Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margareta Triastuti Pristiwa
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam interaksi orangtua dan anak terjadi proses komunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Salah satu tipe komunikasi dalam interaksi orangtua dan anak yang dapat memicu konflik adalah kontrol. Komunikasi orangtua yang penuh dengan evaluasi, penilaian, kritik, nasehat, peringatan, anjuran moral, dan perintah memunculkan beberapa dampak negatif pada anak serta pada hubungan antara orangtua dan anak. Peneliti melihat bahwa penerapan MOE efektif untuk memberikan pengetahuan bagi orangtua mengenai komunikasi yang efektif sehingga orangtua dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan komunikasi efektif serta hubungan yang intim dan hangat antara orangtua dan anak. Penelitian dilakukan terhadap 1 kasus, Dina dan Bu Ria, dengan pelaksanaan sesi sebanyak 7 (tujuh) kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MOE efektif untuk memberikan pengetahuan bagi orangtua, namun orangtua belum dapat mempraktekkan MOE secara konsisten.
ABSTRACT
During interaction between parent and child, there is a verbal and non verbal communication process. One of its communcation’s type that can trigger conflict is control. Parent’s communication that full of evaluation, judgement, criticism, preaching, moralizing, and commanding can give negative effects to child and parent-child relationship. Researcher believe that Parent Effectiveness Training is effective in giving knowledge to parent about effective communication, so parent can apply it on daily life, and at the end will build effective communication as well as warm and intimate relationship between parent and child. This research was conducted on 1 case, Dina and Bu Ria, with 7 sessions meeting. The result shows that PET is effective in giving knowledge to parents about effective communication, but parent hasn’t use PET consistently.;
2010
T37886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sudaryadi
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bermakaud meneliti penyuluhan hukum dengan metode cerarnah yang dilakaanakan oleh Pusat Penyuluhan Hukum kepada masyarakat Kelurahan Jati Cempaka Kecamatan Pondok Gede Bekasi. PeneJitian ini bertujuan ingin menemukan apa saja efektivitas penyuluhan hukum dengan metode ceramah dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya tentang hasil penelitian, dengan menyusun langkah-langkah: wawancara mendalam dengan informan yang telah mengikuti penyuluhan hukum dengan metode ceramah. Hasil penelitian menunjukan efektivitas penyuluhan hukum dapat dikatakan efektif sampai peda pengetahuan, pemahaman dan perubahan perilaku dari peserta penyuluhan. Meskipun demikian masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penyuluhan bukum ke depan lebih baik lagi yaitu materi penyuluhannya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, penyuluhnya agar lebih professional, waktu pelakaanaan, dan tempat penyuluhan agar lebih memadai (aula).
Abstract
This thesis has a purpose to study guidance of law conducted by Pusat Penyuluhan Hukum (Central of Law Guidance) to the society (especially by discourse method). This research has the purpose to meet any effectiveness of law guidance and the factors which influence the effectiveness. The method used in this research is qualitative descriptive method, that is the method directed to solve the problems by the way of discussing or to draw in according to the fact about the result of the research, by preparing the steps of field observation and in depth interview with the informants which have followed the program of law guidance. The result of the research shows that the activity of law guidance it can be said effectiveness up to the knowledge, understanding and change of behavior of the guidance participants. Nevertheless, there are still some things that ought to be considered in order that guidance be fitted with the utility of the society, the counselors have to be more professional, the time of conducting and the venue of the guidance has to be more appropriate(auditorium).
2011
T33696
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
Jakarta: Sagung Seto, 2008
808.042 SUT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sawiti Retno Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Usia dewasa diperkotaan beresiko mengalami gangguan kesehatan karena pola hidup yang tidak sehat, banyaknya tuntutan dan kebutuhan hidup, persaingan dunia kerja yang menimbulkan stressor. Stressor ini dapat mempengaruhi masalah perkembangan bagi usia dewasa, salah satunya masalah kesehatan fisik. Masalah kesehatan fisik dapat berupa penyakit tidak menular dan penyakit menular. Pada masyarakat perkotaan hampir setengah dari masalah kesehatan disebabkan oleh penyakit yang tidak menular, salah satunya adalah Diabetes Mellitus. Stres merupakan faktor resiko meningkatnya kadar gula darah seseorang. Penanganan stres yang baik tergantung dari strategi koping yang digunakan. Strategi koping yang digunakan Ibu R dalam menjaga kestabilan kadar gula darahnya berupa komunikasi efektif. Komunikasi efektif ini dilakukan selama enam kali kunjungan. Hasil yang didapatkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah (sebelum intervensi 150/100 mmHg, sesudah 120/70 mmHg) dan kadar gula darah sewaktu (sebelum:215 mg/dL, sesudah: 125 mg/dL) pada Ibu R, dan penurunan tingkat stres berdasarkan skala DASS ( stres sangat berat : > 20 menjadi ringan : 9). Komunikasi efektif meningkatkan koping Ibu R sehingga manajemen stres teratasi dan kadar gula darah stabil.
ABSTRAK
Adult in urban community are risk group with sustained health problem because of unhealthy lifestyle, the demands of life and many necessities of life, which raises the competitive world of work stressors. This stressor can be impacted for the problems, especially health problems. Health problems can be infectious diseases or non infectious. Almost half of health problems on urban communities are infectious disease, such as Diabetic Mellitus. Stress is one of risk factors for increasing glucose blood level. A good way for management stress depend on coping strategies that used. Coping strategy which Mrs. R’s used for maintain stabilization of glucose blood level are an effective communication. Effective communication implemented for six visit. The results are illustrate the decreasing of blood pressure (150/100 mmHg before intervention, 120/70 mmHg after intervention) and decreasing of glucose blood level (215 mg/dL before intervention, 125 mg/dL after intervention), and decreasing of stress level based on DASS scale form over 20 became 9. Effective communication is one of good coping for Mrs. R so that stress can be overcomed and glucose blood level stabilize.
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tati Maryanti Indah Lestari
Abstrak :
Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya memberikan usulan rancangan sistem penilaian kinerja r' manajemen unjuk kerja yang efektif bagi PT. X. Hal ini sebagai upaya untuk membuat sistem penilaian kinerja/manajemen unjuk kerja yang bukan berfungsi sebagai administratif atau formalitas semata. Teori yang dirujuk sebagai dasar dalam pembuatan rancangan sistem penilaian kinerja/manajemen unjuk kerja yang efektif adalah teori performance appraisal atau penilaian kinerja, dan teori analisis jabatan. Permasalahan yang timbul bahwa performance appraisal atau penilaian kinerja hanya bagian dari kewajiban administratif akibatnya tidak bermakna secara organisasional dan secara individual, padahal tujuan penilaian kinerja bukan hanya untuk meningkatkan kinerja, tetapi juga terfokus pada tujuan strategik dan pengembangan serta berfungsi sebagai sumber informasi bagi manajemen untuk menjalankan kebijakan promosi atau pelatihan. Karena terlalu panjangnya waktu pemantauan yang dijalankan yaitu 3 (tiga) kali dalam satu tahun. Performance appraisal atau penilaian kinerja sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, Cascio (2003) mengatakan proses performance appraisal atau penilaian kinerja mencakup tiga elemen, yaitu (1) mendefinisikan kinerja,(fl) memfasilitasi kinerja (3) mendorong kinerja Sedangkan Topchic (dalam Riani Tiurlina) sistem ini merupakan perputaran dari tiga elemen, yaitu perencanaan, pemantauan dan penilaian. Senada dengan hal itu Alwi (2001) mengatakan bahwa proses performance appraisal atau penilaian kinerja secara fundamental meliputi tiga kegiatan, yaitu : identifikasi (identification), pengukuran (measurement), dan pengelolaan (management). Berdasarkan ketiga teori diatas dapat diperoleh gambaran bahwa menciptakan performance appraisal atau penilaian kinerja yang bermanfaat dan efektif di seluruh organisasi tidaklah mudah. Oleh karena itu, dianggap perlu dirancang suatu sistem performance appraisal atau penilaian kinerja yang efektif bagi PT.X. Agar sistem PKlK ini dapat berjalan dengan efektif maka perlu diperhatikan beberapa hal yaitu waktu penilaian, alat penilaian, waktu pelaporan hasil PK/MUK, perhitungan dan kategori total nilai unjuk kerja karyawan, dasar usulan kenaikan berkala dan diterapkannya buku catatan harian kerja harian (logs book) bagi setiap karyawan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Siti Khairiyah
Abstrak :
Kementerian X menjalankan strategi pertumbuhan pegawai negatif sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan menjadi organisasi yang agile, efektif, dan efisien. Akan tetapi, Laporan Analisis Beban Kerja Kementerian X justru menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan pegawai masih di atas jumlah bezetting pegawai. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, studi ini menyoroti apakah Kementerian X telah menerapkan strategi yang tepat untuk menjadi organisasi yang agile, efektif, dan efisien. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan kebijakan pertumbuhan pegawai negatif merupakan kebijakan yang terburu-buru. Sebelum menerapkan kebijakan tersebut, Kementerian X seharusnya terlebih dahulu mengkalkulasi dengan baik jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengimplementasian strategi untuk menuju organisasi publik yang agile, efektif, dan efisien harus dilakukan secara simultan dari sisi perubahan budaya, perubahan struktur, perubahan sistem kerja, dan dukungan pengelolaan SDM. Organisasi harus membangun budaya kolaboratif dan melayani. Upaya untuk membangun budaya kolaboratif dan melayani harus tercermin di dalam struktur organisasi yang lebih flat dan tidak banyak sekat. Budaya kolaboratif dan melayani juga harus tercermin di dalam sistem kerja melalui model kerja squad team yang diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, sistem pengelolaan SDM juga harus mendukung upaya perubahan budaya, struktur, dan sistem kerja tersebut melalui kebijakan talent sharing, talent mobility, dan pengembangan kapasitas SDM. ......Ministry X implements a negative growth strategy as part of its strategy to achieve the goal of being an agile, effective and efficient organization. However, the projection of employee needs based on the Workload Analysis Report shows that Ministry X is dealing with a staff shortage. Using the qualitative phenomenology approach, this study highlights whether Ministry X has applied the right strategy to become an agile, effective, and efficient organization. This study notes that the implementation of the negative growth policy is a premature policy. Prior to implementing the policy, Ministry X should have accurately calculated the number of staffs required to achieve the organization's objectives. In order to be an agile, effective and efficient public organization, Ministry X must implement strategies to change the culture, structure and work systems that are supported by the HR management system simultaneously. Ministry X need to develop a culture of collaboration and service. Efforts to create a culture of collaboration and service need to be reflected in a more horizontal and less siloed organization structure. The culture of collaboration and service must also be reflected in the work system through the Squad Team model that focuses on achieving organizational outcomes. Furthermore, the HR management system must also support efforts to change culture, structure and work systems through policies on talent sharing, talent mobility and HR capacity development.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sefidonayanti
Abstrak :
Menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif guna melindungi remaja dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, maka para remaja (siswa SMU), perlu mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang Narkoba dan bahaya penyalahgunaannya, sebagai kerangka dalam menentukan pergaulan dengan lingkungannya. Berdasarkan dengan permasalahan tersebut dibutuhkan Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMU. Pilihan terhadap siswa SMU sebagai target sasaran penyuluhan, didasari pada asumsi bahwa, secara psikologis spesifikasi kepribadian remaja bersifat labil. Secara kebetulan peneliti belum pernah melihat ada yang mencoba meneliti sejauhmana efektifitas penyuluhan yang dilaksanakan BNN terhadap sekolah-sekolah. Berdasarkan itulah, peneliti ingin melihat sejauhmana efektivitas penyuluhan Narkoba yang dilaksanakan BNN dan efeknya terhadap siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; a. Untuk mengetahui efektivitas penyuluhan Narkoba BNN, b. Untuk mengetahui pengetahuan, rasa dan tindakan lanjut siswa yang telah mengikuti penyuluhan Narkoba yang laksanakan BNN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya tentang hasil penelitian, dengan menyusun langkah-langkah sebagi berikut; Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, tekhnik pengumpulan data wawancara, kuesioner, analisis data dalam penelitian ini dengan teknik deskriptif yang berawal dari tabulasi untuk mencari prosentase dan kemudian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata, serta menentukan lokasi penelitian. Demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut efektifitas penyuluhan Narkoba BNN di kalangan siswa belum dapat dikatakan efektif namun masuk kategori Good communication, hal ini bisa terlihat bahwa belum dilakukannya kegiatan-kegiatan secara rutin untuk melakukan penyuluhan, belum terbentuknya Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dari tiga sekolah yang diteliti hanya satu sekolah yang sudah mendirikan UKS. Hal lain yang belum dilakukan setelah mendapatkan penyuluhan ini adalah belum diterapkannya test narkoba secara rutin dan langsung terhadap siswa. Harapnya setelah mendapatkan penyuluhan seharusnya ada tindakan seperti yang telah disebutkan di atas. Dan kesimpulan yang menyatakan bahwa penyuluhan ini belum efektif diperkuat dengan arti dari komunikasi efektif yang berbunyi komunikasi efektif merupakan pencapaian tujuan pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikan dengan menimbulkan perubahan perilaku pada komunikannya.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25629
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Setiowati
Abstrak :
Kepemimpinan efektif merupakan salah satu faktor yang berperan dalam keberhasilan penerapan budaya keselamatan pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kepemimpinan efektif Head Nurse dengan penerapan budaya keselamatan pasien. Desain yang digunakan analisis korelasi secara cross sectional pada 206 perawat pelaksana. Analisis data dengan Pearson, Spearman, t independent, dan regresi linear. Hasil analisis menunjukkan hubungan lemah dan positif antara kepemimpinan efektif Head Nurse dengan penerapan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan peningkatan pengetahuan Head Nurse pada fungsi pengorganisasian dengan pembentukan struktur organisasi, uraian tugas, pelatihan budaya keselamatan pasien, pendidikan keperawatan berlanjut, diskusi keselamatan pasien, atas sistem penghargaan atas penerapan budaya keselamatan pasien. ......Leadership effectiveness is one factor that contributes to successfully patient safety culture applied. This study aimed to identify the correlation of leadership effectiveness of Head Nurse to apply the patient safety culture in the wards. Research design used correlation analytic with cross sectional approach to 206 clinical nurses as samples. Data analysis used Pearson, Spearman, t independent and linier regression. This study shown there was a weak positive correlation between head nurse leadership effectiveness and the application of patient safety culture by clinical nurses. This study's recommendation were 1) improvement of the head nurses knowledge related to organizational function, 2) appropriate job description, 3) patient safety culture training, 4) continuing nursing education program, and 5) relevant reward system based on patient safety achievement.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28481
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>