Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hryniewicz, Waclaw
Washington, D.C: Council for Research in Values and Philosophy, 2007
234.25 HRY c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haig, Matt, 1975-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
158.1 HAI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agita Pramita
Abstrak :
Remaja merupakan periode dimana individu disibukkan dengan tujuan yang berkaitan dengan masa depan. Namun, remaja yang memiliki penyakit kronis akan menghadapi berbagai permasalahan yang berdampak terhadap kemampuan mereka menghadapi kehidupan di masa depan. Thalassaemia Mayor merupakan salah satu penyakit kelainan darah yang diturunkan dan merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan berbagai masalah mengenai harapan masa depan bagi penderitanya. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa harapan berhubungan dengan kemampuan individu untuk bertahan hidup, menghadapi penyakit, dan berpikir mengenai masa depan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan teori harapan dari Snyder (1994) yang mengatakan bahwa harapan merupakan kombinasi dari willpower (kemampuan individu yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai tujuan) dan waypower (kapasitas individu yang digunakan untuk menemukan jalan untuk meraih tujuan) yang digunakan untuk mencapai tujuan. Penelitian ini melibatkan empat orang subyek remaja yang berusia 15-22 tahun. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan karakteristik optimisme, self-esteem, dan afek positif pada keempat subyek dalam mencapai beberapa tujuan yang mereka miliki. Willpower & waypower berbeda tergantung pada tujuan yang dimiliki. Tiga orang subyek memiliki willpower tinggi dan waypower rendah. Hanya satu orang subyek yang memiliki willpower & waypower tinggi untuk semua tujuannya.
Adolescence is a period where individual occupied with a purpose related to the future. But, there are several problems exist for the adolescents with a chronic illness affecting to their ability to encounter future life. Thalassaemia Major is an inherited disease caused by a genetic blood disorder and one of a chronic illness which presents a wide range of problems including expectations of the future. Numerous studies indicate that hope related to individual ability to survive, cope with illness, and start a future thinking. In this study, the researcher used qualitative research method and hope theory from Snyder (1994) who defines hope as a willpower (individual?s capacity which initiate and sustain movement to reach the goals) and waypower (individual?s ability to find one or more effective ways to reach that goals) for goals. This study involved four adolescents with Thalassaemia Major aged 15-22 years. The results of this study found that all subjects had hope characteristics such as optimism, self-esteem, and positive affect to reach their own goals. They also had different willpower and waypower level which depend on their goals. Three subjects had high willpower and low waypower. Only one subjects had high willpower and waypower for all her goals.
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ateng
Abstrak :
AHAD-NET lahir untuk melakukan perubahan dengan misi mulia: mempersatukan, memberdayakan, menyadarkan pentingnya kehalalan dan kethayyiban, mengingatkan kebenaran dan kekuatan Al Quran dan Sunnah Rasulullah, dan meng-kaffah-kan umat Islam untuk kembali kepada kekuatan azasi: berserah diri dan tunduk ikhlas kepada jalan dan ketentuan Allah SWT. Tesis ini meneliti dan mengukur sejauh mana realita dan harapan sesuai misi telah dialami dan dirasakan oleh umat yang bergabung bersama AHAD-NET selama Dengan instrumen penelitian yang lolos uji validitas KMO (0,910) dan Bartlett (Sig. 0.000), serta uji realibilitas Alpha Cronbach (0,943) dengan sangat meyakinkan, maka penelitian yang menggunakan Analisis Faktor, Analisis Tandan dan Analisis Tabulasi Silang juga secara signifikan membuktikan kebenaran hipotesis bahwa AHAD-NET dapat meenberikan harapan dan realita sesuai dengan misi-misi mulianya.
AHAD-NET drives people to change with its holy mission to: unify, empower, remind the importance of halal and thayyib of our consumption, remind the truth and the power of Al Quran and Sunnah of the Prophet Muhammad (please be upon him) and to perfect muslims reaching their fundamental power by surrendering and giving their self obedience just for Allah. This thesis tells us how far the reality and hope of people around AHAD-NET is. By using qualified and tested instruments (KMO 0,910, Bartlett's Test of Sphericity Sig 0,000 and Alpha Cronbaclr reliability test 0,943), we process the data using SPSS 's Factor Analysis, Cluster Analysis and Cross Tabulation. We conclude that the hypothesis of the reality and hope of the existence of AHAD-NET is accepted.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T 14881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Herawan
Abstrak :
ABSTRAK
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah satu program nasional yang bertujuan menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan keluarga sangat miskin (KSM). PKH merupakan model conditional cash transfer (CCT) atau program bantuan tunai bersyarat dengan bidang pendidikan dan kesehatan yang menjadi syarat bagi peserta program. Kabupaten Bekasi menjadi menjadi lokasi PKH pada tahun 2013 dengan cakupan di 19 lokasi kecamatan dari 23 kecamatan yang ada. Baru pada tahun 2015 seluruh kecamatan tercakup dalam pelaksanaan PKH. Tesis ini meneliti dan mengukur dampak PKH terhadap perubahan partisipasi KSM yang mendukung pada peningkatan modal manusia melalui komponen pendidikan antara sebelum dan sesudah KSM menjadi peserta PKH serta efektivitas PKH dalam meningkatkan kesejahteraan KSM. Penelitian dilakukan di lima kecamatan yaitu : Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani, Sukawangi dan Tambelang, dengan jumlah responden sebanyak 226 KSM. Hasil penelitian secara agregat, dari duabelas komponen partisipasi bidang pendidikan yang diteliti mayoritas menunjukkan adanya dampak PKH yang signifikan terhadap perubahan partisipasi KSM dalam bidang pendidikan, hanya pada komponen partisipasi rata-rata jam belajar anak di rumah tidak menunjukkan dampak yang signifikan. Efektivitas bantuan tunai PKH menunjukkan hasil yang kurang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan hidup KSM, bantuan tunai melalui PKH tidak berhasil mengeluarkan KSM dari batas garis kemiskinan
ABSTRACT
The family hope program (PKH) is a national program aimed at reducing poverty through improving the welfare of the very poor family (KSM). PKH is a model of conditional cash transfer (CCT) program with education and health care as requirements for program participants. Bekasi district becomes host of PKH in 2013 with coverage in 19 out of 23 sub-districts locations. By 2015, all subdistricts finally covered in the implementation of the PKH. This thesis examines and measures the impact of PKH to changes of KSM participation in the improvement of human capital through education component between before and after KSM participated in PKH and its effectiveness in improving the welfare of KSM. The study was conducted in five sub-districts namely: Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani, Sukawangi and Tambelang, with the number of respondents was 226 KSM. The results of the research in the aggregate, of the twelve components of participation in education researched, the majorities indicate a significant PKH impact on the changes of KSM participation in education, only the component of average participation of children in the home study hours showed no significant effect. PKH cash aid effectiveness showed less effective results in improving the welfare of KSM, cash assistance through PKH not able to lift KSM from the edge of poverty line
2016
T44758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
Abstrak :
Tingkat loyalitas pelanggan tunai dan jaminan non Pertamina di Rumah Sakit Pertamina Jaya saat ini belum diketahui tetapi data RSPJ menunjukkan adanya tingkat retensi yang masih rendah (<80%) dengan adanya angka loss pasien yang cukup tinggi lebih dari 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas pelanggan tunai dan jaminan non PERTAMINA di unit rawat jalan Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Dalam kerangka konsep penelitian ini terdapat variabel dependen, independen dan faktor konfonding. Sebagai variabel dependen adalah loyalitas pelanggan, variabel independen adalah kepuasan pelanggan yang meliputi harapan dan persepsi responden. Tingkat kepuasan dihitung berdasarkan gap dengan metode SERVQUAL yang terdiri dan lima dimensi yaitu dimensi tangible, reliability, resposiveness, assurance dan empathy. Hasil perhitungan, bertujuan untuk meIihat diantara kelima dimensi tersebut manakah yang merniliki pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pelanggan dan mencari faktor yang menjadi konfonding terhadap hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan di unit rawat jalan poliklinik spesialis Rumah Sakit Pertamina Jaya. Metode penelitian yang dilaksanakan adalah metode kuantitif yang menggunakan 137 orang pasien yang datang ke polilditui spesialis Rumah Sakit Pertamina Jaya dalam masa penelitian menjadi respondennya secara acak. Sebelum melakukan survey terhadap responden, kuesioner terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya, setelah didapat hasil kuisioner valid dan reliabel maka penyebaran kuesioner dilakukan. Kemudian data yang sudah diperoleh dari hash l penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode analisa deskriptif, korelasi chi-Square dan regresi logistik. Berdasarkan hasil penggunaan SERVQUAL sebagai alat ukur kepuasan pada masing-masing dimensi, memperlihatkan adanya hubungan signifrkan antam kepuasan dengan loyalitas pelanggan. Dimensi Responsiveness dan Reliability adalah variabel yang paling signifikan, sedangkan basil uji p value, variabel Tangible (0.584), Assurance (0.620) dan Empathy (0.300) seeara statistik tidak signifikan. Jarak merupakan konfonding hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan, Sedangkan waktu tempuh bukan merupakan variabel konfonding. Maka rnodelnya adalah sebagai berikut loyalitas = -4.725 + 0.456 (Tang) + 0.987 (reli) + 0.990 (Resp) + 0.293 Ass(1) 0.598 (Emp) + 0.222 (Waktu) — 1.730 (Jantic). Sebagai kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat kepuasan dapat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan tetapi tingkat loyalitas pelanggan tidak hanya dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan saja melainkan masib ada faktor konfonding yang dapat mempengaruhi hubungan kepuasan dengan loyalitas pelanggan yaitu jarak. Oleh karena itu disarankan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk selalu berusaha memenuhi harapan pelanggan demi tercapainya kepuasan pelanggan dan bisa menumbuhkan rasa loyalitas pelanggan terhadap rumah sakit pertamina jaya dimasa depan. ......The loyalty level of cash and non-PERTAMINA guaranteed customers in Pertamina Jaya Hospital has not been identified nowadays but its data shows that there is low retention level (<80%) with high loss value more than 50%. This research intended to find out the loyalty level of cash and non-PERTAMINA guaranteed customers in outpatient department in Pertamina Hospital Jakarta. There are dependent and independent variabel and also confounding factor within its conceptual construction of this research. The loyality of customer as the dependent variable, the independent variable is the customers' satisfaction focused in the respondents' expectation and perception. The level of satisfaction is counted based on the gap with SERVQUAL method which consists of five dimensions namely tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The result of this research is to identify which one is the most dominant among those five dimensions towards customers' loyalty and to find out the confounding factor towards the relation between the customers' satisfaction and customers' loyality in outpatient department of specialist clinics in Pertamina Jaya Hospital. This is a quantitative study which involved. 137 patients in Pertamina Jaya Hospital, specialists polyclinic. The respondents were taken randomly. Before doing the survey, the questioannaire had been tested. After getting the validity and reliability, the questionnaires were distributed. Then, the data was processed and analyzed by using descriptive analysis, chi-square correlation and logistic retention. SERVQUAL showed there's a significant relation between customer's satisfaction and loyalty, especially from responsiveness and reliability dimensions. They are the most significant. Meanwhile, p value shows Tangible (0.584), assurance (0.620) and empathy (0.300). They statistically show insignificant value, though they are also important in seeing the satisfaction and loyalty. While distance is a confoding, time isn't. It makes the model : Loyalty -4.725 + 0.456 (Tang) + 0.987 (Reli) + 0.990 (Resp) +0.293 ass (1) + 0.598 (Ernp) + 0.222 (Time) — 1.730 (distance). As a conclusion, satisfaction can influence customer's loyalty, though it's not the only reason. There's a confoding reason, which is distance. That's why, it is recommended to hospital management to always fulfill customer's satisfaction and finally grow the loyalty to the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34343
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fuadi Rahmat
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara hope for success dan fear of failure dari motif berprestasi dengan prokrastinasi pada mahasiswa Universitas Indonesia dalam mengerjakan skripsi Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 145 mahasiswa Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur adaptasi Revised Achievement Motive Scale RAMS untuk mengukur motif berprestasi dan Academic Procrastination Scale APS untuk mengukur prokrastinasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hope for success dengan prokrastinasi R 0 078 p 0 358 tidak signifikan pada L o S 0 05 Artinya tinggi atau rendahnya tingkat hope for success tidak mempengaruhi tingkat prokrastinasi pada mahasiswa UI dalam mengerjakan skripsi Kemudian terdapat hubungan positif yang signifikan antara fear of failure dengan prokrastinasi R 0 23 p 0 006 signifikan pada L o S 0 05 Artinya semakin tinggi tingkat feaf of failure semakin tinggi tingkat prokrastinasi mahasiswa UI dalam mengerjakan skripsi Kata Kunci Fear of failure Hope for success Mahasiswa Prokrastinasi Skripsi. ......This study aimed to find the relationship between hope for success and fear of failure from achievement motive with procrastination at Universitas Indonesia college students in making undergraduate thesis Sampling method used in this study is accidental sampling with 145 sample Adaptation of Revised Achievement Motive Scale RAMS used to measure achievement motive and adaptation of Academic Procrastination Scale APS used to measure procrastination The result showed that there is no significant relationship between hope for success with procrastination R 0 078 p 0 358 not significant at L o S 0 05 That it high or low levels of hope for success doesn rsquo t affect the level of procrastination at Universitas Indonesia collage students in making undergraduate thesis Then there is a significant positive relationship between fear of failure procrastination R 0 23 p 0 006 significant at L o S 0 05 That it the higher level of fear of failure the higher the level of procrastination at Universitas Indonesia collage students in making undergraduate thesis Keyword College students Fear of failure Hope for success Procrastination Undergraduate Thesis.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kazhman Anhari
Abstrak :
Dalam kebudayaan manusia kontemporer, seringkali kita melihat seorang individu memilih untuk berada pada zona yang membuat dirinya merasa aman meski hal tersebut membuat dirinya berada dalam status kesadaran manusia malafide. Memilih untuk berada pada zona aman merupakan bentuk ketidakmampuan seorang individu dalam menghadapi pilihan-pilihan hidup yang membuat dirinya lari dan membuang kebebasannya. Menjalani sebuah kehidupan dengan status kesadaran manusia malafide, membuat seorang individu berperan pasif dalam kehidupan, dan melihat segala sesuatu sebagai obyek yang ada tanpa memiliki makna. Eksistensialisme hadir sebagai bentuk reaksi yang memberikan pemahaman berpikir seorang individu didalam menjalani dan memaknai kehidupannya. Gabriel Marcel sebagai salah satu tokoh eksistensialis religius melihat bahwa status kesadaran manusia malafide ini merupakan bentuk dimana seorang individu tidak benar-benar menjalani sebuah kehidupan, karena ia menutup diri dari pengalaman-pengalaman maupun pilihan-pilihan hidup yang akan ia jumpai melalui relasi dengan dunia dan the other diluar dirinya. Kebebasan seorang individu untuk menentukan pilihan-pilihan hidup yang ia jumpai merupakan suatu bentuk eksistensi dari seorang individu, melalui perenungan dan penghayatan didalam menentukan sebuah pilihan, seorang individu memperlihatkan bagaimana dirinya mampu bereksistensi.
In contemporary human culture, we often see an individual chooses to be in a zone that makes her feel safe even though it makes itself in a malafide human status of consciousness. Choose to be in a safe zone is the form of an individual's inability to face life choices that make him run away and throw away his freedom. Living a life with a malafide human status of human consciousness, making an individual play a passive role in life, and see everything as an object that is without meaning. Existentialism be present as a form of reaction that provides an understanding of individual thinking in live and interpret their lives. Gabriel Marcel as one of the religious existentialists see that the malafide status of human consciousness is a form in which an individual does not really live a life, because he shut himself from the experiences and life choices that will he met through a relationship with the world and the other outside himself. Freedom of an individual to determine the life choices is a form of existence of an individual, through the contemplation and appreciation in deciding on an option, an individual demonstrates how he is able to exist.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isyah Rodhiyah
Abstrak :
Guru di sekolah inklusif menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut antara lain adaptasi kurikulum, pembelajaran siswa berkebutuhan khusus dan siswa reguler di kelas yang sama, perilaku siswa berkebutuhan khusus yang kurang tepat, dan persepsi rendahnya kompetensi guru menangani siswa berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, diperlukan harapan agar guru dapat berperan penting dalam pendidikan inklusif meski menghadapi berbagai kendala. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara welas asih dan harapan pada guru sekolah inklusif. Partisipan penelitian adalah 162 guru sekolah dasar inklusif. Adult Hope Scale (AHS) dan Self-Compassion Scale (SCS) digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara cinta diri dengan harapan. Hubungan ini dapat terjadi karena dukungan batiniah, rasa percaya diri, sikap diri yang positif, dan meningkatnya persepsi kompetensi yang ditimbulkan oleh rasa welas asih memudahkan individu untuk memiliki harapan yang lebih baik. ...... Teachers in inclusive schools face various challenges. The challenges include curriculum adaptation, learning of students with special needs and regular students in the same class, behavior of students with special needs that are not suitable, and perceptions of the teacher's low competence to deal with students with special needs. Therefore, hope is needed by teachers to play an important role in inclusive education, despite their facing various obstacles. This research aimed to identify a relationship between self-compassion and hope among inclusive school teachers. Research participants were 162 elementary inclusive schools. Adult Hope Scale (AHS) and the Self-Compassion Scale (SCS) were used as an instrument in this research. The research showed that there was a significant positive relationship between self-compassion and hope. This relationship can occur because of inner support, self-confidence, positive self-attitude, and increased perceptions of competency generated by self-compassion someone has a better hope.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danastri Dwi Rismarinni
Abstrak :
Tingginya tuntutan kerja saat ini mengakibatkan mudahnya karyawan mengalami burnout yang dapat berpengaruh terhadap kinerja-tugas karyawan. Maka dari itu diperlukan pencegahan dengan menyediakan sumber daya kerja, salah satunya adalah harapan dan optimisme yang merupakan modal psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah burnout dapat memediasi hubungan antara optimisme dan harapan dengan kinerja-tugas. Penelitian merupakan penelitian korelasional yang melibatkan 312 partisipan yang merupakan karyawan di Indonesia yang berusia 18-40 tahun dan telah bekerja selama minimal 1 tahun. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian adalah In-role Performance measures, Psychological Capital Questionnaire (PCQ-12) dan Oldenburg Burnout Inventory (OLBI). Hasil analisis mediasi burnout dalam hubungan harapan dan kinerja-tugas yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat indirect effect (B = .05, p < .05) dan direct effect (B= 0.51, p<0.05) yang signifikan, yang mengindikasikan bahwa burnout dapat memediasi hubungan antara harapan dan burnout secara parsial. Selain itu, hasil mediasi burnout dalam hubungan optimisme dan kinerja-tugas juga menunjukkan adanya indirect effect (B = .07, p < .05) dan direct effect (B = 0.42, p < .05) yang signifikan, yang artinya burnout dapat memediasi hubungan antara optimisme dan kinerja-tugas secara parsial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harapan dan optimisme dapat melewati burnout untuk mempengaruhi kinerja-tugas, namun juga dapat mempengaruhi kinerja-tugas secara langsung. ......Today’s high job demands makes employees more likely to experience burnout, which can affect employee’s task-performance. Therefore, prevention is needed by providing job resources, one of which is hope and optimism which are psychological capitals. This study aims to see whether burnout can mediate the relationship between optimism and hope with task-performance. This research is a correlational study involving 312 participants who are employees in Indonesia aged 18-40 years and have worked for at least 1 year. The instruments used to measure the research variables are In-role Performance measures, Psychological Capital Questionnaire (PCQ-12) and Oldenburg Burnout Inventory (OLBI). The results of the mediation analysis of burnout in the relationship of hope and task-performance that were carried out showed that there was a significant indirect effect (B = .05, p < .05) and direct effect (B = 0.51, p<0.05), which indicated that burnout could partially mediate the relationship between hope and task-performance. In addition, the results of the mediation of burnout in the relationship between optimism and task-performance also showed a significant indirect effect (B = .07, p < .05) and direct effect (B = 0.42, p < .05), which means that burnout can partially mediate the relationship between optimism and task-performance. Thus, it can be concluded that hope and optimism can pass through burnout to affect task-performance, but can also affect task-performance directly.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>