogor. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan April 1993 sampai dengan bulan September 1993. Subyek penelitian ini adalah koleksi buku di. Perpustakaan Pusat IPB yang masih disirkulasikan. Sampel penelitian ditentukan secara acak proporsional terhadap koleksi buku yang berasal dari tiga kelas terbesar yaitu kelas 3, 5, dan 6 pada sistem klasifikasi UDC. Jumlah buku sampel dalan penelitian ini adalah 187 ekseinplar yakni 1 % dan seluruh koleksi buku yang berjumlah 18.732 eksemplar. Data penelitian dikumpulkan melalui pengamatan lang sung terhadap buku sampel. Untuk mempermudah pengumpulan data digunakan lembar pengamatan. Dalam penelitian ini dilakukan pula uji kerapuhan kertas dan uji keasaman kertas. Selain itu selama penelitian dilakukan pengamatan terhadap kelembaban dan temperatur Udara di ruang koleksi buku setiap pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan statistik non parame trik, yaitu rumus khi?kuadrat dan rumus koefisien asosi asi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kerusakan buku yang dominan antara lain gejala "foxing" (bercak merah kecoklatan sebanyak 79.14%, pemudaran kertas sebanyak 55.08 % dan kotornya koleksi buku oleh debu sebesar 48.66 %. Ada hubungan yang nyata antara tempat terbit buku dengan kerusakan jilidan buku, pemudaran kertas, dan derajat keasaman kertas. Terdapat juga hubungan yang nyata antara jenis sampul buku dengan terjadinya kerusakan jilidan dan sampul buku. Selan jutnya diketahui tidak ada hubungan yang nyata antara tempat terbit buku dengan terjadinya gejala "foxing", dan tidak ada hubungan yang nyata antara tahun terbit buku dengan terjadinya kerusakan sampul buku, pemudaran kertas, gejala "foxing", dan derajat keasaman kertas. Untuk menjaga kelestarian koleksi buku di Perpus takaan Pusat IPB, maka prioritas utama yang harus dilakukan adalah memperbaiki kondisi lingkungan simpan terutama agar kelembaban dan temperatur udara di ruang koleksi buku sesuai dengan standar yang dianjurkan oleh para ahli. Selain itu perlu disusun kebijakan tertulis yang dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pelestarian bahan pustaka di perpustakaan tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Siti Heri Hidayati
Abstrak :
Pada perpustakaan perguruan tinggi Pendidikan Pemakai dilaksanakan dalam berbagai cara. Misalnya, dilaksanakan dalam masa Orientasi. Dalam masa Orientasi tersebut dijelaskan secara singkat mengenai lokasi gedung perpustakaan, garis besar koleksi, keanggotaan, sistem pelayanan, peminjaman, jam buka perpustakaan dan lain sebagainya, kemudian sering dilanjunkan dengan kunjungan ke perpustakaan tersebut. Karena penjelasan diberikan pada masa orientasi, make lalu dikenal dengan istilah Library Orientation. Pengalaman menunjukkan bahwa program Pendidikan Pemakai pada masa Orientasi seperti tersebut di atas, ternyata tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan mahasiswa dalam menelusur informasi yang dibutuhkannya. Terlebih dengan adanya ledakan informasi yang terus-menerus terjadi yang manyebabkan timbulnya berbagai disiplin ilmu berikut spesialisasinya, serta beragamnya bentuk bahan pustaka, dan sisterm pendidikan menjadi keharuusan dan kewajiban perguruan tinggi untuk melaksanakan program Pendidikan Pemakai Perpustakaan yang lebih luas dan terarah. Untuk mencapai tujuan program Pendidikaa Pemakai yang lebih terarah Perguruan Tinggi perlu menyusun program tersebut dengan materi yang berbobot dan metode yang tepat, disertai alat bantu pengajaran yang diperlukan, pembimbing yang ahli, dan koordinasi yang baik antara pengajar dan pustakavan serta koleksi perpustakaan yang memadai. Dalam pelaksanaanya, program ini harus disertai evaluasi yang menyeluruh, agar dapat diketahui sampai dimana keberhasilannya. Evaluasi itu ditujukan baik kepada mahasiswa, kepada staf Pembimbing maupun Pustakawan. Pengumpulan data yang cermat akan sangat membantu keberhasilan dan pengembangan Pendidikan Pemakai Perpustakaan di masa yang akan datang. Hal-hal yang perlu dikaji dalam melaksanakan program P3PT ialah: 1. Tujuan penyelenggaraan program pendidikan pemakai.2. Materi program yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.3. Teknik penyampaian materi yang tepat. 4. Pembimbing yang tepat. 5. Fasilitas dan koleksi perpustakaan yang memadai. 5. Fasilitas dan koleksi perpustakaan yang memadai. 6. Tanggapan dan perhatian staf pengajar 7. Hasil akhir dari program ini.Dari hasil evaluasi, nantinya akan diketahui apakah program ini perlu dikembangkan atau ditingkatkan, sehingga program ini dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang diperlukan baik selama studi di Perguruan Tinggi, maupun sesudahnya.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rifni Raihana
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian tentang layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi khususnya di perpustakaan Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan layanan referensi, jenis layanan dan peran pustakawan referensi di perpustakaan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah adanya dari enam kegiatan layanan referensi dengan delapan jenis layanan referensi serta peran pustakawan referensi di perpustakaan Institut Pertanian Bogor. Perpustakaan Insitut Pertaninan Bogor melaksanakan layanan referensi dengan baik dan pustakawan referensi melakukan pekerjaannya sesuai dengan perannya.
This research is about reference services at academic library, especially reference services at Bogor Agricultural University Library. The purpose of this research is to describe the realization of reference services, the type of reference services and the role of the reference librarians at Bogor Agricultural University library. This research is qualitative research with case study method. The research result shows that there are six reference services activities, eight type of reference services, and reference librarians of Bogor Agricultural University library takes a very good role in the services.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supardi
Abstrak :
Usaha untuk menunjang keberhasilan penelitian di IPB terus dilakukan antara lain dengan penyediaan berbagai sumher informasi bahan pustaka dalam suatu sistem perpustakaan yang terpusat. Namun karena pesatnya pertumbuhan literatur, terbatasnya dana serta meningkatnya harga bahan pustaka, sering terjadi hambatan dalam usaha penyediaan bahan informasi tersebut. Di lain pihak sumber informasi yang ada di Perpustakaan Pusat IPR belum sepenuhnya dimanfaatkan secara berdaya guna oleh pemakai, walaupun volume pendidikan di IPB cenderung meningkat. Pertanyaan yang sering muncul ialah literatur manakah yang sering digunakan pemakai atau, bagaimana menilai literatur yang relevan dengan kebutuhan pemakai? Ada berbagai cara yang dikemukakan oleh para peneliti bidang informasi tentang cara menghimpun, menganalisia dan menentukan keperluan pemakai Pertama berupa pertanyaan langsung seperti cara penyebaran kuesioner, wawancara. Kedua, dengan menganalisis data yang ada di perpustakaan, misalnya analisis pertanyaan referens pada meja informasi, pencatatan sirkulasi bahan pustaka dan sebagainya. Ketiga, dengan penghitungan referene (analiais sitiran) yang tercantum dalam artikel majalah , dengan asumsi bahwa penunjukkan terhadap majalah merupakan ukuran langsung terhadap penggunaanya. Ketiga cara tersebut tidak sepenuhnya bebas dari bias, namun keuntungan penghitungan referens atau sitiran lebih sederhana dan dapat menilai sumber informasi bahan pustaka yang telah digunakan dengan relatif bebas. Penerapan analisia sitiran telah berlangsung enam dasawarsa sejak pertama kali diperkenalkan oleh Gross dan Gross pada tahun 1927. Mereka mengusulkan penggunaan kajian sitiran sebagai dasar untuk menyusun peringkat majalah yang dikaitkan dengan pengadaan dan pengembangan koleksi perpustakaan. Sejak itu dengan prosedur yang sama telah dilakukan berbagai kajian sitiran, antara lain oleh para pustakawan untuk mengkaji kebutuhan pemakai. Kajian tersebut bersifat deskriftif mempunyai implikasi terhadap pengembangan koleksi dan perencanaan layanan jasa perpustakaan. Suatu pendekatan yang dilakukan pustakawan ialah menganalisis daftar referens yang tercantum dalam pelbagai karya ilmiah, di antaranya dalam tesis, disertasi, laporan penelitian dangan tujuan untuk memolakan literatur yang digunakan oleh pemakai perpustakaan.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Novita Sari
Abstrak :
Skripsi ini berjudul Penerapan 5 Dimensi Peter Senge di Perpustakaan Institut Pertanian Bogor dalam Membangun Organisasi Pembelajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan organisasi pembelajar di Perpustakaan IPB yang diukur dengan menggunakan indikator berdasarkan konsep 5 dimensi organisasi pembelajar menurut Peter Senge, yaitu penguasaan personal, model mental, pemahaman visi bersama, pembelajaran kelompok, dan berpikir sistem. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Responden dari penelitian ini adalah pustakawan di Perpustakaan Institut Pertanian Bogor yang terdiri dari 27 orang. Dari hasil penelitian yang dilakukan, kesimpulan menunjukkan bahwa penerapan organisasi pembelajar Perpustakaan IPB sudah cukup baik. Dari kelima dimensi, tiga di antaranya memiliki kategori sangat baik, yaitu penguasaan personal, model mental, dan berpikir sistem. Sedangkan, dua dimensi termasuk dalam kategori baik yaitu pembelajaran kelompok dan pemahaman visi bersama. Untuk dimensi yang memiliki skor rata-rata paling tinggi adalah dimensi penguasaan personal. Hal tersebut menunjukkan Perpustakaan IPB mendukung pustakawan untuk melakukan pengembangan diri sebab mereka percaya bahwa pustakawan yang terus belajar akan memiliki kompetensi yang baik sehingga akan memberikan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk kemajuan perpustakaan. Pustakawan dapat belajar sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan melalui beberapa kegiatan seperti FGD, berbagi pengetahuan, dan forum pustakawan.
This research is entitled The Implementation of The Fifth Disciplines by Peter Senge in Institut Pertanian Bogor Library  in Building Learning Organization. The purpose of this research is to identify the implementation of learning organization in Institut Pertanian Bogor Library that can be measured by The Fifth Disciplines of learning organization dimension according to Peter Senge that consist of personal mastery, mental model, shared vision, team learning, and system thinking. This research is using case study method with quantitative approach. Data is collected by questionnaire as the research instrument. The respondent of this research are 27 librarian of Institut Pertanian Bogor library. The results of this research shows  that the implementation of the learning organization in Institut Pertanian Bogor Library is good enough. Three out of  the five disciplines has very good category which is personal mastery, mental model, and system thinking. Meanwhile, the other two disciplines have good category which is team learning and shared vision disciplines. The dimension that has highest average is personal mastery. This shows that the Institut Pertanian Bogor Library supports librarians to develop themselves because they believe that librarians who continue to learn will have good competence so that they will provide benefits not only for themselves but also for the improvement of the library.Tthey also can learn to adapt with change through the activites such as Focus Group Discussion, knowledge sharing and librarian forum.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library