Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febi Patria Okti
Abstrak :
Data dan informasi ketenagakerjaan Depnaker menuliskan bahwa dari 189.607 perusahaan di Indonesia yang wajib lapor ketenagakerjaan terdapat 1.240 jumlah kasus kecelakaan kerja yang terjadi selama tahun 2006. Dari jumlah kasus tersebut tercatat 56 kasus berakibat cacat dan 15 kasus berakibat meninggal dunia. Angka kecelakaan kerja mengalami peningkatan drastis dari tahun sebelumnya. Dengan jumlah 189.607 perusahaan yang wajib lapor ketenagakerjaan terdapat 65.474 kasus kecelakaan kerja, 5.326 kasus diantaranya berakibat cacat dan 1.451 kasus berakibat meninggal dunia (http://www.nakertrans.go.id/pusdatinnaker). Kasus kecelakaan kerja juga terjadi di Unit Produksi IV PT. Semen Padang tahun 2007. Berdasarkan data kecelakaan kerja yang dilaporkan di biro Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3LH) PT. Semen Padang tahun 2005 ? 2007 terjadi 62 kasus. Dari 62 kasus kecelakaan kerja yang terjadi, 10 di antaranya terjadi di Unit Produksi IV atau 16,13% kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Semen Padang terjadi di Unit Produksi IV. Dari 10 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Unit Produksi IV PT. Semen Padang selama periode 2005 ? 2007, 20% (2 kasus) berasal dari unsafe condition (kondisi tidak selamat) dan 80% (8 kasus) berasal dari unsafe action (tindakan tidak selamat). 5 kasus kecelakaan kerja di Unit Produksi IV terjadi selama tahun 2007, 40% (2 kasus) diantaranya berasal dari unsafe condition (kondisi tidak selamat) dan 60% (3 kasus) berasal dari unsafe action (tindakan tidak selamat). Dengan karakteristik bahaya kecelakaan adalah terkena pecahan timah panas, terkena lentingan peralatan (rantai dan kunci), tertimpa benda kerja dan kecelakaan lalu lintas dalam wilayah kerja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metoda Fault Tree Analysis (FTA) yang merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian kualitatif untuk menganalisis data sekunder dan data primer yang ada sehingga mengetahui akar penyebab kecelakaan kerja di Unit Produksi IV PT. Semen Padang Tahun 2007. Data sekunder yang digunakan adalah data kecelakaan kerja dan lembar identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko. Data primer diperoleh dari hasil wawancara tak berstuktur dengan ketua tim Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan Hidup (K3LH) Unit Produksi IV dan observasi lapangan. Untuk mengetahui factor penyebab kecelakaan kerja, data yang di peroleh dibandingkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 84/BW/1998. Berdasarkan kronologis kejadian kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Unit Produksi IV PT. Semen dan dibandingkan dengan SK Ditjen Binawas No. Kep. 84/84/1998, diperoleh faktor ? faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja di Unit Produksi IV PT. Semen Padang Tahun 2007 yaitu pekerjaan dilakukan tanpa alat pengaman, penggunaan bahan yang tidak seharusnya, penggunaan bahan yang berbeda dari biasanya, pengaturan prosedur yang tidak aman, penggunaan peralatan yang tidak seharusnya, kecacatan/ketidaksempurnaan pada area kerja, pekerja membuat pengaman tidak berfungsi, melalaikan APD, bekerja pada objek yang berbahaya, membuat prses tidak aman, kejadian berbahaya lainnya dan factor lainnya. B erdasarkan analisis kecelakaan kerja yang dilakukan pada penelitian ini , maka penerapan metoda FTA perlu dipertimbangkan sebagai bahan tambahan untuk mengambil keputusan dan membuat laporan kejadian kecelakaan kerja sehingga diketahui akar penyebab kegagalan (fault) yang menyebabkan kerugian (loss). Berdasarkan hasil dari metoda FTA yang dilakukan peneliti, disarankan kepada pihak manajemen untuk memperbaharui lembar identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko di Unit Produksi IV PT. Semen Padang. Karena Lembar identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko tidak mencantukan jenis APD yang harusnya digunakan oleh pekerja. Dan memberikan training atau pelatihan bagi pekerja tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara berkala.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rahma Putri
Abstrak :
Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus kecelakaan tertimpa pohon di area Gerbatama Universitas Indonesia, Depok. Kecelakaan yang terjadi tanggal 28 Desember 2014 menyebabkan pengendara motor beserta penumpang yang melintas di zona bahaya penebangan mengalami cidera berat dan ringan pada tubuh. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui berbagai penyebab yang melatarbelakangi kecelakaan. Data yang terkumpul didapat dari hasil wawancara dengan 7 orang informan, observasi lokasi kejadian, serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan faktor manusia, peralatan, lingkungan, dan organisasi berkontribusi dalam kecelakaan. Berdasarkan Fault Tree Analysis penyebab dasar kejadian ini ada pada faktor organisasi berupa implementasi kebijakan keselamatan yang tidak memadai, kurangnya perencanaan terhadap pekerjaan serta supervisi dari pengawas yang kurang memadai saat pekerjaan. ...... This research is a case study of struck by falling tree accident at Gerbatama area, Universitas Indonesia, Depok. The accident which occurred on December 28, 2014 made the motorcyclist and its passenger who crossed the danger zone of the felling site got major and minor injuries on their bodies. This qualitative research aims to search for the causes of the accident.The data was collected through interviews with 7 informants, observation of the accident location, and also literature study. The results showed that human, equipment, environment, and organizational factors contributed to the accident. The Fault Tree Analysis showed that organizational factors were the basic causes of the accident, such as inadequate safety policies implementation, lack of job planning, and also lack of job supervision.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinto Hariwijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap perusahaan telekomunikasi wajib untuk memberikan kualitas layanan yang baik kepada pelanggan. Standar kualitas layanan ini direpresentasikan oleh Service Level Agreement (SLA). Salah satu cara untuk meningkatkan SLA adalah dengan meminimalkan waktu downtime layanan. Waktu downtime ini disebut dengan Time to Repair (TTR) yang merupakan indikator kinerja dari Fault Management System (FMS). Semakin rendah nilai TTR, maka kinerja FMS pada PT. XYZ semakin baik. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai peningkatan kinerja FMS dengan melakukan evaluasi proses bisnis FMS, mengukur nilai probabilitas kegagalan sistem dengan perubahan komposisi komponen, serta mendapatkan proses bisnis yang dapat meningkatkan kinerja FMS. Proses bisnis FMS direpresentasikan ke dalam Standard Operating Procedure (SOP) penanganan gangguan pada jaringan fiber optik. Metode Markov Chain (MC) digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja proses bisnis FMS dari open ticket hingga closed ticket. Metode Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengetahui probabilitas kegagalan sistem dari komposisi komponen-komponen dalam FMS. Tujuan metode FTA ini adalah untuk mendapatkan sistem yang memiliki probabilitas kegagalan yang minimum. Sistem yang baru tersebut kemudian diuji kembali kinerjanya dengan menggunakan metode MC. Dengan kedua metode tersebut didapatkan model proses bisnis yang dapat meningkatkan kinerja FMS di PT. XYZ hingga 92,64%.
ABSTRACT
Every telecom company is obliged to provide good quality services to customers. Service quality standards is represented by SLA (Service Level Agreement). One way to improve the SLA is to minimize service downtime. This downtime is called with TTR (Time to Repair) which is an FMS (Fault Management System) performance indicator. The lower TTR values, the better the FMS performance. This research will discuss the performance improvement by evaluating FMS business process, determine the components that lead to system failure, measure the value of a system failure probability with changes in the composition of its components, and obtain business process that can improve FMS performance. FMS business process is represented in SOP of fiber optic fault handling process. MC (Markov Chain) method is used to determine the level of FMS business process performance for each process from open ticket to closed ticket. FTA (Fault Tree Analysis) method is used to determine the probability of system failure for various components composition in the FMS. The purpose of this method is to get a system that has a minimum system failure probability. The new system is then re-tested for its performance using MC method. With both methods we can obtain business process models that can improve the performance of FMS PT. XYZ up to 92.64%.
2014
T42560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Yuliati
Abstrak :
Kebocoran hidrokarbon dapat menyebabkan konsekuensi yang serius di berbagai aspek. Di samping berperan dalam polusi lingkungan, kebocoran yang berulang juga membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran berulang dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan dengan aliran 3 fasa lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk mendapatkan level risiko, menghitung estimated life dan memperkirakan jadwal inspeksi atau mitigasi berikutnya. Penyebab utama terjadinya kebocoran berulang diketahui menggunakan analisis kuantitatif dari Fault Tree Analysis (FTA). Diagram bow tie menggambarkan safeguard yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengontrol terjadinya kebocoran. Terdapat 8 sistem perpipaan yang mengalami kebocoran berulang pada 3 tahun terakhir. Dari hasil penelitian didapatkan level risiko beberapa pipa berada pada area kuning dan merah dengan 1 pipa dalam kondisi unfit. FTA menunjukkan adanya 4 penyebab utama terjadinya kebocoran berulang dan dimasukkan ke dalam diagram bow tie bagian kiri. Dapat disimpulkan bahwa analisis risiko ini dapat digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan 3 fasa. ......Hydrocarbon releases might result serious consequences in various aspects. Beside contribute to environmental pollution, repetitive leakages need high repair costs. This study is aimed to minimize repetitive leakage and prevent leakage for other 3-phase piping systems. We employ the quantitative risk assessment to establish risk levels, calculate estimated life, and propose the next inspection or mitigation plan. The most relevant root causes can be obtained through quantitative Fault Tree Analysis (FTA). A bow tie diagram will represent safeguards to prevent and control hydrocarbon releases. Eight piping systems that have suffered repetitive leakage are investigated. It has been found that the risk level of some piping systems in yellow and red areas with 1 pipe in unfit condition. FTA shows 4 basic events as root causes of leakage, and input them as threats in a bow tie. It can be concluded this analysis can be used to minimize and prevent leakage for 3-phase piping systems.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Abdurrasyid
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk menilai keamanan armada pengiriman tradisional, untuk meningkatkan keselamatan operasional mereka. Pendekatan Formal Safety Assessment (FSA) diterapkan dalam penelitian ini. Indonesia masih bergantung pada kapal armada pengiriman tradisional. Bukan hanya karena dimensi mereka yang cocok untuk mengangkut kargo antar pulau, tetapi juga nilai sejarahnya yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, karena konstruksi dan sistem operasionalnya, banyak bahaya yang dikandung dalam kapal armada pengiriman tradisional, beberapa di antaranya memiliki potensi risiko tinggi. ...... The study is aimed to assess the safety of the traditional shipping fleet, in order to increase their operational safety. Formal Safety Assessment (FSA) approach is applied in the study. Indonesia still relies on traditional shipping fleet vessels. Not only because of their dimensions that are suitable for carrying cargo between the islands, but also their historical value that interest local and overseas tourists. However, due to their structure and operational system many hazards are conceived in Traditional shipping fleet vessels, some of them have high potential risks.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Diva Sugiarto
Abstrak :
Ship-recycling, merupakan salah satu metode efektif yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi permasalahan limbah kapal-kapal tua yang sudah tidak layak digunakan. Istilah ini merujuk pada proses daur ulang kapal secara modern yang masih belum marak dilakukan di Indonesia. Pada pelaksanaannya, masih banyak terdapat aspek-aspek keselamatan yang tidak dihiraukan. Salah satu aspek terbesar yang masih kurang diperhatikan yaitu aspek dari human factor. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau lebih jauh terkait faktor-faktor di balik sumber bahaya bagi para pekerja yang terlibat dalam proses ship recycling. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Formal Safety Assessment (FSA) untuk menemukan sumber-sumber bahaya selama proses ship-recycling dilakukan dan selanjutnya dilakukan penarikan akar masalah menggunakan Fault Tree Analysis (FTA). Dari penelitian ini, diketahui bahwa human factor dari sumber bahaya terjadi dikarenakan ketidakwaspadaan pekerja; kondisi kesehatan pekerja; pemakaian APD yang tidak sesuai; serta kurangnya kualitas SDM untuk beberapa proses pekerjaan seperti penggunaan alat berat, proses cutting, ataupun dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko kebakaran. Latar Belakang dari terjadinya kesalahan-kesalahan dari human factor di atas bisa berasal dari berbagai hal yaitu, tidak diadakannya pelatihan formal terkait penggunaan alat cutting, kondisi kesehatan pekerja, dan kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. ......Ship-recycling is one of the effective methods that can be carried out to help reduce waste problems from old unused ships. This term refers to the modern process of recycling ships, which is still not widely done in Indonesia. In its implementation, there are still many safety aspects that are overlooked. One of the biggest aspects that is still not given enough attention is the human factor. This research was conducted to further investigate the factors behind the sources of danger for workers involved in the ship-recycling process. In this study, the author used the Formal Safety Assessment (FSA) method to identify sources of danger during the ship-recycling process and then conducted root cause analysis using Fault Tree Analysis (FTA). From this research, it is known that the human factor of the sources of danger occurs due to worker inattention; worker health conditions; inappropriate use of personal protective equipment; and a lack of qualified personnel for some job processes such as heavy equipment use, cutting processes, or identifying fire hazards and risks. The background of the above human factor errors can come from various things such as the absence of formal training in the use of cutting tools, the health conditions of workers, and the shortage of available jobs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Imran Zulkarnain
Abstrak :
Perusahaan Petrokimia merupakan perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan dengan risiko menimbulkan Major Hazard. Beberapa dari Major Hazard yang berada di perusahaan petrokimia adalah, kebakaran, ledakan dan kebocoran kimia. Risiko terjadinya kebocoran bahan kimia dalam jumlah besar yang dapat dikategorikan bencana pada pabrik petrokimia seperti PT. Pupuk Kujang terdapat pada tanki penyimpanan amonia. Hal ini didasari oleh kapasitas panyimpanan tanki yang mencapai 10000 MT. Walaupun peristiwa kebocoran pada tanki di PT. Pupuk Kujang belum pernah terjadi, bukan berarti kemungkinan risiko tersebut seluruhnya tidak ada. Proses penyimpanan amonia di PT. Pupuk Kujanng masih menyimpan potensi-potensi terjadinya kerusakan atau gangguan pada proses penyimpanan yang dapat berakibat pada kerusakan integritas tanki yang mengakibatkan kebocoran bahan kimia dalam jumlah besar. Dengan latar belakang tersebut, sebuah analisis konsekuensi dibutuhkan bagi PT. Pupuk Kujang, pemerintah dan penduduk setempat untuk memahari bahaya dan risiko yang mungkin terjadi. Sehingga diharapkan menjadi landasan untuk perencanaan pananganan darurat jika skenario kebocoran dalam jumlah besar terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan metoda deskriptif menggunakan data primer yang didapatkan penulis dari hasil observasi lapangan. Data-data tersebut di olah menggunakan perangkat lunak ALOHA (Area Locations of Hazardous Atmosphere) yang akan menghasilkan perhitungan pola penyebaran bahan kimia amonia. Adapun hasil dari proyeksi yang dilakukan ALOHA menunjukkan jarak dispersi terjauh mencapai lebih dari 10 km dengan kadar amonia >25 ppm dan 4-6 km untuk kadar >150 ppm dan 2 km untuk kadar >750 ppm. Berdasarkan perhitungan tersebut, area threat zone dengan kadar >750 ppm yang dapat menyebabkan kematian memiliki diameter lingkaran sekitar 2 km dari pusat kebocoran dengan potensi manusia terancam 12000 jiwa.
According to ILO standard, petrochemical instalation is one among other industry with a major hazard risk involved in the industrial process. Some of the potential major hazard involved in petrochemical process is explosion hazard, fire hazard, and toxic release hazard. This tipe of hazard could produce a disaster or a catastrophic accident. The 10000 MT capacity of ammonia storage tank at PT. Pupuk Kujang posses the potential to create catastrophic accident if leakage occur and produce a massive amount of ammonia release to the surrounding environment. Although there is no leaking history for ammonia storage tank at PT. Pupuk Kujang, it does not mean the pontential for the event to happen became impossible. The ammonia storage prosses still posses the potential of a mishap, malfunction or damage that could jeopardize the integrity of the storage tank an eventually leakage could occur. With this backgroud, an a cosequence analysis required for PT. Pupuk Kujang, local Government and local people around the facility to understand the hazard and risk possibly occur, so a proper mitigation and emergency plan could be produce. The method used for this research is descriptive method using primary data observed by the writer at the field. The data then processed by using ALOHA (Area Locations of Hazardous Atmosphere) software that will produce the dispersion calculation. The proyection produced by ALOHA show the maximum dispersion distance is more than 10 km with >25 ppm ammonia concentration and 4-6 km for >150 ppm ammonia concentration and 2 km for >750 ppm ammonia concentration. Based on this calculation, the threat zone area generated with concentration >750 ppm that could caused death is a 2 km diameter with estimated 12000 people at risk.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam usaha menghasilkan keluaran yang memenuhi spesifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen, maka unit bisnis harus mampu menemukan lagged indicator, leading indicator dan sub-leading indicator dari bisnisnya. Semua indicator terkait tersebut lebih lanjut disusun menjadi fault tree ataupun task tree diagram. Agar model dapat dipakai sebagai alat pengendalian proses maka sebaiknya diagram terdahului dikembangkan menjadi fishbone diagram.
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (01) Januari 2003: 50-55, 2005
MUIN-XXXII-01-Jan2003-50
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Astuti
Abstrak :
Employees as human resources play an important role in pacify and expand a production process. They carry out a necessary working activity that in some cases are exposed by the risk of dangerous situation. Occupation accident in an industry, especially in a manufacturing company constitute as undesired evidence. Labor protection principle in occupational accident not only evaluate a potential risk of danger but also find out the cause of emergence. This thesis emphasizes on the cause factors of accident that might suddenly happen in preceding to the working activity. This study would be explored in the production unit of Bridgestone Tire Indonesia. It uses the Fault Tree Analysis Method with a qualitative research. The result of this research shows that the occupation accident occurring in that company has various types following Heinrich theories that the cause of accident are due to fail of carefulness during working activities and unsafe working conditions. To pay attention on the statistics of accident, based on the yearly report, the evidence has increased about 72,7% from 1999 to 2001, at the time patrol safety clothes, the figure fluctuate. That research only focus on flow think or flow chart for unsafe acts and unsafe conditions with secundair data result in fact with field in Fault tree analysis. From the data field result unsafe condition caused of operation machine, materiil conditions and environment condition. Accupation accident from operation machine caused of operation didn't follow on procedures, abnorm condition and didn't connect. Abnorm conditions may be caused of requirement function unprotect, trouble machine or lable in machine can't understand becaused Kanji letters. On trouble may be caused of didn't function of emergency stop, rope emergency can't caught, trouble operator to find manual stop or less of requirement gived. Environment conditions may be floor not smooth, unbalance cleaning service, not keep on Healhty or narrow office in work, in unsafe acts caused of operator working unfollowed with standard and machine abnorm condition. Operator working unfollowed with standard caused of neglected on working, work without safety clothes, work in machine oparation, work withough requirement protect, and hurry working, work unsafe body position, work trouble, unsafe requirement. Work without safety clothe s caused of safety clothes broken, unwilling safety clothes, safety clothes unrelative give, working with safety clothes unpleasant or safety clothes not enough stock. In hurry working caused of in hurry finish or in hurry order target. Trouble working caused of don't know risk or low educated. Hopefully this thesis could contribute to decrease the figure of accident in the manufacturing companies.Bibliography : 35 ( 1980-2000)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Candra Primarsa
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu Badan Pengawas Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia menilai tingkat keselamatan nuklir fasilitas radiasi melalui Indeks Keselamatan dan Keamanan Nuklir (IKKN). Ragam temuan inspeksi merupakan faktor penyebab penurunan performa keselamatan fasilitas dan probabilitas kegagalan IKKN dijadikan sebagai Top Event penelitian ini. Renstra Badan Pengawas 2015-2019, menyebutkan target keberhasilan nilai IKKN 2017-2019 pada rentang nilai 75-82 (skala 100). Dari data mentah hasil inspeksi pada sistem online inspeksi Balis Infara, dilakukan pengolahan data dengan menghitung nilai probabilitas masing-masing dari kriteria inspeksi, kategori temuan, dan butir temuan. Nilai probabilitas ini kemudian di analisis melalui Metode Fault Tree Analysis (FTA) tujuan untuk mendapatkan nilai top event probabilitas kegagalan IKKN hasil inspeksi 2017-2019. Hasil Fault Tree Analysis (FTA) yang didapatkan adalah probilitas kegagalan IKKN adalah 0,128 (12.8 dari 100) dengan kata lain berarti nilai keberhasilan IKKN tersebut adalah 0,872 (87.2 dari 100). Hasil ini masih sesuai dengan nilai IKKN dalam Renstra 2017-2019, Optimasi keselamatan nuklir dapat diimplementasikan dengan peningkatan sistem Inspeksi.
ABSTRACT
The Nuclear Energy Regulatory Body in  Indonesia assesses the nuclear safety level of radiation facilities through the Nuclear Safety and Security Index (IKKN). The various findings of inspection the factors causing decreased of safety performance of facility and the probability failure of the IKKN as the Top Event of this study. Regulatory  Body Strategic Plan 2015-2019, stated IKKN value 2017-2019 in the range of 75-82 (scale 100). From the raw data of the inspection results in the Balis Infara online inspection system, data processing is performed by calculating the probability value of each of the inspection criteria, category of findings, and items found. This probability value is then analyzed through the Fault Tree Analysis (FTA) method in order to get the top even is the probability failure of IKKN results from inspection 2017-2019. The result of the Fault Tree Analysis (FTA) that the probability failure of the IKKN is 0.128 (12.8 out of 100) in other words means the success value of the IKKN is 0.872 (87.2 out of 100). These results are still appropriate with the IKKN values in the 2017-2019 Regulatory Body Strategic Plan, The optimization of nuclear safety can be implemented with improvement of the Inspection system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>