Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Netty Supartiasih
"Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa unit rawat inap merupakan salah satu unit di rumah sakit yang harus memberikan pelayanan komprehensif kepada pasien. Salah satu pelayanan yang ada di unit ini adalah pelayanan obat, melalui sistem distribusi obat kepada pasien yang dirawat. Dari analisa situasi di Rawat Inap RS Karya Husada ditemukan bahwa penyediaan obat/alkes di ruang rawat inap tidak memenuhi kebutuhan pasien rawat inap, dan sistem distribusi obat yang diterapkan adalah sistern peresepan individu. Hal ini sering menghambat penyampaian obat/alkes kepada pasien di ruangan dan terjadinya obat sisa . Pelayanan obat dilakukan oleh perawat ruangan yang pelaksanaannya berdasarkan kesepakatan tidak tertulis di masing-masing ruangan.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa penyediaan obat/alkes habis pakai, sistem distribusi obat/alkes di rawat inap dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaannya yang dikelompokkan sebagai masukan, proses dan keluaran. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif Data dan informasi diperoleh mclalui wawancara. observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih kurangnya saran dan ketenagaan yang kompeten di Instalasi farmasi dan Ruang Rawat Inap. Pelaksanaan sistem distribusi obat di rawat inap RS Karya Husada dikerjakan oleh perawat, belum berjalannya penyampaian informasi, pengawasan penggunaan obat, ketepatan waktu penyampaian dan pelaporan/adminstrasi obat/alkes yang ada di rawat inap. Dari instalasi farmasi juga didapat adanya obat sisa yang dikembalikan pasien rawat inap. Belum terlaksananya hal tersebut kemungkinan disebabkan belum adanya aturan baku tentang pelayanan farmasi di rawat inap dan rumah sakit serta belum ada peran dan koordinasi dengan pihak farmasi baik dalam hal administrasi maupun pelayanan farmasi yang seharusnya menjadi tanggung jawab dan wewenangnya.
Pihak rumah sakit harus menetapkan kebijakan yang mengatur sistem distribusi obat di rawat inap sebagai pedoman pclaksanaan kegiatan, dan memperbaiki sarana serta kualitas ketenagaan yang berperan di dalamnya. Selain itu Rawat Inap RS Karya Husada perlu mengadakan kordinasi dcngan Instalasi Farmasi dan Bagian Gizi agar dapat memberikan pelayanan yang optimal dalam pelayanan obat.

Analysis of Drug Distribution System of Inpatient Care Unit at Karya Husada Hospital in Cikampek, April 2002The background of the research was that Inpatient The Care Unit is an important service unit in hospital which has to be able to deliver a comprehensive service. One of the service is drug distribution for the patient. From the situational analysis, it was foumd that the Inpatient Care Unit's drugs availability haven't enough for inpatient need and applies The Individual Prescription Order System. Its sometimes cause delayed drug using for patient and amount of unused drugs remain. This activity was done by nurse and based on approval from Chief Nurse in every Inpatient Care Unit.
Therefore the purpose of this research is to analyze Drug Availability, Drug Distribution System to Inpatient Care Unit at Karya Husada Hospital and the factors which related. The analysis is through a system approach which has three component : Input, Process and Out put. The design of this research was a case study with a qualitative approach. Data was obtained by using interview, observation and documentation study.
The result, of this research shows that there are limited facilities and competence employees in Pharmacy Installation and Inpatient Care Unit of Karya Husada Hospital. Drug Distribution System to inpatient is worked by nurse. Drug information, controlling of drug usage, appropriate drug using as doctor's instruction, and reporting/administration of drug usage in this unit arc not being done well. There was found drugs remain which was returned to Pharmacy Installation. That facts may be due to inavailability of regulation and standar Operation Procedure. There are no function and coordination of Pharmacy Installation for Pharmaceuthical Services of inpatient treatment.
The researcher suggest that Karya Husada Hospital should make Regulation and Standar Operation Procedure of Pharmaceuthical Services, especially Drug Distribution System to Inpatient; improve facility and human resources of Pharmacy Installation/Inpatient Care Unit; improve Pharmacy Installation's function for Inpatient phamaceuthical services; improve coordination between Pharmacy Installation, Inpatient Care Unit and Dietary Installation in order to give optimal treatment effect.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 8320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hestin Kusmulyanti
"Rumah sakit merupakan bagian terpenting dalam pelayanan kesehatan sehingga memerlukan sumber daya manusia dengan kuantitas yang mencukupi dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kesehatan secara holistik dengan optimal. Perawat merupakan bagian integral dari sumber daya rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan secara Iangsung maupun tidak langsung terhadap pasien. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap kuantitas dan kualitas tenaga perawat disetiap rumah sakit termasuk Rumah Sakit Husada. Adapun penelitian terhadap kuantitas dan kualitas di Rumah Sakit Husada dilaksanakan di ruang perawatan anak.
Penelitian ini mencoba untuk menjawab terhadap pemenuhan kebutuhan tenaga perawat di ruang perawatan anak Rumah Sakit Husada Jakarta. Ditinjau dari beban kerja perawat dalam melaksanakan kegiatan langsung, tidak langsung dan kegiatan lain. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana kualitas tenaga perawat yang ada, dengan menggunakan metode pengamatan kerja (work study).
Hasil penelitian didapatkan bahwa kegiatan keperawatan langsung merupakan kegiatan paling banyak dilakukan, setelah diketahui jumlah waktu dari kegiatan keperawatan dihasilkan .kebutuhan tenaga sebanyak 29 orang perawat dengan BOR 45,60%, tenaga yang ada 25 orang sehingga kekurangan tenaga sebanyak 4 orang. Adapun untuk kualitas keterampilan tenaga perawat yang ada menunjukan kualitas baik, walaupun masih ada beberapa aspek kegiatan yaitu : aspek komunikasi, penyuluhan dan pemenuhan hygiene pasien masih perlu ditingkatkan, dan untuk kualitas kegiatan menurut kelulusan secara keseluruhan cukup baik terlihat adanya suatu kerjasama yang saling melengkapi dari team work.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kebutuhan tenaga akan berubah sejalan dengan peningkatan BOR. Dan untuk penelitian terhadap kualitas masih sederhana, karena keterbatasan ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kemampuan kognitif dan keterampilan tenaga perawat.
Daftar Pustaka : 22 (1980 - 2002)

Analysis of Nurse Quantity and Quality in the Pediatric Care Room at Husada Hospital JakartaHospital is the most important part in health care. So, that requires human resources with adequate quantity and quality in providing holistic health care optimally. Nurse is an integral part of human resources who provide the service directly and indirectly towards the patients. For that reason, it is need to be conducted the study of nurse quantity and quality in every hospital including Husada Hospital. The study that conducted was took place in pediatric room.
The study teed to assess the need of nurse in the pediatric room at Husada Hospital Jakarta that focused on nurse's workload in doing direct and indirect activities and other activities as well. Beside that, to assess the nurse quality was using the work-study method.
The study resulted that direct nursing activity was kind of activity that most conducted. Having counted from the time quantity of nursing activity, it was required 29 nurses with BOR 45.60%. However, the existing nurses in the room were 25. So, there was lack of nurse as many as 4 nurses. According to the quality of nurse's skill, it showed a good one although there were some aspects that need to be increased such as communication, education and hygiene fulfillment for patient. As a whole, the activity quality according to educational level showed good enough result. It was performed from the teamwork among the nurses that completed one another.
The result of this study showed that the need of nurse would change in line with the increase of BOR. In considering the study conducted was simple, it needs to be conducted further study about nurse's cognitive ability and skill.
References: 22 (1980-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Emilia Dharma
"ABSTRAK
Sebuah rumah sakit yang baik manajemennya, tidak dapat menghindari kenyataan bahwa piutang penderita merupakan bagian terbesar dari kekayaan lancarnya. Hal ini menyebabkan masalah piutang menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup rumah sakit.
Sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan yang dikelola secara sosio-ekonomis untuk mencapai efisiensi dan efektifitas yang optimal, rumah sakit harus dapat mengembangkan dirinya secara mandiri dan mantap tanpa melupakan fungsi pelayanan sosialnya.
Bagi Rumah Sakit Husada sendiri, piutang penderita cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari Laporan Keuangan Tahun 1991, tercatat bahwa terjadi kenaikan jumlah piutang baik dari penderita yang masih dirawat maupun dari penderita pasca rawat sebanyak 37% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan piutang tersebut merupakan 11,9% dari seluruh pendapatan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor. apa saja yang mempunyai hubungan dengan terjadinya piutang pada penderita rawat inap. Ada dua aspek yang diteliti, yaitu Aspek Pemakai Jasa untuk mengetahui karakteristik dan kemampuan penanggung jawab penderita; serta Aspek Pemberi Jasa, yaitu komponen-komponen piutang yang terjadi.
Dari hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa Aspek Pemakai Jasa tidak mempunyai hubungan dengan terjadinya piutang. Sedangkan dari Aspek Pemberi Jasa hanya faktor-faktor: Lama Hari Rawat, Biaya Obat, Jumlah Dokter yang Merawat serta Biaya Jasa Dokter yang mempunyai hubungan tersebut. Pada observasi juga didapatkan bahwa fungsi prapenerimaan, penerimaan, penataan rekening serta penagihan belum berjalan dengan baik.
Saran-saran yang diajukan adalah perbaikan fungsi-fungsi tersebut antara lain dengan pengadaan formulir data penanggung jawab penderita, penyempurnaan tata tertib keuangan bagi penderita rawat inap, peningkatan kualitas para petugas, penataan struktur dan sistem manajemen piutang itu sendiri."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Nesti S.R.
"ABSTRAK
Pendidikan D III Keperawatan merupakan salah satu jenjang pendidikan tinggi keperawatan yang bersifat akademik profesional, menghasilkan lulusan perawat profesional pemula yang mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam asuhan keperawatan kepada masyarakat. Salah satu strategi belajar yang dirancang agar peserta didik memiliki kemampuan profesional sesuai dengan tujuan pendidikan adalah pengalaman belajar klinik di lahan praktek yaitu suatu proses belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan teori-teori dan keterampilan keperawatan yang telah dipelajari sebelumnya dan mengembangkannya pada situasi nyata di lahan praktek yang digunakan. Mengingat bahwa hasil yang dicapai peserta didik dalam pengalaman belajar klinik sebelumnya belum maksimal (pada M.A 219 rata-rata nilai 2,68, nilai minimum 2,38 dan nilai maksimum 3,03), maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik di Akademi Keperawatan Rumah Sakit Husada Jakarta Tahun Ajaran (T.A) 1999/2000.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi cross sectional, dengan informan adalah 72 peserta didik tingkat III T.A 1999/2000 yang baru selesai mengikuti pengalaman belajar klinik M.A 320, M.A 321, dan M.A 322. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat, dengan perangkat lunak SPSS versi 6.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai teori khususnya M.A 320 dan M.A 321 mempunyai hubungan bermakna secara statistik dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik.
Kesimpulan hasil penelitian, (1) secara umum hasil pengalaman belajar klinik peserta didik dalam M.A 320 masih kurang baik, M.A 321 cukup, sedangkan M.A 322 baik; (2) ternyata nilai teori mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan hash pengalaman belajar klinik peserta didik (p < 0,05); (3) tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara motivasi peserta didik, latar belakang pendidikan pembimbing klinik, pengalaman kerja, pelatihan, dan kompetensi pembimbing klinik dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik (p > 0,05).
Saran bagi Pusdiknakes Depkes. RI, perencanaan kembali pelatihan pembimbing klinik, mengembangkan standar praktek keperawatan dan sistem penilaian pengalaman belajar klinik, serta meningkatkan kemitraan dengan rumah sakit pendidikan.
Saran bagi institusi, perhatian dan upaya lebih besar dalam menata dan menciptakan iklim pembelajaran di sekolah (teori), program bimbingan klinik yang lebih efektif, pertemuan berkala, supervisi yang lebih sexing, mempunyai standar kinerja pembimbing klinik, dan meningkatkan kolaborasilkemitraan.
Saran bagi pembimbing klinik, mengidentifkasi faktor-faktor yang berkontribusi, meningkatkan mutu bimbingan klinik dan menciptakan lingkungan yang sarat dengan "role model" dan "caring", meningkatkan hubungan interpersonal yang terapeutik, serta menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik.
Saran bagi peneliti lain, mengembangkan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang belum ditinjau dalam penelitian ini.

ABSTRACT
The Factors Related to the Result of Student's Clinical Study Experience in Nurses Academy of Husada Hospital Jakarta in 1999/2000 D III degree of nurses education is one of the professional academic of high level nurses education, produces the beginner professional nurses who able to do their role and function in public nursing upbringing. One of the learning strategic designed to provide students with professional abilities according to the education purposes is the clinical learning experience at clinic field, which is a teaching-learning process that give students opportunities to apply the nursing theories and skills which have been learned before, and develop them in a real situation at the clinic field they use. Consider the result of student clinical learning experience that has been achieved before is not maximal yet (the average value for subject 219 is 2,68; the minimum is 2,38 and the maximum is 3,03), a research which purpose is to achieve informations about learner factors related to the student clinical learning experience result in NursiaAcademy of Husada Hospital Jakarta in 1999/2000 made.
This research is a quantitative research using a cross sectional study design, with 72 informer of 6'h term students in 1999/2000 who just passed the clinical learning experience of subject 320, 321 and 322. The data is processed and analyzed using univariat and bivariat analyze with SPSS version 6.0.
The result shows that the theory values, especially subject 320 and 321, have a statistical meaningful relation with the student clinical learning experience.
The summary of the research, (l) generally, the result of student clinical learning experience is under average for subject 320, average for subject 321, and good for subject 322, (2) theory values have a meaningful relation with the result of student clinical learning experience (p < 0,05), (3) there is not any statistical meaningful relation among students motivation, clinical instructor's educational background, work experience, training, and clinical instructor's competencies with the result of student clinical learning experience (p > 0,05).
Suggestion for Pusdiknakes Depkes. RI, reschedule the clinical instructor training, develop the standard of nursing practice and clinical practice appraisal system, and increase the relation with educational hospital.
Suggestion for the institution, give more attention and effort for creating and organizing a learning climate at the school (theory), make clinical guidance program more effective, make regular meeting, give more supervision, create a standard of clinical instructor performance, and increase the collaboration or partnership.
Suggestion for clinical instructor, identify the contribution factors, increase the quality of guidance process and create a nursing environment that full of role model, increase the therapeutic interpersonal relation, and develop the students confidence.
Suggestion for other researchers, develop an advance research or another one which never be observed before.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Kadarisman
"Berdasarkan asumsi adanya permintaan pasien yang tinggi, disampaikan oleh dokter spesialis dan pertanyaan terhadap direktur dan asumsi adanya daftar tunggu terhadap kebutuhan Ruang Rawat Inap VIP dan Kelas yang baru setahun berjalan, disampaikan kepada direktur. hal ini telah direspon oleh direktur dengan mengadakan pengembangan, yaitu membangun gedung baru untuk produk pelayanan rawat inap VIP dan kelas I, yaitu penambahan tempat tidur sebanyak 9 tempat tidur Super VIP, 9 tempat tidur VIP, dan 18 tempat tidur kelas 1, dengan dasar perkiraan tempat tidur dari beberapa bulan terakhir, sehingga jumlah keseluruhan ( 9 tempat tidur lama + 36 tempat tidur baru ) 45 tempat tidur Ruang rawat inap VIPdan kelas 1 . Sementara BOR S.VIP barn 39%, VIP 68%, dan Kelas 1 69 %, dari data BOR balsam baru terlihat tinggi 3 bulan terakhir di kelas 1 kurang lebih 95% dan VIP kurang lebih 84 % , sedang S.VIP 45 % . Sehingga perlu dibuat strategi pemasaran dengan input yang optimal.
Permasalahan yang ada di rumah sakit adalah belum adanya gambaran tentang input optimal yang menjadi dasar bagi Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP pada situasi RS. Karya Husada saat ini, pertanyaan adalah : Bagaimana Gambaran input optimal yang akan dijadikan dasar bagi Strategi Pemasaran saat ini, untuk dapat mempertahankan hasil sesuai harapan? Sedangkan tujuan penelitian diketahuinya gambaran mengenai input yang bisa menjadi dasar bagi Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada.
Hasil penelitian berupa data - data berupa Data, Wawancara dan Konfirmasi Pelaksanaan melalui Observasi, tentang :
(1) Gambaran tentang Pasar dan Segmen Pasar yang diperoleh dari karakteristik pasien Rawat Inap VIP RS. Karya Husada.
(2) Gambaran Input saat ini berupa Bauran Pemasaran yang bisa mendasari Program Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada.
(3) Rekomendasi input yang dibuat berdasarkan Pasar , Segmen Pasar dan Bauran Pemasaran bagi Program Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada.
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa Strategi Pemasaran bisa optimal bila ada perbaikan pada input yang mendasarinya , dan harus dilakukan oleh Rumah Sakit berupa :
(1). Perbaikan dalam penentuan Pasar dan Segmen Pasar yang dijadikan dasar pada Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada
(2). Perbaikan Input yang optimal berupa Bauran Pemasaran yang bisa mendasari Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada
(3). Membuat Rekomendasi input bagi Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada
Saran yang diberikan berupa :
(1) Penyesuaian harga, berupa penetapan berdasarkan unit cost , dan peninjauan kebijakan tarip hares selalu dibawah kompetitor, menjadi tarip berdasarkan kualitas produk .
(2) Penetapan kelas pads gedung baru tidak berdasarkan kepada kelas menetap, tetapi menggunakan kelas fleksibel. Dan kelas 1 tidak dimasukan dalam kategori pelayanan rawat inap VIP.
(3) Peningkatan kualitas dari Produk yang dijual.
(4) Restrukturisasi penyediaan kelas dan ruang perawatan spesialis.
(5) Penyempumaan bentuk kerja sama dengan dokter spesialis dan perusahaan .
(6) Perubahan kebijakan tentang penentuan sasaran .
(7) Perbaikan struktur organisasi
(8) Pengembangan strategis
a. Perbaikan Struktur organisasi
b. Peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan karyawan

This study was based on the assumption that there were high demand from the patient and waiting list to utilize the VIP and the 1" class ward which was reported by the specialist doctors and the corporate as its customer to the hospital's director. Concerning this report, the director developed a new building planned to use as the new VIP and 151 class ward which will increase the number of the bed; 9 beds for Super VIP class ward, 9 beds for VIP class ward, and 18 beds for 1 S` class ward Those beds added was calculated based on the utilization of those wards in the last few months before. Therefore the total of the beds are 45 beds in the VIP and 1 st class ward Bed Occupation Rate (BOR) of the Super VIP class was 39 %, of the VIP class was 68 %, for the 15` class was 69 %, and in the last 3 months those number increased to 95 % for the 1st class, 84 % for the VIP class, and 45 % for the Super VIP class. Therefore a marketing strategy using optimum input needs to be done.
The problem facing this hospital was the absent of the description of the optimum input needed as the basis of the marketing strategy for the VIP class ward at Karya Husada Hospital concerning its curent condition.
The question of this study is what the description of the optimum input is as the basis of the marketing strategy in order to maintain the output as it was projected. And the aim of this study is to describe the input that can be used as the basis of the marketing strategy for the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
The result of this study shows data from documents, interviews and observation which describe as follows:
1. The description of the market and market segmentation, obtain from the characteristic of the patient of the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
2. The description of the input in the form of marketing mix as the basis of the marketing program for the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
3. The recommendation based on the market, market segmentation and marketing mix for the marketing program for the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
From the analysis it was concluded that the marketing strategy will be optimalized with the improvement on the input as its basis, and these need to be clone by the hospital:
1. The improvement on the market and segmentation choosed as the basis of the marketing strategy for the VIP class ward at Karya Husada Hospital
2. The improvement on the marketing mix as the optimum input as the basis of the marketing strategy for the VIP class ward at ICarya Husada Hospital.
3. The recommendation about the input of the marketing strategy for the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
The recommendations are:
1. Pricing re-arrangement based on unit cost, lower than its competitor, and the service quality.
2. The classification of the inpatient ward at the new building should be flexible. The 1 S' class should not be categorized as a VIP class service.
3. The service quality needs to be improved.
4. The classification of the inpatient and spesialistic ward should be restructured.
5. The cooperation with the spesialist doctors and the corporate consumer need to be perfected.
6. The policy in market targeting should be changed.
7. The organization structure of the hospital need to be improved.
8. The strategic development need to be done, which are :
a. The improvement on the organization structure.
b. The improvement on the service quality delivered by the staff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanevi
"ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah "produk" yang diberikan oleh unit Pemerikasaan medis berkala / Medical Check Up (MCU) Rumah Sakit Husada (RSH) telah sesuai dengan harapan konsumennya sehingga memuaskan bagi pasien.
Tujuan dari penelitian ini secara umum ingin mengetahui tingkat kepuasan pasien di Unit Medical Check Up RSH dengan tujuan khusus untuk mengetahui karakteristik pasien Unit MCU RSH, mengetahui tingkat terpenuhinya harapan pasien akan pelayanan unit MCU RSH dan mengetahui ada atau tidak hubungan antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien MCU RSH serta untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antara terpenuhinya harapan pasien dengan tingkat kepuasan pasien MCU RSH.
Janis penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat crosssectional, menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang dikirimkan melalui pos. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Uji statistik pada analisa data bivariat dilakukan uji statistik menggunakan uji independensi Fisher Exact.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Unit MCU RSH telah mencapai angka yang cukup baik. Karakteristik pasien MCU RSH adalah pasien yang sebagian besar berasal dari golongan : usia produktif dewasa, berpenghasilan 3 juta Rupiah lebih perbulan, pekerjaan wiraswasta dan membiayai sendiri pemeriksaannya. Relatif tidak ada perbedaan jumlah menurut jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Harapan pasien terhadap fasilitas MCU RSH secara umum telah terpenuhi. Harapan pasien terhadap kualitas SDM MCU RSH telah terpenuhi untuk sebagian besar pasien. Harapan pasien terhadap prosedur MCU RSH secara keseluruhan telah memenuhi. Secara statistik tidak terdapat hubungan antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien pada karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah pendapatan maupun penanggung biaya pemeriksaan MCU. Secara statistik terdapat hubungan antara tingkat terpenuhinya harapan pasien dengan tingkat kepuasan pada harapan akan peralatan medis, makanan yang disediakan, pakaian pemeriksaan, kualitas pegawai/perawat unit MCU, kualitas dokter MCU, waktu yang dibutuhkan dan tatacara MCU.
Dari penelitian ini disampaikan saran-saran untuk meningkatkan "promosi" untuk pasien-pasien yang membiayai sendiri pemeriksaan MCU rawat, memperluas pangsa pasar unit MCU RSH dengan melakukan kerjasama kepada perusahaan-perusahaan untuk karyawan-karyawan yang memerlukan pemeriksaan MCU secara berkala, membuat studi perbandingan terhadap unit-unit MCU sejenis di rumah sakit - rumah sakit atau klinik-klinik yang dianggap lebih baik, memperbaiki fasilitas yang disediakan Unit MCU, meningkatkan kualitas SDM Unit MCU RSH, merubah prosedur pemeriksaan MCU RSH, membuat standarisasi prosedur terutama dalam hat waktu penyelesaian dan memberi informasi kepada pasien MCU akan prosedur MCU beserta waktu yang dibutuhkan.

ABSTRACT
The problem in this research is : did the products that given by Husada Hospital (HH) medical check up (MCU) has been fulfilled the customer's needs, so it would satisfied the customer.
Commonly the goal from this research is to find out the satisfaction of the patient In HH medical check up unit with special aim to know the patient characteristic of the service HH MCU unit, find out the hierarchy of fulfilled the patient's needs from HH MCU unit And to find out is there any relation between patient characteristic and satisfaction of the HH MCU patient.
The kind of this research is research that use cross sectional survey type, using the primary data which got from the questioner that sent by post.
Data has been analyzed by using unvariant and bivarat. The statistic test from this bivariat data is using exact Fisher independent.
The conclusion from this research is the patient's satisfaction grade to service of MCU unit has been reached a good mark . The characteristic of the MCU's patient is mostly come from this classification : mature production age, with the salary Rp. 3 million / month, Work in a private company and they pay by themselves. There is no different amount between sex and educational grade. The expectation of the patient to the facility, quality of human resources and procedure of the HH MCU mostly has been fulfilled.. Statistically there is no relationship between the patient characteristic with the grade of the patient's satisfaction with age characteristic ,sex, educational grade, salary even though the issuer of the MCU cost. Statistically there is a relationship between the grade of fulfilled expectation from patient with the grade of satisfaction in medical tools, food, medical clothes, quality of employee MCU unit, quality of MCU doctor, the range of time to finish and procedure of MCU.
From the research we mention the suggestion to increase "promotion" to patients who pay the HH MCU cost by themselves, to increase the market share with making the cooperation with other companies for their employee who needs a medical check up. Making study comparison to the other MCU units from the other hospitals or clinics that considered have better value, fixing the facility in HH MCU unit, to increase the human resources quality, changing the HH MCU procedure, standardize the procedure especially for finishing time and giving the information to the MCU patient about the MCU procedure and how long it takes the time.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library