Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafira Ummu Rahmatillah
Abstrak :
mencapai 14% di bandingkan dengan penyakit mental lainnya seperti depresi 10% dan ansietas 4%. Salah satu tanda gejala yang muncul pada skizofrenia adalaha halusinasi. Diantara jenis halusinasi, halusinasi pendengaran paling sering terjadi pada penderita skizofrenia. Diperkirakan 74% pasien yang terdiagnosis skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran. Halusinasi dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi penderita seperti mencedrai diri sendiri atau pun orang lain. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan hasil asuhan keperawatan klien dengan halusinasi pendengaran. Intervesi keperawatan utama pada karya ilmiah ini yaitu melakukakn aktivitas fisik. Hasil dari penerapan intervensi didapatkan bahwa terdapat penurunan tanda gejala dari skor awal yaitu 22 dan setelah dilakukan aktivitas fisik selama tiga hari berturut-turut skor berkurang menjadi 8, yang diukur dengan skala penurunan tanda gejala menggunakan SAPS  ( Scale for  The Assesment of Positive
Schizophrenia is a mental disorder that has the highest percentage in the world reaching 14% compared to other mental illnesses such as depression 10% and anxiety 4%. One sign that symptoms appear in schizophrenia is hallucinations. Among the types of hallucinations, auditory hallucinations are most common in people with schizophrenia. It is estimated that 74% of patients diagnosed with schizophrenia experience auditory hallucinations. Hallucinations can cause
harmful effects for sufferers such as spreading themselves or others. The writing of this scientific work aims to report the results of client nursing care with auditory hallucinations. The main nursing intervention in this scientific work is doing physical activity. The results of the intervention implementation showed that there was a decrease in symptom signs from the initial score of 22 and after physical activity for three consecutive days the score was reduced to 8, as measured by the scale of decreasing symptoms using the Scale for Assessment of Positive Symptons.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Cahya Ramadini
Abstrak :
Halusinasi merupakan stimulus palsu terhadap panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa yang berasal dari respon maladaptif. Penulis memberikan asuhan keperawatan pada Tn. E yang berusia 30 tahun dengan diagnosis keperawatan utama halusinasi penglihatan. Untuk mengatasi halusinasi klien, dilakukan intervensi keperawatan generalis dan terapi musik. Tujuan dari karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran penerapan terapi musik pada klien dengan halusinasi penglihatan. Metode yang digunakan adalah case report. Penulis memberikan intervensi keperawatan generalis dan terapi musik yang termasuk dalam intervensi melakukan aktivitas terjadwal. Asuhan keperawatan dilakukan selama 10 hari dengan penerapan terapi musik selama 6 hari. Hasil dari penerapan terapi musik menunjukkan adanya penurunan tanda gejala halusinasi yang dilihat dari pre test dan post test yaitu dari skor 20 menjadi skor 7. Adanya hasil tersebut diharapkan terapi musik dapat diterapkan pada asuhan keperawatan di rumah sakit sebagai alternatif terapi yang dapat membantu klien untuk mengontrol halusinasi terutama pada halusinasi penglihatan. ......Hallucinations are false stimuli to the five senses, namely sight, hearing, touch, smell, and taste that originate from maladaptive responses. The author provides nursing care to Mr. E is 30 years old with a primary nursing diagnosis of visual hallucinations. To overcome the client's hallucinations, nursing interventions and music therapy are given. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of music therapy to clients with visual hallucinations. The method used is a case report. The author provides generalist nursing interventions and music therapy are carried out which are included in the intervention to perform scheduled activities. Nursing care was carried out for 10 days with the application of music therapy for 6 days. The results of the application of music therapy showed a decrease in symptoms of hallucinations seen from the pre-test and post-test, from a score of 20 to a score of 7. With these results, it is hoped that music therapy can be applied to hospital nursing care as an alternative therapy that can help clients to control hallucinations. especially visual hallucinations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Eka Wahyuni
Abstrak :
Salah satu cara mengatasi halusinasi adalah dengan pemberian cognitive behaviour therapy (CBT). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh CBT terhadap halusinasi pasien di Rumah Sakit Jiwa Pempropsu Medan. Desain penelitian quasi eksperimental dengan jumlah sampel 56 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan peningkatan pelaksanaan cara mengontrol halusinasi yang bermakna antara kelompok yang mendapat dan tidak mendapat CBT (Pvalue < 0.05). Halusinasi menurun secara bermakna pada kelompok yang mendapat CBT (Pvalue < 0.05). Sedangkan pada kelompok yang tidak mendapat CBT halusinasi menurun secara tidak bermakna (Pvalue > 0.05). CBT direkomendasikan dilakukan pada pasien halusinasi sebagai tindakan keperawatan spesialis.
One way of dealing with the provision of hallucination is cognitive behavior therapy (CBT). This study aimed to verify the effect of CBT on patients hallucinations Pempropsu Mental Hospital in Medan. Quasi experimental design with a sample of 56 respondents. The results showed a difference in improving the implementation of a meaningful way of controlling the hallucinations between groups that received and did not receive CBT (p value <0.05). Hallucinations were significantly decreased in the group receiving CBT (p value <0.05). While in the group who did not receive CBT decreased hallucinations was not significant (p value> 0.05). CBT is recommended in patients with hallucinations as a specialist nursing intervention.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfil Laili Murni
Abstrak :
Halusinasi merupakan gejala positif dari skizofrenia yang timbul dari respons maladaptif. Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak nyata. Diantara beberapa jenis halusinasi, halusinasi pendengaran paling sering terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Halusinasi pendengaran dapat memberikan dampak yang negatif, terutama jika isi halusinasi merendahkan pasien. Kasus nyata terjadi pada Ny. A (29 tahun) masuk rumah sakit jiwa dengan skizofrenia dan masalah keperawatan halusinasi. Pada saat pengkajian di hari perawatan ke-8, pasien mengatakan masih mendengar suara-suara yang mengancam kepada pasien. Pasien terkadang menjadi emosi dan amarahnya tidak stabil ketika suara tersebut muncul sehingga halusinasinya sulit untuk dikendalikan. Implementasi keperawatan yang dilakukan adalah tindakan keperawatan ners dan penerapan expressive writing. Implementasi dilakukan selama tujuh hari, yakni dua hari pemberian intervensi tindakan keperawatan ners dan lima hari penerapan expressive writing. Evaluasi dilakukan setiap pertemuan menggunakan instrumen tanda dan gejala halusinasi oleh mahasiswa residen FIK UI 2018 dan AVHRS-Q, evaluasi tanda dan gejala halusinasi, dan evaluasi kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan expressive writing dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi. Sehingga penerapan expressive writing apat menjadi salah satu strategi dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien dengan halusinasi. ......Hallucinations are a positive symptom of schizophrenia that arise from maladaptive responses. Hallucinations are false sensory perceptions or perceptual experiences that are not real. Among several types of hallucinations, auditory hallucinations are most common in clients with schizophrenia. Auditory hallucinations can have a negative impact, especially if the contents of the hallucination demean the client. The real case happened to Mrs. A (29 years) entered a psychiatric hospital with schizophrenia and hallucination nursing problems. At the time of assessment on the 8th day of treatment, the client said he still heard voices threatening the client. The client sometimes becomes emotional and his anger is unstable when the sound appears so that his hallucinations are difficult to control. The implementation of nursing carried out is nursing actions and the application of expressive writing. The implementation was carried out for seven days, namely duo days of nursing interventions and five days of expressive writing. Evaluation is carried out at each meeting using the hallucination signs and symptoms instrument by FIK UI 2018 resident students and AVHRS-Q, evaluation of signs and symptoms of hallucinations, and evaluation of the client's ability to control hallucinations. Researchers concluded that the application of expressive writing can reduce signs and symptoms of hallucinations. So that the application of expressive writing can be one of the strategies in providing nursing care to clients with hallucinations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meti Indriani
Abstrak :
Halusinasi merupakan salah satu gejala positif yang banyak terjadi pada pasien gangguan jiwa skizofrenia. Halusinasi merupakan kondisi dimana klien mengalami gangguan persepsi yang diterima melalui panca indera tanpa disebabkan oleh stimulus eksternal. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk memberikan analisis asuhan keperawatan Ny.D dengan masalah utama keperawatan halusinasi. Salah satu intervensi untuk mengontrol gejala halusinasi yaitu dengan mendengarkan sholawat dan murottal sebagai teknik distraksi. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah akhir ners ini dengan analisa kasus. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan skor tanda dan gejala halusinasi dari skor dari 27 menjadi 7 dan berdasarkan pengukuran instrumen AVHRS-Q, juga mengalami penurunan skor dari 9 menjadi 4. Penelitian ini merekomendasikan kegiatan mendengarkan sholawat dan murottal yang termasuk kegiatan spiritualitas untuk dapat diterapkan sebagai intervensi asuhan keperawatan oleh perawat sebagai teknik distraksi atau aktivitas harian pasien dalam mengontrol halusinasi.Kata  Kunci : Asuhan, keperawatan, halusinasi. ......Hallucinations are one of the positive symptoms that often occur in patients with schizophrenic mental disorders. Hallucinations are a condition in which the client experiences a perceptual disturbance that is received through the five senses without being caused by an external stimulus. Writing this final scientific paper aims to provide an analysis of nursing care for Mrs. D with the main problem of nursing hallucinations. One of the interventions to control the symptoms of hallucinations is by listening to sholawat and murottal as a distraction technique. The method used in this Final Scientific Paper is case analysis. The results of this writing is the client experienced a decrease in the score of signs and symptoms of hallucinations from a score of 27 to 7 and based on the measurement of the AVHRS-Q instrument also experienced a decrease in score from 9 to 4. This writing recommends listening to sholawat and murottal activities which include spirituality activities for can be applied as a nursing care intervention by nurses as a distraction technique or daily activity of patients in controlling hallucinations. Keywords: Care, hallucinations, nursing
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Nur Fadilla
Abstrak :
Halusinasi adalah salah satu gejala positif yang dapat muncul pada klien dengan skizofrenia. Nn. K (30 tahun) dengan masalah keperawatan halusinasi dan diagnosis medis skizofrenia mendapatkan intervensi keperawatan generalis berupa menghardik, mengabaikan halusinasi, melakukan distraksi dengan bercakap-cakap dan berkegiatan, serta patuh minum obat dengan prinsip 5 benar obat. Selain intervensi generalis, klien juga diberikan intervensi inovasi berupa expressive writing sebagai bentuk distraksi dari halusinasi. Penilaian tanda dan gejala dilakukan dengan menggunakan 3 instrumen yaitu instrumen tanda dan gejala halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, dan PSYRATS. Expressive writing telah terbukti dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi setelah dilakukan dalam 4 sesi. Diharapkan expressive writing dapat menjadi salah satu alternatif kegiatan distraksi. ...... Hallucination is one of the symptoms that may arise from schizophrenia. Ms. K (30 years) with hallucinations and a medical diagnosis of schizophrenia received general intervention for hallucination by shouting, ignoring hallucinations, providing distraction with conversations and activities, and complying with taking medication according to the principles of the 5 correct medications. Apart from generalist intervention, clients are also given innovative interventions with expressive writing as a form of distraction from hallucinations. Evaluating signs and symptoms of hallucinations using 3 instruments, they are instrument for signs and symptoms of hallucinations, the instrument for the ability to control hallucinations, and PSYRATS. Expressive writing has been proven to reduce signs and symptoms of hallucinations after 4 sessions. It is hoped that expressive writing can be an alternative distraction activity.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Fajrullah Said Aldam
Abstrak :
Halusinasi merupakan persepsi yang diterima oleh panca indera tanpa adanya stimulus eksternal. Klien dengan halusinasi sering merasakan keadaan/kondisi yang hanya dapat dirasakan olehnya namun tidak dapat dirasakan oleh orang lain.

Kasus: Klien wanita berusia 30 tahun masuk rumah sakit dengan alasan klien keluyuran dan pulang diantar oleh warga. Bila keinginan tidak terpenuhi klien marah-marah, tampak sering berbicara sendiri, kurang tidur, aktivitas di rumah hanya tiduran, tidak mau makan dan mandi. Klien mengatakan bahwa dirinya sering mendengar suara-suara. Suara-suara tersebut mengatakan dirinya bodoh, tidak berguna, pelacur, yang membuat dirinya menjadi cemas. Klien mengatakan bahwa halusinasinya datang lebih dari 8x/hari dan tidak menentu waktunya. Situasi yang menyebabkan halusinasi yaitu saat dirinya sedang bengong, melamun, atau sendiri. Klien juga mengatakan bahwa saat halusinasi datang dirinya menjadi cemas, marah-marah, dan bingung. Klien mengatakan bahwa saat dirumah, suara tersebut sering muncul saat ingin tidur yang membuat dirinya menjadi susah untuk tidur. Implementasi keperawatan berfokus pada standar asukan keperawatan jiwa generalis gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran seperti mengenal halusinasi, menghardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan, dan patuh obat. Implementasi yang dilakukan mampu untuk menurunkan gejala halusinasi. Hal ini dapat terlihat dari respon kognitif, afektif, perilaku, dan sosial yang dialami klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.

Kesimpulan: standar asuhan keperawatan jiwa generalis dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran dapat menurunkan gejala halusinasi.


Hallucinations are perceptions received by the five senses without an external stimulus. Clients with hallucinations often feel the conditions / conditions that can only be felt by them but cannot be felt by others.

Case: A client of a 30-year-old woman is admitted to the hospital on the grounds that the client wanders and goes home by the residents. If the desire is not fulfilled the client is angry, seems often to speak to himself, lack of sleep, activities at home just lie down, do not want to eat and bathe. The client said that he often heard voices. The voices said he was stupid, useless, a prostitute, which made him anxious. The client said that the hallucinations came more than 8 times a day and were not timed. The situation that causes hallucinations is when he is dazed, daydreaming, or alone. The client also said that when hallucinations came he became anxious, angry, and confused. The client said that at home, the voice often appears when he wants to sleep which makes him difficult to sleep.

Discussion: Nursing implementation focuses on the standard of generalist mental nursing sensory impairment of the perception of auditory hallucinations such as knowing hallucinations, rebuking, conversations, activities, and drug adherence. The implementation carried out is able to reduce the symptoms of hallucinations. This can be seen from the cognitive, affective, behavioral, and social responses experienced by the client after nursing actions.

Conclusion: generalist mental nursing care standards with sensory disorders perception of auditory hallucinations can reduce hallucinatory symptoms.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Erviana
Abstrak :
Halusinasi merupakan pemasalahan yang paling sering muncul pada diagnosa keperawatan penderita gangguan jiwa. Halusinasi adalah distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respons neurobiologis maladaptif. Halusinasi biasanya muncul pada pasien gangguan jiwa diakibatkan terjadinya perubahan orientasi realita, pasien merasakan stimulasi yang sebetulnya tidak ada. Pada program profesi ini penulis memiliki kesempatan untuk mengelola langsung, dengan memberikan asuhan keperawatan dan menganalisis hasil akhir yang akan didokumentasikan dalam bentuk karya ilmiah akhir ners. Asuhan keperawatan pada klien gangguan sensori persepsi: halusinasi penglihatan dan pendengaran yang merupakan gejala dari early psychosis, yang sebagian besar terjadi pada usia remaja akhir atau dewasa awal, bingung peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga terjadi gangguan konsep diri dan menarik diri dari lingkungan sosial yang lambat laun membuat remaja menjadi asik dengan hayalan dan menyebabkan timbulnya halusinasi. Proses keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama 9 hari rawat, dimulai dari tanggal 2mei -10 mei 2018. Hasil yang didapatkan yaitu masalah keperawatan utama gangguan sensori persepsi: halusinasi. Implementasi yang berfokus pada usaha mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan juga terapi modalitas: psikoreligius. Intervensi keperawatan yang diberikan memberikan hasil yang baik kepada klien di tandai dengan tidak lagi mendengar suara-suara yang sering mengejek klien serta semakin berkurangnya intensitas hadirnya bayangan dajal yang dilihat.
Hallucinations are the most common problems in nursing diagnoses of mental disordes. Hallucinations are the distortions of false perceptions that occur in maladaptive neurobiological responses. Hallucinations usually appear in patients with mental disorders the result of the change in reality orientation, patients feel the stimulation that actually does not exist. In this profession program the author has the opportunity to manage directly, by providing nursing care and analyzing the final results that will be documented in the form of final scientific work ners. The care of nursing for a client a of sensory perception disorder: sight and hearing hallucinations that is a symptom of an early psychosis, the majority of this case which happened in the end of adolescenceor early adulthood, confuse is the role which have affect to the fragile personality disorder so that there is the disorder of self-concept and pulling themselves from a social environment that gradually get the teenager become too deep in fantasy and cause the emergence of hallucinations. The nursing process is performed based on generalist nursing care standard for 9 days of hospitalization, Started from the date of 2 and 10 of May 2018. Theobtained results are the main nursing problems which is perception sensory disorder: hallucinations. The Implementations that focus on controlling hallucinatory efforts by rebuking and also modalities of therapy: psychoreligious. The nursing order that is provided give good results to the clients on the mark by no longer hearing the voices that often mock clients and the diminishing intensity of dajjal's presence that be seen by the clients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firhan Nurfalah
Abstrak :
Skizofrenia merupakan masalah kesehatan yang menjadi beban penyakit (burden of disease) di dunia, termasuk di Indonesia dengan kasus penderita yang semakin meningkat. Skizofrenia sangat identik dengan insight yang buruk dan 70% diantaranya mengalami halusinasi. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi terhadap insight yang dimiliki. Metode yang digunakan adalah dengan analisis kasus dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien Tn. K (36 tahun) yang dirawat ke-4 kalinya di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, dengan diagnosis utama keperawatan halusinasi pendengaran dan penglihatan. Hasil dari pemberian terapi generalis selama 12 hari perawatan, klien mengalami peningkatan kemampuan mengontrol halusinasi sebesar 50% yang diikuti dengan peningkatan nilai insight sebesar 33,33%. Kesimpulannya peningkatan kemampuan klien mengontrol halusinasi berpengaruh terhadap perubahan insight klien. ...... Schizophrenia is a burden of disease in the world, including in Indonesia, with cases of patients increasing. Schizophrenia is very synonymous with bad insight and 70% of them experience hallucinations. This scientific paper aims to determine the effect of increasing the ability of clients to control the hallucinations of the insights they have. The method used is by analyzing the case in the provision of nursing care to the client Mr. K (36 years) who was treated for the fourth time at Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, with the main diagnosis of nursing hearing and vision hallucinations. The results of giving generalist therapy for 12 days of care, the client experienced an increase in the ability to control hallucinations by 50% followed by an increase in insight value of 33.33%. In conclusion, increasing the clients ability to control hallucinations influences clients insight changes.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Laura Peby Sinta
Abstrak :
Salah satu gejala positif yang paling banyak ditemui pada klien dengan skizofrenia adalah halusinasi. Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan, terhadap sumber yang tidak nyata. Halusinasi pendengaran merupakan gejala psikosis yang paling banyak terjadi. Dampak dari halusinasi pendengaran yang terjadi pada klien dapat menganggu kehidupan sehari-hari seperti sering mengalami ketakutan, kecemasan, bahkan depresi akibat halusinasi, yang dapat meningkatkan risiko melakukan bunuh diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terkait penerapan intervensi kegiatan bermain catur sebagai distraksi pada Tn M.I dengan halusinasi pendengaran. Intervensi yang diberikan kepada klien yaitu intervensi keperawatan jiwa generalis dengan ditambahkan dengan distraksi dengan kegiatan bermain catur. Pemberian intervensi dilakukan dari tanggal 04 April-14 April 2023. Pengukuran tingkat keparahan halusinasi menggunakan instrument Auditory Vocal Hallucination Rating ScaleQuestionnaire (AVHRS-Q). Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat keparahan halusinasi yang dialami dari 9 menjadi 4 dan terjadi penurunan tanda dan gejala halusinasi dari 28 menjadi 12 tanda dan gejala yang tersisa. Penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan bermain catur dapat digunakan sebagai salah satu teknik distraksi dalam mengontrol halusinasi yang muncul terutama pada pasien dengan halusinasi pendengaran. ......One of the most common positive symptoms in clients with schizophrenia is hallucinations. Hallucinations are a symptom of a mental disorder in the form of a response from the five senses, namely sight, hearing, smell, touch and taste, to sources that are not real. Auditory hallucinations are the most common symptom of psychosis. The impact of auditory hallucinations that occur on clients can interfere with daily life such as often experiencing fear, anxiety, and even depression due to hallucinations, which can increase the risk of committing suicide. The purpose of this study is to provide an overview regarding the application of chess playing interventions as a distraction to Mr. M.I with auditory hallucinations. The intervention given to the client is a generalist psychiatric nursing intervention with added distraction by playing chess. The intervention was carried out from 04 April to 14 April 2023. The measurement of the severity of hallucinations used the Auditory Vocal Hallucination Rating Scale-Questionnaire (AVHRS-Q) instrument. The results showed that there was a decrease in the severity of hallucinations experienced from 9 to 4 and there was a decrease in signs and symptoms of hallucinations from 28 to 12 remaining signs and symptoms. This study proves that playing chess can be used as a distraction technique in controlling hallucinations that appear especially in patients with auditory hallucinations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>