Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Mufti Noorafwansyah
"Kopi merupakan komoditas ekspor yang diandalkan menjadi sumber penghasilan bagi 1,5 juta petani kopi di Indonesia salah satunya spesies kopi robusta. Kopi robusta menjadi spesies kopi yang mendominasi untuk ditanam di Indonesia yaitu sebesar 73,06% dari total produksi kopi di Indonesia. Proses roasting merupakan tahapan penting dalam pemberian rasa pada kopi. Kafein merupakan salah satu senyawa yang memberikan rasa pada kopi. Namun, penelitian kopi di Indonesia masih sedikit terutama tentang analisis senyawa kafein pada proses roasting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa kafein pada light dan dark roasting berdasarkan GC-MS ekstrak biji kopi robusta yang dilarutkan dengan pelarut akuades. Sampel merupakan hasil dari light roasting dan dark roasting yang berasal dari pulau Jawa dan Sulawesi dengan tidak adanya pengulangan. Uji beda mean populasi (Uji T) digunakan untuk membandingkan kandungan senyawa kafein pada tipe roasting yang berbeda. Rata-rata luas area di bawah peak pada tiap kelompok sampel kopi dibandingkan menggunakan Uji T untuk melihat perbedaannya dengan tingkat signifikansi α = 0.05. Hasil Uji T menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kandungan senyawa kafein pada light roasting dan dark roasting.

Coffee is an export commodities that is reliable as the source of income to 1,5 billion of Indonesian farmers one of them is robusta coffee species. Robusta coffe is the dominant species to be planted in Indonesia, comprising of 73.06% of Indonesia total coffee production. roasting process is the critical process which will give flavors to coffee. caffeine is one of compounds that contributes to the taste of coffee. The objective of this study was to analyze caffeine compounds on light and dark roasting of robusta coffee extracts dilluted in aquades based on GC-MS method. the samples were light and dark roasted coffee beans from Java and Sulawesi.  Caffeine compounds contained on two different roasting methods were compared with The Unequal Variance T test. The mean of area under the peak on each sample groups were compared with T test to investigate the difference on significance α = 0.05. The T test showed that there were no difference on the caffeine compound contained in light and dark roasting methods."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Lesmono
"Penelitian mengenai teknologi konversi biomassa untuk memperoleh senyawa kimia yang bernilai terus dilakukan, salah satunya dengan proses pirolisis. Proses pirolisis sangat sensitif terhadap suhu dan tekanan operasinya. Mekanisme reaksi yang terjadi dalam suatu reaktor pirolisis juga terkadang tidak merata sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memastikan seluruh partikel biomassa terpirolisis. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan peninjauan penyusutan massa yang terjadi selama proses pirolisis untuk bahan baku sebanyak 2.5 gram. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa proses pirolisis mencapai konversi maksimal pada setelah 35 menit. Percobaan dilakukan pada berbagai variasi suhu reaksi pirolisis serta kondisi katalitik dan non-katalitik untuk memperoleh produk furfural tertinggi yang dihasilkan pada uap hasil pirolisis. Dengan analisis GC-MS, diperoleh hasil bahwa peran katalis asam ZSM-5 dapat meningkatkan produk furfural yang dihasilkan dan produk furfural maksimal diperoleh pada kondisi pirolisis 500 C sebanyak 1.11 miligram per gram bahan baku jerami padi serta meningkat menjadi 1.48 miligram per gram bahan baku jerami padi pada kondisi pirolisis katalitikPenelitian mengenai teknologi konversi biomassa untuk memperoleh senyawa kimia yang bernilai terus dilakukan, salah satunya dengan proses pirolisis. Proses pirolisis sangat sensitif terhadap suhu dan tekanan operasinya. Mekanisme reaksi yang terjadi dalam suatu reaktor pirolisis juga terkadang tidak merata sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memastikan seluruh partikel biomassa terpirolisis. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan peninjauan penyusutan massa yang terjadi selama proses pirolisis untuk bahan baku sebanyak 2.5 gram. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa proses pirolisis mencapai konversi maksimal pada setelah 35 menit. Percobaan dilakukan pada berbagai variasi suhu reaksi pirolisis serta kondisi katalitik dan non-katalitik untuk memperoleh produk furfural tertinggi yang dihasilkan pada uap hasil pirolisis. Dengan analisis GC-MS, diperoleh hasil bahwa peran katalis asam ZSM-5 dapat meningkatkan produk furfural yang dihasilkan dan produk furfural maksimal diperoleh pada kondisi pirolisis 500 C sebanyak 1.11 miligram per gram bahan baku jerami padi serta meningkat menjadi 1.48 miligram per gram bahan baku jerami padi pada kondisi pirolisis katalitik

Research on biomass conversion technology to obtain valuable chemical compounds continues to be carried out, one of which is the pyrolysis process. The pyrolysis process is very sensitive to the temperature and pressure of its operation. The reaction mechanism that occurs in a pyrolysis reactor is also sometimes uneven so it takes longer to ensure all biomass particles are pyrolyzed. Therefore, this study reviews of the mass shrinkage that occurred during the pyrolysis process for raw materials was 2.5 grams. From the results of the study, it was obtained that the pyrolysis process reached its maximum conversion after 35 minutes. Experiments were carried out on variations of pyrolysis reaction temperatures as well as catalytic and non-catalytic conditions to obtain the highest furfural products produced in the pyrolysis vapors. Using GC-MS analysis, the results show the role of acid behavior in ZSM-5 catalyst can increase furfural products and maximum furfural products obtained under pyrolysis conditions of 1.11 milligrams per gram of raw material for rice straw and increase to 1.48 milligrams per gram under catalytic pyrolysis condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Intan Hardiyanti
"Bakteri pendegradasi hidrokarbon dapat diisolasi dari lingkungan yang tercemar hidrokarbon salah satunya yaitu, habitat mangrove. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kemampuan degradasi senyawa hidrokarbon dan memperoleh identitas isolat bakteri (SM 2-2) yang berasal dari habitat mangrove Suaka Margasatwa Muara Angke, Jakarta Utara. Pengukuran pertumbuhan isolat bakteri SM 2-2 dilakukan menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dan analisis degradasi senyawa hidrokarbon menggunakan metode GC/MS. Karakterisasi isolat bakteri SM2-2 dilakukan dengan pengecatan Gram, pengamatan morfologi isolat serta uji aktivitas biokimia.
Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa isolat SM 2-2 memiliki jumlah CFU/mL tertinggi pada jam ke-12 sebesar 1,09 x1012 CFU/mL. Hasil analisis degradasi senyawa hidrokarbon menunjukkan bahwa isolat SM 2-2 mampu mendegradasi senyawa hidrokarbon alkana dengan panjang rantai karbon C15--C17 dengan persentase penurunan terbesar ditunjukkan pada rantai C16 (hexadecanoic acid) sebesar 27,56%. Hasil karakterisasi fenotipik bakteri menunjukkan isolat SM 2-2 memiliki karakteristik yang sama dengan genus Acinetobacter.

Hydrocarbon degrading bacteria can be isolated from hydrocarbon contaminated environment such as mangrove habitat. The objectives of this study is to analyze the hydrocarbon degrading capabilities of bacteria isolate SM 2-2 to degrade hydrocarbon and characterize of the bacteria isolate SM 2-2 obtained from mangrove habitat Suaka Marga Satwa Muara Angke, North Jakarta. Growth measurement was performed using Total Plate Count (TPC) and analysis of the degradation of hydrocarbons using GC/MS. Characterization of baterial isolate SM 2-2 was done with Gram stain and analysis of morphological and biochemical characteristics.
Results show that isolate SM 2-2 displayed highest cell member at 1,09 x1012 CFU/mL in 12 hours. Analysis of hydrocarbon compound showed that isolate SM 2-2 is capable of degrading alkane hydrocarbons with C15--C17 carbon chain length. Largest decrease of hydrocarbon compounds was shown by hexadecanoic acid at a decrease of 27,56%. Phenotype characterization of isolate SM 2-2 indicates that the isolate belongs to genus Acinetobacter.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rama Talogo
"Bakteri SM1_7 diketahui mampu mendegradasi senyawa hidrokarbon di dalam medium Bushnell-Haas dengan minyak diesel 1 v/v. Potensi bakteri SM1_7 diuji kembali dengan meningkatkan konsentrasi minyak diesel di dalam medium Bushnell-Haas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan degradasi senyawa hidrokarbon isolat bakteri SM1_7 dalam medium Bushnell-Haas yang ditambahkan minyak diesel 2 v/v. Pengukuran pertumbuhan bakteri dilakukan dengan metode total plate count dan analisis senyawa hidrokarbon menggunakan GC/MS.
Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa bakteri mampu tumbuh pada medium Bushnell-Haas dengan minyak diesel 2 v/v. Jumlah koloni bakteri SM1_7 meningkat dari 2,59 x 106 CFU/mL menjadi 8,66 x 108 CFU/mL setelah inkubasi 48 jam. Hasil analisis GC/MS menunjukkan bahwa terjadi degradasi senyawa alkana rantai lurus undecane sebesar 81,041, senyawa dodecane sebesar 37,180, dan senyawa tridecane sebesar 17,047.

Bacterial Isolate SM1 7 has been shown to degrade hydrocarbons in Bushnell Haas with 1 diesel oil v v . The potential of bacteria isolate SM1 7 is reexamined by increasing concentration of hydrocarbon. The objective of this research is to observe the capability of bacteria isolate SM1 7 to degrade 2 diesel oil v v. Growth measurement was performed using total plate count method and analysis of hydrocarbon was carried out using GC MS.
Results of growth measurements show that the bacterial isolate is capable of growing in Bushnell Haas medium with 2 diesel oil v v . The total number of bacteria increased from 2,59 x 106 CFU mL to 8,66 x 108 CFU mL after incubation period of 48 hours. Results of GC MS analysis show a decrease of linear alkane chain undecane 81,041, dodecane 37,18, and tridecane 17.047.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Kusherjendra
"Bakteri pendegradasi hidrokarbon dapat diisolasi dari daerah yang tercemar hidrokarbon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri pendegradasi hidrokarbon dan untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon. Isolat bakteri B2 telah diisolasi dari sampel tanah pelabuhan Muara Angke. Pengukuran pertumbuhan dilakukan menggunakan metode Total Plate Count TPC dan analisa kemampuan degradasi hidrokarbon dilakukan dengan GC/MS. Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa isolat bakteri B2 dapat tumbuh dalam medium dengan penambahan minyak diesel 1 v/v. Jumlah kenaikan koloni yang terbentuk dari 1,9x107 CFU/mL pada jam ke 0 menjadi 2,04x108 CFU/mL setelah inkubasi selama 120 jam.
Hasil GC/MS menunjukkan 9 senyawa hidrokarbon yang terdegradasi adalah dodekana sebanyak 77,68, tridekana sebanyak 75,89, tetradekana sebanyak 62,86, pentadekana sebanyak 36,68, heksadekana sebanyak 48,77, heptadekana sebanyak 42,24, nonadekana sebanyak 37,11, tetrakosana sebanyak 42,01 dan naftalena sebanyak 69,36 . Karakterisasi bakteri dilakukan berdasarkan pengamatan mikroskopik, makroskopik dan reaksi biokimia. Hasil dari karakterisasi bakteri menunjukan bahwa isolat bakteri B2 diperkirakan berasal dari genus Bordetella.

Hydrocarbon degrading bacteria can be isolated from hydrocarbon pollutedarea. The objectives of this experiment are to isolate hydrocarbon degrading bacteriaand to study the capability of bacterial isolate B2 in degrading hydrocarbon. BacterialIsolate B2 was isolated from Muara Angke soil in Bushnell Haas medium with 1 diesel fuel v v . Calculation of bacteria growth used the total plate count method whileanalysis of hydrocarbon degrading capability was examined by GC MS. The resultsshowed that bacteria B2 isolate was able to grow in media with addition of 1 dieselfuel v v. The total number of CFUs grew from 1,9x107 until 2,04x108 CFU mL.
The result showed the degradation of 9 compounds, namely dodecane 77,68, tridecane75,89, tetradecane 62,86, pentadecane 36,68, hexadecane 48,77, heptadecane 42,24, nonadecane 37,11, tetracosane 42,01 and napthalene69,36 . Bacteria characterization was carried out by microscopic and macroscopicobservation and biochemical reaction. Characteritation showed that bacteria B2isolate is probably a member of the Genus Bordetella.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahda Fitria
"Minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri sereh dapat diformulasikan menjadi sediaan nanoemulsi gel sebagai sediaan topikal pada kulit. Sediaan nanoemulsi gel ini diformulasikan dengan terlebih dahulu membuat sediaan nanoemulsi, yang selanjutnya dibuat menjadi sediaan nanoemulsi gel dengan mendispersikan nanoemulsi ke dalam gel yang telah dibuat dengan bahan aktif dari minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri sereh. Sediaan nanoemulsi gel kemudian dianalisis stabilitas komponen kimianya dengan menggunakan GC-MS. Hasil analisis menggunakan GC-MS diperoleh sediaan nanoemulsi gel yang diformulasikan dari minyak cengkeh dan minyak sereh cukup stabil secara kimia.

Clove oil and lemongrass essential oil can be formulated into Nanoemulsion Gel preparations as topical preparations for the skin. This Nanoemulsion Gel preparation is formulated by first making a nanoemulsion preparation, which is then made into a Nanoemulsion Gel preparation by dispersing the nanoemulsion into a gel that has been made with active ingredients from clove oil and lemongrass essential oil. The gel nanoemulsion preparation was then analyzed for the stability of its chemical components using GC-MS. The results of analysis using GC-MS obtained that a Nanoemulsion Gel preparation formulated from clove oil and lemongrass oil was chemically stable."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dachniar Hajar
"Bakteri yang berpotensi mendegradasi hidrokarbon dapat diperoleh dari tanah yang tercemar hidrokarbon. Penelitian bertujuan mendapatkan isolat bakteri dari sampel tanah tercemar hidrokarbon dan mengetahui kemampuan isolat bakteri tersebut dalam mendegradasi hidrokarbon. Isolasi dilakukan menggunakan medium Ilyina dkk. (2003). Identifikasi dilakukan dengan mengamati sifat morfologi dan aktivitas biokimia, sedangkan analisis hasil degradasi hidrokarbon dilakukan dengan GC/MS. Sebanyak 3 dari 9 isolat yang diperoleh dipilih untuk melihat kemampuan degradasi hidrokarbon, yaitu DT2 (Pseudomonas), DT5 (Citrobacter) dan DT8 (Enterobacter). Isolat DT2 dipilih untuk analisis hidrokarbon karena memiliki pertumbuhan paling baik dalam medium BSM + 1% hidrokarbon.
Hasil pengukuran berat ekstrak minyak solar setelah penambahan Isolat DT2 menunjukkan penurunan sebesar 32,5%. Hasil analisis sisa senyawa hidrokarbon memperlihatkan penurunan luas area yang mengindikasikan penurunan konsentrasi senyawa yang diduga merupakan hexadecanoic acid, methyl ester dan n-heneicosane masing-masing sebesar 97,66% dan 96,79%.
Hydrocarbon degrading potential bacteria can be isolated from hydrocarbon contaminated soil. This research aims to obtain bacterial isolates from hydrocarbon contaminated soil and study the hydrocarbon degradation capabilities of selected isolates. Isolation was carried out using Ilyina et al. (2003) medium. Bacterial identification was performed based on morphological and biochemical characterizations, while GC/MS was used for analysis of hydrocarbon degradation capabilities. Nine isolates were obtained and three of them were selected to examine hydrocarbon degradation capability, namely DT2 (Pseudomonas), DT5 (Citrobacter) and DT8 (Enterobacter). The DT2 isolate was selected for analysis of hydrocarbon degradation because it has the highest growth in BSM medium + 1% hydrocarbon.
The results from weight measurements of diesel oil extract after the addition of DT2 isolates showed a decrease of 32.5%. The results of hydrocarbon degradation analysis showed decrease in the area that indicate a decrease in concentration of compounds suspected to be hexadecanoic acid, methyl ester and n-heneicosane respectively 97.66% and 96.79%.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shilka Miladian Tinas
"Salah satu spesies dari famili sapotaceae yang dikenal sebagai
tanaman berkhasiat adalah Mimusops elengi LINN dari genus Mimusops,
yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama tanaman tanjung. .
'
Tanaman tanjung merupakan tanaman berkhasiat yang banyak digunakan
untuk pengobatan tradisional. Bunganya memiliki keharyman yang khas dan
tahan lama yang tidak pernah terungguli oleh tanaman Indonesia lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur molekul senyawa kimia
dalam ekstrak n-heksan bunga tanjung. Ekstraksi bunga tanjung dilakukan
menggunakan metode maserasi yang dilanjutkan dengan kromatografi kolom
untuk memisahkan senyawa dalam ekstrak n-heksan tersebut. Kemudian
dilakukan uji KL T pada setiap fraksi yang diperoleh dan fraksi yang
menghasilkan satu spot pada KL T diidentifikasi dengan spektrofotometer .
..
infrared (IR) dan GC-MS. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa dalam
ekstrak n-heksan bunga tanjung terdapat senyawa-senyawa hidrokarbon
rantai panjang seperti n..:nonakosana, senyawa asam lemak yaitu asam
palmitat linoleat dan stearat, senyawa aromatik feniletil alkohol dafl sinamil
alkohol serta senyawa terpenoid yaitu dihidroelasterol"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Archietta Niigata Putri
"[ABSTRAK
Alkana merupakan komponen senyawa hidrokarbon terbesar sebanyak 60% penyusun utama minyak bumi. Isolat bakteri potensial pendegradasi alkana telah diisolasi dari daerah perairan tercemar tumpahan minyak di Pulau Pari. Penelitian bertujuan untuk memeroleh isolat dengan kemampuan tinggi mendegradasi alkana. Pengukuran pertumbuhan isolat bakteri dilakukan pada ƛ 600 nm dan analisis degradasi alkana dengan metode GC/MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 isolat yang diuji pertumbuhannya dengan menggunakan paraffin oil terdapat 2 isolat mewakili dua tipe kurva pertumbuhan yaitu isolat 97 kelompok I dengan pertumbuhan K(+) rendah (OD < 0,1 pada hari ke-12) dan isolat 19 kelompok II dengan pertumbuhan K(+) tinggi (OD ≥ 0,5 pada hari ke-12). Analisis degradasi alkana menunjukkan penurunan luas area pada isolat 97 dengan kemampuan degradasi docosane (C22H46) paling tinggi sebesar 96,04% dan isolat 19 dengan kemampuan degradasi hexadecane (C16H34) paling tinggi sebesar 61,37%. Identifikasi molekuler menggunakan 16S rRNA menunjukkan isolat 97 sebagai Pseudoalteromonas lypolitica dan isolat 19 sebagai Vibrio alginolyticus.
ABSTRACT
Alkane is the largest hydrocarbon component of petroleum (60%). Potential alkane degrading bacteria have been isolated from oil contaminated waters at Pari Island. The study aims to obtain isolate with high capability of alkane degradation. The measurement of bacterial growth was performed at ƛ 600 nm and analysis of the alkane degradation with GC/MS method. Isolate 97 and 19 were selected out of 15 isolates with the highest growth represent the two groups of curve growth. Isolate 97 belong to group I with the low growth of K (+) OD <0.1 on day 12 and isolate 19 belong to group II with the high growth of K (+) ≥ 0.5 OD at day 12. The alkane degradation analysis showed isolate 97 had the highest decrease of docosane (C22H46) up to 96.04% and isolates 19 had the highest decrease of hexadecane (C16H34) up to 61.37%. The results of molecular identification using 16S rRNA indicate that isolate 97 and 19 were Pseudoalteromonas lypolitica and Vibrio alginolyticus respectively.
;Alkane is the largest hydrocarbon component of petroleum (60%). Potential alkane degrading bacteria have been isolated from oil contaminated waters at Pari Island. The study aims to obtain isolate with high capability of alkane degradation. The measurement of bacterial growth was performed at ƛ 600 nm and analysis of the alkane degradation with GC/MS method. Isolate 97 and 19 were selected out of 15 isolates with the highest growth represent the two groups of curve growth. Isolate 97 belong to group I with the low growth of K (+) OD <0.1 on day 12 and isolate 19 belong to group II with the high growth of K (+) ≥ 0.5 OD at day 12. The alkane degradation analysis showed isolate 97 had the highest decrease of docosane (C22H46) up to 96.04% and isolates 19 had the highest decrease of hexadecane (C16H34) up to 61.37%. The results of molecular identification using 16S rRNA indicate that isolate 97 and 19 were Pseudoalteromonas lypolitica and Vibrio alginolyticus respectively.
, Alkane is the largest hydrocarbon component of petroleum (60%). Potential alkane degrading bacteria have been isolated from oil contaminated waters at Pari Island. The study aims to obtain isolate with high capability of alkane degradation. The measurement of bacterial growth was performed at ƛ 600 nm and analysis of the alkane degradation with GC/MS method. Isolate 97 and 19 were selected out of 15 isolates with the highest growth represent the two groups of curve growth. Isolate 97 belong to group I with the low growth of K (+) OD <0.1 on day 12 and isolate 19 belong to group II with the high growth of K (+) ≥ 0.5 OD at day 12. The alkane degradation analysis showed isolate 97 had the highest decrease of docosane (C22H46) up to 96.04% and isolates 19 had the highest decrease of hexadecane (C16H34) up to 61.37%. The results of molecular identification using 16S rRNA indicate that isolate 97 and 19 were Pseudoalteromonas lypolitica and Vibrio alginolyticus respectively.
]"
Universitas Indonesia, 2015
S62091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifah Zahra
"Bioremediasi menggunakan bakteri pendegradasi hidrokarbon, merupakan salah satu solusi alternatif pengendalian pencemaran tanah oleh senyawa hidrokarbon. Isolat bakteri HL8_5 telah diisolasi dari tanah habitat mangrove. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kemampuan biodegradasi senyawa hidrokarbon oleh isolat bakteri HL8_5 dan mengetahui karakter fenotipik isolat bakteri. Pengukuran pertumbuhan isolat bakteri HL8_5 dilakukan dengan metode viable plate count, analisis degradasi senyawa hidrokarbon dilakukan dengan gas chromatography/ mass spectrometry (GC/MS), dan karakterisasi isolat bakteri dilakukan melalui pengecatan Gram serta perngamatan karakter morfologi dan biokimia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri HL8_5 mampu tumbuh dalam medium Bushnell-Haas dengan penambahan 1% (v/v) minyak diesel dan mengalami peningkatan jumlah populasi bakteri dari 6,98 x 107 CFU/mL hingga 1,08 x 1010 CFU/mL setelah inkubasi selama 48 jam. Analisis GC/MS menunjukkan bahwa senyawa 9-octadecenoic acid mengalami degradasi terbesar oleh isolat bakteri HL8_5 hingga mencapai 40,33% dalam waktu 48 jam, diikuti oleh senyawa tetracosane (9,43%) dan tricosane (4,94%). Hasil karakterisasi fenotipik menunjukkan bahwa isolat bakteri HL8_5 merupakan bakteri dari famili Enterobacteriaceae.

Bioremediation using hydrocarbon degrading bacteria, is one of the alternative solutions for handling soil contamination by hydrocarbons. Bacteria isolate HL8_5 has been isolated from soil mangrove habitat. The objective of this study is to analyze the biodegradation capabilities of bacteria isolate HL8_5 on hydrocarbons and to observe the phenotype characters of bacteria isolate. Growth of bacteria isolate HL8_5 was measured using viable plate count, analysis of hydrocarbon degradation carried out by gas chromatography/ mass spectrometry (GC/MS), and characterization was done by observing Gram reaction and observation of morphological and biochemical characters.
The results show that bacteria isolate HL8_5 is able to grow in the Bushnell-Haas medium with addition of 1% (v/v) diesel oil and exhibit increase in the number of bacteria population from 6.98 x 107 CFU/mL to 1.08 x 1010 CFU/mL after 48 hours incubation. The GC/MS analysis shows that 9-octadecenoic acid has the largest degradation by bacteria isolate HL8_5 up to 40.33% within 48 hours, followed by tetracosane (9.43%) and tricosane (4.94%). The phenotypic characterization indicates that bacteria isolate HL8_5 is a bacteria from family Enterobacteriaceae.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>