Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muzdalifah Irene
Abstrak :
Turnover Intention seringkali terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing, seperti yang terjadi di PT X. Tingginya tingkat turnover karyawan di PT X, membuat perusahaan berusaha untuk terus mempertahankan performa perusahaan. Berdasarkan diagnosa awal, persepsi keadilan organisasi merupakan salah satu penyebab turnover intention pada karyawan di PT X. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan persepsi keadilan organisasi pada karyawan di PT X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah organizational justice scale dan turnover intention scale. Kedua alat ukur yang digunanakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert 1 ndash; 6. Responden penelitian ini berjumlah 164 karyawan dari bagian others project di PT X. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi keadilan organisasi terhadap turnover intention r2=0,081, p. ......Turnover Intention often occurs in companies engaged in outsourcing, as happened in PT X. The high turnover rate of employees in PT X, make the company strive to continue to maintain the company 39 s performance. Based on the initial diagnosis, perceived organizational justice is one of the causes of employee rsquo s turnover intention in PT X. Therefore, this study aims to improve perceived organizational justice of employees in PT X. Measurement tools used in this research are organizational justice scale and turnover intention scale. Both of measurement tools in this research used Likert scale 1 6. Respondents of this study amounted to 164 employees from the others project in PT X. Regression test results showed that there is a significant influence of perceived organizational justice on turnover intention r2 0.081, P.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riand Samudro
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bertujuan menjelaskan kondisi asimetri informasi beserta implikasinya dalam information sharing intelijen pada kasus Teror Sarinah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap narasumber praktisi dan akademisi, serta studi dokumen yang berkaitan dengan Teror Sarinah. Hasil penelitian ini menyimpulkan dua hal dari pertanyaan penelitian. Berdasarkan pertanyaan pertama, kondisi asimetri informasi intelijen terbukti telah terjadi dalam information sharing kontra terorisme pada kasus Teror Sarinah yang didasarkan atas terpenuhinya tiga unsur yaitu adanya ketimpangan penguasaan informasi, pertukaran informasi yang tidak optimal, dan kesepakatan pendapat dari para instansi terkait, bahwa informasi intelijen yang berasal dari information sharing tidak efektif. Kemudian berdasarkan pertanyaan kedua, asimetri informasi intelijen dalam information sharing kontra terorisme pada kasus Teror Sarinah, terbukti memiliki implikasi negatif yang berakhir pada kegagalan antisipasi Teror Sarinah. Implikasi tersebut digambarkan dalam tiga kondisi. Pertama, asimetri informasi berimplikasi pada munculnya keraguan atau menurunnya tingkat kepercayaan diantara sesama instansi penyelenggara kontra terorisme, kedua kecenderungan instansi untuk bekerja secara sendiri-sendiri/individualistik dalam mengatasi aksi teror, dan yang terakhir lemahnya koordinasi diantara penyelenggara intelijen. Temuan menarik dan Saran dijelaskan pada bagian akhir tesis ini.
ABSTRACT
This research explains the asymmetry conditions in intelligence sharing information and their negative implications in Sarinah Bombing Case. In terms of collecting data through qualitative method, this research uses the result of interview process with practitioners and academics, and study literature related to Sarinah Bombing Case. The results of this study conclude two things from the research question. First, the asymmetry condition of intelligence information proved to have occurred in the information sharing of counter terrorism in Sarinah terror case. It came from the fulfillment of three indicators, such as the unequal information gap, the non optimal condition of information exchange, and the opinion's agreement from relevant institutions. It shows that the intelligence information derived from ineffective information sharing. Second, intelligence information asymmetry in information sharing on counterterrorism in the Sarinah terror case created negative implications that ended in the failure anticipation of Sarinah Bombing. The implications are illustrated in three conditions, which are 1 the information asymmetry has implications for the emergence of trust levels among counter terrorism organizing agencies 2 there are tendencies from agencies to work individually in overcoming acts of terror 3 there is a lack coordination among intelligence operators. Interesting Findings and Suggestions are explained at the end of this research.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Administrative information sharing is being promoted by the Korean government as an innovati measure to improve the quality of public service.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Warniancy Ariesty
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring dengan adanya hambatan dalam menjalankan sebuah bisnis khususnya dalam membangun dan membina hubungan yang berkelanjutan dengan pemasok, maka sebuah bisnis harus berjuang untuk dapat tetap berjalan dengan baik. Seperti yang diketahui, bahwa pemasok memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan dalam kelancaran proses bisnis. Hal tersebut dipengaruhi oleh kinerja dari kedua belah pihak yaitu antara pemasok dan perusahaan. Tujuan penelitian yaitu untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi information sharing terhadap relationship satisfaction yang dapat berdampak pada business performance. Objek penelitian yaitu kepala toko Indomaret yang ada di 31 kecamatan yang ada di Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian kuantitatif. Data jawaban responden diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis data yaitu SEM (Structural Equation Modeling) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus pengujian model struktural yaitu PLS (Partial Least Square). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) berbagi informasi berpengaruh secara signifikan terhadap relationship satisfaction (2) berbagi informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja bisnis (3) relationship satisfaction berpengaruh secara signifikan terhadap business performance.
Tangerang: Business School Universitas Pelita Harapan, 2018
338 DEREMA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Darnella Puspita
Abstrak :
Tesis ini terfokus pada usaha untuk mencegah penurunan perceived organizational support dan kepuasan kerja melalui program Information Sharing di PT. X. Peneliti pun melakukan wawancara kepada karyawan PT. X, dimana karyawan mengeluhkan kurangnya meratanya pemberian kegiatan pengembangan khususnya pelatihan, dimana hal tersebut dapat dipersepsikan sebagai ketidakadilan organisasi dalam melakukan pemerataan kegiatan pengembangan. Adanya persepsi ketidakadilan perlu diminimalisir, salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan melakukan program information sharing. Peneliti melihat hubungan antara perceived organizational support dengan kepuasan kerja. Dari hasil analisis terhadap 37 karyawan di PT. X, ditemukan terdapat hubungan yang signifikan antara perceived organizational support dengan kepuasan kerja. Ditemukan koefisien korelasi sebesar 0,662 dan nilai signifikansi 0,000 (p<0,001). Dari hasil penelitian juga ditemukan terdapat 8 karyawan yang memiliki perceived organizational support yang rendah dan 14 karyawan yang merasakan ketidakpuasan terhadap organisasi. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melakukan upaya pencegahan dengan merancang program intervensi information sharing. Program information sharing dilakukan oleh atasan kepada bawahan. Sosialisasi program dilakukan kepada pihak HRD, pihak HR pun memberikan tanggapan atas program yang peneliti ajukan. Pada dasarnya pihak HR PT. X mendukung adanya program tersebut, dimana dengan adanya program tersebut maka terdapat wadah penyampaian informasi kepada karyawan di organisasi.
This thesis focuses on efforts to prevent the degradation of perceived organizational support and job satisfaction through information sharing program in company X. Researcher conducted interviews to Company X employees, where employees complain on the disparity of development program especially training, which can be perceived as organization unfairness. Thus, injustice perceptions from employees need to minimalize through information sharing program. Researcher observes the correlation between perceived organizational support and job satisfaction. Analysis from 37 employees in company X has resulted that there is a significant relationship between perceived organizational support and job satisfaction with the coefficient of correlation is 0.662 and the score of signification 0.000 (p<0,01). The research also found that there are 8 workers that have low perceived organizational support and 14 workers that dissatisfied with their company. Therefore, researcher decided to design an information sharing intervention program. Information sharing program will be conducted from superior to subordinate. Human resource in company X gave a feedback after the researcher carried out a socialization on information sharing program. They basically support the program, since the existence of the program provides a forum to deliver information to employees within the organization.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Horas Tua
Abstrak :
Dinamika politik Indonesia pasca reformasi khususnya pemilihan kepala daerah menjadi sumber konflik di masyarakat yang telah berkembang menjadi ancaman dari dalam negara. Tesis ini membahas bagaimana information sharing yang dilakukan oleh Kominda dalam mengidentifikasi isu pra Pemilukada dapat berkontribusi terhadap kelancaran Pemilukada. Metode analisa dalam penulisan tesis ini adalah deskriptif time line, metode matching dan analisa before and after. Dari hasil analisa disimpulkan bahwa information sharing oleh Kominda mampu berperan dan berkontribusi terhadap pengamanan pelaksanaan Pemilu bupati Bogor tahun 2013 dengan mengidentifikasi potensi ancaman yang kemudian direkomendasikan kepada bupati. ......Political dynamics of post - reform in Indonesia especially local elections become a source of conflict in the community which has expand become threats from inside the country. This thesis discusses how information sharing is performed by Kominda in identifying pre - election issues can contribute to success of the election. The method of analysis in this thesis is a descriptive time line, matching methods and before and after analysis. From the analysis concluded that information sharing by Kominda able to participate and contribute to securing the execution of the Bogor regent election in 2013 with identify potential threats then recommended to the regents.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK
Pentingnya supply chain collaboration melalui information sharing telah banyak dipelajari dalam literatur sebagai tools yang ampuh guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses rantai pasok. Diketahui bahwa na ve forecasting tidak cukup untuk memprediksi demand secara akurat. SC partner mulai menyadari pentingnya pertukaran relevant information yang dapat membantu partner SC meningkatkan kinerja supply chain cost, quality response . Pertanyaannya kemudian adalah jenis informasi apa yang harus dibagikan dan bagaimana prioritasnya. Informasi ini pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda, oleh karena itu partner SC perlu memahami dengan baik bisnis dan supply chain design nya untuk menentukan tingkat kolaborasi yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis informasi yang relevan dalam information sharing menggunakan model AHP sehingga peringkat prioritas informasi dapat diketahui. Dalam hal ini menilai kontribusi informasi tersebut dalam perbaikan kinerja SC. Model ini kemudian diimplementasikan berdasarkan studi kasus pada perdagangan bahan kimia Industri di PT. Jebsen Jessen Ingredients Indonesia untuk selanjutnya ditentukan tingkat kolaborasi dengan mitra SC. Dari studi kasus, terungkap bahwa prioritas informasi dapat membantu perusahaan untuk menentukan keputusan mengenai level kolaborasi.
ABSTRACT
The significance of collaboration through information sharing among supply chain has been sufficiently stressed in the recent literature as a powerful tool for increasing efficiency and effectiveness of supply chain processes. Since it has been recognized that na ve forecasting is not sufficient to predict the demand, supply chain members have found it very important to exchange relevant information that will help SC member to enhance supply chain performance cost, quality response . The question is then, what information should be shared and the priorities. This information differs widely in term of their characteristic and criteria, therefore SC member needs to understand their business and determine relevant level of collaboration. This study aim to analyses type of information which relevant in the information sharing and using AHP model to ranks available information in terms of their contribution to improve SC performance. The model is then implemented based on case studies in chemicals trading, PT. Jebsen Jessen Ingredient Indonesia and subsequently determine level of collaboration with their SC partner. From the case studies, it was revealed that prioritized information can help the firm to make decision on SC collaborative arrangement for information exchange.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Haryanto
Abstrak :
Cybersecurity Information Sharing (CIS) merupakan langkah proaktif dan kolaboratif dalam meningkatkan keamanan organisasi dengan bertukar informasi keamanan siber menggunakan layanan penyimpanan tersentralisasi antar organisasi sektoral. Namun pada praktiknya, penggunaan layanan tersentralisasi memiliki ancaman single point of failure yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan informasi serta serangan man-in-the-middle (MITM) yang dapat mengakibatkan modifikasi dan pencurian informasi yang dipertukarkan. Ancaman dan serangan ini mengakibatkan kurangnya kepercayaan pengguna terhadap kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan informasi. Penelitian ini mengusulkan rancangan sistem Secure Cybersecurity Information Sharing (SCIS) untuk mengamankan informasi terkait dengan keamanan siber dalam organisasi sektoral dengan menggunakan Interplanetary File System (IPFS) sebagai penyimpanan informasi terdesentralisasi, serta blockchain sebagai pencatatan data transaksi yang terdesentralisasi. Kedua teknologi tersebut memiliki skalabilitas yang baik dalam kinerja dan penyimpanan, serta mampu meningkatkan ketersediaan informasi hingga 75% lebih banyak dibandingkan dengan penyimpanan tersentralisasi. Selain itu, teknologi ini juga membantu mendeteksi hingga 2 proses modifikasi dan melindungi dari 2 jenis akses tidak sah yang dapat mengakibatkan pencurian informasi. Dengan demikian, sistem SCIS dapat menjamin tiga aspek keamanan informasi yaitu kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan informasi, sehingga organisasi sektoral dapat menyimpan, berbagi, dan memanfaatkan informasi keamanan siber dengan aman. ......Cybersecurity Information Sharing (CIS) is a proactive and collaborative measure in enhancing organizational security by exchanging cybersecurity information using a centralized repository service between sectoral organizations. However, in practice, the use of centralized services has the threat of a single point of failure which causes reduced information availability and man-in-the-middle (MITM) attacks which can result in modification and theft of information exchanged. These threats and attacks result in a lack of user confidence in the confidentiality, integrity and availability of information. This study proposes the design of a Secure Cybersecurity Information Sharing (SCIS) system to secure information related to cybersecurity in sectoral organizations by using the Interplanetary File System (IPFS) as a decentralized information store, and blockchain as a decentralized record of transaction data. Both technologies have good scalability in performance and storage, and are able to increase the availability of up to 75% more information compared to centralized storage. In addition, this technology also helps detect up to 2 modification processes and protects against 2 types of unauthorized access that can lead to information theft. Thus, the SCIS system can guarantee three aspects of information security, namely confidentiality, integrity, and availability of information, so that sectoral organizations can safely store, share, and utilize cybersecurity information.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanni Hafsari Putri
Abstrak :
Laporan magang ini merupakan laporan yang ditulis berdasarkan proses observasi, wawancara, dan analisis dari pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di pasar online PT Shopee International Indonesia. Laporan magang ditujukan untuk menganalisis implementasi proses pertukaran informasi antar penjual di pasar online Shopee Indonesia dan peran pasar online dalam mewadahi proses tesebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif-deskriptif, menggunakan metode kualitatif dalam melakukan observasi dan melakukan wawancara mendalam serta telaah dokumen (Moleong, 2007). Wawancara dilakukan dengan metode purposive sampling kepada unit analisis yaitu trainer program Seller Trainer Shopee (STS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penjual dalam proses pembagian informasi didasari oleh teori motivasi individu dan modal sosial. Dalam kata lain, penjual menlai pengembalian intrinsik lebih penting daripada penghargaan ekstrinsik untuk memotivasi proses pembagian informasi. Motivasi individu dan ketiga dimensi modal sosial (struktural, kognitif, dan relasional) menjadi alasan dan faktor penentu proses pembagian informasi. Terakhir, keterlibatan pihak Shopee Indonesia sebagai pasar bisnis sangat progresif, namun perannya dalam komunikasi pasar perlu ditingkatkan. ......This internship report is a report written based on a process of observation, interview, and analysis of the implementation of PKL (Field Work Practices) on the PT Shopee International Indonesia online market. The internship report is intended to analyze the process of implementing information between sellers on the Shopee Indonesia online market and the role of the online market in facilitating this process. This research is an exploratory-descriptive research, using qualitative methods in observing and conducting in-depth interviews and document review (Moleong, 2007). Interviews were conducted using a purposive sampling method to the unit of analysis, namely the Seller Trainer Shopee (STS) trainer program. The results of this research show that the seller's perception in the process of sharing information is due to the theory of individual motivation and social capital. In other words, sellers claim that intrinsic returns are more important than extrinsic rewards for motivating the information-sharing process. Individual motivation and the three dimensions of social capital (structural, cognitive, and relational) are the reasons and determining factors in the process of sharing information. Finally, the involvement of Shopee Indonesia as a business market is very progressive, but it is precisely in market communication that needs to be improved.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Sugiarti
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi antar perpustakaan perguruan tinggi melalui WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi nilai yang membangun budaya virtual melalui kegiatan sosialisasi dan pertukaran informasi di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi virtual. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan terhadap konten WhatsApp Group dan wawancara kepada Pengurus Forum dan admin grup. Analisis data dilakukan terhadap konten WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta bulan Juni 2017-Februari 2019 yang dibatasi pada pengelolaan dan kerja sama perpustakaan. Sosialisasi dilakukan oleh Anggota dalam membagikan informasi atau pengetahuan tacit berdasarkan pengalaman anggota. Sementara itu, pertukaran informasi (exchange) dilakukan pada saat anggota membagikan dokumen manual atau prosedur kepada anggota yang lain melalui WhatsApp Group. Kesimpulan menunjukkan bahwa sosialisasi dan pertukaran informasi melalui WhatsApp Group yang dilakukan oleh anggota FPPTI DKI Jakarta membangun budaya virtual didasari oleh nilai kesopanan, saling percaya, saling menghargai, saling memotivasi, dan rasa kebersamaan. Budaya virtual di WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta juga telah menghilangkan sekat atau batasan ruang dan waktu serta tidak menunjukkan kedudukan anggota sebagai yang lebih tinggi diantara yang lain. Sementara itu, informasi yang dibagikan cenderung bersifat teknis, sehingga berimplikasi belum adanya pengembangan pengetahuan.

Kata kunci:

Berbagi informasi, jaringan perpustakaan perguruan tinggi, whatsapp group, nilai budaya, budaya virtual



ABSTRACT
This thesis discusses socialization and information exchange between academic library through WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The research objective is to identify the values that build virtual culture through socialization and information exchange activities in WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta. The study uses a qualitative approach with virtual ethnographic methods. Data collection is done by participant observation of WhatsApp Group content and interviews with Head of FPPTI DKI Jakarta and group admins. Data analysis was carried out on the contents of WhatsApp Group FPPTI DKI Jakarta in June 2017-February 2019 which was limited to library management and cooperation. Socialization is carried out by members in sharing tacit information or knowledge based on members' experience. Meanwhile, the exchange of information is done when members share manual documents or procedures with other members through WhatsApp Group. The conclusion shows that the information dissemination and exchange through WhatsApp Group conducted by members of FPPTI DKI Jakarta to build a virtual culture based on the value of politeness, mutual trust, mutual respect, motivating each other, and a sense of togetherness. The virtual culture on WhatsApp Group of FPPTI DKI Jakarta has also removed barriers or space and time restrictions and does not indicate the position of members as being higher than others. Meanwhile, the information shared tends to be technical in nature, so it implies that there is no yet knowledge development.

Keywords:

Information sharing, academic library network, whatsapp group, cultural values, virtual culture

[, ]: 2019
T54470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>