Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Metaria Tri Sandi Eda
Abstrak :
Dengan ditetapkannya RPJMN 2020-2024, penerapan manajemen risiko menjadi suatu keharusan bagi seluruh instansi pemerintah. Manajemen risiko harus diterapkan dalam mengelola kinerja, guna mendukung pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam RPJMN. Kementerian X sebagai lembaga negara tidak terlepas dari risiko, beberapa kali menjadi sorotan media dalam sejumlah kasus, mulai dari masalah korupsi, masalah keimigrasian, penegakan hukum hingga kerusuhan di penjara. Makalah ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan manajemen risiko di Kementerian X dan peran Inspektorat Jenderal sebagai audit internal dalam manajemen risiko. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dalam bentuk observasi dan wawancara. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan ISO 31000: 2018 dan standar yang dikeluarkan oleh IIA. Hasil penelitian berupa evaluasi dan saran untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko dan peran audit internal untuk memberikan nilai tambah, meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan organisasi. Penerapan manajemen risiko di Kementerian X masih dalam tahap pengembangan dan berada pada level risk aware. Struktur manajemen risiko dan budaya sadar risiko belum terbentuk, dibutuhkan komitmen pimpinan untuk hal tersebut. Selain itu, terdapat kelemahan pada Formulir Manajemen Risiko dan Peraturan Menteri X, penelitian ini memberikan rekomendasi perbaikan. Inspektorat Jenderal belum menjalankan peran intinya sebagai lini ketiga dalam memberikan asurans atas penerapan manajemen risiko, karena masih fokus pada kegiatan asistensi manajemen risiko dan peran konsultasinya ......With the enactment of RPJMN 2020-2024, implementing risk management is a must for all government institutes. Risk management must be applied in managing institute performance, in order to support the achievement of the objectives set out in the RPJMN. Ministry of X as a state institution is inseparable from risk. It has been in the media spotlight several times in a number of cases, ranging from issues of corruption, immigration issues, law enforcement until riots in prison. The paper aims to evaluate the application of risk management in X Ministry and the role of the Inspectorate General as an internal audit in risk management. This research uses descriptive qualitative method with a case study approach. Data collection methods were carried out in the form of observations and interviews. The evaluation was carried out using ISO 31000: 2018 and the standards issued by IIA. The results of the study are evaluations and suggestions for improving the effectiveness of risk management and the role of internal audit to provide added value, improve performance and achieve organizational goals. The implementation of risk management in X Ministry is still in the development stage and is at the level of risk aware, it has not been implemented in all work units. The risk management structure and risk awareness culture have not been establish, it requires leadership commitment. In addition, there are weaknesses in risk management tools and Ministerial Regulation X, this study provides recommendations for improvement. The Inspectorate General has not yet carried out its core role as a third line in providing assurance for the implementation of risk management, because it still focuses on risk management assistance activities and its consultancy role
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tertia Yudya Aldyth
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem manajemen gas medis dalam pelayanan kesehatan harus diperhatikan dalam perencanaan pemasangannya dengan mempertimbangkan kemungkinan bahaya yang akan ditimbulkan. Namun untuk menentukan jumlah kebutuhan gas medis pada suat u rumah sakit dapat lebih sulit dibandingan dengan menentukan jumlah kunjungan pasien. Karena jika tidak sesuai kebutuhan logistik gas medis akan mempengaruhi kualitas pelayanan di rumah sakit. Dengan menggunakan pendekatan ISO 31000:2018 proses manajemen risiko diharapkan dapat membantu menekan angka kejadian yang tidak diinginkan khususnya pada instalasi gas medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen gas medis pada suatu rumah sakit beserta potensial resiko yang dapat ditimbulkan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan observasi dari instalasi gas medis yang diikuti oleh wawancara mendalam kepada kepala bagian instalasi gas medis, staf manajemen instalasi gas medis serta staf dokumentasi laporan logistik instalasi gas medis. Disimpulkan bahwa sistem manajemen gas medis di rumah sakit belum efektif dan efisien karena pada rumah sakit tersebut masih menggunakan tabung gas medis konvensional karena kurangnya dana operasional serta keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia yang belum baik sehingga berdampak pada mutu pelayanan rumah sakit.
ABSTRACT
Medical gas management system in healthcare service industry must be regulated accordingly and to capture any potential risk imposed. The number of medical gas required in a hospital cannot be accurately predicted when comparing to the number of patient visits that do require the use of medical gas. Furthermore if the logistical supply of the medical gas does not meet the demand from the patient, it will affect the quality of service in the hospital. This research aims to discover medical gas management system in a hospital as well as any identified potential risk. Using the ISO 31000: 2018 approach, the evaluation of the risk management process is expected to help reduce the number of unwanted events, especially in medical gas installations. This is a descriptive research by using observation followed by detailed interview to get an overview or description of a situation objectively as the main objective. The management of medical gas in hospitals is said to be ineffective and efficient due to the fact that a number of hospital in Bekasi is still using conventional medical gas cylinders. In addition to still using conventional gas cylinders, medical gas management is also influenced by the lack of operational funds and inadequate human resources.
2019
T53112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafisa Arzalia Angie
Abstrak :
Laporan magang ini menyajikan evaluasi atas Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi pada PT Klien P menggunakan sembilan prinsip Risk Intelligence Framework sebagai kerangka evaluasi utama, serta kepatuhan penerapannya terhadap Peraturan Kementerian BUMN Nomor PER-5/MBU/09/2022. Kerangka evaluasi utama yang digunakan akan dievaluasi menggunakan standar yang relevan seperti ISO 31000:2018, COSO ERM 2017, serta Peraturan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-5/MBU/09/2022. Berdasarkan hasil evaluasi, kerangka utama yang digunakan dinilai layak untuk mengevaluasi penerapan Manajemen Risiko untuk seluruh BUMN. Di sisi lain, hasil evaluasi terhadap implementasi Manajemen Risiko Terintegrasi PT Klien P sudah mematuhi Peraturan KBUMN, namun belum berada pada tingkat yang mahir jika dievaluasi dengan 9
prinsip pada Risk Intelligence Framework. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan implementasi berdasarkan kerangka evaluasi terkait. Laporan ini diakhiri dengan rekomendasi terhadap implementasi PT Klien P dan prosedur yang dilakukan PT Konsultan A, serta refleksi mengenai pengalaman magang secara keseluruhan oleh penulis, termasuk perkembangan profesional dan personal yang dialami. ......This internship report presents an evaluation of PT Client P's Enterprise-Wide Risk Management Implementation using the nine principles of the Risk Intelligence Framework as the main evaluation framework and its compliance with the Ministry of SOE Regulation Number PER-5/MBU/09/2022. The main evaluation framework will also be evaluated using relevant standards such as ISO 31000:2018, COSO ERM 2017, as well as Ministry of State-Owned Enterprises Regulation Number PER-5/MBU/ 09/2022. Based on the evaluation, the main framework used is considered appropriate for evaluating the Risk Management implementation for all SOEs. On the other hand, the results of the evaluation of the implementation of Enterprise-Wide Risk Management at PT Client P have complied with the SOE Ministry Regulations, but not at a mature level yet when evaluated with the 9 principles of the Risk Intelligence Framework. Therefore, it is necessary to improve implementation based on the related evaluation framework. This report ends with recommendations on the implementation of PT Client P and the procedures carried out by PT Konsultan A, as well as reflections on the author's overall internship experience, including the professional and personal development experienced.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library