Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Ghofar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Triandi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sedlabauer, Klaus
Basel: Birkhauser GmbH, 2010
R 695 FLA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Hotbin M.
Abstrak :
ABSTRAK
KETERLAMBATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SECARA KESELURUHAN SEBAGAI SARANA KREDITUR MENDAPATKAN PELUNASAN PIUTANG MENURUT UNDANG-UNDANG KEPAILITAN Analisis Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor : 44/PKPU/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 26 Desember 2012 Jo. Nomor : 44/PKPU/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 05 November 2012 Tesis ini membahas tentang kewajiban PT Jaya Nur Sukses selaku pengembang rumah susun untuk menyelesaikan pembangunan rumah susun secara keseluruhan. Keterlambatan penyelesaian pembangunan secara keseluruhan merupakan denda yang menurut Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 dapat dikualifisir sebagai utang dalam arti luas. Tesis ini merupakan penelitian yuridis-normatif yang mengutamakan penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain penyerahan unit satuan rumah susun, pengembang berkewajiban menyelesaikan pembangunan rumah susun secara keseluruhan yang dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh. Keterlambatan penyelesaian pembangunan memberi hak kepada para pembeli unit satuan rumah susun mengajukan tuntutan kepada pengembang melalui pranata hukum kepailitan. Konsep utang sebagai dasar permohonan kepailitan saat ini terlalu luas sehingga Undang-Undang Kepalitan perlu kiranya diperbaharui, dan fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana perlu diberikan batasan sehingga tidak terjadi penyimpangan hakikat kepailitan dan tidak dapat ditafsirkan secara berbeda-beda yang pada akhirnya dapat dijadikan sarana oleh pihak ketiga yang tidak beritikad baik.
ABSTRACT
RETARDMENT OF FLATS CONSTRUCTION AS A MEANS FOR CREDITORS IN OBTAINING CREDIT SETTLEMENT ACCORDING TO BANKCRUPTY CODE Analysis Of The Commercial Court In Central Jakarta District Court Number 44 PKPU 2012 PN.Niaga.Jkt.Pst, 26 Desember 2012 Jo. Number 44 PKPU 2012 PN.Niaga.Jkt.Pst, 05 November 2012 This thesis elaborating the obligation of PT Jaya Nur Sukses as flats developer in completing the construction of flats. The retardment of flats construction was defined as fine or sanctions, which based on constitution of the Republic of Indonesia Number 37 2004, could be constituted as debts. This thesis could be defined as yuridical normative research which prioritize primary method of research in obtaining secondary data. From the research, it was shown that developer obligated both in completing flats construction as a whole and handing over each flat units. The retardment gave a right for debitors in submiting lawsuit to the developer via legal institution. The concept of debt as the basis of lawsuit is considered too comprehensive so that amandement of the law is needed. Facts or circumstance that has been proved simply need to be restricted equitably to avoid deviation and not to be interpreted differntly by unresponsible parties.
2017
T47125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edie Toet Hendratno
Abstrak :
Penelitian ini merupakan suatu penelitian tentang bentuk-bentuk adaptasi sosial penghuni rumah susun terhadap lingkungannya. Adaptasi merupakan salah satu mekanisme yang terjadi pada manusia, ketika ia menghadapi suatu stressor yang bersumber dari alam, lingkungan fisik maupun lingkungan yang berkaitan dengan hubungan sosial antara manusia. Dalam hal ini manusia mengembangkan suatu mekanisme penyesuaian diri yang disebut adaptasi. Dalam kaitan dengan pokok penelitian ini, masalah utama perkotaan yang dihadapi oleh kota-kota di dunia termasuk Jakarta adalah pertambahan penduduk yang kurang terkendali, pertumbuhan kota yang serba cepat dan kompleks dalam hal pengembangan fungsi-fungsi sebagai pusat dari berbagai kegiatan yang kesemuanya belum dapat tertampung secara semestinya di ruang-ruang yang diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan tersebut. Salah satu upaya Pemerintah DKI Jakarta dalam mengatur ruang wilayahnya yaitu dengan mengadakan penataan pada pemukiman kumuh. Dalam upaya penataan pemukiman kumuh tersebut, rumah susun merupakan satu pilihan utama bagi daerah kumuh yang ditata kembali. Upaya penataan pemukiman kumuh menjadi rumah susun, salah satu masalah yang dihadapi adalah membudayakan kehidupan rumah susun kepada warga yang semula menempati wilayah pemukiman perkampungan kumuh bukan rumah susun. Lingkungan pemukiman rumah susun yang merupakan lingkungan pemukiman baru bagi penghuninya, menuntut adanya proses penyesuaian teitentu sebagai suatu hunian bagi penghuninya. Penelitian lapangan ini menunjukkan bahwa proses penyesuaian penghuni rumah susun terhadap rumah huniannya dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaan dari penghuni rumah susun tersebut. Pada saat kebudayaan menjalani fungsinya sebagai pedoman yang membekali pemilik kebudayaan untuk menafsirkan atau memberikan pandangan terhadap lingkungan sekitarnya, proses penyesuaian mereka akan dipengaruhi pula oleh dimensi waktu (sejarah) dan sesuai dengan konteks tempat kebudayaan itu berada.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramuditya Soewondo
Abstrak :
Pengembangan perumahan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah (termasuk rumah susun sederhana), umumnya tersingkir ke daerah pinggiran (sub-urban), karena lahan pada kawasan dengan aksesibilitas baik dan dekat dengan fasilitas (pusat kota) yang harga tinggi. Orientasi pengembangan di Jabodetabek sampai saat ini masih mengacu kepada keberadaan akses jalan, baik jalan tol (jalan bebas hambatan) maupun jalan biasa. Dan belum seperti di Singapura, dimana pengembangan perumahan telah mempertimbangkan transportasi massal yang cepat dan terjangkau. Hal ini mengakibatkan penghuni rumah susun di Jabodetabek terbebani dengan waktu tempuh perjalanan yang lama dan biaya transportasi yang tinggi. Penelitian ini mengacu pada penerapan pengembangan yang dilakukan di Singapura dengan mengembangan rumah susun di kawasan sekitar stasiun pemberhentian KRL. Penelitian ditujukan untuk mengetahui apakah kawasan sekitar stasiun pemberhentian KRL berpotensi dan layak untuk dikembangkan sebagai rusun sederhana. Hal ini untuk mengkaitkan transpotasi massal khususnya keberadaan stasiun dengan potensinya sebagai kawasan pertumbuhan atau pengembangan. Dari kelima koridor KRL, yaitu menuju Bekasi, Tangerang, Depok dan Bogor, serta jalur dalam kota, Jalur Jakarta - Serpong dipilih sebagai studi kasus. Digunakan pendekatan dan analisis dalam lingkup kajian Real Estate yaitu dengan melakukan analisis pasar, analisis lokasi dan analisis investasi. Pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif memberikan gambaran kondisi suatu pasar properti dan kondisi lokasi kawasan studi. Selain melakukan kajian-kajian literatur dan data sekunder dari individu dan suatu intansi pemerintah, data primer didapatkan dengan wawancara dan penyebaran kuesioner pada penumpang KRL untuk analisis pasar mikro sebagai karateristik target pasar. Analisis pasar menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang KRL diikuti dengan usaha perbaikan fasilitas dan pelayanan KRL oleh PT. KCJ. Pada tahun 2008, jumlah penumpang mencapai 233.852.501. Berdasarkan hasil survey penumpang KRL didapat beberapa diantara mereka termasuk pada golongan ekonomi menengah ke bawah (53%) dan sebagian termasuk pada golongan ekonomi menengah (47%). Mereka adalah kelompok yang membutuhkan rumah susun sederhana. Dengan demikian kawasan di sekitar stasiun pemberhentian dapat memicu perkembangan menjadi pusat-pusat kegiatan, termasuk rumah susun sederhana. Berdasarkan hasil analisis lokasi terdapat tiga lokasi stasiun Stasiun Jurang Mangu, Stasiun Ciater dan Stasiun Rawabuntu. Ketiga kawasan tersebut masih masuk ke dalam kawasan dengan waktu tempuh kurang dari 45 menit perjalanan, dimana masih sesuai untu kawasan perumahan bagi commuter. Selain itu, harga lahan pada kawasan tersebut masih relatif rendah sehingga akan fleksibel untuk mengembangan rumah susun sederhana. Berdasarkan hasil analisis investasi diketahui bahwa lahan yang layak untuk dikembangkan debagai rumah susun pada harga lahan maksimal Rp 1.000.000/m2,dan didapatkan nilai IRR 22%. Sehingga kesimpulan yang didapat dalam studi ini, mengindikasikan bahwa rumah susun sederhana memiliki potensi dan layak dikembangkan pada kawasan sekitar stasiun Kereta Rel Listrik (KRL). ......Houisng development for low-economy class (including flat), is now done in the sub-urban, because of high price of the land with good access and close to city centre. Development orientation in Jabodetabek, up to this moment, still refers to road access, both toll and normal road. And unlike Singapore, where housing development has considered mass transport which is fast and affordable. As a result, flat occupants in Jabodetabek has to deal with long travelling time and high travelling cost. This research refers to concept implemented in Singapore where flats are developped nearby the stations of mass transport. The aim is to investigate whether the area nearby the station of electric-driven-train or known as KRL is potential for flat development. It is to relate mass transport, in particular the presence of station for development area.Out of five corridors of KRL,towards Bekasi, Tangerang, Depok and Bogor, as well as inner city corridor, the corridor of Jakarta - Serpong is selected as case study. Approaches and analysis in the scope of real estate assessment are used: market analysis, location analysis, and investment analysis. Quantitative and qualitative approaches give the picture of a property market and situation of location of studied area. In addition to study literature from secondary data coming from an individ or a governmental agency, primary data is collected through interview and questionnaires towards KRL user for micro-market analysis as characteristic target market. Market analysis shows increase of KRL user, followed by facility and service improvement of KRL by PT KCJ. In 2008, the user of KRL reaches 233.852.501. The survey to the user of KRL has shown that most of the user belong to low-class economy (53%) and the remaining belongs to middle-class (47%). These people are the groups which need flat for housing. It is concluded that area surrounding the stations could be developped as center of activities, including flats. Based on result of location analysis, there are three locations: Station Jurangmangu, Station Ciater, and Station Rawabuntu. Al three locations are still within the area which require less than 45 minutes of travelling time from the city centre. Thus, it is still convenient for commuting daily. Furthermore, the land price in those areas are relatively low, so that it will be flexible in flat development. Result of investment analysis has revealed that the appropriate land for flat development is at land which has maximal price of Rp 1.000.000/m2 and IRR is given at 22%. The conclusion of this study indicates that flat has great potential and is feasible to be developped near the stations of KRL.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26712
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mufty Noer Aulia
Abstrak :
The flat plate ship is a ship that is being developed and has entered the mass production stage of the Ministry of Research and Technology Republic of Indonesia. This is related to the function of flat plate vessels that are suitable with the conditions and needs of the Indonesian state, namely the massive production of marine fleets. Flat plate ships provide advantages including production cost efficiency which is far more economical than ships in general because it does not go through the bending process, so does the production time which can be shortened. But the flat plate ship still needs improvement, one of them is the ship propulsion. This study will combine a flat plate ship tunnel with a ducted propeller as an effort to increase thrust and hydrodynamic efficiency, with the ultimate goal of reducing fuel demand from flat plate vessels. The title of the research that was raised was the Analysis of the Combination of the Use of Tunnel and Ducted Propeller Against Increased Thrust on Flat Plate Ships: Trawler Fishing. The research method used is bollard pull / trawl pull using reference bollard pull guidelines - ITTC. Using a 70cm model ship with three configurations to be a comparison of the resulting value. The configuration used is conventional fishing trawler type flat plate without tunnel, and flat plate ship with Tunnel with all configurations using open and ducted propeller. This study succeeded in producing the desired destination with a combination of Tunnel and Ducted able to increase hydrodynamic efficiency and thrust values compared to other configurations. So that this research is expected to be one of the references to propulsion solutions and designs on flat plate vessels.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiman
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Sari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukhatme, S.P.
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1984
621.47 SUK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>