Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeni Fuspita
Abstrak :
Jumlah perempuan dengan HIV makin menunjukkan adanya peningkatan. Infeksi HIV tidak hanya pada kelompok dengan perilaku berisiko, namun juga pada kelompok yang tidak memiliki perilaku berisiko. Ibu rumah tangga saat ini menjadi kelompok yang berisiko terinfeksi HIV. HIV-testing merupakan upaya untuk mencegah penyebaran infeksi HIV dan sebagai gerbang pelayanan pengobatan. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi pengalaman ibu rumah tangga dengan HIV di Lampung dalam melakukan HIV-testing. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Jumlah ibu rumah tangga yang terlibat sebanyak 16 orang. Hasil penelitian diperoleh enam tema utama, yaitu HIV-testing yang ldquo;tidak disengaja rdquo;, pengetahuan yang rendah mengenai HIV, persepsi tidak berisiko terinfeksi HIV, kurangnya informasi pada layanan konseling HIV-testing, adanya pengalaman stigma dan tindakan diskriminasi, dan ketidakberdayaan peran ibu. Rekomendasi penelitian ini adalah pentingnya meningkatkan sosialisasi pendidikan HIV dan pentingnya HIV-testing pada kelompok ibu rumah tangga guna mencegah dan mengurangi kejadian penularan infeksi HIV ibu-anak.
The number of women living with HIV is increasing nowadays. HIV infection is not only in risky group but also in group considered safe. Today, housewive become a risky group of being infected with HIV. HIV testing is the way to prevent the HIV infection spreadings and as the main gate for treatment service. The purpose of this study was to explore the experience of housewive with HIV in Lampung when performing HIV testing. This study used phenomenology qualitative method with indepth interview as the way for collecting data. 16 participants were involved in this study. Six main themes were found, as follows an accidental HIV testing, lack of knowledge of HIV, perception is not at risk of HIV, low HIV testing counseling services, being stigmatized and discriminated, and disempowerment of mother rsquo s role. This study recommended the improvement of the HIV education and the benefit of the test for housewive in order to prevent the mother to child infection.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryani Pujiyanti
Abstrak :
Program pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Semarang difokuskan melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Namun, pelaksanaannya belum menjadi kebiasaan di setiap rumah tangga. Studi ini bertujuan menggali pengetahuan serta pengalaman atas nyamuk DBD pada ibu rumah tangga di daerah endemis. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian adalah ibu rumah tangga berjumlah 17 orang yang dipilih dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan di Kelurahan Sendangmulyo, Semarang melalui observasi, diskusi kelompok terarah, dan wawancara mendalam. Teknik pemeriksaan keabsahan data adalah metode triangulasi dan member checking. Data dianalisis dengan pendekatan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep nyamuk dibedakan menurut waktu aktivitas menggigit nyamuk, sedangkan keberadaan nyamuk di lingkungan dipahami bersifat alamiah (naturalistik). Keterbatasan pengetahuan ibu akan tahapan perkembangan jentik mendasari bentuk perilaku PSN yang belum optimal. Nyamuk DBD dianggap bukan sesuatu yang mengancam karena gangguan gigitan nyamuk malam secara langsung lebih dirasakan daripada nyamuk siang. Program promosi kesehatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kader dasa wisma, terutama yang berhubungan dengan siklus hidup nyamuk dan tahapan perilaku PSN yang benar. Penelitian ini tidak membedakan karakteristik demografi informan. Studi selanjutnya dapat dilakukan untuk mengeksplorasi variabel ini atau mengembangkan suatu media berdasarkan pengetahuan dan pengalaman lokal.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) prevention programs in Semarang, were focused through controlling mosquito breeding sites (PSN), but the implementation of PSN was not become a habit in every household. The objective of this study was to explore knowledge and experience of dengue mosquitoes among housewives in the endemic villages.The research was using qualitative methods. Subjects of the study were 17 housewives which selected by purposive sampling. The data collection was carried in Sendangmulyo village, Semarang, through observation, focus groups discussions, and indepth interviews. The techniques used to test data validity were triangulation and member checking method. Data were analyzed using content analysis approached. The results showed that housewives classifying mosquito based on time occurrence whether the presence of mosquito in environment was perceived naturally. Unoptimalized PSN behavior was based on the lack of housewives knowledge on larvae development stages. Mosquito was not considered as a threatening because night mosquito biting was directly more disturbing rather than day mosquitoes?. Health promotion program could increase dasa wisma cadres knowledge and skill, particularly on mosquito life cycle and the correct stages of PSN behavior. This study did not distinguish the demographic characteristics of informants. Further reserch could explore it or develop media based on local knowledge and experience.
[Departemen Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ; Universitas Gadjah Mada. Fakultas Ilmu Budaya, Departemen Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit], 2011
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library