Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Sundari
"This study aims to analyze the food security determinant of households by household characteristics in Indonesia using descriptive and multinomial logit analyses, and determine the characteristics of households that need intervention of Raskin in Indonesia. Descriptive and multinomial logit analyses found that households more food secure if the education of household head is higher, number of household members is smaller, the household head work in non-agriculture, income per capita is larger, and the area where household live in urban areas. Generally, Raskin relatively on target. Raskin should be prioritized on women-headed households with low education, and work in agriculture/non-agriculture.

Studi ini menganalisis determinan ketahanan pangan rumah tangga menurut karakteristik rumah tangga di Indonesia dengan analisis deskriptif dan multinomial logit, serta menentukan karakteristik rumah tangga yang perlu intervensi Raskin di Indonesia tahun 2011. Hasil analisis deskriptif dan multinomial logit menemukan bahwa semakin tinggi pendidikan kepala rumah tangga akan meningkat pula ketahanan pangannya jika jumlah anggota rumah tangga kecil, pekerjaan kepala rumah tangga di non-pertanian, pendapatan per kapita besar, dan daerah tempat tinggal di perkotaan. Secara umum, Raskin relatif tepat sasaran. Raskin sebaiknya diprioritaskan pada rumah tangga yang dikepalai perempuan, berpendidikan dasar, dan bekerja di pertanian maupun non-pertanian."
2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrudinawati
"Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan berbagai macam gangguan kesehatan seperti malnutrisi, stunting, overweight, obesitas, dan gangguan kesehatan mental. Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia dengan prevalensi tinggi terhadap tiga jenis malnutrisi, wasting, stunting, and overweight. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah terdapat perbedaan ketahanan pangan pada rumah tangga yang dikepalai laki-laki dan perempuan di Indonesia sepanjang kurun waktu 1993-2018. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data pooled-crossection yang berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Sensus Potensi Desa (Podes). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik multinomial. Rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung tidak lebih rawan pangan dibandingkan dengan rumah tangga yang dikepalai laki-laki. Faktor sosial ekonomi, keragaman konsumsi, bencana alam, akses infrastruktur, kewilayahan, dan tekanan ekonomi, secara statistik signifikan memengaruhi ketahanan pangan rumah tangga.

Household food security correlates to a variety of health problems such as malnutrition, stunting, overweight, obesity, and mental health. Indonesia is the only country in the world with a high prevalence of three types of malnutrition wasting, stunting, and overweightThis study aims to analyze the food security of male and female-headed households in Indonesia during 1993-2018. This study uses a nationally representative survey in Indonesia, also known as Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) and Village Census (Potensi Desa). The analytical method uses multinomial logistic regression analysis. This study finds that female headed-household found to be more food secure than male at counterpart. Many socio-demographic variables, socio-economic, road infrastructure and economic shock have a significant association with food security status."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Sundari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan pangan rumah tangga menurut karakteristik rumah tangga di Indonesia dengan analisis deskriptif dan analisis multinomial logit, serta menentukan karakteristik rumah tangga yang perlu intervensi Raskin di Indonesia Tahun 2011. Hasil analisis deskriptif dan analisis multinomial logit menemukan bahwa rumah tangga lebih tahan pangan bila pendidikan kepala rumah tangga semakin tinggi, jumlah anggota rumah tangga kecil, pekerjaan kepala rumah tangga di non pertanian, pendapatan per kapita besar, dan daerah tempat tinggal di perkotaan. Raskin relatif tepat sasaran. Raskin sebaiknya diprioritaskan pada rumah tangga yang dikepalai perempuan, berpendidikan dasar, dan bekerja di pertanian maupun non pertanian. Rumah tangga di perdesaan memiliki probabilitas rawan pangan terbesar, sedangkan rumah tangga di perkotaan memiliki probabilitas tahan pangan terkecil. Karakteristik rumah tangga yang tidak berhak menerima Raskin adalah rumah tangga yang dikepalai laki-laki, berpendidikan tinggi, dan bekerja di pertanian maupun non pertanian.

This study aims to analyze the food security of households by household characteristics in Indonesia with descriptive analysis and multinomial logit analysis, and determine the characteristics of households that need intervention of Raskin in Indonesia in 2011. Descriptive analysis and multinomial logit analysis found that households more food secure if the education of household head is higher, number of household members is smaller, the household head work in the non-agricultural, income per capita is larger, and the area where household live in urban areas. Raskin relatively on target. Raskin should be prioritized on womenheaded households, basic education, and and work in agriculture and nonagriculture. Households in rural areas have the largest probability of food insecurity, while urban households had the smallest probability of food security. Characteristics of households that are not eligible to receive Raskin are households headed by men, highly educated, and work in agriculture and nonagriculture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Mauly Rahman
"Kurang gizi adalah masalah kesehatan masyarakat pada baduta di Sulawesi Tengah. Kejadian kurang gizi dapat memberikan dampak morbiditas, mortalitas, dan disabilitas. Kurang gizi dapat terjadi karena berbagai faktor seperti kurangnya asupan makanan, buruknya sanitasi lingkungan, dan rumah tangga tidak tahan pangan. Asupan makanan dapat menurun drastis pada kejadian seperti bencana alam dan konflik sosial dan mampu mempengaruhi status gizi anak. Untuk melihat perbedaan proporsi kejadian underweight berdasarkan ketahanan pangan rumah tangga, dilakukan penelitian cross-sectional pada anak 6-23 bulan di wilayah terdampak bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu. Hasil analisis dengan uji chi-square menunjukkan terdapat perbedaan bermakna status gizi baduta berdasarkan jenis kelamin anak (p value = 0.019; OR=3.750) dan berdasarkan tingkat pendidikan ibu (p value = 0.033; OR=2.804). Usia anak, besar rumah tangga, pekerjaan ibu, pendapatan per kapita rumah tangga, persentase pengeluaran pangan, jenis tempat tinggal, dan praktik pemberian makan pada anak merupakan faktor risiko yang penting pada kejadian underweight dalam penelitian ini, serta dapat digunakan untuk mengevaluasi program gizi dan kesehatan di Kota Palu. 

Malnutrition is a public health problem in children under two years old in Central Sulawesi. Malnutrition can cause morbidity, mortality and disability. It can occur due to various factors such as lack of food intake, poor environmental sanitation, and household level food insecurity. Food intake can drop dramatically in events such as natural disasters and social conflicts and can affect children's nutritional status. To see the difference in the proportion of underweight events based on household food security, a cross-sectional study was conducted on 6-23 months children in the affected area affected of natural disasters such as earthquakes, tsunamis and liquefaction in Palu. The results of chi-square test showed that there were significant differences in nutritional status based on the sex of the child (p value = 0.019; OR = 3.750) and based on the education level of the mother (p value = 0.033; OR = 2.804). Childrens age, household size, mothers occupation, household per capita income, percentage of food expenditure, type of residence, and children feeding practice are important risk factors for underweight events in this study therefore it can be used to evaluate health and nutrition programs in Palu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library