Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kharisma Mahendra Nur
Abstrak :
Seiring dengan bertumbuh pesatnya era digitalisasi yang diikuti dengan perkembangan peralatan komunikasi canggih baik yang disediakan oleh penyedia layanan (provider) dan alat alat komunikasi yang bisa digunakan secara perorangan seperti telephone selular dan semakin berkembang dengan pesat dan efisien terkait dengan cara-cara dalam melakukan transaksi keuangan yang selama ini masyarakat menggunakan transaksi tunai sebagai alat pembayaran dalam melakukan transaksi jual beli, saat ini berubah dengan cepat dari transaksi tunai ke transaksi non tunai. Saat ini masyarakat Indonesia dibandingkan dengan masyarakat negara-negara tetangga tingkat penggunaan transaksi non tunainya masih perlu disejajarkan lagi, oleh karenannya sehubungan dengan hal tersebut Bank Indonesia mengharapkan penyelenggaraan Uang Elektronik sejalan dengan prinsip penataan industri sistem pembayaran oleh Bank Indonesia, yakni untuk meningkatkan kontribusi kepada pertumbuhan, inklusifitas, dan stabilitas perekonomian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme dari penggunaan Uang elektronik yang sudah beredar di Indonesia, selain itu peneliti juga ingin mengetahui perbandingan yang terjadi antara Uang Elektronik yang beredar di Indonesia ditinjau dari Hukum Bisnis Syariah. Jenis penelitian ini bersifat normative dan pendekatan kualitatif sedangkan teori yang digunakan adalah teori Hifz Al-Mal dan teori uang.


In line with its rapidly growing digitalization era that followed with the development of sophisticated communications equipment either provided by the service provider (provider) and a communications tool that can be used individually such as the cellular telephone and the more rapidly and efficiently linked to ways in conducting financial transactions over this community using cash transactions as a means of payment in the transaction of buying and selling, this time changed quickly from the cash transaction to transaction non cash. Currently Indonesia society compared with the community's neighbouring countries the level of use of non cash still need to be aligned again, with respect to the matter of Bank Indonesia expects the Organization of Electronic money in accordance with the principles of the industrial setup of the payment system by Bank Indonesia, which is to increase contribution to growth, inclusivity, and the stability of the economy.

The purpose of this research is to know the mechanism of the use of electronic money are already circulating in Indonesia, researchers also want to know the comparison between electronic money circulating in Indonesia in terms of Law Islamic Business. This type of research is both normative and qualitative approaches while the theory is the theory of Hifz Al-Mal and the theory of money.

Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Bachtiar
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak tanggal 30 Oktober 2017 yang lalu, pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan kewajiban menggunakan uang elektronik e-money sebagai satu-satunya alat pembayaran yang diterima untuk membayar pada gerbang tol diseluruh Indonesia. Kebijakan tersebut berjalan sesuai dengan Gerakan Nasional Non Tunai GNNT yaitu rencana pemerintah untuk menjadi masyarakat Indonesia masyarakat non tunai cashless society . Pemerintah mengatakan bahwa hal ini merupakan hal yang baik karena akan membuat transaksi pembayaran menjadi lebih mudah dan efisien, sedangkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI mengatakan bahwa kebijakan ini merugikan konsumen dengan tidak adanya pilihan lain untuk membayar tol. Kerugian lainnya juga dialami apabila terjadi suatu keadaan luar biasa force majeure , sehingga konsumen yang akan melewati jalan tol tidak memiliki kartu uang elektronik. Penggunaan uang elektronik untuk membayar tol pun dianggap tidak mengurangi tingkat kemacetan pada gerbang tol secara signifikan karena itu masalah pada volume kendaraan yang menggunakan jalan tol. Kerugian-kerugian ini diteliti dengan melakukan studi kepustakaan dan secara khususnya melakukan wawancara kepada konsumen serta pihak-pihak lain yang menyelenggarakan kegiatan uang elektronik. Dalam hal terjadinya permasalahan ketika membayar dengan uang elektronik di gerbang tol, sebagai suatu akses pelayanan publik, maka konsumen dapat mengajukan keluhan/pengaduan ke pihak penyelenggara jalan tol dan/atau ke Ombudsman selaku pengawas penyelenggaraan pelayanan publik. Namun apabila melihat secara lebih dalam lagi, ini merupakan suatu jasa penyelenggaraan kegiatan pembayaran menggunakan uang elektronik, sehingga perlindungan konsumen yang tepat diberikan oleh pihak perbankan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran. Sehingga dengan demikian seharusnya pemerintah tetap membuka setidaknya satu gerbang tol yang menerima pembayaran secara tunai agar konsumen yang tidak memiliki kartu uang elektronik tidak diharuskan untuk membelinya karena belum tentu akan melewati jalan tol seterusnya.
ABSTRACT
Since 30 October 2017, the Indonesian government through Bank Indonesia has issued a policy that states e money as the only means of payment received to pay at toll gateways throughout Indonesia. The policy runs in accordance with the Non Cash National Movement GNNT , which is that to make Indonesia as a cashless society. This policy was issued as it is seen to be of a good thing where consumers can do payment transactions much more easily and in an efficient manner. On the other hand, Indonesian Consumer Institute Foundation YLKI says that this policy harms consumers with no other option to pay tolls. Other losses are also experienced in the event of a force majeure ndash those consumers who will pass through toll roads do not have e money cards to pay. The use of e money to pay tolls is also considered to not have any significant impact on reducing congestion at the toll gate as it is more of the volume of vehicles using toll roads which causes the problem. These losses are examined by conducting literary studies and particularly conducting interviews to consumers as well as parties who take part in hosting e money payment activities. In the event of problems arising when paying with e money at toll booths, as an access to public services, consumers may file a complaint to the toll road operator and or to Ombudsman as an institute which supervises the management of public services. However, if seen more deeply, this is more of a payment services which uses e money as the only means of payment, so that the appropriate consumer protection should be delivered by banks in accordance with Bank Indonesia rsquo s Regulation on Consumer Protection for Payment System Services. Therefore, the government should open at least one toll gate that receives payment in cash so that consumers who do not have e money cards are not required to buy it as those consumers do not regularly pass the toll road.
2018
T49843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyo Budi
Abstrak :
Perdagangan elektronik -- yaitu penerapan transaksi bisnis dalam berbagai bentuk dan jenisnya secara elektronis - merupakan suatu trend dan berkembang pesat serta tidak dapat dihindari penggunaannya dalam era globalisasi sekarang ini. Salah satu inovasi terbaru dari perdagangan elektronik adalah penggunaan smartcard sebagai uang elektronik. Thesis ini akan melakukan analisis terhadap sistem uang elektronik yang ada dan membuat desain sistem uang elektronik untuk diterapkan di Indonesia. Penelitian melakukan studi kasus terhadap sistem uang elektronis yang memiliki jaringan maupun perkembangan global untuk rnengetahui struktur, cara kerja. arsitektur pembayaran, serta keamananya. Dari studi kasus ini, penelitian dilakukan untuk mendesain sistem uang elektronik yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Studi kasus yang dilakukan menunjukkan adanya dua sistem utama yang mendominasi uang elektronik di dunia, yaitu Mondex dan Proton. Perbedaan utama kedua sistem ini ada pada arsitektur pembayarannya. Mondex menggunakan arsitektur Independent - dimana pembayaran tidak memerlukan pihak ketiga, sedangkan Proton menggunakan arsitektur Closed loop - dimana pembayaran melibatkan pihak ketiga untuk melakukan settlement. Dari studi kasus tersebut, penelitian melakukan analisis uang elektronik dengan metoda SWOT Analysis dan Five Forces Analysis, untuk kemudian menentukan Critical Success Factors. ......Electronic commerce - which means conducting transaction in any form and any type electronically - is becoming a trend and it is growing very fast that nobody can avoid to use it in this globalization era. One of the latest innovation in electronic commerce is the usage of smart card as electronic money. This thesis will analyze currently available electronic money systems dan design a new systems to be implemented in Indonesia. Research will conduct case studies of electronic money systems which have global network and development in order to know the structure, how it works, payment architecture, and security. From these case studies, research is conducted to design an electronic money system which is suitable to be implemented in Indonesia. The case studies show that there are two systems which dominate global electronic money systems, i.e. Mondex and Proton. The main difference between these two systems is the payment architecture. Mondex use "Independent" architecture - where there is no need for third party during payment transaction, while Proton use "Closed loop" architecture - where a third party is needed for payment settlement. From the case studies, this research will analyze electronic money system using SWOT Analysis and Five Forces Analysis, afterward Critical Success Factors can be determined.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alghifari Mahdi Igamo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh electronic money terhadap efisiensi sistem pembayaran dan permintaan uang M1 pada periode 2007-2017 di Indonesia dengan menggunakan data bulanan. Pada model ini menggunakan analisis Vector Error Correction Model. Hasil menunjukkan electronic money meningkatkan private consumption expenditure sebagai proxy efisiensi. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa electronic money menurunkan pertumbuhan narrow money M1.
This paper examines the effect of electronic money on the efficiency of the payment system and narrow money demand function from 2007 2017 using Indonesia monthly data. This reseacrh found that electronic money increase private consumption expenditures as a proxy of the efficiency. On the other hand, result showed that electronic money decrease narrow money M1.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisa tingkat penerimaan konsumen terhadap penggunaan electronic money sebagai kategori produk baru untuk alternatif alat transaksi uang tunai di Indonesia. Penelitian ini diadaptasi dari Technologi Acceptance Model (TAM). Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dan eksploratif. Dalam pengujian hipotesis digunakan regresi linear untuk mengevaluasi pengaruh hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat penerimaan konsumen terhadap e-Toll Card dipengaruhi oleh attitude towards use, intention to use, perceived compatibility, perceived security, perceived usefulness, perceived ease to use, subjective norm, dan individual mobility.
ABSTRACT
This study analyzes consumer acceptance of electronic money which is consider as new product categories and alternative of payment tools in Indonesia. This study is based on Technology Acceptance Model (TAM) theory. This study is descriptive quantitative and exploratory quantitative research. Linear regression is used to test the hypothesis and evaluate the effect of hypothesis research. The result found that the consumer acceptance to e-Toll Card infulenced by the attitude towards use, intention to use, perceived compatibility, perceived security, perceived usefulness, perceived ease to use, subjective norm, dan individual mobility.
2013
S45157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tashia Putri Nandari
Abstrak :
Pembayaran transaksi dengan menggunakan chip-based electronic money di Indonesia semakin mendapatkan perhatian mulai dari konsumen hingga merchant, yang mana digunakan sebagai alternative pembayaran uang tunai, kartu atm, dan kartu kredit. Setelah 10 tahun implementasinya di Indonesia, maka perlu dilakukan kajian ulang tentang bagaimana persepsi dan behavior penggunanya saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi dan rekomendasi teknologi pada pengguna chip-based electronic money. Penelitian ini mengkombinasikan dua teori terkenal yaitu teori Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2 UTAUT2, karaktersitik inovasi dari Diffusion of Innovation DOI, perceived technology security, trust dan behavioral intention to recommend. Penelitian ini mengambil studi kasus di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dengan meneliti penggunaan chip-based electronic money secara general dan juga berdasarkan mayoritas merk kartu uang elektronik yang digunakan saat ini. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan kesan positif pengguna tentang kebermanfaatan dan kemudahan yang dirasakan saat menggunakan teknologi ini. Relevansi keinginan pengguna untuk merekomendasikan kartu uang elektronik kepada lingkungan sosialnya juga dianggap sebagai penemuan penting pada penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi issuer dan pemerintah untuk pengembangan chip-based electronic money kedepannya agar semakin diterima di masyarakat.
The use of chip based electronic money on payment transaction in Indonesia currently has gain vast attentions from retail consumer to the big merchant where it used as an alternative exchange method on daily financial transactions such as cash, ATM card and credit card. After ten years of implementation, there is a need of re exploration towards the perception as well as the behavior of its user. This research aims to identify the factors which influenced the adoption and recommendation on the user of chip based electronic money. It combines two eminent theories which are Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2 UTAUT2 , innovation charateristics from Diffusion of Innovation DOI, perceived technology security, trust and behavioral intention to recommend. This paper has a bound coverage on Indonesia, especially in Java island where it evaluates the use of chip based electronic money in general and also in accordance with the electronic money card rsquo s brand used presently. The data was analyzed with Structural Equation Modeling SEM. The result shows a positive correlation on the usefulness and easiness of the used of this kind of technology. The willingness of users to recommend the electronic money card on their social circle is one of the most significant founding in this research. The outcome of this paper may become a recommendation on the issuer and regulator for the development of chip based electronic money in the future to be more accepted in the market.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Khalifah Rabbani
Abstrak :
Skripsi ini mempunyai tujuan untuk memiliki pemahaman tentang bagaimana peraturan terkait perlindungan konsumen uang elektronik di sektor sistem pembayaran diterapkan di Indonesia. Lebih jauh lagi, bagaimana penerbit uang elektronik (LinkAja) menjalankan aktivitasnya dengan berpedoman pada prinsip – prinsip perlindungan konsumen. Serta fungsi Bank Indonesia sebagai institusi yang berwenang di bidang system pembayaran terkait pengawasan terhadap penerbit uang elektronik, serta beberapa Lembaga yang juga berperan baik langsung dan tidak langsung seperti PPATK dan OJK. Metode penelitian dalam penelitian dilakukan melalui pemeriksaan materi hukum yang ada. Oleh karena itu, penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan latar belakang tentang bagaimana prinsip perlindungan konsumen dilaksanakan oleh pihak penerbit uang elektronik di Indonesia khususnya pada studi kasus LinkAja. hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah peraturan yang berlaku di Indonesia sudah cukup melindungi hak – hak dari konsumen, apakah penerbit telah diawasi dengan baik oleh Bank Indonesia, maupun bagaimana penerbit uang elektronik menjaga hak – hak dari pengguna jasanya. Berdasarkan hasil analisis tesis, tujuannya adalah untuk menarik kesimpulan kepada penerapan perlindungan konsumen di Indonesia berdasar kepada peraturan yang berlaku dan contoh studi kasus LinkAja sebagai salah satu penerbit uang elektronik. Dengan menganalisis isu – isu tersebut, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan rekomendasi untuk pengembangan penerapan perlindungan konsumen uang elektronik di sektor sistem pembayaran, sehingga kedepannya pengguna jasa uang elektronik dapat lebih terlindungi dalam menggunakan uang elektronik sebagai instrument pembayaran digital.
This thesis aspires to have the understanding on how the law on consumer protection of electronic money are implemented in Indonesia. Further, how the applicant/issuer of electronic money (here as LinkAja) run its activity with considering the consumer principals. Also, the role of Bank Indonesia as the institution who has the authority in payment system sector as the supervision institution of the applicant/issuer of electronic money, and other institutions whom has direct and indirect relation such as PPATK and OJK. The research method is conducted through examining the existing legal material. Therefore, descriptive research is conducted to give a background on how the implementation of consumer’s principal has been implemented by the applicant/issuer of electronic money in Indonesia. This research is to find out whether the applicable regulations in Indonesia have sufficiently protected the rights of consumers, whether the publisher has been properly supervised by Bank Indonesia, and how the applicant/issuer of electronic money protect the rights of their consumer/holder of service. Based on the results of the thesis analysis, the aims is to draw conclusions on the application of consumer protection in Indonesia based on applicable regulations and LinkAja as the case study examples as one of the applicant/issuers of electronic money. By analyzing these issues, the authors hope that this thesis can provide recommendations for the development of the application of consumer electronic money protection in the payment system sector.  So that in the future users of electronic money services can be well protected in using electronic money as a digital payment instrument.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pritta Maharani Pribadi
Abstrak :
Penggunaan Uang Elektronik sebagai instrumen pembayaran semakin marak yang dibuktikan dengan meningkatnya jumlah Uang Elektronik beredar, transaksi, serta jumlah Penerbit yang menawarkan produk Uang Elektronik. Dengan perkembangan yang besar, Uang Elektronik tentunya memiliki risiko-risiko dalam pengoperasiannya, termasuk risiko terhadap dana Pengguna yang harus dimitigasi dengan pengelolaan dana para Pengguna sebagai bentuk perlindungan konsumen dan pengendalian risiko oleh Penerbit karena dana tersebut masih menjadi kewajibannya terhadap Pengguna dan penyedia jasa dan/atau barang. Untuk itu, Penulis mencoba mendalami peraturan-peraturan terkait Uang Elektronik dan penggunaannya, serta menganalisis cara yang dapat diterapkan untuk mengelola dan melindungi dana pengguna. Penulisan ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif analitis untuk menganalisis bagaimana pendekatan dan regulasi yang mensyaratkan Penerbit Uang Elektronik untuk melindungi dana Pengguna dan mengelola dana float. Penulisan ini menemukan bahwa PBI No. 20/06/PBI/2018 tentang Uang Elektronik telah mengatur secara lengkap mengenai karakteristik dan tipe Uang Elektronik, perizinan bagi Penyelenggara, pengelolaan dana float, serta telah mengakomodasi prinsip Syariah dalam penggunaan Uang Elektronik. Risiko-risiko yang terkait dengan dana pengguna termasuk risiko likuiditas, risiko insolvensi, serta risiko operasional. Selain itu, cara-cara pengelolaan dan perlindungan dana yang diterapkan di negara-negara lain berbeda baik itu dengan menggunakan konsep Trust, Fidusia, maupun larangan penggunaan dana Pengguna. Kata kunci: Dana Float; Dana Pengguna; Uang Elektronik
The use of Electronic Money as a payment instrument is increasing as evidenced by the increasing number of Electronic Money circulation, transactions, and the number of Issuers offering Electronic Money products. With its great development, Electronic Money certainly has risks in its operations, including risks to customers’ funds that must be mitigated by the management of customer's funds as a form of consumer protection and risk management by the Issuer because such funds are still an obligation towards the customers and provider of goods and/or services. To that end, the author tries to explore the regulations related to Electronic Money and their use, and analyze the applicable means to manage and protect customer's funds. This writing is a normative legal research that uses descriptive analytical research method to analyze how approaches and regulations require Electronic Money Issuers to protect customer’s funds and manage Float Funds. This writing found that PBI No. 20/06/PBI/2018 on Electronic Money has thoroughly stipulated the characteristics and types of Electronic Money, licensing, Float Funds management, and has accommodated Sharia principles in the use of Electronic Money. Risks associated with customer’s funds include liquidity risk, insolvency risk, and operational risk. In addition, the methods of managing and protecting funds that are applied in other countries are different, whether it applies the concept of Trust, Fiduciary, or restriction of use.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Dwi Juliana Lestari
Abstrak :
Penelitian ini membahas penerapan penilaian risiko operasional pada pengelolaan stok dan risiko reputasi uang elektronik berbasis chip di Bank KLM. Uang elektronik berbasis chip diterbitkan oleh Bank KLM untuk menjawab tantangan disruptions. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami risiko operasional dan risiko reputasi produk sehingga dapat memberikan mitigasi agar produk berkontribusi postif terhadap kinerja bankwide. Data dikumpulkan dari hasil wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menilai risiko operasional pengelolaan stok uang elektronik berbasis chip yang disebabkan ketidaksesuaian kebutuhan di cabang sebagai unit penjual. Penilaian risiko juga dilakukan terhadap risiko reputasi yang disebabkan risiko operasional dari kegagalan pengisian ulang/top up dan kegagalan transaksi belanja. Hasil penelitian menyarankan mitigasi terkait risiko operasional adalah dengan diterapkan pembatasan stok produk di wilayah cabang. Mitigasi untuk risiko reputasi adalah sosialisasi kepada pihak pengelola keluhan terkait perbaikan layanan yang semula penanganan keluhan adalah tujuh hari kerja menjadi same day. ......This study discusses the application of operational risk assessments to stock management and reputational risk of chip-based electronic money at KLM Bank. Chip-based electronic money is issued by KLM Bank to answer the challenges of disruptions. This research is a qualitative research with a case study method. The purpose of this study is to understand operational risk and reputation risk of the product so that it can provide mitigation and products can contribute positively to bankwide performance. Data is collected from interviews and documentation. This study assesses the operational risk of chip-based electronic money stock management due to a mismatch of needs at the branch as a sales unit. Risk assessment is also carried out on reputation risk caused by operational risks from failure to top up and failure of shopping transactions. The results of the study suggest mitigation related to operational risk is to apply product stock restrictions in the branch area. Mitigation for reputation risk is the socialization to the complaints manager regarding service improvements that initially handled complaints was seven working days to be same day.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfadli
Abstrak :
Layanan Over the Top atau OTT content dan electronic money merupakan beberapa layanan yang dilirik operator telekomunikasi sebagai sumber pendapatan baru untuk mengisi kesenjangan yang disebabkan menurunnya pendapatan dari layanan percakapan dan SMS dan belum maksimalnya pendapatan dari layanan data. Pertumbuhan pendapatan dari kedua layanan ini saat ini belum cukup baik antara lain disebabkan belum diterapkannya model bisnis yang mampu memaksimalkan potensi pendapatan keduanya. Pengembangan model bisnis electronic marketplace yang diimplementasikan dalam bentuk pembuatan aplikasi electronic marketplace berbasis smartphone yang terintegrasi dengan layanan electronic money merupakan salah satu cara untuk meraih revenue gabungan dari sektor OTT content dan layanan electronic money. Keyakinan ini dikuatkan oleh beberapa fakta antara lain pertumbuhan pengguna smartphone serta pengunjung online marketplace yang cukup tinggi. Analisis kelayakan ekonomi, analisis skenario dan Simulasi Montecarlo akan digunakan untuk memprediksi tingkat pengembalian investasi dan jumlah revenue yang dapat diraih oleh model bisnis ini.
Electronic money and OTT content are some of the services selected by telecom operators as a new revenue source to fill the gap caused by declining revenues from voice and SMS services , and the low revenue from data services. Currently, revenue growth from both of these services are still low due to the implementation of current business model that has not been able to maximize their revenue potential. The development of new electronic marketplace business models by creating an emarketplace apps which integrated with e-money services believed as an alternative to generate new revenue from both of the services. This expectation are supports by the growth of smartphone users and online marketplace visitors at the same time. A series of analysis and simulation will be conducted to prove that this business models are economically accepted by presenting high revenue and high internal rate returns on their investment.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>