Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Najibullah
"ABSTRAK
Beberapa studi sebelumnya yang menelaah dampak inflasi terhadap likuiditas bank mengindikasikan bahwa pengaruh inflasi terhadap likuiditas bank dapat berbeda bergantung pada sumber ataupun sifat dari inflasi tersebut. Penelitian ini bermaksud menelaah lebih lanjut secara empiris dampak inflasi terhadap likuiditas bank ketika inflasi bersumber dari aggregate supply shock seperti kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Data dalam penelitian ini mendukung hipotesis bahwa inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak pada penurunan likuiditas bank. Sebaliknya, inflasi yang tidak dipicu oleh kenaikan harga BBM bersubsidi akan mengarah pada peningkatan likuiditas bank.

ABSTRACT
Several prior studies that examined the impact of inflation on bank rsquo s liquidity indicate that the effect of inflation on bank rsquo s liquidity may differ depending on the source or nature of the inflation. This study intends to further examine empirically the impact of inflation on bank rsquo s liquidity when inflation is stemmed from aggregate supply shocks such as increasing subsidized fuel price. The data in this study shows that inflation which stems from the rise in subsidized fuel prices will negatively affects bank rsquo s liquidity. On the other hand, inflation which is not stemed from increasing subsidized fuel price will lead to increase in bank rsquo s liquidity. "
2017
T49572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Boi Humala
"Skripsi ini mengeksplorasi perbandingan antara pengaturan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia dan Belanda, dengan mempertimbangkan hukum persaingan usaha. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif untuk mengkaji dan membandingkan peraturan dan kebijakan harga BBM di kedua negara tersebut. Metode ini melibatkan studi pustaka melalui pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber, termasuk peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan dan KPPU, laporan dari badan seperti OPEC, dan literatur akademis. Kajian tersebut mengungkapkan bahwa pengaturan harga BBM oleh pemerintah seringkali berdampak pada minimnya persaingan, walaupun membawa stabilitas harga jangka pendek untuk konsumen. Sebaliknya, Belanda menerapkan model pasar bebas, dimana harga BBM ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini mendorong persaingan yang lebih kuat di antara perusahaan BBM, tetapi dapat menimbulkan fluktuasi harga yang signifikan bagi konsumen. Penelitian ini juga mencoba memberikan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia dalam pengaturan harga BBM untuk meningkatkan persaingan usaha dan kestabilan ekonomi jangka panjang. Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana pengaturan harga BBM dan hukum persaingan usaha berinteraksi dan mempengaruhi ekonomi suatu negara.

This thesis explores the comparison between the regulation of fuel prices in Indonesia and the Netherlands, considering the competition law. This research uses a normative juridical research method to review and compare the regulations and policies of fuel prices in both countries. This method involves literature studies through the collection of secondary data from various sources, including legislative regulations, court and KPPU decisions, reports from bodies like OPEC, and academic literature. The study reveals that government regulation of fuel prices often leads to minimal competition, even though it brings short-term price stability for consumers. In contrast, the Netherlands applies a free-market model, where fuel prices are determined by supply and demand in the market. The research results show that this model encourages stronger competition among fuel companies, but it can cause significant price fluctuations for consumers. This research also tries to provide recommendations to the Indonesian government in fuel price regulation to improve business competition and long-term economic stability. This research is important to understand how the regulation of fuel prices and competition law interact and influence a country's economy."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azdi Pamungkas Marsam
"ABSTRAK
Harga bahan bakar berdampak pada berbagai macam industry terutama transportasi. Dalam hal fluktuasi harga bahan bakar jet, maskapai penerbangan lah yang akan mendapatkan dampak langsung karena mereka membutuhkan bahan bakar jet untuk operasional sehari-hari. Dampaknya juga mempengaruhi return dari harga saham mereka. Menggunakan data panel yang terdiri dari maskapai full service dan maskapai low cost, penelitian ini melihat hubungan berbeda dimana maskapai full service memiliki hubungan dengan market return dan harga bahan bakar tetapi maskapai low cost hanya memiliki hubungan dengan market return. Sementara jika data diklasifikasikan sebagai negara maju dan berkembang, hasilnya cukup menarik dimana harga saham maskapai di developed countries memiliki hubungan dengan pengembalian pasar, harga bahan bakar, dan perubahan biaya bahan bakar di dalam perusahaan. Namun pada negara berkembang/developing countries, return saham maskapai hanya memiliki hubungan dengan inflasi.

Harga bahan bakar berdampak pada area yang luas terutama transportasi. Dalam hal fluktuasi harga bahan bakar jet, maskapai penerbangan lah yang akan mendapatkan dampak karena mereka membutuhkan bahan bakar jet untuk kegiatan operasional. Untuk melihat dampak harga bahan bakar jet dalam pengembalian harga saham maskapai, penelitian ini menggunakan data panel yang terdiri dari perusahaan layanan penuh dan maskapai berbiaya rendah yang terdaftar. Dalam model efek acak, operator layanan penuh memiliki dampak pada pengembalian pasar dan harga bahan bakar, tetapi biaya rendah hanya berdampak pada pengembalian pasar. Sementara jika data diklasifikasikan sebagai negara berpendapatan menengah ke atas & menengah ke bawah, hasilnya menarik karena stok maskapai negara berpenghasilan menengah ke atas berdampak pada pengembalian pasar, harga bahan bakar, dan perubahan biaya bahan bakar di dalam perusahaan. Namun, di negara-negara menengah ke bawah, pengembalian saham maskapai hanya berdampak pada inflasi."
2018
T54681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Zulfikar Eka Prayoga
"Indonesia sebagai negara kepulauan masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk elektrifikasi 111 pulau terluar dan daerah pedesaan terpencil. Dengan total produksi 41.7 juta ton CPO pada akhir 2018, Indonesia menjadi produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Saat ini, sudah tersedia teknologi Pembangkit Listrik Tenaga nabati Crude Palm Oil (PLTBn CPO) yang menggunakan 100% CPO. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan biaya bahan bakar high speed diesel (HSD) yang digunakan pada PLTD, dengan CPO yang digunakan pada PLTBn CPO. Dengan memperhitungkan komponen harga pembelian dan biaya pengiriman untuk HSD, sedangkan CPO diperoleh dari perkebunan setempat (tanpa biaya transportasi). Hasilnya, harga pembelian HSD sebesar IDR 22,245/liter di Oksibil, Papua, menghasilkan biaya produksi pembangkitan PLTD sebesar IDR 6,386/kWh. Jika menggunakan CPO dengan harga pembelian sebesar IDR 7,334/liter (tanpa biaya transportasi), diperoleh biaya produksi pembangkitan PLTBn CPO sebesar IDR 2,760/kWh. Sehingga, biaya produksi pembangkitan PLTBn CPO lebih murah dibandingkan PLTD. Tetapi di beberapa tempat lain, seperti di Pulau Subi, Kepulauan Riau, harga HSD sebesar IDR 8,853/liter, menghasilkan biaya produksi pembangkitan PLTD IDR 2,660/kWh. Sedangkan harga CPO sebesar IDR 7,334/liter, menghasilkan biaya produksi pembangkitan PLTBn CPO sebesar IDR 2,760/kWh. Yang ternyata, biaya pembangkitan PLTD lebih murah dibandingkan PLTBn CPO. Dengan kondisi ini, dapat disimpulkan bahwa pedesaan terpencil dan pulau terluar di Papua lebih diutamakan memanfaatkan CPO daripada HSD. Sehingga diharapkan dapat mengurangi impor HSD.

Indonesia as an archipelago country still relies on Diesel Power Plants (PLTD) for electrification of remote areas. With total production of 41.7 million tons at 2018, Indonesia become the largest Crude Palm Oil (CPO) producer in the world. Currently, technology of Crude Palm Oil Fired Power Plant (PLTBn CPO) is available which uses 100% CPO. This study compared high speed diesel (HSD) fuel price used in PLTD, with CPO used in PLTBn CPO. By calculating purchase price and shipping cost for HSD, while CPO obtained from local plantation (without shipping cost). As a result, HSD purchase price IDR 22,245/liter in Oksibil, Papua, resulted generation cost IDR 6,386/kWh. If using CPO with purchase price IDR 7,334/liter, obtained generation cost IDR 2,760/kWh. Thus, generation cost of PLTD is more expensive than PLTBn CPO. But in other places, on Subi Island, Riau, HSD purchase price IDR 8,853/liter, resulted generation cost IDR 2,660/kWh. Whereas, using CPO IDR 7,334/liter, resulted generation cost IDR 2,760/kWh. Evidently in Subi island, PLTD generation cost is cheaper than PLTBn CPO. With this condition, it can be concluded that remote areas with high shipping cost, such as Papua, are preferred to use CPO rather than HSD, to reduce HSD import."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfraim Dunov Rumabutar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris seberapa besar
Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak terhadap Ongkos Transportasi
Darat serta seberapa besar Pengaruh moderasi Angkutan Bus Trans-Jakarta
terhadap hubungan antara Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak dan Ongkos
Transportasi Darat. Penelitian ini dalam pengujiannya juga mengukur keeratan
hubungan yang terjadi antara Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak dan Ongkos
Transportasi Darat serta keeratan hubungan yang terjadi antara Angkutan Bus
Trans-Jakarta dan Ongkos Transportasi Darat. Data dalam penelitian ini diperoleh
melalui survei intersep (intersept survey) terhadap pengguna alat transportasi
umum yang dilakukan pada lima terminal di daerah DKI Jakarta yakni, Terminal
Kampung Rambutan, Terminal Senen, Terminal Glodok, Terminal Lebak Bulus,
dan Terminal Tanjung Priok dengan mengunakan instrumen pengukuran
kuesioner melalui metode Purpose Sampling.
Total kuesioner yang diberikan untuk diisi oleh para responden di lima
terminal tersebut adalah sebanyak 204 kuesioner dan diisi dengan lengkap dan
benar. data yang telah terkumpul tersebut dianalisis menggunakan Metode
Analisis Regresi Sederhana dan Berganda yang dibantu dengan software SPSS
2.1.
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukan bahwa Kenaikan Harga
Bahan Bakar Minyak berpengaruh terhadap Ongkos Transportasi Darat dan
Ongkos Transportasi Bus Trans-Jakarta. sedangkan Variabel Angkutan Bus
Trans-Jakarta hanya sebagai variabel bebas saja dan tidak memoderasi Kenaikan
Harga Bahan Bakar Minyak terhadap Ongkos Transportasi Darat.

ABSTRAK
The purpose of this study is to test empirically how much the raise of fuel price
affected the raise of land transportation fare and also how much the moderation of
Trans-Jakarta Bus Transportation affected on the relation between the raise of fuel
price and the raise of land transport fare. This study also designed to measure the
close relation between the raise of fuel price and land transport fare and also to
measure the close relation between Trans-Jakarta Bus Transportation and land
transportation fare. The data in this study collected by using intercept survey to
public transportation users at five terminals in Central Jakarta, Kampung
Rambutan, Senen Terminal, Grogol Terminal, Lebak Bulus Terminal and Tanjung
Priok Terminal with questionnaire as measurement instrument through purpose
sampling.
The total questionnaire provided for respondents at those five terminals are 204
questionnaire and the respondents should fill it correctly and completely. The data
collected was analyzed by using simple and double regression analysis method
which assisted by using SPSS 2.1 software.
The result of analysis in this study showed that the raise of fuel price affected land
transportation fare and Trans-Jakarta Bus Transportation fare while Trans-Jakarta
Bus variable was only free variable and it did not moderate the raise of fuel price
to land transportation fare."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library