Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Firas
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis persediaan 5 obat terbesar berdasarkan ABC investasi melalui penilaian terhadap average inventory, ITOR dan PNP pada RSIA XYZ selama periode 6 bulan.Metode yang digunakan saat ini pada RSIA XYZ dibandingkan dengan metode Periodic Review System, Order Up To Level. Penelitian bersifat simulasi untuk membandingkan sebelum dan sesudah simulasi dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan perbaikan nilai persediaan terutama pada Pantozol Inj dengan penurunan nilai average inventory Rp 25.782.883 Vs Rp 8.003.832 dengan nilai P < 0.001, peningkatan ITOR 11,8 Vs 37,9 dan PNP 71% Vs 227%. Hasil ini juga dilakukan pada 4 obat lainnya yang memberikan hasil efisiensi yang serupa. Dengan menerapkan Periodic Review System, Order Up To Level, manajemen RSIA XYZ diharapkan dapat menghindari terjadinya kelebihan stok farmasi dengan investasi tinggi yang dapat mempengaruhi arus kas rumah sakit. ......This research is to analyze inventory control in top 5 medicine based on ABC investment using the value of average inventory, ITOR and PNP at XYZ Maternity Hospital for 6 months period. Current methods are compared to periodic review system, order up to level methods. This is a simulation study to compare the effect before and after the simulation. The result of study showed that highest improvement of inventory management in Pantozol Inj by decreasing average inventory 25.782.883 IDR Vs 8.003.832 IDR, with P value < 0.001, increasing ITOR 11,8 Vs 37,9 and PNP 71% Vs 227%. It also applied on 4 other drugs with the same more efficient result. The result concludes that by using periodic review system and order up to level, management of XYZ Maternity Hospital could avoid overstocking of the high investment pharmacy that potentially effect hospital cash flow.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hanry Susatia
Abstrak :
ABSTRAK


Pertumbuhan kebutuhan kesehatan di Indonesia meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik setelah pasca resesi ekonomi tahun 1997. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang maksimal, maka para penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara maksimal. Oleh karena itu terjadilah persaingan yang cukup ketat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan rumah sakit. Salah satu bagian dari rumah sakit yang cukup berperan penting adalah pelayanan instalasi farmasi, karena instalasi farmasi merupakan salah satu revenue center yang signifikan untuk menentukan profitabilitas dari rumah sakit

Rumah Sakit lbu dan Anak Hermina Daan Mogot merupakan bagian dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Grup yang bergerak secara khusus dalam membedkan pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak. RSIA Hermina menyadari akan pentingnya instalasi farmasi. Oleh karena itu, pihak manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Daan Mogot menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian mengenai tingkat kepuasan dari pasien instalasi farmasi RSIA Hermina Daan Mogot akan pelayanan yang telah diberikan oleh rumah sakit.

Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kuantitatif. deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional . Alat ukur yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Analisa basil akan dilakukan dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan diagram kartesius. Hasil penelitian menunjukan terdapatnya ketidakpuasan dalam penilaian pasien instalasi farmasi pada pelayanan yang telah diberikan yaitu 72% responden menyatakan tidak puas sedangkan hanya 28% responden menyatakan puas. Hal ini sesuai dengan basil dari pengamatan awal dari peneliti dimana ketidakpuasan pada pelayanan pasien instalasi farmasi dikarenakan lamanya waktu tunggu pada resep racikan pada jam sibuk, tidak jelasnya sistem antrian yang ada, mahalnya harga obat, dan kurang nyamannya situasi di ruang tunggu. Dari sisi lima dimensi mutu pelayanan (tangible, reliable, responsiveness, assurance dan emphaty) ketidak puasan mendominasi semua lini dimensi . mutu pelayanan, sedangkan kepuasan tertinggi hanya terdapat pada dimensi responsiveness dimana 43% responden menyatakan puas. Dari sisi kemaknaan terdapat hubungan antar umur responden dengan kepuasan pelayanan di instalasi farmasi pada dimensi tangibledan dimensi emphaty.

Beberapa hal yang perlu disarankan seperti meningkatkan fasilitas yang ada, memberikan training yang diteruskan dengan individual performance apparaisal, simplifikasi prosedur yang ada, meningkatkan koordinasi internal yang baik dan diteruskan dengan mengkomunikasikan kepada pasien agar gap antara standar yang diterapkan oleh manajemen dengan harapan dari diminimalisasikan agar dalam menyampaikan pelayanan tidak terjadinya ketidakpuasan.

2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Putu Yudihartini
Abstrak :
Lean Management pada Perencanaan, Penganggaran dan PengadaanSediaan Farmasi di RSIA Puri Bunda Denpasar.Pasien membayar pelayanan yang telah diberikan dengan value atau manfaatyang sesuai tanpa membayar lebih terhadap waste atau pemborosan yang adadalam proses pelayanan di rumah sakit. Menghilangkan waste dalam prosespelayanan merupakan tantangan setiap rumah sakit. Tantangan rumah sakitsemakin besar saat menjadi provider BPJS dan wajib memberikan pelayanankepada pasien JKN.Sediaan farmasi merupakan pelayanan penunjang yang sangatpenting dalam pelayanan pasien dan menghabiskan biaya yang sangat besar, makarumah sakit perlu lebih efisien dalam mengelola sediaan farmasi mulai dariperencanaan, penganggaran dan pegadaan dengan tanpa mengabaikan mutupelayanan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentangproses perencanaan, penganggaran dan pengadaan obat di unit farmasi RSIA PuriBunda dan memberikan masukan dalam perbaikan proses siklus logistik farmasisehingga menjadi lebih efisien.Penelitian dilaksanakan dengan melakukan wawancara, observasi dan FocusDiscussion Group FGD pada proses perencanaan dan pengadaan denganmembuat value stream mapping dari seluruh proses yang ada. Pada penelitian ini didapatkan pemborosan berupa waste defect, wasteinventory, waste motion, waste human potential dalam proses perencanaan,penganggaran dan pengadaan sediaan farmasi. Perbaikan berupa kaizendilaksanakan oleh seluruh level karyawan mulai dari staf, jajaran manajemen, dandireksi rumah sakit, maupun pemilik rumah sakit. Pelaksanan kaizen tersebutdapat meningkatkan efisiensi waktu, biaya, maupun SDM dalam prosesperencanaan, penganggaran dan pengadaan sediaan farmasi.
Lean Management on Planning, Budgeting, and Procurement ofPharmaceutical Products at RSIA Puri Bunda DenpasarPatients will pay for services that have been provided with the appropriatevalue or benefit without paying more or wasting that is in the process of service in thehospital. Eliminating waste in the service process is the challenge of every hospital.Nowadays the hospital challenge is getting bigger when becoming provider of BPJS andobliged to give service to JKN patient. Pharmacy is a very important support services inpatient care and costly. Hospitals need to be more efficient in managingpharmaceuticals from planning, budgeting, and procurement without neglecting servicequality. Aim of this research is to get an overview of the planning, budgeting, andprocurement process of medicines at pharmacy Puri Bunda Hospital and provide inputsto improve the pharmaceutical logistics cycle process. The study was conducted by interviewing, and observatian made withplanning and procurement process by creating a value stream of the entire process. In this research, there was of waste defect, waste inventory, waste motion,waste human potential in planning process, budgeting, and procurement ofpharmaceutical preparation. Kaizen improvements are performed by all levels of staff,management, and hospital directors, as well as to hospital owners. The implementationof kaizen can improve the efficiency of time, cost, and human resources in the process ofplanning, budgeting, and procurement of pharmaceutical preparations.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Yancy
Abstrak :
Pelayanan farmasi merupakan salah satu pelayanan vital di rumah sakit dan waktu tunggu obat non racikan memengaruhi mutu layanan rumah sakit secara keseluruhan. Di RS Inco Sorowako waktu tunggu telah memenuhi standar minimal 30 menit namun karena RS ini berjarak tempuh 2 jam dari RSUD di Kabupaten Luwu Timur dimana waktu sangat berharga untuk kembali bekerja dan kepuasan pasien terhadap layanan farmasi 79,5%         ( target >90%) sehingga diperlukan perbaikan waktu tunggu dengan target <12 menit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif action research  dengan melihat proses layanan obat non racikan farmasi rawat jalan terhadap 30 pasien, melakukan perbaikan dengan pendekatan Vale Production System (VPS) kemudian mengukur output dan outcome dari perbaikan tersebut. Ditemukan kegiatan bersifat value added sebesar 46,58% dan kegiatan non value added (waste) sebesar 53,42% dengan waktu tunggu rata-rata 17,7 menit. Eliminasi waste  dengan memperbaiki proses cek stok harian, memperbaiki inputan resep dokter tanpa free text, menghilangkan proses menulis kartu stok, mengatur susunan obat berdasarkan kategori slow dan fast moving dan menambah 1 loket kasir di sebelah loket penyerahan obat, sehingga kegiatan bersifat value added sebesar 73,12% dan kegiatan non value added (waste) dieleiminasi menjadi 26,88%, waktu tunggu menjadi 12,1 menit, kepuasan pasien naik menjadi 89%. Penelitian ini menyimpulkan adanya peningkatan mutu layanan setelah dilakukan implementasi perbaikan dengan Vale Production System (VPS). ......Pharmacy services are one of the vital services in hospitals and the waiting time for non compounded pharmaceutical drugs affects the overall quality of hospital services. At Inco Sorowako Hospital, the waiting time has met the minimum standard of 30 minutes, but because this hospital is 2 hours away from the Regional Hospital in East Luwu Regency where time is valuable for return to work and patient satisfaction with pharmacy services is 79.5% (target >90%), it is necessary to improve waiting times with a target of < 12 minutes. This study uses a qualitative action research method by looking at the process of outpatient pharmacy non compounded pharmaceutical drug services for 30 patients, making improvements with the Vale Production System (VPS) approach and then measuring the output and outcome of the improvement. It was found that value-added activities amounted to 46.58% and non-value added activities (waste) amounted to 53.42% with an average waiting time of 17.7 minutes. Elimination of waste by improving the daily stock check process, improving the input of prescriptions without free text, eliminating the process of writing stock cards, organizing the arrangement of drugs based on slow and fast moving categories and adding 1 cashier counter next to the drug delivery counter, so that value-added activities increased to 73.12% and non-value-added activities (waste) were eliminated to 26.88%, waiting time became 12.1 minutes, patient satisfaction rose to 89%. This study concludes that there is an increase in service quality after the implementation of improvements with Vale Production System.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Nurhadi
Abstrak :
Praktek kerja profesi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati dilaksanakan selama 2 bulan pada bulan Maret - April tahun 2017. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum dilakukan adalah pemantauan kadar obat dalam darah. ...... Internship at Fatmawati Central General Hospital was held at March April 2017. This internship was intended to make Apothecary student understand roles and responsibilities of Pharmacist in Pharmacy, understand managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. Moreover, managerial activities pharmceutical product, medical devices and single use medical tools in Fatmawati Central General General Hospital are appropriate with Regulation of Minister of Health No. 72 Yeat 2016 about Standarization of Pharmaceutical Care in Hospital. Clinical pharmacy activitis in Fatmawati Hospital that are not done is monitoring of drug levels in blood.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Idayanti Palgunadi
Abstrak :
ASBTRAK Instalasi Rawat Inap A (IRNA A) adalah salah satu unit rawat gabung di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dengan sistem pelayanan terpadu dengan kapasitas 374 tempat tidur. Pada saat ini ada 2 (dua) jenis pelayanan farmasi di IRNA A meliputi : manajemen pemerintah (350 tempat tidur) dan manajemen swasta (24 tempat tidur). Dengan adanya dua prosedur pelayanan farmasi yang berbeda di dalam IRNA A, secara teoritis tentunya dapat menimbulkan berbagai masalah baik dalam pelaksanaan pelayanan maupun pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan prosedur pelayanan obat dan alat kesebatan di IRNA A, mengkaji perbedaan prosedur yang berlaku baik terhadap kualitas pelayanan maupun pendapatan., serta kendalalhambatan dalam melaksanakan prosudur pelayanan obat dan alat kesehatan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode telaah kasus dengan pendekatan deskriptif analitis dengan menggunakan data primer yaitu observasi di depo farmasi dan wawancara langsung dengan pejabat sruktural dan fungsional., dan data sekunder diperoleh dengan cara survey di lapangan dan dari data penunjang lainnya. Sebagai unit analisa adalah resep IRNA A lantai 6 dan lantai 7 pada bulan Januari 1996. Dan data yang diperoleh dihitung masing-masing prosentase variabel penelitian ( bentuk instruksi, jumlah instruksi, jenis instruksi, alur penyediaan, alur pengadaan, alur distribusi). Di samping itu dengan menggunakan program Billing Farmasi diperoleh data pemakaian serta biaya obat dan alat kesehatan yang merupakan target income IRNA A. Penelitian ini meyimpulkan bahwa : Pelayanan farmasi dasar baik di IRNA A lantai 6 maupun IRNA A Iantai 7 sudah berjalan sesuai SOP, efisiensi pemakaian obat dan alat kesehatan dasar IRNA A lantai 7 lebih tinggi dari IRNA A lantai 6. Pelayanan obat dan alat kesehatan non dasar di lantai 7 sudah berjalan sesuai SOP sehingga seluruh obat dan alat kesehatan di IRNA A lantai 7 pengadaan dan pendistribusiannya sudah melalui depo, sedangkan lantai 6 belum sepenuhnya mengikuti SOP, akibatnya petugas di depo farmasi lantai 6 sulit mendapatkan informasi tentang asal 1 sumber, jenis, jumlah maupun harga obat dan alat kesehatan yang digunakan, karena hanya 3,96 % penyediaan dan 36,44 % pendistribusian yang melalui depo farmasi. Sebagai saran perlu modifikasi prosedur pelayanan obat dan alat kesehatan di IRNA A lantai 6, sehingga ada kemiripan dengan prosedur yang berlaku di IRNA A lantai 7 dengan mempertimbangkan adanya peluang dan hambatan kendala. Daftar Pustaka : 22 (1980 - 1995)
ABSTRACT IRNA A (Instalasi Rawat Inap A) is an integrated ward in Cipto Mangunkusumo Hospital with 374 bed-capacity. In providing health services, including pharmacy service, the ward implements two different management's : government-managed (350 beds) and private- managed (24 beds). It is assumed that implementing two different systems in one unit will rise problems, in terms of revenue and operational problems. The purposes of the study were to review the implementation of pharmacy service in the above systems which include the effect of such systems in quality of service and revenue ; and to find out the obstacles. In the hope to enhance the role of Pharmacy Department in health service. The method applied was analytical descriptive using primary data ; observation at satellites and interview with management officer and health professionals (physicians, pharmacist and nurses) ; and secondary data : total prescriptions at 6th and 7th floor in January 1996. Data was then analyzed in terms of type and number of prescription, and flow of procurement and distribution. In addition, the cost of medications was also calculated. The result showed that pharmacy service for essential supplies both in 6th and 7th floor run well in accordance with Standard Operating Procedure (SOP). However, efficiency of the utilization of supplies in 7th floor was better than another. While for non essential supplies, SOP was fully performed in 7th floor, whereas only part of it in 6th floor. In 7th floor all medications were supplied and distributed by pharmacy satellite. Whereas in 6th floor only 3,96 %, and 36,4 % of it was supplied and distributed by pharmacy satellite, respectively.. By doing so, pharmacy workers in 6th floor were poorly-informed regarding the origin, quality and quantity of medications used. It is suggested to modify the procedures of services in drugs and health supplies provision in 6th floor IRNA A so that to be similar to the one in 7th IRNA A. Bibliography : 22 ( 1980 - 1995)
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Marina Intansari
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pandangan dokter, staf farmasi, dan staf IT di RS Awal Bros Pekanbaru mengenai pelaksanaan penggunaan resep elektronik di RS Awal Bros Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD), Wawancara Mendalam, dan Observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembuatan resep elektronik ditentukan dari kemauan, kemampuan adaptasi dan sikap dari pengguna sistem tersebut. Komponen utama yang menunjang hal tersebut adalah kemudahan sistem yang digunakan, kelengkapan informasi yang dibutuhkan, dan kesesuaian dengan proses/alur kerja yang berlangsung
This study focus on the evaluation of electronic prescription utilitation at Awal Bros Hospital Pekanbaru from the doctors, pharmacy staff, and IT Staffs point of view. This Study used qualitative study with descriptive analitycal approach. Data collection methods used are Focus Group Discussion (FGD), Indepth Interview, and Observation. Results of this study shows that the utilitation of Electronic Prescribing depends on the user?s willingness, user?s ability to adapt with the systems, and the users attitude towrds the systems. The main component that support it are the systems that is easy to use, completeness of the information provide, and the how the systems goes along with the working proscess at the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T53666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2   >>